My Destiny

HAPPY READING...

***

Mika masih terlihat duduk bersama Gea dan putri kecil dalam gendongannya. sedangkan untuk para Laki-laki, entah kemana mereka. terakhir kali, Rio yang mengatakan ingin mengambilkan tapi belum juga kembali.

selama itu, Mika juga memberanikan diri untuk bertanya tentang semua hal pada Gea, termasuk wanita yang tadi di awal acara terlihat menghampiri Rehan.

dan dari Gea juga, Mika mengetahui siapa wanita itu. yang tak lain adalah mantan kekasih Rehan sewaktu SMA.

Sella, Itulah nama wanita itu.

Dari interaksi yang terlihat tadi, Mika tau kalau ada sesuatu yang membuat hubungan antara Rehan dan Sella berakhir. mungkin sebuah perbedaan prinsip yang mengharuskan mereka untuk berpisah.

"Kau baik-baik saja Mika?" tanya Gea. wanita itu berpikir apakah tindakannya salah dengan memberitahu Mika tentang siapa wanita bernama Sella itu. karena raut wajah Mika seketika berubah. dan gadis itu menjadi pendiam.

"Aku baik-baik saja Kak," jawab Mika.

Gea menyentuh tangan Mika. "Tenang saja... hubungan mereka sudah berakhir lama... dan Rehan sendiri yang mengatakan bahwa kau adalah kekasihnya di depan Sella langsung kan? Rehan yakin akan hal itu..." hibur Sella.

"Hahaha... apa sih Kak, aku tidak berpikir macam-macam soal itu... dan aku juga tidak peduli demgan masa lalunya..." tolak Mika.

Ck.. aku bahkan tak peduli jika mereka balikan... aku hanya terkejut saja tadi, batinnya bicara.

Walaupun tak dapat dipungkiri kalau hal ini memang akan ada dalam acara Reuni. bertemu dengan mantan kekasih. Ya... memang seperti ini bukan yang selalu terjadi pada acara-acara seperti ini?

"Ngomong-ngomong kemana para laki-laki ini?" gerutu Gea. karena sudah sangat lama saat Rio dan lainnya itu pamit untuk mengambil makanan. hanya saja, tak ada satupun yang kembali.

"Mereka terlalu asyik ngobrol dengan lainnya..." ucap Mika. karena hanya di acara seperti ini lah yang membuat seseorang bisa kembali bertemu dengan teman lama dan mengobrol sampai lupa waktu.

"Kak, aku mau ke toilet.. Kira-kira dimana ya?" pamit Mika.

"Mau aku antar?" tanya Gea.

Melihat Gea yang sibuk dengan putrinya, Mika tak tega merepotkan wanita itu. "Tidak usah.. Kak Gea juga repot begitu.. biar aku sendiri saja..." tolak Mika.

"Maaf ya Mika..." sesal Gea.

"Tak apa kak," jawab Mika. dan gadis itu bangkit dari duduknya sambil mengedarkan matanya mencari toilet.

Walaupun sedikit takut, tapi Mika tetap memberanikan diri untuk mencari toilet. bahkan ia tak berani bertanya pada siapapun.

hingga gadis itu terus berjalan dan sempat bertanya keberadaan toilet pada Karyawan Kafe tersebut.

Di sisi lain.

Rehan baru saja keluar dari toilet pria dan terkejut dengan keberadaan Sella yang entah sejak kapan bersandar dinding. wanita itu seperti sengaja menunggu Rehan keluar.

"Kau?".

"Kenapa terkejut seperti itu?" humam Sella. menampakkan senyum manis dan lembut di depan Rehan..

sedangkan Rehan terlihat tak begitu tertarik bersama Sella. ingin segera kembali ke tempat duduknya karena Mika sedang menunggu disana.

"Jangan khawatir, kekasihmu aman bersama Istrinya Rio..." ucap Sella menerka apa yang sedang dipikirkan oleh Rehan saat ini.

Yang mau tak mau membuat Rehan terdiam.

"Bagaimana kabarmu Rey? aku mendengar kepulangan mu beberapa waktu yang lalu..." ucap Sella.

karena sejak lulus SMA, bukan! lebih tepatnya sejak mereka memutuskan untuk berpisah, Sella tak lagi mendengar kabar Rehan. pria itu kuliah di Luar negeri dan tak pernah kembali.

"Seperti yang kau lihat... aku baik-baik saja..." jawab Rehan.

gila kalau sampai ia tak baik-baik saja hanya karena berakhirnya hubungannya dengan Sella. Rehan tak serendah itu yang mencintai seorang wanita tanpa menggunakan lohikanya. ya.. walaupun di masa lalu ia benar-benar pernah memperlakukan Sella diatas segalanya. hanya saja, tidak untuk saat ini.

"Kau terlihat berubah Rey... cara bicaramu tidak seperti dulu..." keluh Sella. bahkan Rehan yang sekarang tak selembut dulu saat bersamanya.

tatapannya berubah dingin dan penuh dendam.

"Seperti apa maksudmu? yang lembut, manis dan bisa kau perdaya? ck..." cercanya.

Rehan ingin sekali meludah karena ucapannya.

"Batu saja bisa berubah hanya karena tetesan air, apalagi dengan seseorang... Rehan yang dulu sudah tidak ada, dia sudah mati... dan sekarang inilah Rehan yang baru..." ucap pria itu.

Sella tercekat dengan ucapan pria di depannya. seolah dari ucapan Rehan, dialah yang merubah pria itu dari yang lembut menjadi sosok yang menyeramkan.

"Rehan maafkan aku..." ucap Sella. "Maaf untuk semua hal yang aku lakukan di masa lalu... maaf karena telah mengkhianati mu..." sesalnya.

sedangkan Rehan hanya tersenyum penuh ejek. ia tau sifat busuk wanita bernama Sella itu. "Maaf...".

"Sudah bicaranya? aku mau pergi... kekasihku sudha menunggu terlalu lama..." ucap Rehan dan tanpa memperdulikan Sella langsung berjalan meninggalkan wanita itu sendiri.

Sedangkan di sisi tembok lain, ternyata Mika mendengar semuanya.

gadis itu langsung masuk ke dalam toilet takut Rehan menyadari keberadaannya.

Selama di dalam toilet, Mika terus memikirkan ucapan wanita bernama Sella itu.

membayangkan bagaimana hubungan yang Rehan dan Sella bangun sebelum terjadi masalah diantara mereka.

bahkan isak tangis Sella juga sempat terdengar saat Rehan meninggalkannya.

Mika merasa aneh saja. ia juga seorang wanita. Apa Sella masih mencintai Rehan? batinnya bicara.

Setelah selesai ke toilet, Mika tak langsung kembali ke tempat duduknya.

gadis itu memilih menuju ke taman kecil dimana ada kolam ikan di sampingnya. Mika duduk di tepian kolam, mengamati para ikan berenang kesana kemari dengan dalam air yang terkena cahaya lampu.

Mika duduk termenung seorang diri. hingga cukup lama bahkan tak menyadari seseorang menghampirinya, Sandi.

"Kenapa kau justru sendirian disini, Mik?" tanya pria itu dan langsung duduk di samping Mika.

San, apa kau melihat Mika? dia pamit ke toilet tapi tak kunjung kembali... aku takut dia kenapa-kenapa, apalagi dia sempat risau soal Sella tadi...

Ucapan dari Gea masih terngiang di kepala Sandi. itu juga alasan yang membuatnya sampai disini. mencari keberadaan Mika. dan menemukan Mika di tepian kolam ikan seorang diri.

"Bagaimana menurutmu tentang acara seperti ini?" pancing Sandi.

apakah Mika menyukai atau justru tak suka dmegan acara-acara seperti Reuni yang sengaja diadakan entah apa manfaatnya.

"Aku tidak suka acara seperti ini Kak," jawab Mika jujur. "Bahkan aku tak pernah datang saat ada acara Reuni SMA ku...".

Selain tak mendapat ijin dari Ayah, Mika memamg tak suka keramaian. ia lebih nyaman berada di kamar untuk membaca buku atau menonton Drama Korea.

"Apa kau takut karena bisa saja bertemu dengan mantan pacarmu bukan? hehehe.." gurau Sandi. sedangkan Mika hanya membalas pertanyaan pria itu dengan senyum.

Itu juga yang menjadi alasan Mika. ia tak mau bertemu dengan masa lalunya. karena semua itu sudah berakhir saat mereka memutuskan untuk berpisah. masa lalu tetaplah masa lalu. Dan dengan acara Reuni seperti ini, bisa saja masa lalu yang sudah selesai itu akan kembali mendapatkan harapan baru. tidak! Mika tidak suka hal seperti itu. jika selesai ya selesai saja. tak perlu ada Season kedua maupun ketiganya.

"Ayo kembali.. Rehan akan khawatir nanti..." ajak Sandi.

"Kenapa? dia asyik bertemu dengan teman-temannya dan juga -," Mika tak bisa meneruskan ucapannya.

ck.. kenapa juga aku khawatir tentang Rehan yang ngobrol dengan mantan kekasihnya? bukan urusanku kan?

"Sella maksud mu?".

Mika langsung mengalihkan perhatiannya menatap Sandi saat nama Sella disebut.

"Kau khawatir kalau Sella akan kembali pada suamimu? begitu?".

"Ti-tidak... mana ada.. aku tidak khawatir. hehehe..." jawab Mika.

"Rehan memang bukan orang yang baik... tapi ia juga tidak sebr*ngsek itu Mik... jangan khawatir..." hibur Sandi.

"Hahaha.. apaan sih Kak, aku tidak berpikir sampai segitu..." elak Mika.

"Ayo kembali... Gea juga mencemaskan mu tadi..." ajak Sandi.

dan Mika akhirnya mau. keduanya bangkit dari tempat duduk dan kembali menuju ke tempat acara.

***