NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:80.3k
Nilai: 5
Nama Author: ning_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ning_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

love and family

Ponsel Gara terus menerus bergetar. Ada banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang belum di baca memenuhi kontak masuknya.

Gara mengusap wajah dan menatap kearah jalanan yang digenangi air hujan.

Gara sengaja memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumah Oma Dewi.

Ia pusing, frustasi, putus asa serta juga kesal. Pikirannya bercabang-cabang.

Bahkan ia menjadi anak durhaka yang sempat mengutuk perbuatan Papa nya yang memisahkan ia dengan wanita yang ia cintai serta anaknya.

Jika Papa nya mengizinkan ia bertanggung jawab atas perbuatannya dulu, mungkin ia akan memiliki keluarga yang utuh dan bahagia.

Gara menghembuskan nafas kasar, kepalanya semakin berdenyut sakit.

Ponselnya kembali bergetar dan memunculkan nama yang sama, Revalina.

Dengan kesal, Gara mengangkat panggilan tersebut berharap jika nantinya Reva berhenti menghubungi dirinya.

"Gara.... Where are you??? Papa masuk rumah sakit, dan aku harap kamu datang secepatnya!!!" suara Reva menggema dan menutup panggilan telepon itu secara sepihak.

"Damn, kenapa harus sekarang?" rutuk Gara.

Meski begitu, ia langsung menghubungi Evan untuk memesankan tiket pesawat untuk kembali ke Indonesia secepatnya.

Segala rencana yang ia susun harus tertunda sementara waktu.

" Ra.... Sorry, besok aku nggak bisa jemput kalian. Papa masuk rumah sakit"

Itulah pesan singkat yang ia kirim kepada Dara.

...----------------...

Dara menggenggam erat ponselnya.

Kembali membaca pesan yang tadi dikirim oleh Gara.

Mungkin ini yang terbaik. Setidaknya selama Gara tidak disini ia akan menyelesaikan pekerjaannya lalu setelah itu, Dara akan mulai merancang masa depan bersama putranya.

Dara telah membulatkan tekad.

"Mommy sudah pulang?" suara serak Diaz mengejutkan Dara.

Dara menggeser tubuhnya mendekati Ardiaz.

"Kenapa bangun? Apa mau ke toilet?" Dara mengusap lembut pipi Ardiaz dengan sayang.

"Iaz mimpi Daddy. Apa Daddy ada kabarin mommy? Iaz rindu..." terlihat mata bocah laki-laki itu berair.

Hati kecil Dara rasa tercubit. Nyeri.

"Tadi mommy ketemu Daddy dan ada mainan untuk Iaz dari Daddy... Itu mommy letakkan di dekat tas sekolah nya Iaz..." hibur Dara sambil menunjuk setumpuk mainan yang tadi Gara titipkan padanya.

Ardiaz menoleh pada arah yang ditunjuk oleh mommy nya. Matanya kembali berbinar.

"Eh..... Ini sudah larut dan bukankah besok Iaz sekolah. Jadi, mainnya besok aja ya sepulang sekolah..." cegat Dara begitu melihat gelagat putranya yang akan bangun dan pasti hendak mencoba mainan barunya.

Meski kecewa,tapi Ardiaz tetap menurut perkataan mommy nya.

"Ya mommy... " sahut Ardiaz lesu.

Dara tersenyum gemas.

"Ayo tidur lagi. Mommy akan nyanyikan lagu buat Iaz..." pinta Dara yang sudah melingkarkan tangannya pada tubuh mungil Ardiaz.

" Mommy... Kapan kita akan tinggal bersama Daddy? Teman-teman Iaz semuanya tinggal bersama Daddy nya, kenapa Iaz tidak? Apa mommy bertengkar dengan Daddy?" pertanyaan Ardiaz sontak membuat Dara diam seribu bahasa.

Ardiaz anak yang cerdas. Bahkan ia selalu bisa mengingat siapa saja yang ia temui meskipun hanya sekali saja melihatnya. Otak Ardiaz juga cukup pintar di usinya yang masih empat tahun. Dara harus berhati-hati jika ingin menjelaskan sesuatu pada bocah kritis ini jika tak ingin pertanyaannya menjadi beranak pinak.

Dara mengatur kata-kata di memori nya.

"Iaz ingat tidak cerita tentang ayah singa dan ibu singa. Ayah singa yang selalu menjaga anak-anaknya dan ibu singa yang mencari makanan?"

Ardiaz mengangguk.

"Tapi kan My, anak singa tinggal bersama ayah singa. Tapi Iaz tinggal sama mommy " ujar Ardiaz.

"Ia benar. Ayah singa yang merawat bayi singa dan ibu singa yang cari makan. Nah... Kalau Iaz, mommy dan Daddy sama-sama cari nafkah, jadi Iaz tinggalnya sama mommy. Dan kalau Daddy ada kesempatan kan Daddy datang temui Iaz disini. Daddy itu sibuk banget, kerjaan Daddy di Indonesia juga banyak " jelas Dara mencari alasan yang sekiranya logis dan gampang di terima oleh Ardiaz.

"Mommy, apa kita bisa ke tempat Daddy di Indonesia?" pertanyaan Ardiaz yang membuat Dara kembali berfikir.

Dara memang sudah memikirkan hal itu sejak lama, kembali ke Indonesia tapi ia tidak tahu kapan.

"Nanti ya sayang, sekarang mommy masih ada kerjaan di sini. Nanti kita akan ke Indonesia, ke tanah kelahiran mommy... Sekarang kamu bobok ya, udah larut" bujuk Dara yang ingin menyudahi keingintahuan putranya.

Ardiaz menurut dan tak butuh waktu lama, ia kembali tertidur nyenyak setelah Dara mengusap punggungnya dan menyanyikan lagu kesukaan Ardiaz.

"Maaf sayang, kita memang akan kembali ke Indonesia tapi bukan bertemu Daddy... Sekali lagi mommy minta maaf... kelak kamu akan mengerti..." bisik Dara yang kembali berurai air mata.

...----------------...

Bandara internasional Soekarno-Hatta.

Gara tiba pukul delapan kurang lebih setelah mengambil penerbangan pagi dari Singapura.

Dua orang pria berpakaian hitam menyambut Gara di pintu kedatangan.

Tanpa curiga, Gara mengikuti mereka karena Gara diberi tahu oleh kakaknya, Fardhan jika ia tak bisa menjemput dirinya begitu juga Evan yang memang sedang berada di Banjarmasin karena ada beberapa pekerjaan disana menggantikan Gara.

Mobil yang membawa Gara berhenti di sebuah rumah mewah bergaya Eropa klasik dengan tiang-tiang penyangga yang besar.

Para pria bertubuh besar tadi memaksa Gara untuk turun di pintu depan yang terbuka lebar.

Tubuh Gara terasa sakit karena ia tadi sempat melakukan perlawanan selama perjalanan.

Gara yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres mencoba bertanya pada salah seorang pria yang duduk mengapit dirinya. Namun bukan jawaban menyenangkan yang ia terima justru Gara dibentak oleh salah seorang dari mereka. Alhasil Gara mencoba untuk keluar dari mobil, namun sia-sia. Tengkuknya justru dipukuli dari belakang dan sempat membuat dirinya tak sadarkan diri selama perjalanan.

"Ayo jalan...." pinta seorang pria yang sedikit menyeret tubuh Gara.

"Ternyata butuh cara kasar agar kamu bisa pulang dan tidak terus-menerus bersama wanita si~lan itu" suara lantang tuan Adyaksa dari dalam ruang tamu rumah besar itu menggema di hari yang masih bisa dibilang pagi ini.

Gara berdecih.

Ternyata semua orang telah bekerja sama dengan pak tua yang sialnya adalah ayahnya sendiri.

"Papa pakai cara licik yang mengatakan sedang sakit agar aku pulang? Papa tahu kelemahan ku dan Papa memanfaatkan nya.. " Gara tersenyum sinis.

"Papa tidak licik dan memang benar Papa kemarin dirawat tapi kamu tahu sendiri jika Papa selalu tidak ingin dirawat terlalu lama dirumah sakit" bukan tuan Adyaksa yang berbicara melainkan kakak dari Gara, Karina.

"Mbak juga kerja sama dengan mereka? Aku pikir mbak memihak pada ku?" sahut Gara yang sungguh kecewa.

"Sagara... Jaga ucapan mu!! Hanya karena wanita itu kamu jadi menentang seluruh keluarga mu. Benar-benar keterlaluan " suara tuan Adyaksa menghentikan perdebatan antara kakak dan adik itu.

"Mau Papa apa sekarang karena aku telah disini?" kata Gara yang tak memperdulikan tatapan penuh amarah tuan Adyaksa.

"Pergi bulan madu dengan istri mu dan buatkan aku cucu keturunan Adyaksa yang sesungguhnya" ucap tuan Adyaksa tak ingin dibantah.

Gara menatap wajah Reva yang terlihat sumringah dengan senyum kemenangan terlukis jelas diwajahnya. Ia duduk diapit oleh kedua orang tuanya.

"Aku bukan anak kecil lagi Pa. Aku pria dewasa yang sudah bisa menentukan jalan hidup ku sendiri. Jadi Papa tidak usah mengatur ku. Sekali lagi aku tekankan jika aku tidak akan pernah dan tidak akan mau memiliki anak dengan wanita lain sampai kapanpun karena anakku cuma Ardiaz dan kelak akan ada adik-adiknya yang lain. Aku akan menikahi Dara secepatnya" sahut Gara yang semakin membuat situasi memanas.

"Sagara Adyaksa!!!! Tutup mulut mu!!! Sampai kapanpun, kamu tidak akan Papa restui bersama wanita sialan itu. jika kamu melanggar maka kamu tahu konsekuensi dari perbuatan mu" teriak tuan Adyaksa memecah kesunyian rumah besar tersebut.

"Papa...." seru Fardhan dan Karina, kedua saudara kandung Gara.

"Pa... Bertahun-tahun aku selalu menerima perlakuan Papa. Bahkan aku sampai dipisahkan dengan Mama, aku hanya diam. Dan saat pemakaman Mama pun, Papa tak mengizinkan aku untuk turut hadir. Aku lupa wajah mama karena Papa membuang dan membakar semua kenangan itu. Apa Papa akan mengulangi nya lagi pada putra ku dan juga wanita yang sangat aku cintai?" sahut Gara yang membuat Fardhan dan juga Karina terpaku.

Ternyata Gara masih mengingat kejadian hampir dua puluh satu tahun lalu saat Gara masih berusia lima tahun.

Karina bahkan menangis di pelukan sang kakak yang berdiri disampingnya.

To be continued....

1
Sunaryati
Memang berat pilihanmu Dara, semoga masalah segera selesai dah kamu dan Diaz hidup bahagia. Jika kamu ingin pilih siapa Gara/ Vito, tanyakan pada hatimu paling dalam dan Diaz.
Esih Mulyasih
Luar biasa
Sunaryati
Semakin seru, menarik dan penasaran kelanjutannya, lanjut
Jk Cute
Fardhan ini red flag atau green flag sih?
Sunaryati
Demi Diaz dan juga cintamu lepaskan Vito Dara, jika kau tetap bersama Vito kau akan menyakiti 3 pria ( Vito, Gara, danDiaz) dan kamu sendiri
Kasma Aisya
saya tidak sabar melihat Reva hancur 🤭💪
Sunaryati
Seru, lanjut
Asri Iqrok
keren.. Ditunggu double update nya
Kasma Aisya
ternyata dara egois ya, dia tidak memikirkan keselamatan anakx.
Sunaryati
Orang licik akan bahagia dan rasa kepuasannya atas yang diperoleh hanya sebentar, lalu menderita selamanya jika tak segera sadar dan taubat
Kasma Aisya
org licik d balas dgn kelicikan
Holipah
aki2 memutar balik fakta dia blng istri nya selingkuh pdhl diri nya sendiri yang selingkuh
Nur Adam
lnjut
vicka luvasta
mengandung Bombay, nangis tiap baca perbannya, tapi sangat ditunggu untuk update ceritanya
vicka luvasta
mengandung Bombay, nangis tiap baca perbannya, tapi sangat ditunggu untuk update ceritanya
Holipah
horeeee penjahat jaya trs
Ranita Rani
mulek
aca
nah gni kan enak siip daripada gara keluarganya toxic smua
Rieya Yanie
lanjut kak..semangat
aca
trima aja ngapain ngarepin gara ih bekasi cium2 reva jalang najis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!