Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
“Rachel, malam ini kamu gak akan bisa lepas” Batin Dave.
Dave benar-benar pulang malam ini juga, karena tidak sabar menemui Rachel. Perjalanan Dave dengan jalur darat hanya di tempuh dua jam saja dengan menggunakan jalan bebas hambatan.
Sedangkan dirumah, Rachel mengundang mahasiswanya untuk makan malam, karena merasa kasihan dengan yang dialami.
“Kalian lain kali jangan melakukan adegan berbahaya ini lagi” Ucap Rachel.
“Baik Bu, kami hanya tidak mau Ibu kenapa-napa” Ucap Calvin.
“Untuk biaya kerusakan rumah Calvin, saya yang akan tanggung. Maaf ya Calvin, saya akan menemui kakak Calvin besok pagi”
“Tidak perlu Bu, aman semuanya”
“Bu Rachel, terimakasih undangan makan malamnya, masakan Bu Rachel seperti masakan Mama saya, enak” Ucap Riko.
“Terimaksih Riko pujiannya”
Ceklek!
Dave membuka pintu rumah Rachel, dia melihat ada beberapa sepatu pria di depan pintu rumah Rachel.
“Siapa yang bertamu malam-malam” Batin Dave.
Dave segera masuk, lalu melihat Rachel sedang bersama pria, tapi jika dilihat kembali mereka masih terlihat begitu muda.
“Dave” Batin Rachel dan terkejut karena tiba-tiba Dave berada dirumahnya.
“Wah ada acara apa ini?” Tanya Dave.
“Selamat malam Pak, kami mahasiswa Bu Rachel”
“Oh ya, duduk santai saja” Ucap Dave meskipun dalam hatinya begitu bergemuruh.
“Jadi mereka yang menjebak Bara” Ucap Rachel.
“Menjebak bagaimana?” Tanya Dave
Akhirnya Axel menjelaskan dari awal bagaimana hari ini bisa terjadi, hingga akhirnya Dave mengangguk paham lalu mengucapkan terimakasih kepada anak-anak tersebut.
“Kalau begitu kami permisi dulu Pak, Bu. Sekali lagi terimakasih Bu Rachel” Ucap Riko dengan sopan.
“Sama-sama Riko, lekas sembuh ya”
Mahasiswa Rachel sudah meninggalkan rumah, lalu Dave segera mengunci pintu tersebut dan menghampiri Rachel yang sedang membereskan piring-piring yang berserakan.
“Oh jadi begitu, gak ada kabar seharian tapi mengundang mereka” Ucap Dave sambil memeluk tubuh Rachel dari belakang.
“Sayang, kamu tahu kan mereka sudah membantu. Masa iya kamu marah”
“Marah, karena kamu lebih memilih mereka”
“Hahahaha” Rachel tergelak mendengar ucapan Dave.
Dave manarik paksa Rachel, lalu segera menciumnya. Dave begitu agresif hanya karena dua hari tidak bertemu dengan Rachel.
Dan saat Dave mulai membuka pengait celana Rachel, tangannya tahan oleh Rachel.
“Sayang, aku masih menstruasi”
Raut wajah Dave seketika berubah, kemudian dia memeluk tubuh Rachel dan membisikan sesuatu.
Setelah bekerja keras membantu Dave hingga mengeluarkan pelepasannya, Rachel kembali merapikan rambutnya yang sudah berantakan akibat ulah Dave. Kemudian mengambilkan tisu untuk membantu Dave membersihkan cairan miliknya.
“Pekerjaan kamu sudah selesai?” Tanya Rachel.
“Belum sayang, tapi ada Arga disana”
“Kenapa pulang?”
“Aku harus siaga, karena ternyata pesaingku cukup banyak”
“Pesaing apa?”
“Aku tidak pernah diundang makan malam, tapi anak-anak itu”
“Sayang, mereka cuma anak-anak”
“Anak-anak tapi bisa membuat anak”
Plaak!
“Aduh sakit sayang” Ucap Dave.
“Ya sudah, kamu tunggu disini aku masakin buat kamu”
“Terimakasih sayang”
Rachel segera turun untuk memasak, sedangkan Dave berbaring di kamar Rachel yang bernuansa pastel. Karena mendengar ponselnya berdering, Dave mengambilnya dan membaca pesan dari Mona.
“Dave, aku minta orang antarkan buah ke kamar kamu dan Arga, tapi sepertinya kamar kalian kosong” – Mona
Dave tidak membalas, dia hanya membaca pesan tersebut kemudian meletakkan kembali ponselnya, karena melihat laptop Rachel berada di meja, Dave mengambilnya dan meminjam laptop Rachel.
Setelah selesai, Dave segera mengirimkan pekerjaannya tersebut ke nomornya sendiri melalui laptop Rachel.
“Sayang, makan dulu” Ucap Rachel diambang pintu.
“Sebentar sayang, aku selesaikan ini”
“Okey, aku tunggu dibawah ya”
“Iya sayang”
Dave menutup aplikasi yang sedang dia buka, kemudian melihat isi laptop Rachel yang penuh dengan jadwal dan materinya. Kemudian dave menutup laptop tersebut, dan segera turun untuk makan malam.
Rachel tidak makan karena sudah makan bersama mahasiswanya, dia hanya menemani Dave yang sedang makan.
“Besok, aku antar kamu ke kampus” Ucap Dave
“Iya sayang”
Malam ini Dave tidak pulang, dia menginap dirumah Rachel. Mereka segera tidur karena sudah terlalu larut, dan besok mereka harus bangun pagi karena Rachel ada kelas di jam pertama.
.
.
Pagi ini Rachel bangun lebih awal, dia memasak untuk bekalnya dan Dave, setelah masak Rachel segera mandi dan bersiap, dan setelah siap barulah Rachel membangunkan Dave.
“Lapar sayang” Ucap Dave.
“Iya, aku sudah masak untuk kamu, mandi dulu baru kita makan”
Cup!
Rachel mencium bibir Dave kemudian dia segera turun, untuk menyiapkan sarapannya. Rachel sejak pagi sudah sibuk dengan dua menu untuknya hari ini, untuk makan dan untuk bekalnya. Jika dulu saat masih menjadi istri Bara, bahkan masakan Rachel tidak pernah dilirik olehnya, tapi kali ini Rachel menemukan pria yang bisa menghargai masakannya.
“Wah, sandwich” Ucap Dave yang baru saja turun, lalu merangkul pinggang Rachel dan menciumnya.
“Makan dulu sayang” Ucap Rachel dengan menyodorkan piring berisi roti isi kepada Dave.
Rachel duduk di samping Dave dan ikut makan bersamanya, lalu mereka bergegas menuju mobil karena Pak Joko sudah menunggu.
“Kamu bawa bekal dua sayang?” tanya Dave.
“Buat Pak Joko”
“Oke sayang”
Pak Joko terkejut karena dave sudah berada dirumah Rachel, kemudian mereka masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.
“Pagi Pak dave, Bu Rachel” Sapa Pak Joko.
“Pagi Pak” Jawab Rachel dan dave kompak.
“Pak, sarapan buat Bapak”
“Wah, terimakasih banyak Bu”
“Sama-sama Pak”
Dalam perjalanannya, Dave tengah sibuk dengan ponselnya, dia membuka beberapa pekerjaan yang kemarin begitu menyita waktunya.
“Ini sayang, yang sedang di kerjakan, dan anggaran yang tiba-tiba hilang” Ucap Dave dengan memperlihatkan layar ponselnya kepada Rachel.
Hingga Rachel melihat ada panggilan masuk dengan nama Mona pada ponsel Dave. Tidak diangkat, Dave justru mematikan telepon tersebut.
“Kenapa tidak diangkat. Kalau penting gimana?” Tanya Rachel.
“Sudah tidak ada yang penting sayang”
“Hmm ya sudah”
Rachel kembali teringat dengan akun media sosial yang pernah dia lihat, Rachel yakin jika Mona yang menghubungi Dave adalah Mona yang sama dengan pemilik akun tersebut, apalagi Dave mengatakan jika ‘sudah tidak ada yang penting’.
Meski begitu Rachel akan tetap menghargai privasi Dave, dia tidak ingin terlibat begitu jauh dengan masa lalu Dave yang sudah berakhir.
Sedangkan dalam sepnegetahuan Dave Rachel tidak mengetahui jika wanita yang menghubunginya tersebut adalah mantan kekasihnya, yang tanpa sengaja dia temui kemarin saat Dave berada di luar kota bersama Arga.
Kali ini rachel dan Dave berada dalam pikirannya masing-masing, Dave merasa jika masalalunya sudah tidak penting sehingga tidak perlu dibahas, sedangkan Rachel merasa jika itu bukan ranahnya sekalipun Rachel begitu penasaran, tentang masa lalu Dave dan Mona.