Rania adalah wanita tangguh yang kurang kasih sayang, di umur 9 tahun dimana seorang anak yang masih bergantung kepada kedua orang tua nya tapi itu sudah tidak berlaku bagi Rania, sejak sang adik terlahir dengan fisik lemah diri nya di kucilkan dan tidak pernah mendapat kasih sayang lagi hingga di usia nya sekarang 19 tahun diri nya sering kali di caci di tampar bahkan tempat tidur nya saja tidak layak dan sering mendapat kan kekerasan fisik, hingga ia memiliki trauma saat mendapat bentakan lantaran pukulan sering diri nya dapat dari laki laki yang di panggil nya ayah dan wanita yang diri nya panggil ibu
Hingga sesuatu terjadi saat dimana diri nya tertabrak mobil yang mengalami rem blong, dan disitu lah diri nya menghembus kan nafas terakhir nya dengan luka dan trauma yang dirinya bawa
Namun ada yang aneh, saat ia membuka mata diri nya mendapati ada di ruangan serba putih dan yang mengejut kan ada wanita dan seorang pria baya yang memanggil nya Alana
Siapa Alana?, Baca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana.ins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alana Sakit
Sedang kan Excel yang mendengar pertanyaan dari adik nya itu langsung berkata
"Tentu saja boleh baby kalau begitu ayo biar abang gendong kita ke kamar abang" ucap Excel kepada Alana
Sontak saja Alana langsung merentang kan tangan nya meminta di gendong Excel
"Daddy Bram pun langsung memberi kan putri nya kepada putra nya
"Pi, dit aku ke atas duluan ya mau tidurin baby" ucap Excel yang mendapat anggukan dari kedua nya
Setelah itu pun Excel benar benar membawa Alana ke kamar, setelah sampai di kamar Excel langsung saja menidur kan sang adik di ranjang lantas diri nya pun memutus kan untuk berganti baju tidur terlebih dahulu setelahnya ia langsung naik ke tempat tidur dan memeluk adik nya itu
"Kenapa masih belum tidur ini sudah malam loh" ucap Excel sambil mengelus punggung adik nya
"Abang Alana mau mommy, tapi mommy marah hiks hiks" ucap Alana setelah itu menangis
"Cup cup cup jangan nangis, maka nya baby jangan nakal dan dengerin apa kata mommy, kalau seperti ini apakah Alana masih mau diam-diam makan lollipop lagi" tanya Excel kepada sang adik yang berada di dalam dekapan nya
Sedang kan Alana hanya bisa menggeleng kan kepala nya setelah itu ia memper erat perlukah nya dan menyembunyi kan kepala nya di dada Excel
Excel yang melihat itu mengelus-elus punggung adik nya, dan benar saja setelah itu adik nya itu sudah tertidur terdengar dari yang teratur
Sedang kan di kamar lain
"Sayang kenapa kamu mendiami putri kita, kamu tahu dia sangat sedih dan tidak bersemangat" ucap Bram kepada Anisa
Sedang kan Anisa yang mendengar kan itu menghela nafas, ia tau pasti suami nya akan bertanya seperti ini
"Aku tidak marah kepada baby dad, hanya saja kalau selalu di peringati tanpa di diamin Alana akan memakan makanan manis terus, daddy tau kan kita sudah sering memperingati nya namun saat di kasih permen pasti dia langsung mau, dia saja baru saja menambal giginya lantaran begitu menyukai manakan manis" jelas Anisa
Sedang kan Bram yang mendengar kan itu pun menghela napas ia benar benar tidak tega melihat sang putri yang tidak bersemangat, namun yang di katakan istri nya itu juga ada benar nya
Mereka sudang sering memperingati namun, tiba tiba saja putri nya itu makan permen dan sudah mengeluh sakit gigi
Entah lah Rania dan Alana memiliki kesamaan yaitu makan makanan manis
Jika Rania dulu menyukai permen lantaran permen itu murah dan enak itu pun dapat 1 bungkus, ia sering memakannya saat lapar atau saat dirinya sedih
Permen adalah teman nya, begitu juga dengan Alana diri nya juga menyukai permen lantaran permen enak manis
"Apakah besok mommy sudah memaafkan Putri kita, jujur saja daddy tiga tega melihat nya yang begitu sedih bahkan tadi saat kita semua menawari nya susu banana kesukaan nya, dan juga susu yang biasa ia minum sebelum tidur puteri kita tidak mau" jelas Bram kepada sang istri
Sedang kan Anisa yang mendengar kan itu pun tidak menyangka jika ia telah membuat putri nya itu sedih
"Dadd kalau begitu aku akan menemui putri ku" jelas Anisa yang akan turun dari ranjang nya
"Tidak perlu momm, tadi Alana meminta tidur sama Excel seperti nya mereka sudah tidur mommy besok saja menemui nya" jelas Bram kepada sang istri
Sedang kan Anisa yang mendengarkan itu pun menyetujui nya
Lagian hari juga sudah malam jam sudah menunjuk kan pukul 10 malam, dengan perasaan bersalah Annisa pun membaring kan diri di dalam pelukan sang suami
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 04.30, di sela tidur nya tangan Excel ingin membenar kan tata letak pelukan nya kepada sang adik namun diri nya tidak sengaja menyenggol tangan adik nya itu yang terasa sangat panas
Sontak saja diri nya langsung membuka mata nya dan menyala kan lampu, bisa dirinya lihat wajah adiknya begitu pucat dan sangat panas
Dengan pelan-pelan Excel menarik tangan nya dari kepala adik nya
Diri nya ingin memasti kan dan mengecek kening adik nya itu lantaran adik nya menggigil seperti orang kedinginan pada tubuh nya dan sangat panas menanda kan bahwa adik nya itu sedang demam tinggi
"Baby apa kah kamu dengar abang" tanya Excel memasti kan nama adik nya itu tidak merespon nya
Sontak ia langsung bangun menuju kamar orang tua nya agar orang tua nya juga mengetahui jika adik nya itu tengah sakit
"Tokk tokk tokk momm dadd bangun" ucap excel dengan mengetuk pintu tergesa-gesa
Namun tidak juga mendapat kan respon
"Tok tokk tokk momm dadd cepat buka pintu Alanan panas" ucap Excel lagi sedikit keras
Jika kedua kali nya ia mengetuk pintu orang tua nya tidak kunjung keluar maka diri nya akan pergi sendiri ke rumah sakit dan akan memberitahu orang tua nya dan juga adik laki-laki nya itu kabar nanti saja
Namun saat akan berbalik badan tiba-tiba pintu tersebut terbuka, dan terlihat lah daddy yang terlihat masih ngantuk dan terlihat kesal karena tidur nyenyak nya di ganggu
"Ada apa sih son, ini masih pagi dan kamu ketok-ketok pintu seperti ini" ucap daddy Bram
Tak lama setelah itu anisa juga ikut sang suami
"Ada apa Excel kok kamu sudah bangun pagi ini" tanya mommy anisa yang masih ngantuk ia masih sedikit lingung lantaran baru bangun tidur, dan bangun nya itu pun karena suara pintu yang terus di ketok-ketok
"Momm dadd Alana demam, kita harus segera membawa ke rumah sakit dua begitu pucat bahkan saat aku berusaha membangun kan nya dan memanggil nya tidak ada respon" ucap Excel
Dan hal itu membuat kedua orang tua nya langsung terkejut
"Kenapa kamu tidak bilang sedari tadi boy, di mana Alana ayo cepat kita bawa kerumah sakit" ucap Bram kaget begitu juga dengan Anisa
Bahkan rasa ngantuk nya langsung hilang digantikan kepanikan
"Baby di kamar dadd" jelas Excel
"Kamu turun siapi mobi dan satpam suruh membuka pintu, biar daddy yang bawa baby turun agar cepat" jelas Bram yang di setujui oleh Excel
Kini Bram menggendong putrinya di dalam dekapan nya, ia bisa merasakan tubuh sang putri yang begitu panas
Dan benar saja saat sudah di bawa ternyata mobil dan gerbang sudah sip, Excel yang menyetir mobil sedang kan daddy Bram lebih memilih menggendong sang putri di dalam mobil
Anisa sendiri saat melihat wajah sang putri dan kulit nya yang begitu panas benar benar sangat cemat, bahkan sedari tadi air matanya tidak mau berhenti
baca pakai hati ✔️
berderai air mata ini/Sob//Sob//Sob/