Menjadi seorang pria yang memiliki masalah dengan kelamin adalah sebuah mimpi buruk bagi siapa saja. Begitupun dengan wanita yang tidak punya masa kesuburan. Lantas apa jadinya jika seorang pria impoten menikah dengan wanita infertil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa Muak
Nyonya Artur melihat putranya pulang dari pengobatan alternatif yang Olyn maksud. Tapi dia tidak melihat Olyn bersama Jona.
"Jona, bagaimana tadi pengobatannya? Oh ya, Olyn mana?"
Pertanyaan nyonya Artur sama sekali tidak di ngindahkan oleh Jona. Pria itu tetap berjalan menaiki anak tangga. Hal itu membuat nyonya Artur merasakan heran.
"Jona!" panggil nyonya Artur dan berusaha mengejar langkah pria itu.
Nyonya Artur mengejar langkah Jona dan menghadang langkah putranya begitu sampai di atas tangga. Elea yang melihatnya langsung penasaran.
"Jona, Olyn mana? Bagaimana pengobatan hari ini? Lancar?"
"Stop ya, ma. Aku gak suka kalian terus saja membahas soal pengobatan itu. Mau tidak mau kalian harus terima kalau aku seorang impoten permanen. Kenapa kalian jadi terobsesi dengan kesembuhan aku yang mustahil itu? Aku muak dengan semua ini, ma. Seolah kalian menuntut kesempurnaan yang tidak aku miliki," tegas Jona.
Tentu saja nyonya Artur terkesiap dengan jawaban Jona. Jona belum pernah bersikap seperti sekarang ini.
"Jona, tapi ini semua demi kebaikan kamu juga, bukan? Olyn begitu, itu tandanya dia perduli sama kamu?"
"Aku yang tidak perduli, ma. Kalau dia memang benar-benar menerima aku dengan segala kekurangan nya, dia gak bakalan terobsesi dengan kesembuhan aku."
"Jangan berpikir seperti itu. Karena menurut mama niat Olyn juga baik, kok. Namanya kan usaha, gak ada salahnya juga. Siapa tahu nanti kamu beneran sembuh."
"Mama sama Olyn sama aja, ya. Kalian sama sekali tidak mengerti perasaan aku. Asal mama tahu ya, selain infertil, Olyn juga tidak punya rahim. Bagaimana kalau posisinya di balik dan aku minta dia buat punya rahim, sama seperti dia minta aku normal padahal itu hal yang mustahil."
Alih-alih nyonya Artur yang terkejut, justru Elea yang terkejut mendengar pengakuan langsung dari mulut kakaknya. Dia segera menutup mulutnya yang menganga saking terkejutnya.
"Jadi selama ini ini yang dia sembunyikan? Dan sejak kapan mama tahu kalau Olyn itu ternyata wanita infertil?"
Akhirnya rasa penasaran Elea selama ini terjawab sudah. Jadi ini alasan kenapa Olyn bisa semudah itu menerima kakaknya. Karena wanita itupun memiliki masalah yang sama ternyata.
"Lalu sekarang Olyn kemana? Bukankah tadi dia bareng sama kamu?"
"Aku tidak tahu, dia yang memutuskan untuk pergi."
"Kamu gak berusaha buat kejar dia?"
"Buat apa? Kalau dia memang benar-benar terima kekurangan aku, harusnya dia tidak pergi. Aku sudah mulai muak dan capek, jadi aku tidak mau menahan siapapun yang ingin pergi. Jika dia masih mau bertahan dengan aku, silahkan. Dia mau pergi juga aku tidak akan menahannya. Aku sadar kalau aku tidak seperti yang dia inginkan."
Jona melipir pergi meninggalkan mamanya yang masih ingin berbicara dengannya.
"Jona .. Jonaaa!"
Pria itu seakan tidak perduli dengan panggilan mamanya. Bahkan dia membanting pintu begitu masuk ke dalam kamar. Nyonya Artur belum pernah melihat Jona semarah ini sebelumnya.
"Padahal tidak ada yang salah dengan rencana Olyn yang menginginkan Jona sembuh. Mungkin Jona merasa tersinggung karena dia pikir semua cara ini percuma dan akan berakhir sia-sia."
Nyonya Artur harus membicarakan ini dengan suaminya. Berusaha memberi pengertian pada Jona supaya dia bisa mengerti akan maksud Olyn.
Elea segera pergi masuk ke kamarnya begitu melihat perdebatan mereka sudah selesai. Ia harus segera masuk ke dalam kamar sebelum mamanya melihat keberadaannya.
_Bersambung_
Makasih jg Thoor... atas karya mu. Semoga semakin sukses n Love U 😘😘😘
makasih Thor up nya
tp mksh ya kak buat ceritanya serunya 👍👍👍👍