Istri Pengganti Tuan Muda Tampan

Seteah siap berbeanja ini dan itu, begitu banyak hal yang Dinda belikan untuk mertua nya. Akhirnya mereka pulang ke rumah Mama Rose.Sampai di rumah pukul Lapan belas tiga puluh.

''Maa, Dinda langsung ke kamar ya'' Ucap Dinda.

''Iya sayang. Siap mandi nanti turun biar kita makan malam ya.''

Dinda hanya mengangguk lalu naik ke lantai dua menuju kamar nya dengan Irfan. Sampai di kamar ternyata Irfan sudah pulang dan baru aja siap mandi.

''Mas. Udah pulang .'' Tanya Dinda.

''Iya sayang, baru aja sampe, mas pikir kamu yang udah duluan nyampe.''

''Oohh..., Tadi Dinda muter-muter dulu di Mall sama Mama, ya udah Dinda mau mandi nie mas.'' Dinda seraya meletkakan barang belanjaan nya di atas tempat tidur.

''Aturan nya mas jangan mandi dulu ya tungguin kamu pulang dulu.''

''Kok gitu.?'' Bingung Dinda.

''Biar bisa mandi bareng 😁'' Irfan nyengir

''Kalau mandi berdua jadi panjang cerita nya nanti mas.''

''Cerita apaan yg panjang.''

''Udah deh. Mas jangan mesum, Dinda mau mandi nie.''

Arya ngekeh ngeliat tingkah Istrinya yang berlalu ke kamar mandi cepat-cepat.

Setelah selesai mandi dan mengankan pakaian rumahan Irfan dan Dinda turun untuk makan malam bersama orang tua nya.

''Malam paa'' Sapa Irfan.

''Malam Fan. Ayo duduk.'' Jawab sang papa.

Irfan menarik kursi untuk Dinda baru diri nya duduk.

''Jadi kapan rencana resepsi nya Fan?'' Tanya papa lagi di sela-sela makan malam nya.

''Kayak nya Januari nanti deh pa. Soal nya Irfan lagi banyak kerjaan di kantor.''Jawab Irfan.

''Kan bisa ngosongin jadwal dua atau tiga hari gitu Fan.'' Sela Mama Rose.

''Gak bisa ma, Akhir bulan ini Irfan ada acra Grand opening Hotel yang di luar kota selama tiga HAri. Siap itu nanti Ma baru bisa ngatur jadwal lagi.''

Dinda menoleh saat mendengar suami nya akan ke luar kota tapi tak memberitahu kan nya.

''Dinda nanti nginap di sini aja waktu Irfan ke luar kota.'' Ucap sang Mama.

''Dinda ikut sama Irfan ma.'' Jawab Irfan cepat.

''Loh mas., Dinda ikut ?''

''Iya dong.''

''Dinda kan mesti kerja juga Mas.''

''Kan ada Weny. Lagian nanti di acara masak mas sendirian. Harus ada Istri mas dong buat ngedampingi.''

''Biasa nya juga sendiri Fan.'' Celetuk sang papa.

''Itu kan dulu pa, skarang Ifan kan dah ada Istri''

Seteah selesai makan mereka semua melanjutkan mengobrol di ruang tengah sambil nonton tv dan minum kopi. Mama Rose terlihat sangat bahagia sekali karena hubungan Irfan dan Dinda sudah sangat baik. Bahkan Irfan terlihat tidak canggung menampakkan rasa cinta nya kepada sang Istri.

Saat malam sudah hampir larut semua nya sudah bubar kembali ke kamar masing-masing untuk neristirahat.

''Mas.. Besok malam resepsi nya Laura sama Dony kita datang atau tidak .?'' Tanya Dinda saat mereka sedang merbah kan badan nya di atas tempat tidur.

''Mmm besok malam ya sayang.?''

''Iya mas.''

''Mas liat jadwal dulu''

''Tapi Dinda besok pagi harus ngecek lokasi Nya mas,Kasihan Weny selama ini cuma kerja sendirian.Sedang kan Dinda bersantai-santai saja di rumah.''

''Weny kan di bayar sayang.''

''Iya.Tapi ini kan tanggung jawab Dinda mas.'' ''Ya udah besok Mas anterin, Sekarang bobok yok.'' Irfan seraya mengelus-elus paha mulus Istri nya karena ada maksud lain saat mengajak sang Istri untuk tidur.

Setelah pergulatan yang menjadi rutinitas mereka beberapa malam terakhir ini, Mereka pun terlelap saling berpelukan di balik selimut.

Keesokan Hari nya Irfan dan Dinda bangun seperti biasa, Setelah berpakaian ala kantoran mereka pun turun ke bawah untuk sarapan bersama Mama dan Papa.

''Loh Dinda udah rapi, mau ke kantor ya nak.?'' Tanya Mama rose.

''Iya ma, Dinda mau ngecek lokasi Weding nanti malam.'' Jawab Dinda seraya duduk di kursi yang sudah d tarik oleh Suami nya.

Setelah selesai makan mereka berpamitan pada Mama Rose untuk berangkat.

''Mas. Aku ke Golden Garden ya.''

''Di situ ya acara nya.?''

''Iya Mas''

Saat sampai di sana sudah banyak orang yang sedang mempersiapkan acara tersebut baik dari pihak WO maupun pihak Catering, Setelah berpamitan pada suami nya Dinda langsung saja turun dan mencari Weny.

''Gimana Wen..? Apa persiapan nya udah siap.?''

''Udah, cuma tinggal beberapa hal aja kok,''

''Mas jangan lupa karpet merah nya harus sampai di depan panggung sana ya.'' Ucap Weny pada salah satu tim mereka.

''Baik Nona'' Jawab lelaki tersebut dan berlalu pergi.

''Wenn aku nanti mau Party yang kayak gini juga ya.'' Ucap Dinda tiba-tiba saat memerhatikan kemewahan pesta yang mereka siapkan.

''Beres Bos....'' Weny seraya mengacungkan jempol nya.

''Tapi lokasi nya di mana nanti.?''

''Di taman belakang Hotel nya Papa Mas Indra Wen. Di sana tempat nya lebih luas dari ini dan yg paling penting gratis.''Dinda nyengir kuda atas sahabat nya.

Setelah memeriksa beberapa hal yang belum selesai Dinda pun meninggalka lokasi tersebut menuju ke sebuah salon, karena ingin memepersiapkan diri nya untuk mengahadiri pesta nya Dony dan Laura nanti malam.

Sebenar nya Dinda bingung kenapa Dony tiba-tiba menikah dengan Laura, Padahal waktu mereka dekat dulu tak pernah sekalipun dia mengatakan pada Dinda jika diri nya memiliki kekasih. Bahkan Dony sempat ingin mengutarakan perasaan pada nya. Entah lah, Dinda tak mau ambil pusing toh itu juga bukan urusan dia pikir nya.

Setelah merilex kan badan nya di Spa Dinda melanjutkan dengan merias wajah dengan make up natural tapi harus elegant, sebenar nya Dinda memang sudah cantik alami tapi dia ingin menambah lsedikit lagi biar lebih cantik saat datang bersama suami nya.

Saat masih di salon, Dinda menghubungi pihak Butik untuk mengirimkan baju yang di pesan kan nya kemari, Barulah menghubungi Suami nya agar menjemput nya kemari.

Setelah mendapat telfon dari Istri nya Irfan bergegas ke kamar yang ada di dalam ruangan nya untuk membersihkan diri dan berganti baju dengan yang ada di dalam lemari tersebut, agar tidak bolak balik jika harus kembali ke apartemen.

Sore hari nya barulah Irfan keluar dari kantor dengan mengendarai mobil sport milik nya untuk menjemput sang Istri di salan lalu barulah mereka ke acara tersebut.

Saat sampai di salon yang sudah di beritahukan oleh Dinda, Irfan menunggu sejenak. Tak lama kemudian Dinda muncul dari balik pintu ruangan ganti, Dinda terlihat sangat cantik dan anggun dengan dress berwarna hitam panjang dengan belahan sampai di atas lutut.

Irfan yang melihat Istri nya seakan air liur nya keluar. Dinda sangat berbeda malam ini, Tampilan nya begitu sempurna.

tbc.....