Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
St. Moritz
Saat ini Aira dan Kylie sedang berada didalam lift menuju loby untuk berangkat ke St. Moritz. Walaupun Aira masih sedikit lemas karena kurang tidur semalam tapi aia terlihat bersemangat.
Diloby Laiv dan Rain sedang duduk menunggu dua gadis cantik itu. Barang bawaan mereka sudah terlebih dahulu dibawa turun oleh dua pemuda tampan itu.
" Morning baby " Rain menyapa Aira dengan memeluknya.
" Morning brother "
Pandangan Laiv tidak lepas dari wajah Aira pagi ini. Gadis bernetra coklat itu memang selalu cantik, namun ada yang berbeda darinya pagi ini.
" are you okay baby? " Laiv menyentuh kening Aira dengan lembut. Rain yang melihat itu, mulai melihat perubahan si adik.
" Kamu sakit Ra? " Rain memastikan.
Aira memandang Kylie meminta bantuan, ia tak ingin rencana hari ini gagal.
" Hanya kurang istirahat kak, I'm okay " Rain menatap adiknya intens.
" Sudah aku beri obat juga semalam, tenang saja kalau Aira sakit kita tinggal pulang saja " Aira melotot mendengar ucapan Kylie.
" Baiklah, kita jalan sekarang saja" Laiv menggamit tangan Aira dan membawanya menuju mobil mereka yang terparkir. Tak berbeda jauh dengan Rain dan Kylie yang kini terlihat cukup mesra.
Kali ini mereka berangkat ke St. Moritz menggunakan mobi yang cukup besar. Dan mereka rtidak menggunakan driver, karena jarak perjalanan kesana lebih kurang 3 jam.
Laiv dan Rain sepakat akan bergantian mengemudi. Rencananya Aira dan yang lain akan melakukan hiking disana sambil melihat pemandangan warna warni dari pepohonan dan tumbuhan disana. Pemandangan saat musim gugur terlihat sangat cantik.
Aira sudah tak sabar ingin melakukan semua agenda mereka. Ia dan Kylie terlihat sibuk memilih kostum yang akan mereka pakai disana. Terkadang mereka berteriak, tertawa bahkan bedebat kecil. Rain dan Laiv yang berada didepan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dua gadis itu.
Mereka memutuskan untuk menginap dihotel yang ada disana. Itu karena Aira ingin menikmati pemandangan saat malam disana. Dan mereka tidak ada yang keberatan. Apalagi jika semua gratis karena Laiv menanggung pengeluaran mereka disini.
Tak tanggung - tanggung mereka akan menginap di Badrutt's Palace Hotel St.Moritz. Hotel mewah dengan sejarah panjang, menawarkan pemandangan indah dan fasilitas yang lengkap.
Cukup lama perjalanan akhirnya mereka sampai pada tujuan, mereka melakukan check in di hotel dan langung mengganti kostum mereka. Karena para gadis sudah tidak sabar ingin eksplor.
" Wah, keren " seru Kylie dan Aira bersamaan.
" Lihatlah disana ada yang bersepeda " Aira menunjuk sekumpulan orang yang terlihat seru bersepeda.
Daerah yang dikelilingi pegunungan sangat memanjakan mata. Karena melihat banyaknya orang yang bersepeda membuat dua gadis itu merubah rencana menjadi bersepeda.
Dan kini mereka sudah siap dengan dress cantik yang segar dipandang lengkap dengan topi mereka yang kembar. Para laki-laki hanya bisa pasrah mengikuti mood mereka.
Mereka bergandengan tangan keluar dari hotel menuju tempat penyewaan sepeda. Sepanjang jalan beberapa kali Laiv dan Rain disapa oleh orang-orang yang berpapasan dengan mereka.
" Wah kalian sangat terkenal ya! " celetuk Aira yang kini tangannya sedang diayun-ayunkan dengan Laiv.
" Seriously baby kamu tanya begitu? kamu tidak sadar sedang bersama dengan siapa? " Laiv menjawab dengan gaya sombongnya yang khas.
Aira dan Kylie tertawa mendengar ucapan laki-laki itu. Berbeda dengan Rain yang mendengus kasar melihat tingkah absurd sahabatnya.
" Kami pembisnis sayang, beberapa kami bertemu dalam pertemuan. Jadi wajar saja banyak yang mengenali kami" Jelas Rain.
" Ohh, begitu " gumam Aira.
*
*
Akhirnya mereka memutuskan naik sepeda berboncengan, Laiv membonceng Aira dan Rain membonceng Kylie.
Mereka terlihat sangat menikmati liburan, bahkan Laiv dan Rain siap menjadi fotografer dua gadis cantik itu. Mereka berenti di setiap melihat spot cantik untuk berfoto. Tanaman yang berwarna warni membuat musim ini terlihat sangat cantik.
Sepanjang rute mereka tertawa saling bercanda dan bahkan mereka sempat melakukan balap sepeda.
Tak lama merek sampai didaerah danau yang cantik dan tenang. Udara yang nyaman dan pemandangan yang memanjakan mata.
Beberapa foto mereka ambil, dari foto berempat, berpasangan hingga sendirian. Kegiatan yang hampir semua wisatawan lakukan.
" Ra, aku mau ke toilet sebentar ya " Kylie berbisik pada Aira.
" Kamu tau tempat nya? " tanya Aira.
" Nanti aku cari " tanpa menunggu lama Kylie sudah melesat pergi. Rain yang melihat Kylie terburu-buru langsung mengikuti gadis itu.
Kini tinggal sepasang anak manusia yang sedang menikmati pemandangan.
" Indah banget! " seru Aira dengan mata yang berbinar. Aira danau yang terang, dengan bayangan pepohonan berwarna oranye dan kekuningan yang indah. Dilengkapi angin yang berhembus lembut membuat semua terasa sempurna.
Laiv tersenyum melihat wajah gadisnya sangat bahagia.
" Ini benar-benar indah. Sepertinya aku akan kesini lagi nanti dan sebelum aku mati " Aira berucap masih dengan senyum yang mengembang. Sedangkan Laiv raut wajahnya sangat serius dan tegang setelah mendengar rentetan kalimat kurang menyenangkan itu.
" Apa yang kamu bicarakan Ra? " Aira menolehkan wajahnya menatap Laiv.
" Itu hanya sebagian cita-cita, sejenis permohonan agar aku berkesempatan kesini lagi nanti, setidaknya sekali sebelum aku mati " Laiv mengetatkan rahang nya mendengar gadisnya membicarakan kematian dengan tenang.
Ia raih kedua bahu Aira, hingga tatapan mereka bertemu.
" Hey, dengar dengan baik baby. Aku akan membawamu kesini setiap tahun. Kita akan melakukan apapun yang kamu mau selama musim. Jadi kamu tidak perlu membuat permohonan aneh itu " Laiv berkata dengan suara dalamnya dengan tenang dan lembut.
Hilang sudah kesan tengil dan playboy pada diri laki-laki itu. Aira terkesima dengan tatapan dan ucapan laki-laki itu.
" A-aku hanya... " ucapan Aira terputus saat Laiv menghentikannya dengan kecupan.
" My first kiss! " gumam Aira yang masih bisa didengar oleh Laiv karena jarak mereka begitu dekat.
Senyum Laiv mengembang begitu saja " Ingat! Aku akan lakukan apa saja untukmu, jangankan hanya berlibur di musim semi. Berlibur sepanjang tahun akan aku lakukan. Apapun yang ingin kamu lakukan selama kamu bahagia, lakukan saja. Ada aku " Entah kenapa Aira merasa bahagia mendengar nya dan otomatis ia mengangguk mengiyakan.
Laiv menangkup wajah Aira dengan kedua tangannya dengan gemas ia ciumi wajah gadis cantik itu. Dan dengan gerakan cepat dan lembut ia labuhkan bibir mereka berdua.
Aira sontak memejamkan matanya, Laiv yang merasakan kelembutan itu terasa enggan mengakhiri. Ia menunggu respon penolakan dari gadisnya namun tak ada, membuat ia melanjutkan keinginannya. Ia lumat dengan lembut bibir manis itu, menggigit kecil seakan ia ingin menyampaikan perasaannya dengan lembut kepada Aira.
Tangan Aira yang tadinya menggantung disisi tubuhnya kini sudah mengalung indah dileher Laiv. Kini posisinya Aira sedikit berjinjit karena kesenjangan tinggi badan mereka. Sedangkan Laiv sendiri menahan tengkuk Aira agar ciuman mereka tak terlepas, dan tangan satunya menarik pinggang gadis itu agar menempel sempurna padanya.
Seakan alam juga mendukung, para pengunjung yang tadi ramai kini berkurang dan posisi mereka sedikit menjauh dari sepasang anak manusia yang sedang menikmati waktu bersama.
Cukup lama hingga tautan bibir mereka terlepas, membuat Aira merasa gugup dan menundukkan wajahnya. Laiv yang merasa gemas, ia tarik dagu gadisnya dengan lembut hingga mereka kembali saling menatap. Bisa ia lihat bibir basah dan bengkak milik Aira, selembut sapuan angin ibu jarinya yang besar itu mengusap bibir Aira.
" I love you Jennaira Queenzy " ucap Laiv tenang dan dalam. Jelas Aira terkejut, tapi Laiv tak memberikan gadis itu kesempatan untuk terkejut lebih lama. Ia tarik sang pujaan hati kedalam pelukannya, seakan agar gadis itu tau degup jantungnya yang tak beraturan karenanya. Aira juga merasakan sensasi berdebar yang menyenangkan didadanya hingga membuat tubuhnya terasa ringan pernuh dengan eforia menyenangkan.
Sekali lagi Laiv mengucapkan kata cintanya dengan tegas. " I love you Jennaira Queenzy, I love you so much " lalu ia kecup puncak kepala Aira dan mengeratkan pelukannya.
Aira yang mendengar itu, tersenyum dalam pelukan laki-laki yang mengambil first kissnya itu. Dan ia membalas pelukan itu sama eratnya, dan menghirup aroma tubuh yang sangat menenangkan.