NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 29

"Rena, week end ini temani aku bertemu kenalanku ya. Bisa gak?" tanya Anna

"Maksud kamu teman dekat kamu? Kenapa aku harus ikut?" tanya Rena

"Hmm, masalahnya aku belum pernah bertemu dengannya, dan hanya mengobrol lewat chatting saja. please.. Temani aku ya." ucap Anna

"Ada-ada saja kamu, ya udah.. kasih tau aku ketemu dimana dan jam berapa ya." ucap Rena

"Asik.. Makasih ya, nanti aku kabari lagi, oh iya kamu gak pulang?" tanya Anna

"15 menit lagi kayanya, kenapa?" tanya Rena

"Gak apa-apa, aku duluan ya.. Aku mau ambil pesanan makanan buat mamaku." ucap Anna

"Ya udah, hati-hati ya. Mau hujan tuh." ucap Rena

"Iya, kamu juga hati-hati ya. See tomorrow ya Ren." ucap Anna

Rena melanjutkan pekerjaannya agar segera pulang, setelah semua selesai, Rena merapikan tas dan mematikan laptopnya.

"Belum pulang?" tanya Sean tiba-tiba

"Ya Tuhan.. pak Sean, ngapain sih senang banget buat aku kaget." protes Rena

"Kenapa belum pulang? Diluar hujan." ucap Sean

"Hai, Ren. Belum pulang?" sapa manager Ben

"Iya pak Ben, ini baru pulang kok." jawab Rena

"Hati-hati di luar hujan cukup deras banget. Aduhh.. Saya ke toilet dulu deh." ucap manager Ben

"Kamu kenapa belum pulang, Ren?" tanya Sean kembali

"Iya, ada pekerjaan yang mau saya selesaikan pak." jawab Rena

"Di luar hujan deras." ucap Sean

"Iya saya tau, oh iya pak, kapan payung saya dikembalikan? Supaya kalo saya mau pulang dan hujan seperti ini gak perlu menunggu." ucap Rena

"Ada di mobil, ya sudah.. Ayo ikut saya untuk ambil payung kamu." ucap Sean

"Ok." jawab Rena

Mereka berdua turun ke parkiran mobil, dan Sean membuka mobilnya dan mencari ke area mobil tidak ada payung Rena.

"Kenapa pak? Gak ada payungnya?" tanya Rena

"Iya, nanti saya kembalikan." ucap Sean

"Ya sudah, saya pamit pak." ucap Rena

"Tunggu.. Kamu bareng saya saja, di luar hujan." ucap Rena

"Mana mungkin aku menerima tawarannya, aku kesal denganmu dan apa lagi mengingat wanita itu, dan.. Ahh, terserah.. Aku gak mood." ucap Rena dalam ketikan ponselnya

"Ren, bisa gak kamu langsung berterus terang saja, tidak usah mengeluh lewat ponselmu. Aku tau.." ucap Sean

"Hah? Maksudnya pak Sean.. Jadi.. jadi selama ini pak Sean tau isi keluhanku??" tanya Rena

Sean menganggukan kepalanya.. tanpa basa basi Rena langsung pergi meninggalkan Sean di tempat parkir.

"Kenapa? Kenapa aku gak punya hal privasi? kenapa aku harus bertemu dengannya???" protes Rena

Seseorang menarik tangan Rena dan ternyata itu adalah James.

"Hai, cantik.. Kenapa wajahmu murung?" tanya James

"Lepaskan tanganku!" protes Rena

"Kenapa?" tanya James dengan tersenyum senang

"Aku bilang lepaskan!! Seseorang tolong!!!" panggil Rena

"Memangnya ada yang mendengarkan teriakanmu itu?" tanya James

"Tolong, seseorang... Tolong.." teriak Rena semakin kencang

James hanya tertawa melihat tingkah Rena.

"Kamu seperti anak domba yang akan segera diterkam oleh serigala." goda James

"Apa maumu??" tanya Rena

"Mau ku? Hmm.. Mudah kok, menjauhlah dari Sean dan Allan. Dan.. Carikan aku 10 orang yang terlihat putus asa. maka aku tidak akan mengganggumu." ucap James

"Untuk apa?" tanya Rena

"Bukan urusanmu, sayang. Dan.. Kalo kamu menolak, aku akan mengambil jiwamu." ucap James

"Wah.. Makhluk menjijikan! Aku gak akan sudi mengikuti keinginan jahatmu." ucap Rena

"Bagus dong, dengan jiwamu saja sudah melengkapi 10 jiwa yang putus asa." ucap James tertawa

"Sean.. tolong.. Tolong aku!!" ucap Rena dalam hati

Dan seketika Rena berada di dalam pelukan Sean dan tidak di tempat berbeda.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Sean

Rena terdiam dan tiba-tiba menangis tersedu-sedu dalam pelukan Sean. Sean memberikan waktu untuk Rena menangis di pelukannya. Rena melepas pelukannya lalu pergi mencari taksi, tapi Sean menghentikannya.

"Biar aku antar kamu pulang, Ren." ucap Sean

"Gak, terima kasih.. Aku mau sendiri." ucap Rena

Sean melepas tangan Rena dan membiarkannya sendiri, tapi Sean masih mencemaskan Rena dengan cepat Sean mengikuti Rena yang berjalan dari belakangnya. Hujan turun kembali, tapi Rena tidak menghiraukannya. Sean menghampirinya dan memayunginya, Rena menghentikan langkahnya dan menatap Sean.

"Kenapa, kenapa selalu kamu yang menolongku? Melihatku berantakan bahkan seluruh isi hatiku kamu tau. Apa sebenarnya yang kamu ingin dariku? Jiwaku??" tanya Rena dengan menahan air matanya

"Kenapa diam saja? Apakah kamu tidak ingin menjelaskan hal ini? Tolong jangan membuatku bingung. dan kalo kamu ingin memanfaatkan aku, seperti mereka, Tolong.. katakan! Supaya aku tidak salah paham." ucap Rena

Entah kenapa Sean tersentuh dan merasakan hal yang aneh dalam hatinya, dan tanpa berpikir panjang Sean menarik Rena ke dalam pelukannya lalu membawanya pulang ke rumah Rena.

"Maaf.." ucap Sean lalu pergi menghilang setelah mengantar Rena pulang dengan aman.

"Maaf?? Maaf untuk yang mana?? Dasar makhluk aneh, menyebalkan dan.. Sangat membuatku kesal!" keluh Rena

Rena segera masuk ke rumah dan beristirahat di kamarnya.

Di tempat lain..

"James, sudah aku bilang.. Jangan mengganggunya, tapi kau melanggarnya. Apa maumu?" tanya Sean marah

"Wah.. Kalian ini pasangan atau? Kenapa pertanyaannya sama ya? Hahaha, sangat unik." ucap James

"Jawab, apa maumu?" tanya Sean kembali

"Hmm, jiwa wanita cantik itu. Rena." ucap James

"Jangan bercanda!" ucap Sean

"Aku tidak bercanda, aku serius dengan ucapanku, tuan muda." ucap James

"Ingat, jangan pernah bicara sembarangan dan menganggu Rena, aku tidak akan segan-segan memusnahkanmu walaupun ada konsekuensi." ucap Sean lalu menghempaskan James dan pergi menghilang

"Hahaha.. Sombong sekali! Aku tidak akan menyerah dan aku pasti akan mendapatkan jiwanya sekaligus membuatmu menghilang untuk selamanya, Sean." ucap James

Di Rumah Rena..

Sean menyelinap dan memeriksa keadaan Rena, ternyata Rena sudah tertidur pulas, Sean menyelimuti Rena dan merapikan rambut yang menutup wajah Rena.

"Maaf karena membuatmu dalam bahaya dan.. Aku tidak bermaksud membuatmu bingung.. Karena, aku juga menjadi bingung saat bersamamu, saat melihatmu dan perasaan aneh ini.. Aku janji tidak akan membuatmu salah paham dan dalam bahaya lagi." ucap Sean lalu pergi dan menghilang dari kamar Rena

Tanpa Sean sadari, ternyata Rena terbangun dan mendengar ucapan Sean.

"Kenapa tidak bicara langsung? kalo kamu jujur, aku pasti akan memahami." ucap Rena

Rena mengambil ponselnya dan mengirim pesan untuk Sean.

"Temui aku besok sore di taman biasa aku jogging. Jangan tanya untuk apa? Datang saja. Aku akan tunggu!" isi pesan Rena untuk Sean

Rena menghela nafas panjang, mencoba menenangkan hatinya. lalu Rena kembali merebahkan tubuhnya dan beristirahat untuk menyiapkan dirinya bertemu dengan Sean besok sore.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!