NovelToon NovelToon
LOVASAINS

LOVASAINS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Anak Genius / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Bad Boy
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reyni Rahma

Sinopsis Lovasains

Bagaimana jika cewek tomboy dekat sama cowok pintar sains yang dingin nggak banyak bicara apalagi satu bangku? Raut wajahnya penuh ambisius dan dendam. Bisa bersatu nggak layaknya komponen minyak dan air. Namanya Tama pindahan dari SMA Pelita Indah dia cakep sih cuma nggak banyak bicara, misterius. Kedekatannya membuat ketua geng Dewa yang bernama Keenan, geng motor yang terkenal tapi anti tawuran membuka kembali kartu joker yaitu kartu kematian.

Dera dan Tama yang makin lama dekat dengan Tama mulai jatuh hati, sampai akhirnya saat berada di rumahnya sebuah rahasia besar terbongkar. Rahasia di luar nalar. Saat setelah selesai olimpaiade sains, geng Elang membuka rahasia besar yang membuat geng Dewa marah besar dan terjadi tawuran.

Apa rahasia tersebut? Apakah ini ada kaitannya dengan Tama?







Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyni Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LO, JAHAT!

Suara batuk, bersin, ingus yang beler menggema di sebuah kamar. Sisa-sisa tissue berserakan di lantai. Selimut tebal menghangatkan tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan Dera Jelita Quisha. Hari ini dia tepar terkena bapilnas setelah kehujanan tadi pagi.

"Anjay, ini apaan woi! Jijik gue, kak!" Derren masuk kedalam kamar kakaknya yang mendapati kamar yang penuh tissue bekas ingus.

Derren menginjak kakinya sedikit jinjit takut kena bekas ingus kakaknya.

"Bawel banget sih! Nggak tahu kakaknya lagi sakit." Dera mengeluarkan ingusnya dengan tissue.

"Ih, jijay Lo kak, nih obatnya cepat di minum. Kurang baik apa gue jadi adik lo."

Bungkusan plastik berisi obat batuk, pilek panas sudah di depannya saatnya untuk minum obat. Nggak lucu kalau hari Senin besok dia tepar di sekolahan. Kedua matanya mengernyitkan dahinya.

"Eh, dodol ini obat harganya dua puluh ribu ribu? Biasanya goceng, kakak tadi bawain lo yang lima puluh ribuan kenapa tinggal dua puluh ribu saja. Mana yang lainnya. Jangan korupsi. Masih muda korupsi lo iya, mau jadi apa negara Republik Indonesia jika hal sekecil udah korupsi. Mana?" Cerocosnya. Dera menengadahkan tangannya.

Derren merogoh saku celananya dan memberikan uang lembaran dua puluh ribu ke Dera.

"Nih, jadi kakak pelit amat. Tahu aja kalau gue korupsi uang lo."

"Kalau sama lo harus pelit. Sudah pergi sana. Gue mau istirahat!" Dera mengusir Derren. Jika adiknya terus menerus di dekatnya bisa pusing kepalanya.

Teringat sebuah kertas yang di berikan Tama. Ia segera mengambilnya dari tasnya tadi. Sebuah penyederhanaan angka yang menjadi misteri. Ini adalah jawaban dari Tama, namun malam ini dia tidak ingin mengerjakannya. Otaknya sudah tidak mampu.

Nasib keluarnya ada di ambang batas. Jika mama tahu kalau papa memiliki istri lain pasti mama akan sedih, marah dan kecewa. Harusnya papa bisa berlaku adil. Ya Tuhan di usia remaja harus menanggung pahitnya hidup. Pantas saja Tama marah dan dendam. Tidak ada seorang anak melihat orang tuanya bersedih sampai depresi dan itu berlangsung sejak kecil, tapi bagaimana ibunya menghidupi Tama. Apakah ada warisan?

Pesan masuk.

Gue dan Keenan akan balap motor. Jangan harap dia bisa hidup. Nyawa pun akan menjadi taruhan. Barang siapa dekat dengan pelakor semua akan terkena imbasnya.

Dera langsung membuang handphonenya dan beranjak dari tempat tidurnya, dia masih berpegangan dengan meja karena kepalanya masih pusing, tapi ini tidak bisa di biarkan. Dera mengambil jaket dan kunci motor dan bergegas ke arena balap. Dera berlari menuruni tangga.

"Woi, mau kemana lu, kak? Masih sakit kelayapan saja." Derren sedikit emosi.

"Ada urusan mendadak."

"Awas kalau pulang malam dan kalau sakit lagi jangan nyusahin gue."

"Iya." Jawab Dera singkat.

Derren hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kakaknya. Beruntung di rumah tidak ada orang bibi Sri dan pak Anton lagi cuti. Mama dan papa masih Honeymoon di Yogya.

***

Suasana arena balap sangat ramai. Banyak motor sport berjejer. Dera memarkirkan motornya. Kepalanya sedikit pusing. Kali ini tubuhnya memang tidak fit. Kedua matanya mencari ke penjuru arah di mana geng Elang dan geng Dewa.

Dari arah berlawanan terlihat rombongan geng Elang datang dengan motor sport kebanggaannya. Semua penghuni arena balap tertuju kepada mereka. Mereka saling tertawa entah apa yang mereka tertawakan. Mr In tidak menoleh ke arahnya, melirik saja dia tidak yang pasti Dera tahu jika Mr In mengetahui keberadaannya.

Dera sangat menyesal harus mempunyai rasa cinta kepada Mr In atau Tama. Seharusnya dia melupakan cowok yang tidak pernah cinta dengannya. Sepertinya sangat susah karena setiap hari bertemu dengannya dan keluarganya memiliki rasa bersalah kepada mama Tama.

"Di mana Geng Dewa? Eh, ada Bima tuh, bisa kan, kita santap dia dulu," Marvel menunjuk ke arah pojok Bima sedang duduk sendirian di motornya.

"WOI, DI MANA PASUKAN KEONG LO?" Tanya Ziko seolah meremehkan Bima. Pantas saja mereka semena-mena Bima hanya sendirian jadi mereka bebas.

"Anjir, Ditanyain malah diam. Takut lo? Malu sama burung beo mu!" Mr In mengejek dari jauh. Dera kaget bisa-bisanya Mr In berkata kasar. Ini bukan Tama yang dia kenal selama ini.

Bima hanya cuek tanpa memedulikan geng Elang yang mengejeknya. Pasalnya dia hanya sendirian sambil menunggu temannya datang.

"Badannya doang gede, tapi dia cewek njir, mana ada burung beonya." Ziko menimpali dengan tertawa geli.

"Badan gede palingan sama mamanya di kasih asi eksklusif." Mr In masih menyindir.

Bima yang dari tadi cuek makin lama geram juga sama geng Elang, dia mana mungkin meladeni mulut lambe turah mereka bisa-bisa di gebukin massa. Anjir, mana nih geng gue lama amat. Nggak tahu gue kaya sapi ompong meladeni mereka. Batin Bima menggerutu.

"Bro, bukanya asi Eksklusif hanya sampai dua tahun." Marvel bingung.

"Tidak berlaku buat Bima. Paling dia masih saja ngedot di rumah. Badan gede tapi otaknya bayi. Hahaha" celetuk Mr In. Membuat geng Elang tertawa terbahak-bahak.

"HEI, HABIS GINI NGADU MAMI ATAU GENG LO SAMBIL NANGIS GULING-GULING." Sambung Marvel.

"Geng Elang di lawan. Mana Keenan? Masih cari wangsit buat menang balapan motor, ketua lo nantangin. Mana?" Mr In masih saja mengejek Bima.

Telinga Dera makin lama makin panas mendengar ocehan geng Elang. Geng Elang segera menuju arena balap. Dera hanya bisa melihat punggung mereka yang memakai jaket parasit warna hitam dan logo elang di belakang. Dera kecewa dengan sikap Mr In.

Gadis itu bergerak maju dan melihat batu yang lumayan besar. Dera mengambil batu tersebut dan bersiap ancang-ancang melempar ke arah Mr In. Gadis itu melempar lurus batu tersebut dan mengenai punggung Mr In

Yes, skat mat.

"ANJIR WOI! SIAPA YANG LEMPAR BATU KE PUNGGUNG GUE, BANGSAT!" Mr In refleks menoleh ke belakang dan diikuti geng Elang lainnya. Lemparan tersebut sangat menyakitkan baginya. Tatapannya mengarah kepada Dera. Mr In yakin pelakunya adalah Dera. Siapa lagi kalau bukan dia. Di belakang hanya berdiri gadis itu.

Dera segera menghampiri Mr In, dia tak peduli dengan situasi sekarang. Lelaki ini bukan Tama tapi Mr In yang terkenal brutal.

"Lo punya mulut nggak? Mulut lo itu harusnya di buang. Bisu. Lo itu tak ubahnya kaya' iblis. Jahat nggak bermoral. Suka menghina orang. Menjijikkan." Dera mengolok-olok Mr In dan sedikit memajukan wajahnya. Hatinya sekarang sakit hati melihat kelakuan Tama atau Mr In yang menghina orang.

"Anjay, gila banget nih cewek bisa-bisanya mengolok bos kita." Marvel tidak percaya.

"Eksekusi saja bro, buat dia menderita jangan kasih ampun lagi. Ngelunjak dia." Sambung Ziko.

"Bangsat lo, Dera." Mr In marah besar, dia menarik paksa tangan Dera. Cengkeramannya begitu kuat. Mr In kali ini tidak akan membiarkan dia kabur, dia berjalan ke arah yang lumayan sepi sebelum balapan di mulai.

"Lepasin gue!" Dera mencoba melepaskan cengkraman dari Mr In tapi susah. Lelaki itu terus membawanya ke sebuah tempat yang lumayan jauh dari geng Elang. "LEPASIN GUE, TAMA!" Teriak Dera lagi namun Mr In hanya ekspresi datar tanpa bicara sepatah apapun.

Akhirnya dia berada dekat rumah tua tanpa berpenghuni. Mr in mendorong tubuh Dera di dinding. Dera merasa sesak karena tubuhnya di kunci oleh Tama. Jantungnya masih lari maraton.

Tatapan Mr In menampilkan wajah yang seram. Beda dengan sosok Tama yang dia kenal cuek, dingin tapi hatinya baik. Mungkinkah ada dua sosok tubuh di diri mereka.

"Mau lo apa? Mau gue gebukin sampai tulang rusuk lo patah gue nggak peduli." Mr In mengusap wajahnya dengan tangan kananya. Suara dingin Mr In membuat bulu kuduk merinding. Tega sekali dia berkata jahat seperti ini.

"Gue marah karena lo menghina orang lain. Jadi orang itu jangan tolol." Dera bicara dengan nada tinggi. Kedua tangannya mengepal kan. Kali ini dia tidak mau terlihat lemah lagi di hadapan Mr In.

"Yang tolol lo atau gue? Gue pintar Sains dan ikut olimpiade fisika. Nah loh! Dan hina. Nyokap lo lebih hina di bandingkan gue. Wanita perebut suami orang dan lo adalah buah cinta yang terlarang." Terselip nada emosi di dirinya. Kedua tatapannya menajam dan rahangnya mengeras. Melihat Dera sama saja dengan pelakor.

Plak!

"Jaga mulut lo, Tama Ravindra Shan. Lo boleh hina gue tapi jangan sekalipun hina nyokap gue." Dera naik pitam dan menunjuk ke arah Tama.

"Gue nggak peduli. Nyokap lo pantas di hina."

Plak!

"Jangan pernah menghina nyokap gue." Nada Dera bergetar tidak kuasa menahan amarah. Ingin dia menangis karena Tama menghina mamanya yang tidak bersalah.

Mr In memukul dinding tembok dengan keras.

"Mulai sekarang gue akan benci lo selamanya dan satu hal lagi. Gue tidak akan membiarkan Keenan menang balapan meskipun itu taruhan nyawa. Gue ngirim pesan buat lo, biar lo tahu bagaimana Keenan limbung. Paham lo!" Ancam Mr In.

***

Suara derungan motor menggema di arena balap. Asap rokok. Banyak pemuda-pemudi menghabiskan waktu di arena balap ini. Mr In dan Keenan akan duel. Masih teringat perkataannya seolah ingin menghabisi Keenan dengan cewek saja dia nggak peduli apalagi dengan cowok.

Yah ampun ramai banget sih? Mereka pada nggak ada yang pengin di rumah aja. Tidur, istirahat.

"Eh, gue denger-denger dari geng Elang. Ini bukan balapan biasa tapi balapan kematian. Anjir, si Mr In bakalan buat si Keenan mati." Terdengar celotehan cowok berambut gondrong.

What! Apa-apaan ini. Jadi Mr In tidak bercanda dengan apa yang dia katakan.

"Sorry, gue nimbrung pembicaraan lo, apa yang kalian katakan benar?"

"Yoi, kayaknya nih. Mr In akan habisi Keenan di arena balap. Makanya semua orang pada melihat balapan ini. Eh, lo siapa sih? Gue nggak pernah lihat lo?"

"Gue tadi nggak sengaja datang kesini. Kok pada ramai banget dan ternyata adu balap motor. Gue permisi." Dera berjalan mundur dan

Dera sedikit panik. Akhirnya balapan di mulai. Sorak-sorak penyemangat terdengar jelas.

Mr In tidak akan membiarkan Keenan kalah. Apa yang harus di lakukannya.

Pertandingan masih berlangsung. Melihat Mr In balapannya kencang dan cepat kemungkinan Keenan akan kalah. Dera menggigit bibir bawahnya. Sorakan agar Mr In menang terdengar jelas.

"Ini nggak bisa dibiarin." Dera langsung naik motornya dan menancap gas ke arena balap.

"WOI, SIAPA TUH MASUK ARENA BALAP!" Terdengar seseorang kaget melihat ada pemotor langsung masuk arena.

Dera tidak peduli dengan teriakan orang-orang agar keluar yang jelas dia akan menghentikan Keenan dan Mr In. Kondisinya yang tidak fit tetap kekeh untuk menghentikan aksinya. Di depan ada Keenan dan Mr In yang tampak. Dera melihat mereka bukanya balapan tapi saling adu kaki. Dera langsung tancap gas. Keenan terhenti sejenak melihat ada pemotor mendahuluinya.

"Siapa tuh orang?" Keenan penasaran karena dia tancap gas.

Dera akhirnya berada di samping Mr In. Mr In kaget melihat keberadaan Dera. Terlihat dia membuka kaca helmnya.

"BERHENTI!" Teriak Dera. Mr In melenggak-lenggok motor sportnya. "LO NGGAK PUNYA KUPING? BERHENTI!" Kali ini Dera berkata dengan nada tegas. Namun tak di gubris oleh Mr In.

Cowok berhati dingin, cuek dan brutal kini melenggang dengan motor sportnya, bahkan jiwanya yang baik hilang di telan bumi. Dera melihat ke belakang Keenan masih jauh. Suasana malam tambah panas dan brutal habis.

"Lo cabut dari sini atau lo yang akan jadi korban selanjutnya. Ini urusan gue dan Keenan." Akhirnya Mr In bicara juga.

"Gue nggak mau kalau lo nggak berhenti."

"Lo memang cewek yang buat gue marah besar. Oke kalau lo nggak berhenti gue yang akan menghentikan lo." kata Mr In penuh amarah dan dendam.

Di saat Dera lengah, kaki kanannya dengan sekuat tenaga mendorong motor sport hitam Dera. Keseimbangan Dera hilang. Motor yang di kendarai oleng. Terguling

Bruk!

Dera jatuh dari motor sportnya. Lebih sial lagi dia tidak memakai helm teropong melainkan helm INK hitam biasa dan tanpa di duga dia lupa mengaitkan talinya. Helmnya lepas dari kepala.

Bruk!

Kepalanya membentur pembatas jalan. Darah bercucuran. Melihat Dera ambruk, Mr In tidak lagi peduli. Sekarang di fikirannya hanya kebencian dan balas dendam kepada keluarga Dera.

Keenan mengamati dengan seksama siapa yang jatuh. Sontak kedua matanya membelangak.

"DERA!" Keenan langsung turun dari motornya.

"BANGSAT KEMARI LO!" Teriak Keenan marah kepada Mr In. Mr In tidak menggubris dan langsung tancap gas. Baginya kemenangan sudah di depan mata.

Keenan tak peduli lagi. Kepala Dera dia letakkan di pahanya. Darah merah segar tidak henti-hentinya keluar.

"Kee ..." Ucap Dera lirih.

"Diam dan nggak usah banyak bergerak." Keenan panik. Keenan mencoba menghubungi ambulance, tapi dia mengurungkan niatnya. Jika ketahuan ada balapan motor bisa gawat.

"Sial!" Keenan mengusap kepalanya dengan keras.

Dera masih tergelatak tak berdaya. "Dera lo harus kuat! Jangan tinggalin gue."

"lo pikir gue mau mati."

"Aish, di saat Lo kaya gini bisa banyol juga. Tadi gue hubungi anak geng Dewa dan teman gue yang bawa mobil. Lo harus kuat!"

Dera hanya tersenyum kecil. Rasa sakit hati dan raga tidak bisa dia bendung.

1
sherin
Thor, gue likeeee
sherin
hei Lo kata guru .sebel sama ni cowokkkk . hedeh
RISA
kasihan keenan. besok sama siapa sih endingnya 😭😭
RISA
Thor aku padamu. ceritanya seru
RISA
ngakak
RISA
lanjut thor
RISA
Tama the best
RISA
Woh wohhh senyumannya bikin candu
RISA
dera semangat kejar cintanya Tama. tapi mending kamu sama Keenan. cowok yang mencintaimu dengan tulus
nana
ahh lanjutin Thor. gue harap bisa jadi buku cetak, film, series 😭😭😭
nana
Ziko makin lama makin jahat gaes. males gue sama tuh cowok
nana
Thor, episodenya agak panjang jangan tamatin dulu... baper
nana
visualnya kereeeeeeennn. Novel ini toppp
nana
Kee, ente yang nolongin gue yang salting
nana
astaga si dera toy story aja . ngakak plus guling2
GERAL
anjayy
GERAL
tam cowok harus jaim
GERAL
lanjuttt. gue suka nihhh nopel
GERAL
gue di mall udah gratisan Thor.
bee happy
zikooooooooo jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!