Akibat tidak mau berhubungan badan membuat Scarlet dijual oleh kekasihnya sendiri pada seorang pria pecinta kebersihan.
Pertemuan tanpa sengajanya dengan Samuel membuatnya harus terjebak dengan Samuel selama dua tahun akibat perjanjian yang tidak dia inginkan sama sekali. Samuel menginginkannya karena hanya Scarlet satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya oleh sebab itu dia menerima tawaran dari Darien, kekasih Scarlet yang ternyata telah menipu Scarlet.
Scarlet berusaha memberontak namun gagal sampai akhirnya dia memutuskan memanfaatkan kekuasaan yang Samuel miliki untuk membalas dendam pada Darien yang telah menjualnya dan pada orang-orang yang sudah menghina dan menginjak harga dirinya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Musuhmu Adalah Musuhku
Dua orang polisi sedang mencari keberadaan Scarlet hari itu. Tentu saja karena laporan yang dibuat oleh ayah Darien mengenai perbuatan Scarlet yang telah memukul wajah Susan sampai babak belur. Susan yang tidak terima menunjukkan bukti yang dia miliki, dia ingin Scarlet segera ditangkap agar Scarlet tahu jika dia hanya sampah saja yang tak akan bisa menang melawan dirinya.
Dua orang polisi itu mencari Scarlet di restoran di mana Scarlet pernah bekerja dulu tapi Scarlet tidak ada. Mereka pun mencari Scarlet di rumah yang pernah dia tempati dulu tapi Scarlet tidak ada. Beberapa orang yang mengenal Scarlet sudah ditanya tapi tidak ada satu pun yang tahu di mana Scarlet berada saat ini.
Karena tidak menemukan keberadaan Scarlet jadi kedua polisi itu meminta keterangan pada ayah Darien agar mereka dapat menemukan keberadaan Scarlet dengan mudah tapi mereka justru tidak tahu. Selama ini mereka tidak peduli dengan Scarlet. Mau tinggal di mana itu bukan urusan mereka tapi sekarang, mereka harus tahu keberadaan Scarlet jika mereka menginginkan Scarlet ditangkap.
Susan pun tidak tahu, kemarin dia mengira Scarlet adalah pegawai restoran tapi ternyata tidak karena manager restoran itu berkata jika Scarlet bukanlah pegawai mereka. Kabar jika Scarlet sedang dicari sudah di dengar oleh Samuel. Rasa penasaran dan ingin tahu pun membuatnya mencari Scarlet karena dia ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Scarlet di restoran.
Scarlet yang sedang membuat makanan terkejut ketika Samuel memeluknya secara tiba-tiba. Dapur yang sedikit kotor tidak dia pedulikan bahkan dia tidak memikirkannya padahal selama ini dia tidak mau masuk ke dalam dapur karena jijik.
"Aku sedang memasak, jadi jangan memeluk aku secara tiba-tiba!" Scarlet berusaha melepaskan lengan Samuel yang melingkar di tubuhnya.
"Kenapa tidak membiarkan para pelayan yang melakukannya?"
"Aku sudah terbiasa. Tunggulah di meja makan. Dapur begitu kotor, apa kau tidak geli?"
"Tidak, jika bersama denganmu!"
"Baiklah, Mr. Muscle. Sebaiknya kau keluar jika tidak kau tidak akan bersih lagi!"
"Apa itu Mr. Muscle?"
"Bu-Bukan apa-apa!" jangan sampai Samuel tahu jika itu adalah merek product pembersih.
"Baiklah, sekarang katakan padaku apa yang kau lakukan sewaktu di restoran, Scarlet? Keributan apa yang telah kau lakukan dan siapa yang sudah menjadi korbanmu?" inilah yang ingin dia tahu. Tidak mungkin polisi turun tangan jika Scarlet tidak melakukan sesuatu yang merugikan seseorang.
"Kenapa kau bertanya demikian? Apa ada yang mencariku?" tanya Scarlet curiga.
"Yeah, ada polisi yang mencarimu pagi ini jadi katakan apa yang telah kau lakukan?"
"Hng, mereka bergerak lebih cepat dari pada dugaan!" senyuman sinis menghiasi wajahnya, ini memang yang dia harapkan. Dia berharap Susan atau siapa pun bergerak karena mereka sedang melangkah menuju jurang kehancurannya.
"Sepertinya kau sedang menantang seseorang, Scarlet?"
"Kenapa?" Scarlet memutar tubuhnya lalu berdiri di hadapan Samuel, "Apa kau tidak mau membantu aku? Apa kau mau mengingkari janjimu?" tanyanya.
"Apa kau meragukan aku, Scarlet? Apa kau tidak mempercayai aku?" Samuel mengangkat dagu Scarlet, dia ingin lihat apakah Scarlet mempercayai dirinya atau tidak.
"Tidak, aku hanya ingin tahu saja. Apakah kau benar-benar mau membantu aku atau tidak karena sekali kau terlibat, maka kau akan terus terlibat sampai permasalahanku selesai jadi pikirkanlah baik-baik agar kau tidak menyesal!" ucap Scarlet.
"Aku bukan pengecut, Scarlet. Aku pun tidak akan mengingkari perkataan yang telah aku ucapkan. Kau tidak perlu takut, semenjak kau memutuskan untuk patuh maka semua permasalahanmu akan menjadi permasalahanku dan musuhmu, juga musuhku jadi katakan apa yang kau lakukan saat di restoran dan siapa yang telah kau tantang?"
"Aku tidak pernah memiliki musuh selama ini, aku hidup tanpa mencari perkara dengan siapa pun tapi semenjak Darien menjualku, pada saat itulah aku memiliki musuh dan musuhku adalah Darien beserta keluargnya yang selama ini meremehkan aku. Saat di restoran tanpa sengaja aku bertemu dengan adiknya dan seperti yang dia lakukan, dia menghina dan merendahkan aku. Selama ini aku diam agar aku bisa diterima oleh mereka tapi sekarang, tidak ada lagi yang perlu aku pertahankan jadi aku tidak akan sungkan lagi karena aku sudah mendapatkan banyak hinaan dari mereka. Memangnya kenapa jika aku yatim piatu, memangnya salah menjadi orang miskin? Jika aku bisa memilih, aku sangat ingin dilahirkan di dalam keluarga yang kaya dan terhormat tapi mereka menganggap aku sampah oleh sebab itu, aku tidak bisa menahan diri lagi saat hinaan itu kembali aku dapatkan!"
"Jadi kau memukulnya sebab itu sekarang ada polisi yang datang mencarimu?"
"Perkelahian antara wanita, apa yang bisa dilakukan?" Scarlet memainkan jari jemarinya ke dada Samuel, dia sudah tidak sabar membalikkan keadaan karena dia sudah memiliki pendukung .
"Lagi pula aku pikir aku sudah memilih bersama denganmu jadi apalagi yang harus aku takutkan? Aku yakin kau tidak akan membiarkan obatmu ini berada di dalam masalah!"
"Kau memang tidak perlu mengkhawatirkan apa pun, Scarlet!" dagu Scarlet kembali diangkat tinggi, "Serahkan semuanya padaku dan katakan apa yang hendak kau lakukan pada para musuhmu itu karena aku pasti akan membantumu balas dendam!"
"Ini yang ingin aku dengar dan aku percaya kau akan melakukannya. Sekarang biarkan aku menyelesaikan makanan yang aku buat dan setelah ini, akan ada sedikit drama yang harus kita mainkan dan kita membutuhkan energi agar drama yang dimainkan nanti mendapatkan Oscar!" Scarlet tersenyum, senyuman penuh arti. Darien dan keluarganya mengira mereka adalah keluarga paling kaya dan terhormat? Sepertinya mereka lupa jika di atas langit masih ada langit lagi dan mereka adalah orang yang baru diberi sedikit tapi sudah merasa terbang ke atas langit.
"Bagus, tapi aku ingin memakan dirimu terlebih dahulu!"
"Apa?" Scarlet tak mengerti namun Samuel sudah mencium bibirnya dan menggendongnya. Scarlet tak menolak, harga yang dia bayar memang sangat mahal tapi demi tujuan tak jadi soal. Kedua kakinya sudah melingkar di pinggang Samuel begitu juga dengan kedua tangannya yang sudah melingkar di leher Samuel.
Harga mahal yang harus dia berikan tidak akan dia sia-siakan. Sebelum waktu dua tahun yang dia miliki, dia sudah harus bisa membalas keluarga Darien hingga mereka semua menjadi gelandangan karena dia tahu, setelah dia lepas dari Samuel, dia tidak akan bertemu dengan pria berkuasa lainnya karena dia akan kembali ke statusnya yang dulu yang bukanlah siapa-siapa.
Samuel melepaskan ciumannya, mereka berdua saling pandang untuk sesaat. Scarlet seperti mencari sesuatu dari tatapan mata Samuel, pria itu sulit ditebak tapi untuk apa dia nebak-nebak? Toh hubungan mereka hanya untuk sebuah keuntungan dan mereka sudah sepakat untuk saling memanfaatkan.
"Mau menggendong aku sampai kapan?" tanya Scarlet karena dia tidak tahan ditatap begitu lama oleh Samuel.
"Sebaiknya kita bersiap-siap, biarkan pelayan yang menyelesaikan sisanya. Bukankah kau berkata akan ada drama sebentar lagi? Aku ingin melihat drama apa yang hendak kau mainkan untuk musuh-musuhmu itu."
"Musuhku, adalah musuhmu. Jangan lupa dengan perkataanmu!"
"Musuh kita berdua!" Samuel kembali menciumnya lalu membawanya pergi. Scarlet benar-benar mendapatkan pendukung yang tepat karena jika Samuel menganggap musuh yang harus dia hadapi adalah musuhnya maka pria itu akan membantunya membalas dendam secara totalitas dan kehancuran musuhnya pun, akan hancur secara total.
minta Samuel untuk membuat Dariej mnyesal krn telah menjualmu