Cinta Pertama

Saat di Kantin Aku bertemu dengan Yu, hari ini dia terlihat bahagia.

"Hai, Say?"

Aku penasaran apa yang membuat Pemuda itu begitu berseri.

"Ada apa ni, kok kamu terlihat happy banget"

Dia tertawa dengan khas kemayu nya, namun masih terlihat maskulin.

"Kamu memang my best friend ku, tau aja kalau Aku lagi senang"

"Gimana lagi, habisnya dari tadi kamu senyum-senyum sendiri"

"Ta ...da....!!!"

Yu mengeluarkan sebuah kertas yang terlihat seperti kartu undangan.

"Apaan ini?"

"Kamu lihat aja, nanti juga tau"

Aku segera melaksanakan perintah Yu, habisnya penasaran juga, sih.

"Kamu ulang tahun?"

Kami bergandengan tangan sambil melompat-lompat kegirangan.

"Iya, Say, besok Aku ulang tahun, jangan lupa datang ya!"

"Iya, Aku pasti datang, tapi kalau nggak ada halangan"

"Pokoknya kamu harus ada di pesta ulang tahun ku, kamu tamu spesial ku"

"Iya deh, Aku usahakan datang, kamu mau hadiah apa?"

"Nggak perlu lah, hadiah-hadiah, kamu datang aja Aku udah senang banget"

"Ok, Aku pasti datang, bersama hadiah Spesial juga"

Acara Yu di adakan di sebuah cafe ternama, sebab dengar-dengar pemilik cafe adalah Om nya Yu, Yu juga mengundang sebuah grup band lokal, sepertinya acara ulang tahun Yu besok akan sangat meriah.

Malam acara ulang tahun Yu....

Aku sedang bersiap-siap, di acara Yu Aku memilih memakai gaun selutut dengan lengan tanggung berwana kuning, Aku membiarkan rambut hitam dan lurus ku yang panjangnya hampir sepinggang tergerai bebas, tak lupa Aku memakai riasan tipis-tipis biar nggak menor, tak lupa sepatu hak tinggi berwarna senada dengan baju ku, sehingga membuat penampilanku bertambah imut dan cantik bak boneka Barbie.

"Kak, cantik banget, nggak biasanya dandan kayak gini?"

"Iya, Kakak mau ke acara ulang tahun teman, kamu sendiri kok tumben cantik banget, kamu pakai lipstik?"

"Iya, dong, Aku juga mau pergi ke acara ulang tahun seseorang"

"Kok kita samaan ya, emangnya siapa yang ulang tahun?"

"Ada deh!"

"Kamu pergi sama siapa?"

"Aku numpang sama teman, naik mobil, kakak sendiri pergi sama siapa?"

"Hmmm...ada deh!"

"Pasti sama cowok semalam yang antar kakak pulang kan?"

"Sok tau kamu"

"Ya, tau dong, tu orangnya udah nunggu di depan, lagi di interogasi sama nenek"

"Apa?"

Aku buru-buru ke ruang tamu, ternyata benar Kak Jack sedang ngobrol sama nenek, mereka terlihat akrab soalnya mereka tertawa lepas gitu.

Melihat kedatangan ku Kak Jack langsung terdiam, entah kenapa dia memandangi ku terus, sehingga Aku jadi salah tingkah.

"Ehmmm..."

Adegan pandang-pandangan seketika berhenti saat mendengar suara nenek berdehem.

"Kak, Aku udah siap, kita berangkat sekarang?"

"Ok"

Kami pamit pada nenek, sebelum Aku pergi nenek sempat-sempatnya berbisik di telingaku.

"Pulangnya jangan kemalaman"

Aku mengacungkan jempol tangan, tanda setuju dengan perintah Ratu nenek.

Aku bingung saat naik ke atas sepeda motor Kak Jack, biasanya Aku memakai celana, tapi kali ini Aku memakai rok.

Kak Jack melepas jaket kulitnya dan meletakkan di bagian paha ku agar tertutupi.

"Kamu sih, bajunya sexi banget"

"Jadi gimana dong, apa Aku ganti baju aja?"

Dia menghidupkan mesin sepeda motornya dan tancap gas ke suatu tempat yang sepertinya bukan jalan ke tempat pesta Yu.

Ternyata dia berhenti di sebuah toko baju.

"Kita mau ngapain ke sini, Kak?

"Aku nggak mau kamu pakai baju sexi gini nanti semua cowok liatin kamu, Aku nggak suka"

Kami masuk kedalam toko, dia memilihkan ku baju kemeja tangan panjang dan bawahan celana panjang berwarna krem, dia juga membelikan ku sepatu berwarna senada dengan bawahan ku.

"Kalau gini kamu terlihat lebih cantik, kalau baju yang tadi di pakai saat kita sedang berduaan aja"

"Apaan sih, Kak?"

Setelah selesai, kami meluncur ke acara pesta ulang tahun Yu, tempat itu sudah di penuhi oleh tamu undangan, sepertinya acara malam ini di penuhi dengan gadis-gadis cantik dan pemuda-pemuda tampan, dari luar begitu banyak papan bunga berucapkan selamat ulang tahun, sedangkan di dalam tempat itu di set dengan sedemikian indahnya, di penuhi dengan lampu-lampu dan juga balon berwarna putih, di sisi kiri ada sebuah panggung yang di isi dengan berbagai macam alat musik.

Aku menemui Yu yang sedang sibuk menyambut tamu-tamu.

"Selamat ulang tahun ya Yu"

Aku memberikan paper bag padanya.

"Makasih ya, say"

Dia sepertinya akan mencium pipi kanan dan pipi kiri ku.

Kak Jack dengan cepatnya menarik ku agar menjauh darinya.

"Ih...Kak Jack, dasar cemburuan"

Ucapnya sambil memukul bahu Kak Jack.

"Awas ya, kalau kamu berani-berani nya dekat-dekat dengan pacarku"

"Ih...dasar cowok posesif, ya sudah masuk sana, nikmati acaranya say"

Yu mempersilahkan kami masuk dengan mengayunkan tangan menuju arah tempat para tamu.

Kak Jack menggenggam tanganku, kami masuk layaknya selebriti yang sedang berjalan di red karpet.

Kami duduk di baris kedua tepat di depan panggung.

Pandangan ku tertuju pada seorang gadis yang duduk di kursi paling depan bersama tiga orang temannya, mereka tertawa sambil bercanda.

"Dina? dia di sini juga?"

"Kenapa Baby?"

"Itu Dina adik ku, dia kok bisa di sini juga ya?"

"Kamu mau menemui dia?"

"Biarin aja, ntar di rumah Aku tanya langsung sama dia"

"Oh"

Acara di mulai dengan menyanyikan lagu ulang tahun dan kemudian potong kue, setelah selesai kemudian berdoa dan acara di lanjutkan dengan makan-makan di iring musik band.

Terdengar lantunan musik dan suara penyanyi yang merdu....

Lagunya galau banget, padahal ini kan acara ulang tahun.

Tak pernah lepas kau dalam ingatanku

Tak pernah bisa Aku melupakan mu

Ku jatuh cinta pada orang yang salah

Kau kekasih sahabat ku,

.......

Cinta mengapa singgah di hati ku

Kau salah memilih tempat dan waktumu

Cinta galau Aku menimbang rasa Aku atau sahabat ku

......

Aku terpaku saat melihat sosok penyanyi di atas panggung,

Dia menatap ke arahku dengan raut wajahnya yang sedih,

Sedangkan Kak Jack terus saja memperbaiki rambut ku dan memainkannya sedangkan tangan yang satunya menggenggam tangan ku dengan erat.

Ya, penyanyi itu adalah Riko, Aku juga baru tau ternyata Riko adalah vokalis band, pantas suaranya merdu.

"Kamu kenal orang yang bernyanyi di atas panggung itu?"

Kak Jack berbisik di telinga ku.

"Kak, jangan gitu"

Kak Jack semakin mendekatkan diri nya padaku.

"Aku cemburu, kalau kamu memperhatikannya"

Dia berbisik lagi di telingaku,

sedangkan di atas panggung, Riko masih melantunkan lagu nya dengan penuh penghayatan, sehingga terdengar begitu lirih dan menyayat hati.

Maaf kan Aku Riko, Semoga kamu menemukan kebahagian mu yang lain.