Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 34.
Panitia konser yang merasa sedang diikuti langkah kakinya menoleh ke arah belakang.
“Kenapa kalian tidak duduk saja di tempat penonton. Kalian tidak boleh masuk ke belakang panggung.” Ucap panitia konser masih dengan nada santun.
“Kami kawatir Mas tidak lagi menemui kami.” Ucap salah satu dari dua anak muda itu.
“Saya akan tetap memberi tahu kalian. Bahkan saya akan ajak menejer Mbak Arumi menemui kalian. Sekarang tunggu saja di sini.” Ucap panitia kini sambil menatap tajam pada dua anak muda itu.
Panitia konser tetap harus menjaga keamanan Arumi. Panitia sadar meskipun mereka fans, namun kadang membuat kericuhan karena histeris bertemu dengan idolanya.
“Siap Mas.” Ucap dua anak muda itu. Akan tetapi setelah panitia konser melangkah mereka berdua tetap mengikuti dengan melangkah pelan pelan.
Namun dua anak muda suruhan Jhon itu hanya bisa berdiri di depan pintu yang sudah tertutup rapat dan dijaga oleh satpam. Tampak salah satu dari mereka mengambil hand phone yang ada di dalam saku kemejanya, karena merasa ada getar tanda notifikasi masuk.
“Mr Jhon akan ke sini.” Gumam Anak muda itu di dalam hati dan segera membalas pesan chat pada Jhon.
Sementara itu, di dalam suatu ruang di belakang panggung. Tampak Arumi sudah tampil cantik memakai gaun panggung nan anggun, sopan dan elegan. Dia duduk diam di atas sofa. Arumi sedang berdoa agar konser amalnya berjalan lancar.
Fadli, Ariana dan Michael juga duduk di sofa di dekat Arumi, mereka bertiga juga ikut berdoa.
Sedangkan Chynthia tampak berdiri memegang hand phone. Dia berbicara sangat serius dengan lawan bicaranya di seberang sana.
“Ada apa?” tanya salah satu panitia yang lainnya yang ada di dalam ruang itu, saat ada temannya masuk dan tampak menoleh noleh.
“Ada fans Mbak Arumi ingin foto foto setelah acara konser selesai. Mereka ingin bertemu dengan Mbak Chynthia. “
“Mbak Arumi tadi minta sesi foto foto setelah acara selesai, di atas panggung secara bergilir bagi yang mau foto foto.” Ucap panitia yang sejak tadi berada di dekat Arumi.
“Dan tidak bisa satu persatu tapi rombongan berdasar sekolah, kampus atau jenis pekerjaan. Sudah kita list data sekolah, kampus dan pekerjaan mereka. Nanti tinggal kita panggil sesuai data list itu.” Ucap nya lagi.
Sesaat tampak Arumi dan keluarga sudah selesai berdoa. Mereka menoleh ke arah panitia yang sedang berbincang bincang.
“Iya biar nanti MC mengumumkan setelah tarian di atas panggung itu selesai.” Ucap Arumi setelah paham apa yang sedang diperbincangkan oleh panitia. Sebab tadi dia berdoa dengan khusyuk. Meskipun Arumi sudah punya jam terbang dan jam tayang tinggi, tapi dia selalu berdoa sebelum dan setelah tampil.
“Terus itu ada wakil fans yang ingin bertemu Mbak Chynthia bagaimana?” tanya Mas Panitia.
“Kalau mereka hanya ingin minta sesi foto foto, tidak perlu bertemu dengan Chynthia. Nanti kan akan diumumkan oleh MC. Chynthia masih sibuk mengatur ulang jadwal ku besok.” Ucap Arumi sambil masih menoleh ke arah panitia dan juga Chynthia yang masih berkomunikasi lewat hand phone.
Akhirnya acara konser amal pun berjalan dengan lancar. Sementara itu di luar lokasi gedung KBRI. Ada sebuah mobil berhenti di tepi jalan yang diizinkan untuk parkir.
“Gimana John?” tanya Armellya yang duduk di jok samping kemudi.
“Gagal, Arumi tidak mau turun dari panggung apalagi keluar dari auditorium.” Jawab Jhon yang duduk di jok kemudi.
“Kita tidak bisa membawa lari dia. Pengamanan sangat ketat. Michael juga ada di dalam ” Ucap Jhon lagi yang sudah mendapat info dari orang suruhannya.
“Ya sudah masih ada hari esok. Besok kan Arumi ikut meeting di perusahaan Ernestan. Akan lebih mudah untuk menggiring dia ke ruang yang sudah disiapkan orang suruhan Viona.” Ucap Armellya tampak santai meskipun malam ini gagal untuk membawa lari Arumi.
Sesaat terdengar bunyi dering hand phone yang ada di pangkuan Armellya. Armellya menunduk menatap layar hand phone nya.
“Viona pasti tanya berita terkini.” Ucap Armellya yang segera meraih hand phone dan menggeser tombol hijau.
“Gagal Vi, malam ini. Padahal ini aku sudah print surat perjanjian yang harus ditanda tangani oleh Arumi.” Ucap Armellya sebelum Viona bertanya.
“Ya sudah tak apa. Kamu bawa besok surat perjanjian itu. Sudah kamu edit dan revisi kan?” Suara Viona di balik hand phone milik Viona Armellya.
“Sudah dong. 80 persen penghasilan Arumi setiap kali manggung harus ditransfer ke nomor rekening atas nama Viona dan Armellya.. ha... ha... ha... Dia akan menjadi mesin uang kita ha... ha...ha...”
“Kalau dia tidak mau tanda tangan, kita cungkil kedua mata nya ha... ha... ha... ha..” ucap Armellya lagi sambil tertawa bahagia.
“Okey sip. Berarti malam ini aku tidak pergi pergi. Ernestan sudah mendingan. Besok dia juga akan ikut meeting kalau diizinkan Dokter.”
“Yesss.. kalau begitu aku dan Jhon yang akan menempati kamar hotel yang sedia nya buat Arumi.” Ucap Armellya sambil tersenyum lebar. Jhon yang masih duduk di jok kemudi segera merangkul tubuh Armellya..
“Kita ke sana sekarang ya..” ucap Jhon sambil tersenyum. Armellya hanya mengangguk lalu mengakhiri sambungan telepon nya dengan Viona..
Mobil itu pun berlalu meninggalkan lokasi depan gedung KBRI..
🌸🌸🌸
Keesokan harinya. Arumi bersama Fadli sudah berangkat ke perusahaan Ernestan, diantar oleh Michael..
Arumi duduk di jok belakang kemudi. Dia sudah membawa file laporan dari Tuan Walter.
Meskipun Arumi tidak secara langsung bergelut di perusahaan. Namun dia sejak remaja sudah sering memberi modal pada orang orang yang melakukan usaha. Dari situ dia pun mendapat banyak pengetahuan. Karena Arumi terus memantau perkembangan usaha usaha orang yang diberi modal. Di saat remaja Arumi baru memberi modal pada pelaku pelaku usaha kecil. Semakin dia dewasa, dia memberi juga modal pada pelaku usaha menengah dan juga membeli saham perusahaan perusahaan besar.
Sedangkan Ayah Fadli duduk di samping Michael yang sedang melajukan mobil sewaannya..
“Mich..” ucap Ayah Fadli pelan namun serius sambil menoleh ke arah Michael.
“Okey Uncle, ada apa?” ucap Michael sekilas menoleh ke arah arah Ayah Fadli dan kembali fokus ke arah jalan raya.
“Kalau Arumi sudah cerai dan menjadi janda apa kamu masih mencintai Arumi?” tanya Ayah Fadli.
Michael tersenyum dan malah mengatur posisi spion depan agar bisa melihat wajah cantik Arumi yang tampak segar bugar meskipun kemarin seharian sangat sibuk dan lelah.
“Mich.. kalau ditanya orang tua itu jawab. Apa kamu masih mencintai Arumi kalau Arumi sudah janda, sudah menjadi bekas Ernestan?” tanya Ayah Fadli lagi sambil menepuk paha kiri Michael keras keras..
“Uncle jangan main tabok dong. Uncle sendiri apa mencintai Bunda Ariana meskipun dia janda, sudah bekas.. tidak perawan lagi.. dan ada Arumi kecil saat itu he... he... he...” ucap Michael tertawa kecil dan terus melajukan mobil nya menuju ke perusahaan Ernestan.
“Ditanya malah balik bertanya.” Ucap Fadli sambil menepuk paha kiri Michael lagi.
“Yang aku cintai itu hatinya Mich, kepribadiannya. Bukan perawan atau selaput dara. Jaman sekarang selaput dara bisa dioperasi. Laki laki bisa dibohongi jika hanya ingin selaput dara.. “ ucap Fadli dengan serius sambil menatap Michael yang fokus mengemudikan mobilnya, yang sudah mendekati perusahaan Ernestan.
“Hati yang jujur itu yang aku cintai. Aku dulu sebenarnya tidak mempermasalahkan Mommy kamu jika sudah tidak perawan. Tetapi dia tidak jujur sudah memilik anak kamu. Dan tidak mau mengakui kamu anaknya.. Itu yang membuat aku ilfil ke Mommy kamu. Dan menerima perjodohanku dengan Bunda Ariana..” ucap Fadli lagi yang masih menoleh ke arah Michael.
Michael hanya mengangguk anggukkan kepalanya..
Mobil pun sudah memasuki halaman perusahaan Ernestan. Sesaat kedua mata Michael melihat dua orang yang dia kenal.
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian