Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar

Karena Pergelangan tangannya digenggam,Cahaya berbalik kearah seseorang itu yang ternyata Ratna saudara tirinya.

" Aku tau kamu itu, Aya.Sekarang ikutlah kakak pulang ke rumah! Mas Reyhan begitu kuatir terhadap kamu ,aku pun juga kuatir," ucap Ratna begitu yakin kalau yang ada di hadapannya adalah Cahaya karena dari postur tubuh, dan juga model rambutnya persis Cahaya.

"Maaf anda salah orang."

Dua bodyguard tersebut tidak suka majikannya di genggaman tangannya oleh wanita asing.Ia hanya takut wanita itu adalah orang jahat yang akan menyakiti majikannya.

"Lepaskan tangan majikan kami! Jangan sampai kami berbuat kasar." ancam dua bodyguard tersebut dengan tatapan tajam ke arah Ratna.

Hingga Ibu Sari menarik ujung baju putrinya sebagai tanda kalau mareka harus pergi sebelum dua bodyguard tersebut melakukan sesuatu yang akan menyakiti mareka berdua.

" Apa sih,Bu? Aku masih ingin bicara sama, Aya." Ratna sudah paham maksud ibunya.Tapi entah apa yang merasuki ibunya yang biasanya banyak bicara sekarang hanya diam seperti orang bisu.

" Sudah aku katakan, anda ini salah orang.Aku ini bukan, Aya," tegasnya

" Ah...dengar sendiri kan apa yang dikatakan majikan kami? Silahkan pergi! Dan jauhkan tangan anda dari tangannya!" perintahnya.

Ratna yang begitu yakin kalau wanita yang ada di hadapannya adalah Cahaya hingga dia menarik masker yang menutupi wajah wanita tersebut.Akhirnya Cahaya ketahuan oleh Ratna.Sementara Ibu Sari tercengang melihat Cahaya kini ada di hadapannya.Ternyata apa yang di katakan Ratna ada benarnya kalau wanita itu adalah Cahaya.

"Sekarang kamu nggak bisa ngeles lagi,Aya.Ayo kita pulang!" Ratna mengajak kembali Cahaya pulang ke rumah suaminya yang kini juga suami Cahaya.

"Aku nggak bisa pulang,kak," tolak Cahaya.

" Kenapa? Bukankah kamu sedang hamil anak, Mas Reyhan? Yang artinya aku dan mas Reyhan punya hak atas bayi yang kamu kandung itu."

"Maksud kak Ratna apa?" tanya Cahaya yang terlihat kebingungan karena perkataan saudara tirinya.

"Aku perlu bicara hal penting dengan mu.Bisa tidak perintahkan bodyguard mu itu pergi," ucap Ratna dengan ekspresi begitu serius.

Rasa penasaran Cahaya ingin tahu apa yang akan di sampaikan saudara tirinya itu.Oleh karena itu ia perintahkan kedua bodyguard pergi meninggalkan dirinya bersama Ratna.

" Kalian boleh pergi!"

Tanpa membantah sedikitpun, kedua bodyguard itu pergi walaupun sebenarnya mareka berat untuk meninggalkan majikannya yang nantinya akan membuat Dokter Hans marah.Tapi majikannya saat ini adalah Cahaya hingga dia harus mengikuti perintah.

Lalu Ratna menatap ibunya dengan menyodorkan ATM ke tangan ibunya." Ambillah ATM ini! Ibu bisa beli apa saja yang ibu inginkan.Tapi ibu harus pergi dari hadapan kami."

"Baiklah ibu akan pergi.Lagian ATM lebih berharga daripada mendengar pembahasan kalian berdua," ucap Ibu Sari lalu cabut dari hadapan mareka. Baginya ATW adalah no satu karena dia bisa shopping sesuka hatinya dengan ATM tersebut.

Hingga Ratna mengajak Cahaya duduk di area tempat makan yang ada di dalam Moll tersebut.Ia pun ingin menyampaikan hal penting yang menyangkut tentang dirinya hingga Ratna menangis di hadapan Cahaya.

"Kenapa kakak menangis? Apa Mas Reyhan menyakiti, kakak? Kalau benar seperti itu, mendingan tinggalkan dia,Kak.Dia pria nggak pantas kakak pertahankan," ucap Cahaya, dengan menebak sendiri dari arti tangisan saudara tirinya.

Ratna hanya merespon dengan menggelengkan kepala yang artinya dia menangis bukan karena di sakiti oleh Reyhan tapi ada yang lain.Kali ini lebih sakit dari sebelumnya saat dokter mengatakan kalau dirinya lumpuh.Setelah bisa berjalan kembali, dia pikir hidupnya akan bahagia tapi nyatanya tidak karena dia baru saja mengetahui kenyataan pahit dari ibunya yang sangat membuat hatinya hancur sebagai seorang istri.

Saat di berjalan menuju ke Moll, Ratna bercerita pada ibunya kalau dia punya keinginan untuk hamil seperti Cahaya yang kini sedang mengandung anak Suaminya.Saat itu juga ibunya mengatakan kalau itu sangat mustahil dia bisa hamil karena tidak melihat rahim lagi.Dan saat itu juga hancur hati Ratna saat mengetahui hal tersebut.Seakan hidupnya tidak berarti sebagai seorang istri yang tidak bisa memberikan keturunan pada suaminya.

"Lalu apa yang membuat kakak menangis?" tanya Cahaya yang kini ikut sedih karena ini pertama kali melihat saudara tirinya sesedih itu.

" Ternyata aku nggak punya rahim,Aya.Kecelakaan itu merusak indung telur yang ada di rahim ku hingga harus diangkat yang artinya aku nggak bisa hamil.Aku benar istri tidak berguna,Aya." semakin pecah tangis Ratna hingga mareka jadi memperhatikan orang yang ada di area tempat makan tersebut.

"Jangan nangis,Kak! Malu di lihat orang," pinta Cahaya supaya saudara tirinya itu berhenti menangis.

"Kamu mau kan pulang ke rumah, Mas Reyhan.Kita kumpulan bertiga sebagai keluarga bahagia dan menunggu kelahiran bayi kamu setelah itu kita rawat bayi itu bersama.Kamu nggak keberatan kan jika aku menganggap anak kamu sebagai anakku juga?" tanya Ratna sambil menggenggam kedua tangan Cahaya.

"Tentu saja boleh,kak.Tapi untuk balik ke rumah itu lagi.Aku nggak bisa lagi.Karena setelah anak ini lahir,aku akan menggugat cerai Mas Reyhan," jelasnya dengan keinginan yang sudah beberapa hari ini dia pikirkan untuk berpisah dengan Reyhan.

"Aku mohon, tetap bersama Mas Reyhan." Ratna sampai bersimpuh memohon dengan menyatukan kedua tangannya di hadapan Cahaya.

Hingga Cahaya bangkit dari tempat duduknya."Jangan seperti ini, kak.Ayo berdiri! Tidak enak dilihat orang."

"Kakak tidak peduli apa yang mareka pikirkan.Aku hanya ingin kamu tetap bersama, Mas Reyhan," tegasnya.

" Aku tidak mencintainya Mas Reyhan,kak.Aku hanya cinta sama Dokter Hans.Bahkan dia siap menjadi ayah sambung anak yang aku gandung ini." Cahaya sudah memikirkan kalau dia akan memberikan kesempatan Hans setelah berpisah dengan Reyhan.

" Untuk apa mencintai orang yang sebentar lagi akan menikah dengan wanita lain," jelasnya, karena saat itu dia mendengar sendiri dari mulut wanita itu mengatakan kalau dirinya akan menikah dengan Dokter Hans.

Deg

Seakan jantung Cahaya ingin copot saat mendengar pria yang masih sangat dia cintai sampai detik ini ternyata akan menikah.Ia telah di bohongi oleh Dokter Hans dengan mengatakan kalau dia tidak memiliki hubungan dengan Naura.Tapi buktinya mareka akan menikah.Kini harapan untuk bersatu dengan pria yang dia cintai sudah tidak ada lagi.Hingga Cahaya menyetujui kembali ke rumah Reyhan dan masih ingin mempertahankan pernikahannya .

"Apa kau serius?" tanya Ratna untuk memastikan.

" Aku serius,kak." sahut Cahaya yang terlihat tegar padahal hatinya sakit karena sudah di dikecewakan oleh Dokter Hans.Ternyata perhatian dan kasih sayang yang di dapatkan dari Dokter Hans hanya palsu belakang.

Hingga Ratna memeluk Cahaya saking bahagianya karena saudara tirinya itu masih mau menuruti keinginannya.