NovelToon NovelToon
Jalur Langit

Jalur Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:100.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Chika cha

[sequel my letnan 3]

Argantara putra Bimantara, berulang kali di pertemukan dengan gadis bernama Nasya kayshila. Dan di setiap pertemuan, ia selalu berbuat baik. Jujur saja dari awal pertemuan pertama ia sudah tertarik dengan gadis berjilbab itu, namun sayangnya sudah beberapa kali bertemu Nasya tetap tidak mengingatnya, sekalipun ia telah berbuat baik. Alhasil Argan mengikuti pepatah jika perbuatan baik susah untuk di ingat maka ia akan melakukan perbuatan buruk yang pasti akan selalu di ingat oleh Nasya.

let's play!

Ayo baca kelanjutannya di sini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika cha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlalu ugal-ugalan

Tok! Tok! Tok!

Argan mengetuk pintu yang dimana terdapat nama Nasya disana menandakan bahwa itu adalah ruangan Nasya, gadis pujaannya.

"Masuk." titah suara dari dalam, tapi Argan enggan masuk. Tau sendirikan Argan itu sangat menjaga segalanya, kecuali pandangannya, yang tidak bisa di jaga saat berhadapan dengan Nasya. Karena gadis manis itu sangat sayang jika Argan lewatkan.

Mendapati orang yang mengetuk pintu tak kunjung masuk Nasya segera berdiri "apa mas Argan?" tebaknya teringat tadi dokter Nada mengatakan kalau Argan datang mencarinya.

Nasya dengan segera berjalan cepat ke arah pintu dan membukanya. Walaupun ia sudah tau pasti bahwa itu Argan tetap saja Nasya terperanjat melihat pria tampan berwajah datar, bertubuh tinggi, putih mengenakan seragam PDH AU itu sedang berdiri di depan pintunya.

"Assalamualaikum." salam Saga begitu pintu terbuka tidak lupa diiringi senyum tipis.

Mendengar Argan mengucapkan salam dengan sangat sopan dan tenang, serta di iringi senyum kecil yang malu-malu, memperlengkap ketampanan Argan dan memporak-porandakan jantung Nasya yang mulai berdegup sangat cepat, "wa-waalaikumsalam." dan gugup. Nasya pun memejamkan matanya merutuki dirinya yang malah gugup. Dan mulai menarik nafas berusaha mengendalikan perasaannya. Bukan bagaimana ya, sejak pertemuan pertama mereka Nasya belum pernah melihat senyum pria itu barang sedikit pun, lah ini sekalinya senyum seuprit doang tapi malah buat Nasya mau kejang-kejang.

Tenang sya, tenang. Gak boleh gugup, gak boleh deg-degan, oke. Tenang!

Nasya bermonolog dengan hatinya, ketika ia membuka mata malah ia melihat Argan tengah menatapnya begitu dalam membuat jantungnya makin tak karuan. Sudahlah kalau gini yang ada Nasya lemes duluan.

"M-mas Argan k-kata dokter Nada c-cariin saya. A-ada apa ya?" sudahlah mulut memang tak bisa di kontrol malah gagapnya keterusan.

Mati-matian Argan menahan tawanya agar tidak pecah mendengar Nasya yang malah mirip Aziz gagap.

"Ekhm, sibuk?" tanya Argan setelah sebelumnya berdeham meredakan tawanya yang akan pecah, ia menatap ke sembarang arah untuk menormalkan ekspresinya, setelahnya kembali terfokus akan Nasya.

Nasya tampak salah tingkah "Ha? S-siapa? Saya?"

Argan mengangguk.

"Endak mas, saya Ndak sibuk. Kenapa?" oke, Nasya mencoba menormalkan dirinya kembali.

Argan tak menjawab malah membalik tas ranselnya memindahkan kedepan dada. "Ini." Argan menyerahkan satu map berwarna biru pada Nasya yang isinya merupakan syarat-syarat serta berkas pelengkap untuk pengajuan.

"Ini apa?" tanya Nasya membuka map tersebut.

"Baca." titahnya dengan ekspresi datar.

Nasya mulai membaca satu persatu isi dari map tersebut. "Ya gusti!" matanya melotot kaget setelah membaca paragraf awal. Ia menatap Argan dan berkas itu secara bergantian.

Bagaimana tidak kaget, baru kemarin loh mereka sepakat untuk menikah, dan hari ini Nasya langsung di berikan berkas-berkas untuk pengajuan. Yang benar aja?! Ini namanya terlalu ugal-ugalan. "Secepat ini mas?" tanya Nasya masih tak percaya.

"Kenapa?"

"Kok ya cepet banget udah mau ngurus pengajuan?"

"Demi kebaikan adikmu." pungkas Argan membuat Nasya langsung bungkam. Oke, Nasya melupakan poin penting itu. Nasya mengangguk anggukkan kepalanya mengerti.

Tidak tau saja Nasya kalau Argan memang sudah kebelet kawin eh, kebelet ingin segera memiliki Nasya seutuhnya maksudnya.

"Serius, persyaratan sebanyak ini?" tanya Nasya masih tak percaya setelah kembali membaca isinya.

Argan mengangguk. "Ini." lagi Argan menyerahkan bingkisan ke Nasya. Nasya agak kaget dan menerima bingkisan itu ysng ternyata cukup berat.

Apa lagi ini? Apa itu hadiah? Wah, jika ya baik hati sekali calon suaminya ini belum menjadi apa-apa sudah di kasih hadiah. Boleh baper duluan gak sih? Nasya berusaha menahan rasa senangnya yang akan meledak.

"Ini apa lagi?" tanya Nasya dengan raut heran tapi matanya tak bisa berbohong bahwa dirinya tengah senang karena mendapatkan bingkisan dari Argan. Dan itu semua tidak luput dari pandangan Argan.

"Apa segitu bahagianya dia karena akan menikah denganku?" Batin Argan bertanya-tanya, turut ingin guling-guling karena salting sendiri melihat binar bahagia di mata Nasya.

"Lihat sendiri." ucap Argan datar sambil membuang pandangannya kesamping meredakan kesaltingannya.

Dengan rasa penasaran dan juga tak sabar ingin tau apa isinya perlahan Nasya membuka bingkisan tersebut yang ternyata isinya ada tiga kotak lagi disana. Huh, tambah berbinarlah mata Nasya. Ia menatap bingkisan bergantian dengan Argan yang ternyata masih menatap ujung lorong koridor.

Nasya membuka kotak pertama yang ternyata isinya seragam PIA berwarna biru langit. Sontak saja mata Nasya membulat sempurna. Ia pikir hadiah apa... Gitu. Tapi seragam itu pun turut membuat senyum Nasya mengembang tanpa bisa di cegah.

Lalu ia beralih membuka kotak kedua yang isinya sepatu hitam dan ketiga yang isinya tas berwarna senada dengan sepatunya. Walaupun bukan barang yang ada di benaknya, itu saja sudah cukup membuat Nasya tersenyum. Setidaknya Argan memang ingin serius dengan pernikahan mereka, walaupun ya agak ugal-ugalan dan buru-buru.

Argan membalik tas ranselnya kembali ke punggung. "Pakai itu saat pengajuan nanti di hari Rabu depan. Dan berkas-berkas itu, isi sesuai yang kamu ketahui. Dan ada beberapa berkas yang harus kamu lengkapi di kelurahan asal kamu. Kalau ada yang gak kamu mengerti hubungi saya. Dua hari lagi kita berangkat ke Surabaya."

Argan mode rem blong cek✅

Mata Nasya makin melotot "dua hari lagi?! Mas saya kerja!" nada suaranya sedikit meninggi dan Argan sangat tidak suka itu.

Wajah Argan berubah dingin dan garang, menatap Nasya dengan penuh intimidasi. "Kamu pikir kamu saja yang kerja, hm? Saya juga. Tapi saya melakukan ini semua demi kebaikan adikmu. Apa kamu mau Adikmu itu bunuh diri?" percayalah walaupun intonasinya terdengar sangat tenang tapi setiap kalimat yang di ucapkan Argan penuh penekanan dan mampu membuat nyali Nasya yang sempat meninggikan suaranya seketika tertelan bulat-bulat begitu saja. Nasya menelan salivanya susah payah.

Lagi-lagi adik Nasya yang di jadikan alasannya.

"Oke mas, saya coba ambil cuti."

Argan mengangguk "nanti saya bilang ke Mama untuk membantumu mempermudah izin cuti kamu."

"Emm... Mas tau? Saya Ndak pernah bawa cowok ke rumah. Bahkan temen saya sendiri. Karena mereka takut sama mas saya yang kata mereka terlalu galak dan posesif dengan adik-adik perempuannya. Wajar dia begitu karena memang dia gantiin peran bapak di kehidupan saya dan Nessa, tidak boleh kedua adik perempuannya sampai lecet cuma karena cowok. Bagaimana? Mas berani?" ya walaupun Nasya sempat beberapa kali pacaran, tapi percayalah satu orang pun tidak ada yang berani Nasya bawa pulang dan di perkenalkan kepada keluarganya karena ya, memang sang kakak itu terlalu galak.

Argan melipat tangannya di dada. "Kamu nantangin saya?" dengan wajah galak dan songongnya.

"Ya... Itu masnya sih kalau merasa memang tertantang." jawab Nasya tak ingin menatap wajah galak Argan yang sangat mengerikan.

"Apapun respon masmu itu akan saya hadapi sampai kita bisa pengajuan. Dan seperti kata saya tadi dua hari lagi kita berangkat ke Surabaya, saya cuma dapat cuti dua hari."

Nasya cuma mengangguk saja.

"Kalau gitu saya balik, dan mungkin dua hari kedepan kita gak bisa ketemu karena saya akan mengawal ke Kalimantan." instruksi Argan.

"Ha? Ngawal? Ngawal siapa?"

"Bapak presiden." jawab Argan.

Raut kaget sangat ketara di wajah Nasya. "Mas bagian pas pampres?"

Argan menggeleng "saya pengawal udara beliau."

Seketika Nasya bungkam, ia baru tau ada tugas semacam itu dan calon suaminyalah petugasnya.

"Kalau begitu saya balik, lengkapi apa aja yang perlu kamu urus. Dan begitu saya pulang kita langsung berangkat ke Surabaya."

Nasya hanya diam saja.

"Saya pergi assalamualaikum." final Argan setelahnya berjalan pergi meninggalkan Nasya yang diam di tempat, masih tak habis pikir dengan Argan yang ugal-ugalan dan Argan yang tenyata orangnya bapak presiden, orang nomor satu di Indonesia, bapaknya orang se-Indonesia. Sungguh ada kebanggaan tersendiri yang menyelimuti dada Nasya.

Semantara argan sembari berjalan keluar ia menghela nafas lega, akhrinya ia bisa selangkah lebih dekat dengan Nasya dan dalam hitungan bulan lagi mungkin mereka akan menikah. Sungguh Argan sudah tak sabar.

Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya karena teringat sesuatu. "Bodoh Argan!" geramnya pada diri sendiri sambil tepok jidat karena melupakan sesuatu.

Ia akhirnya buru-buru putar balik dan berlari menuju ruangan Nasya lagi, setelah dekat ia berjalan normal, mendapati Nasya masih berdiri di tempatnya. Argan pun berhenti di hadapan Nasya.

"Eh, mas balik lagi? Ada yang ketinggalan?" tanya Nasya bingung begitu mendapati Argan yang balik lagi.

Bukannya menjawab Argan malah mengulurkan tangannya membuat Nasya semakin bertanya-tanya. "Mau minta apa? Ini lagi?" tanya Nasya mengangkat bingkisan yang Argan berikan tadi.

Argan menggeleng dengan wajah datarnya.

"Handphone." jawab Argan.

"Handphone? Handphone mas ketinggalan? Tapi Ndak ada di sini mas, mas kan Ndak ada masuk."

"Punya kamu."

"Oh, Mau pinjam handphone aku. Tunggu bentar." Nasya sejenak berjalan masuk menenteng bingkisan dari Argan tadi kemudian kembali lagi "nih." dan menyerahkan ponsel miliknya.

Argan menerimanya, lalu mengambil ponsel miliknya sendiri yang ada di dalam saku celana, mengetikkan sesuatu di sana dan tidak berapa lama ada panggilan masuk di ponsel Nasya yang membuat Argan tersenyum yang benar-benar tersenyum tanpa Argan sadari dan tanpa di duga mampu meluluh lantakan hati Nasya. Pria di hadapannya ini terlalu mempesona.

"Makasih." ucapan singkat dan irit Argan membuyarkan lamunan Nasya. Mengembalikan ponsel Nasya pada pemiliknya.

"Eh, udah?" tanya Nasya kikuk sendiri.

Argan mengangguk.

"Abis ngapain?" tanya Nasya penasaran.

"Saya gak punya nomor kamu."

Eh, serius? Kenapa gak minta?"

"Ini udah dapat." jawab Argan mengangkat ponselnya sendiri "Dan saya jadi tau ternyata kamu masih simpan nomor saya." kemudian Argan tersenyum dan berbalik pergi begitu saja meninggalkan Nasya yang masih terpaku terpesona Dengan senyuman Argan.

Ya walaupun Argan tau Nasya memberikan nama Kembaran kak Ros😈 di kontaknya percayalah dalam hati ia berteriak heboh dan mengartikan bahwa itu nama kesayangan yang Nasya berikan padanya.

Cinta tak selamanya indah dek😂

1
Jossy Jeanette
pesona argan luar biasa bikin budok tukang jagal klepek2 ..g sabar nunggu eps selanjutnya
8G-Carrisa Talitha Sinaga
ka kalau lg seru gini Up ny lebih dong,,apalg ada acara ulet keket,,😁😁
Ana_Mar
woiii nesyaaa...kebelet amatt sieee nikahnya, jangan2 kamu uda kawin duluan ama pacarmu itu jangan sampe kalo kamu hamil duluan???
ga semudah balik tangan kaleee nikah ama abdi negara, semua ada prosedurnya.
ini niii bibit cewek kecentilan lan gatel kalo ama cowok seperti bang argan, urat malunya ga ada dan sombong dengan jabatannya.
bahagiaaa selalu yaaa nasya..bang argan...love kalian sekebon/Kiss/
Yayu Rulia
menunggu selalu updateny..
Surtinah Tina
selalu bikin adem ati..
Surtinah Tina
aur-auran ga tuh...🥰🥰🥰🥰🥰🥰🤣
Naswa Al rasyid
selalu gak sabar nunggu kakak up lagi 🥰🥰
gak bisa moveon dr kisah bg argan kak nasya. smpek gak tau mau komen apa.
tetep semangat ya kak, nulisnya... ditunggu up selanjutnya.... 😁😁🙏
Rizky Tria
selesai melewati proses yg panjang..
ih lama" gedek sama Nessa, Dia yg kebelet nikah tp jd ngerepotin orang lain.. marah" ke Nasya segala sih 🤨
jgn" udah hamidun ya Nessa 🤭😏
Heny Janitasari
🤍🤍🤍
💗AR Althafunisa💗
Semoga perlindungan dan keselamatan selalu ada buat kamu ya mas Argan (Nasya) ada rasa kagum, terpesona tapi terselip rasa takut 🤣😌
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ayu rahma
pesona bang argan memang ga ada lawan☺,, yg terpenting meskipun dy ganteng dan mapan tp ga pecicilan, suami idmaanlah😌🥰
Mika Saja
🥰🥰🥰🥰
Ana_Mar
bang argan....love you sekebon bang/Kiss//Kiss/
Jossy Jeanette
mas argan bisa manis juga yaa..suh senengnya nasya dapat cincin yg cantik pas dijari juga😍
Eni nuryani
di bagian ini kan author nulis pas mengumandangkan takbir.....jadi maaf ya sebelumnya, untuk takbir &salam imam memang mengucapkan, kecuali Al Fatihah &surah2 dlm sholat tsb...
ŘƏ£♡ve
aaaaa jd inget ayank ....
melelleeeeeh nasyaaaaa
Heny Janitasari
🧡🧡🧡
💗AR Althafunisa💗
😂😂😂😂😂😂
Miksiba Andri
kelihatan author ga pernah sholat dhuhur berjamaah....
berjamaah sholat dhuhur baca al-fatihah nya ga dikeraskan boooooz..... ☺
Chika cha: makasih kak udah di kasih tau. jujur di sini masjid jauh banget dari rumah jadi gak pernah sholat zhuhur, ashar di masjid.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!