NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Doa

"Ma, Pa, doain Aku ya, semoga sidangnya hari ini lancar."

Laras video call dulu sebelum berangkat menuju Kampus. Sejak semalam Ia sudah gelisah.

Perjuangan hampir tiga setengah tahun lebih di bangku perkuliahan kini Laras sampai juga dititik akhir, sidang skripsi.

Bima sejak tadi duduk disebelah Laras. Sejak semalam Bima adalah orang yang menjadi tempat Laras menumpahkan segala kecemasan dan rasa dag dig dugnya menunggu pagi dan segera menuntaskan dengan beres dan lancar.

"Gimana Sayang, Sudah Video Call Papa sama Mama, masih deg-degan?" Bima membenarkan rambut Laras yang sedikit teracak san menyelipkannya di belakang telinga.

"Masih, tapi paling enggak lebih tenang sudah didoakan Papa sama Mama, sama Mas juga deh!" Laras menyipitkan matanya menatap senyuman Bima yang manis!

"Sekarang, Kita sarapan dulu. Kamu butuh amunisi hari ini. Gak lucu dong, masa nanti pas presentasi perutnya krucuk-krucuk,"

"Hahaha. Iya juga. Ayo!"

Bima dan Laras menikmati sarapan Mereka setelahnya Bima mengantar Laras sampai Kampus.

"Kabarin Mas kalai sudah selesai ya. Mas akan jemput Kamu."

"Siap Pak Suami!" Seperti keoada Komandan saja Laras memberi hormat segala. Laras, Laras ada saja tingkah polah mu yang membuat senyum Bima hadir.

"Loh, Mas, kenapa?"

CUP!

"Biar tambah semangat sidangnya. Semangat Istriku!" Bima mengepalkan semangat bagai pejuang yang akan pergi ke medan perang.

"Mas, kalo anak-anak Kampus lihat terus kepengen gimana?" Laras mengulum senyum. Tak lagi malu hanya saja bapernya ini loh sampe kehati. Ah memang yang Tua lebih menggoda.

Bima mengangkat bahu sambil mengukum senyum. Rasanya Laras ingin Ia selipkan di saku jasnya saja dibawa kemanapun Bima melangkah.

Jatuh cinta memang tak sipan, datangnya gak pake permisi. Tahu-tahu mengobrak-abrik hati Bima tanpa kasih sign Kanan Kiri.

Begitupun Laras, perlahan bunga mekar itu mulai tampak. Bersemi semakin lebat tanpa bisa Ia tahan. Tapi memang pesona Bima sangat sulit untuk dilupakan. Makin Tua makin jadi, sepertinya benar adanya.

"Bye Mas," Laras melambaikan tangan, dibalas pula oleh Bima ditambah senyum manis semanis es teh dengan tambahan pemanis buatan.

Laras berjalan cepat, menuju ruang sidang, menyiapkan diri mengatur nafas dan mengingat kembali semua yang sudah Ia pelajari dan siapkan.

Sekilas senyum tipis tersungging dari bibir Laras, teringan manis dan sangat perhatiannya sang Suami.

"Seneng juga punya Suami," Laras mempercepat langkahnya, hari ini harus lancar.

Sementara Bima, mobil yang Ia kendarai sudah masuk ke area Perusahaan miliknya. Semua yang melihat tentu segera menunduk hormat, memberikan kesan terbaik kepada sang Pemilik Perusahaan.

Bima segera menuju ruangannya dan Raka serta Anita Assisten dan Sekretaris Bima sudah mengikuti kemanapun si Boss melangkah.

"Jadi, Mereka mau membatalkan kontrak?" Bima duduk di kursi kebesarannya menatap dokumen dan laporan yang diserahkan oleh Raka dan Anita.

"Betul Pak. Dan Mereka juga bersedia membayar pinalti untuk itu."

Bima mengerutkan dahinya. Ada apa sebenarnya. Klien yang sudah dela seratus persen dengan Perusahaan tiba-tiba membatalkan sepihak dan tak keberatan membayar pinalti.

"Kalain follow up terus jika ada perubahan Dan untuk Klien itu urus saja. Toh Kita tidak dirugikan sama sekali."

"Baik Pak, Kami akan terus follow up dan Kami akan terus awasi Mereka. Jika memang tidak ada lagi Kami permisi."

Anggukan Bima membawa langkah kedua pegawainya keluar ruangan.

Bima menoleh, ponselnya berdering, "Rumah Sakit?"

*

Helaan nafas lega Laras terlihat jelas manakala semua usaha dan kerja kerasnya selama ini berhasil dan sidang skripsi Laras berjalan lancar.

"Saudari Laras, Anda Kami nyatakan Lulus dengan Perbaikan. Segera revisi dan serahkan revisi sodara kepada penguji agar segera mendapat ACC. Jangan ditunda-tunda jika ingin wisuda dua minggu lagi."

Kata-kata dewan penguji terngiang, menerbitkan senyum kelegaan dihati Laras.

Laras memeriksa ponselnya. Tak ada kabar dari Bima.

"Kok gak diangkat ya?" Laras meletakkan kembali ponselnya. Berpikir positif. Bima mungkin saja sedang sibuk. Rapat atau ada meeting dengan Klien.

Bella.

Laras hendak bangkit dari kursi kantin, moodnya masih bagus tak mau dirusak oleh Si Pembuat masalah.

"Ras, tunggu!" Bella menjegal langkah Laras.

Keduanya berdiei berhadapan.

Laras enggan menatap. Tidak benci hanya malas dan enggan saja menatap mantap sahabatnya itu.

"Selamat! Kamu lulus ya?" Bella tersenyum tipis entah tulus atau tidak ucapan yang diberikan oleh Bella kepada Laras.

"Iya." Sesingkat itu namun bagi Laras sudah panjang mengingat enggan sebetulnya berbalas kata dengan Bella.

"Gue mau cuti Ras,"

"Bukan urusan Gue."

"Gue mungkin akan ke luar negeri."

Sungguh ada sedikit rasa penasaran di hati Laras namun egonya menahan agar tak bertanya lebih lanjut.

"Gue gak akan nuntut tanggung jawab apapun sama Alex. Dia gak mau, dan Gue gak butuh belas kasihan. Gue tahu semua salah Gue. Dan Gue terima semuanya."

Laras masih diam. Memperhatikan namun acuh. Matanya menutup sejenak saat Bella kembali meneruskan kata-katanya, ada permintaan maaf dan ada pula ucapan perpisahan. Namun Laras sekali lagi tak perduli. Pura-pura tak peduli.

"Udah?"

"Sekali lagi Gue minta maaf sama Lo Ras. Ya walau Gie ngerti kenala Lu marah banget sama Gue. Dan Gue juga paham kok. Sekali lagi selamat ya. Selamat juga buat pernikahan Lo sama Om Bima. Mungkin saat Kalian resepsi nanti Gue udah di luar negeri."

"Gue pamit ya Ras, Bye," Bella berbalik. Kata-katanya satupun tak ada yang direspon Laras.

Laras menatap langkah Bella yang perlahan meninggalkan Kantin.

Tak pernah menyangka sahabatnya akan pergi. Tapi semua sudah jalannya. Bella memilih melakikan hal seperti itu dan Laras pun sudah menerima buah manis dengan jodohnya, Om Bima.

"Semoga Lo bisa survive dimanapun Lo berada Bel," Lirih suara Laras cukup angin menghalaunya hingga hanya dirinya sendiri yang mampu mendengarkan.

*

Alex masih dirawat di Rumah Sakit. Entah, sampai kapan Ia akan bisa pulih kembali. Kakinya cukup parah. Mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan kemampuannya berjalan dengan normal.

Chat yang diterima Alex menambah beban berat, meski Ia akui, Ia tak harus bertanggung jawab atas keputusan Bella memilih pergi dan Mereka tak akan bersama.

Namun entah apa yanh Alex rasakan, sesak seakan ada yang terenggut dari dirinya, rasanya bagai tercabik namun Ia sendiri tak mengerti kenapa.

Alex mengamuk. Infus ditangannya ia lepas. Teriakan Alex memancing perawat berdatangan, menenangkan kondisinya.

"Telpon Pak Bima, kabarnya kondisi putranya." Dokter memerintahkan salah seorang perawat untuk menghubungi Bima selaku orang tua Alex.

"Pergi!" Teriakan terakhir sebelum akhirnya Alex disuntikan penenang agar tak kembali mengamuk.

"Alex!"

1
Ayudya
Laras mang istri yg baik dan pengertian semoga Alex sadar dan bisa berubah setelah tau kalau dia bukan anak kandung bima
Radya Arynda
dua sahabat gokil,,Looooooos👍👍👍👍👍
Ayudya
cie cie yg lagi sebel ma babang raka awas loh Rania ntar bucin akut ma babang raka/Facepalm//Slight/
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪
Ayudya
wah bakal jodoh tu babang raka dan dedek rania
Radya Arynda
bauk nya cemburunih,,,🤣🤣🤣🤣semangaaat
TIARA: Hehehehehe
total 1 replies
Chauli Maulidiah
gentong plastik ya ran..
TIARA: Iya Kak
total 1 replies
Ayudya
awas rania ntar jodoh Lo ma babang raka
Chauli Maulidiah
penulisan dan gaya bahasa nya bgs Thor.

jd gak bosan baca nya..
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaaat,,,,,💪💪💪💪
Ayudya
seru cerita dan untuk pemeran utamanya tegas rekomed banget deh
❤️⃟Wᵃf Incha RiaBb
sekalian jadikan istri aja raka jgn pcr ntar ditikung /Silent/
Chauli Maulidiah
heh modus mu raka...

aaaa.. dasar kerak telor 🤣🤣🤣
Radya Arynda
semangaaat terus 💪💪💪💪💪💪💪💪45
yumi chan
nih bau2 clon mntu pak.
merry
sngja si raka nie wkkkk pepet trss,,
Mar lina
adu"
sekarang lagi benci" nya...
lama" dua insan ini
bucin.....
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
Radya Arynda
semangaaaat,,,,,💪💪💪🫣🫣💪
merry
cepat x si raka bucinn rania wlkkkk
ayu cantik
lucu bnget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!