Di Tandai Duda Ganas

Kendra tidak tahu bahwa masa lalunya akan kembali datang menghampiri dirinya dan mungkin saja mengganggu hubungan cintanya dengan Anjani.

Pagi itu seorang sekretaris pribadinya datang ke ruang kerjanya memberitahukan bahwa ada seseorang yang datang ingin menemui dirinya, tanpa membuat janji terlebih dahulu.

Awalnya Kendra menolak menemui wanita itu tetapi sekretaris kembali lagi ke ruang kerja milik Kendra.

"Maaf Pak, wanita itu memaksa ingin bertemu dengan anda" ucap Meliana sang sekretaris.

Kendra pun tidak ngeh bahwa wanita itu adalah sang masa lalunya.

"Ya sudah izinkan saja dia masuk" perintah Kendra yang penasaran siapa gerangan wanita itu.

Lalu Meliana pun kembali lagi dan mengajak wanita itu untuk masuk ke dalam ruang kerja Kendra.

"Ini Nona yang ingin bertemu dengan anda, Pak" ucap Meliana.

Seketika mata Kendra pun melotot kala melihat siapa yang berdiri di hadapannya dengan senyum yang mengembang.

Wajahnya tetap cantik, tubuhnya tetap indah dan senyumnya masih sama seperti dulu tetapi itu sudah tidak menarik lagi di mata Kendra. Wanita itu telah menorehkan luka yang dalam di hati Kendra dan tak pantas untuk dimaafkan.

"Kau!" ucap Kendra.

"Meliana, Kau boleh pergi dari sini" perintah Kendra.

"Hai Ken, bagaimana kabarmu?" tanya Elizabeth.

Kendra diam tak menjawab pertanyaan dari Elizabeth.

Dulu wanita yang ada di hadapannya ialah satu-satunya yang bisa menggetarkan hati dan jiwa Kendra. Kendra begitu memuja wanita yang sekarang berdiri di hadapannya tetapi itu dulu.

"Elizabeth, apa maumu datang lagi kemari?" tanya Kendra dingin.

"Aku sengaja datang kemari ingin bertemu denganmu. Sejak 7 tahun, kita tidak bertemu. Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Elizabeth.

"Terlalu mahal untuk kata sebuah Kerinduan" balas Kendra.

"Ken, maafkan aku" ucap Elizabeth lirih.

"Kau bisa duduk" ucap Kendra mempersilahkan Elizabeth duduk karena ia masih peduli dengan tamunya. Elizabeth pun duduk di hadapan Kendra.

"Untuk apa kau kembali lagi ke mari?" tanya Kendra memastikan.

"Karena aku masih ingin memperbaiki hubungan kita" jawab Elizabeth.

Kendra pun berdecak tertawa seakan lucu mendengar ucapan Elizabeth.

Mendengar Elizabeth yang ingin memperbaiki hubungannya dengannya, Kendra hanya geleng-geleng kepala. Kendra hanya mempertanyakan dalam dirinya kurang kah cinta dan kebebasan yang ia berikan sewaktu Elizabeth masih menjadi istrinya tetapi nyatanya hal itu kurang dan menjadikan Elizabeth berselingkuh di belakangnya.

"Aku rasa tidak ada yang harus diperbaiki dari ini semua, kita sudah usai Elizabeth dan kau sudah pergi selama 7 tahun lebih" tolak Kendra.

"Iya aku tahu aku pergi selama itu dan aku telah menodai pernikahan kita tapi bisakah kamu memaafkan ku? Selama 7 tahun pun aku menderita dan tak bisa memaafkan diriku sendiri Kendra. Apakah masih ada cinta untukku?" tanya Elizabeth.

"Cinta? Cinta seperti apa? Cintaku sudah hilang 7 tahun yang lalu untukmu. Beruntung aku masih bisa hidup normal sampai sekarang" jawab Kendra.

"Kendra aku tak pernah mencintai pria itu, tindakanku hanya sebuah kesalahan dan aku ingin mengemis maaf darimu" ungkap Elizabeth.

"Elizabeth, itu sudah tidak penting bagiku. Jalani saja hidupmu yang selalu ingin bebas dan selalu ingin dimengerti tetapi kau tak pernah melakukan itu padaku. Asal kau tahu Elizabeth aku sudah punya kekasih dan sebentar lagi kami akan menikah jadi jangan pernah muncul di hadapanku lagi dan berbicara yang tidak-tidak" ungkap Kendra.

"Aku tidak percaya itu Ken, bahkan sampai saat ini kau belum menikah, berarti kau masih mengharapkan ku kan?" dengan percaya dirinya Elizabeth berkata demikian.

"Seseorang yang baik patut untuk diperjuangkan dan dicintai itu adalah kekasihku. Sekarang kau pergi dari hadapanku karena aku sudah menutup kisahmu dari hidupku" ucap Kendra lagi dengan lantang.

Tak disangka Anjani yang ingin menemui Kendra sudah berada di depan pintu ruang kerja Kendra. Dengan semangatnya Anjani berharap Kendra suka dengan apa yang Anjani bawa. Detik kemudian Anjani pun membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu karena ia tahu bahwa di dalam tidak ada tamu.

Pintu itu terbuka tapi seketika hati Anjani menjadi panas kala melihat seorang perempuan sedang memeluk Kendra dari belakang terlihat sangat kencang dan syahdu.

Air matanya seketika melorot jatuh. Pemandangan yang sungguh indah terlihat dan Anjani tidak bisa memaafkan itu.

Kendra yang tidak menyadari kehadiran Anjani, ia seketika langsung melepaskan pelukan yang diberikan Elizabeth.

Jika dulu Elizabeth selalu memeluknya dari belakang, maka Kendra langsung membalikkan tubuhnya dan memuja sang wanita dengan penuh cinta tetapi tidak sekarang. Kendra seolah tak sudi untuk bersentuhan dengan Elizabeth.

Anjani berlari menuju ruang HRD. Ia langsung mengajukan surat pengunduran diri hari ini juga meskipun HRD merasa kebingungan dengan sikap Anjani tetapi ia menghargai apa yang jadi pilihan Anjani.

Di ruang kerja Kendra, Kendra merasa marah dengan tindakan Elizabeth.

"Apa-apaan kau Elizabeth? Kenapa kau lancang sekali memelukku? Pergi dari hadapanku, pergi" Kendra langsung mengusir Anjani.

Bertapa malunya Elizabeth kala mendapat penolakan dari sang mantan suami, ia merasa harga dirinya ditelanjangi oleh Kendra. Harapan Kendra menerimanya kembali kini sudah pupus, nyatanya Kendra menolaknya dan tak sudi untuk kembali bersama dirinya apalagi Kendra berkata bahwa ia sebentar lagi akan menikahi kekasihnya. Hatinya terasa di remas nyeri oleh sebuah kenyataan. Jauh-jauh Elizabeth dari London sengaja ingin memenangkan pertarungan merebut hati Kendra kembali, tetapi nyatanya hanya kekalahan yang ia dapatkan sebab Kendra menolaknya.

Kendra bukan lagi pria lemah seperti dulu. Lemah dalam artian selalu mengalah pada Elizabeth. Sekarang Kendra sudah menjadi pria tangguh yang tak ingin menerima masa lalunya.

Elizabeth pun buru-buru pergi dari kantor Kendra dan ia langsung akan bertolak ke London hari ini juga.

Sementara kini Anjani pulang ke rumahnya langsung mengemasi pakaian. Ia akan menemui Rusli dan ia pun akan mencari pekerjaan di Bandung. Ia ingin selalu dekat dengan Rusli karena nyatanya hanya Rusli lah yang ia miliki. Sempat ia menggantungkan harapan kepada Kendra tetapi Anjani kembali terluka.

"Aku tidak bisa menerima apa yang dia lakukan padaku" ucap Anjani sembari menangis.

Anjani langsung memblokir kontak Kendra. Ia tidak mau pria itu menghubunginya, Anjani ingin menghapus nama pria itu dari hatinya.

"Aku cukup sadar diri siapa aku?" ucap Anjani, apalagi melihat wanita yang memeluk Kendra mempunyai tubuh yang indah dan sempurna.

Anjani pun mengunci pintu dan meninggalkan rumah itu. Ia bertolak ke Bandung dan akan memulai hidup baru di sana. Selain bisa dekat dengan Rusli, ia juga yakin bisa move on dari Kendra.

Jika nanti Kendra mencari dirinya dan menemukan dirinya maka Anjani tidak akan mau lagi mencintai pria itu. Pria yang selalu menyuguhkan keindahan dan keromantisan pada Anjani nyatanya cukup menikmati dipeluk oleh wanita dari belakang.

"Aku akui memang aku cemburu" ucap Anjani lirih.

Kini dirinya sudah berada dalam bus dan siap-siap meninggalkan kota Jakarta.

sebaliknya Kendra yang dari tadi menunggu Anjani merasa heran kenapa sang pujaan hati tidak kunjung mendatangi ruang kerjanya, Kendra pun langsung menghubungi kepala kebersihan.

"Halo, dengan kepala kebersihan di sini, ada yang bisa di bantu?" tanya Risa.

"Risa, di mana Anjani?" tanya Kendra.

"Anjani sudah resign Pak 4 jam yang lalu, bahkan surat pengunduran dirinya sudah saya antarkan ke meja anda selepas istirahat" jawab Risa.

Hal itu membuat Kendra merasa terkejut sekali, kenapa tiba-tiba Anjani resign dari kantornya tanpa berbicara padanya terlebih dahulu.

Kendra pun langsung menghubungi HRD dan menanyakan kenapa Anjani bisa keluar dari kantornya tiba-tiba.

HRD bilang bahwa Anjani tidak melayangkan alasan yang pasti tetapi HRD melihat jika Anjani seperti habis menangis.

Kemudian ingatan Kendr langsung tertuju pada hal yang Elizabeth lakukan tadi di ruang kerjanya, seketika jantung Kendra pun berdebar kencang.

Ia pun menghubungi keamanan di kantornya untuk memberikan rekaman CCTV 4 jam yang lalu di depan ruang kerjanya.

Dan benar saja Anjani datang membuka pintu dan tak lama Anjani keluar lagi sembari menangis.

Hati pria itu menjadi gusar. Kendra yakin bahwa Anjani sudah melihat itu dan Anjani salah paham padanya.

Ia pun segera keluar dari kantornya, Kendra akan langsung ke rumah Anjani untuk menjelaskan apa yang terjadi antara dirinya dan Elizabeth karena itu tidak seperti yang Anjani bayangkan.