NovelToon NovelToon
Dicintai Ipar Sendiri

Dicintai Ipar Sendiri

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Cerai / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Berondong / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Mengisahkan Keyla Ayunda seorang janda yang baru saja kehilangan saja kehilangan suaminya namun harus menghadapi kenyataan bahwa sang adik ipar rupanya menyimpan perasaan padanya. Drama pun terjadi dengan penuh air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Kisah

Jakarta. Keyla Ayunda dan Rezi Deja kini menjalani masa pendekatan mereka secara intens. Keyla, yang telah membuka hatinya, kini menikmati kehadiran Rezi yang stabil dan penuh perhatian. Mereka sering makan malam, mengunjungi galeri seni, dan berbagi cerita tanpa ada ketegangan masa lalu.

Hubungan mereka menjadi jauh lebih jujur dan sehat daripada sebelumnya. Rezi benar-benar menjaga janjinya untuk tidak berbohong.

Suatu malam, setelah makan malam yang tenang, Rezi membawa Keyla ke sebuah taman di atas gedung, dengan pemandangan lampu kota yang berkilauan.

“Keyla, aku tahu kita telah melalui banyak hal yang tidak normal,” kata Rezi, memegang tangan Keyla. “Nazlian, Ardito, kebohongan di masa lalu—semua itu membuat kita sulit untuk maju.”

Keyla menatap Rezi, menanti kelanjutan kata-katanya.

“Aku serius denganmu, Keyla,” lanjut Rezi, menatap Keyla dalam-dalam. “Aku tidak hanya ingin menjagamu. Aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu. Aku tahu aku bukan pria sempurna, tapi aku berjanji untuk menjadi suami terbaik yang bisa kau miliki.”

Rezi mengeluarkan sebuah kotak beludru dari saku jasnya. Di dalamnya, berkilauan sebuah cincin berlian sederhana, elegan, tidak berlebihan—merefleksikan keseriusan dan ketenangan baru Rezi.

“Aku akan menikahi Keyla Ayunda jika kau sudah siap. Jadilah istriku, partnerku, dan temanku seumur hidup. Kapan pun kau siap, cincin ini menunggumu.”

Keyla terkejut, air mata kebahagiaan dan haru menggenang di matanya. Setelah semua keraguan dan penderitaan, Keyla akhirnya dihadapkan pada masa depan yang stabil.

“Rezi… ini terlalu cepat,” bisik Keyla, air matanya menetes. “Aku baru saja mulai berdamai dengan masa lalu. Aku butuh waktu.”

“Aku tahu. Dan aku akan memberikannya,” jawab Rezi, menutup kotak itu dan mengembalikannya ke saku. “Kau tidak perlu menjawab sekarang. Tapi ketahuilah, cintaku tulus. Aku siap menunggu, Keyla. Kapan pun kau siap, aku akan ada di sini.”

****

Bandung. Setelah jebakan yang gagal, Zehra Magnolia dan polisi mengubah strategi. Mereka tidak lagi mencoba memancing Tatik ke dapur, tetapi melancarkan perburuan yang terfokus dan tertutup, mengandalkan jaringan pengawas kota dan informasi dari warga yang mulai muak dengan teror Tatik.

Pagi itu, saat Zehra sedang mengawasi pengemasan pesanan di dapur cadangan, ia menerima telepon dari Nunik.

“Mbak Zehra, polisi sudah mengepungnya! Di area pasar lama!” suara Nunik dipenuhi ketegangan.

Zehra segera bergegas menuju lokasi yang disebutkan. Beberapa blok dari Dapur Magnolia, di sebuah labirin pasar lama yang sepi, polisi telah berhasil melacak persembunyian Tatik.

Saat Zehra tiba, kekacauan kecil sudah terjadi. Tatik, yang terpojok, berusaha kembali melarikan diri. Ia berlari kencang melewati lorong sempit, tetapi polisi berpakaian preman berhasil mencegatnya.

Tatik melawan dengan membabi buta, menendang dan menggigit. Ia tidak lagi seperti wanita biasa; ia adalah manifestasi dari dendam buta. Namun, jumlah polisi terlalu banyak. Mereka berhasil memborgolnya.

Zehra yang melihat kejadian itu, bersandar di dinding, menarik napas panjang. Ia nampak lega dan bersyukur karena masalah Tatik sudah selesai. Akhirnya, warungnya, karyawannya, dan dirinya sendiri akan mendapatkan ketenangan yang layak.

Saat Tatik digiring ke mobil polisi, matanya yang liar bertemu dengan mata Zehra.

Tatik, yang sudah diborgol, memberontak sekuat tenaga. Ia memberikan sumpah serapah pada Zehra, suaranya parau dan penuh kebencian.

“Kau akan dikutuk, Zehra Magnolia! Kau wanita jahat! Kau menghancurkan ibuku! Kau dan warungmu akan dilaknat! Kau akan hancur! Aku bersumpah, aku akan membalas dendam!”

Zehra hanya menatapnya tanpa ekspresi, tidak membalas. Ia telah belajar bahwa melawan kegilaan dengan kata-kata adalah sia-sia. Setelah mobil polisi membawa Tatik pergi, Zehra kembali ke warungnya dengan satu pemikiran: babak teror ini telah berakhir. Ia akhirnya bebas untuk fokus pada bisnisnya dan hidupnya sendiri.

****

Dua bulan berlalu. Kehidupan Keyla Ayunda berangsur normal, bahkan lebih baik. Nazlian Inci sudah diekstradisi dan menghadapi tuntutan pembunuhan di Jakarta. Dapur Magnolia Zehra kembali stabil dan terus berkembang.

Dalam dua bulan itu, Keyla dan Rezi menjalani hubungan yang dewasa dan jujur. Rezi membuktikan kesabaran dan ketulusannya. Ia menjadi pendamping yang stabil, tempat Keyla bisa bersandar tanpa perlu takut dikontrol.

Keyla akhirnya berhasil membuat janji temu dengan Azriel Damansara. Pertemuan itu singkat, tenang, dan penuh kejujuran. Keyla menjelaskan kepada Azriel bahwa ia telah menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri, dan bahwa ia kini siap untuk menghadapi masa depan yang rumit. Azriel, dengan kebijaksanaan remajanya, mendoakan kebahagiaan Keyla. Pertemuan itu memberikan Keyla penutup yang ia butuhkan.

Setelah menutup babak Azriel, Keyla Ayunda tahu persis apa yang harus ia lakukan.

Malam itu, Rezi Deja datang mengunjungi Keyla. Rezi tidak membawa bunga atau hadiah; ia hanya membawa senyum yang tenang.

“Aku tahu kau sudah bertemu Azriel,” kata Rezi lembut. “Aku harap itu memberimu kedamaian.”

Keyla tersenyum. “Itu memberiku kepastian. Aku belajar bahwa aku harus memilih. Aku tidak bisa mencari kemurnian di dunia yang penuh kekacauan ini. Tapi aku bisa memilih kejujuran dan keamanan.”

Keyla mendekati Rezi. “Kau benar, Rezi. Cintamu tulus, dan kau telah membuktikannya. Aku sudah memikirkan tawaranmu dua bulan lalu.”

Rezi menahan napasnya.

Keyla memegang tangan Rezi. “Aku bersedia menerimamu sebagai suamiku, Rezi Deja. Aku memilihmu.”

Air mata kebahagiaan membanjiri mata Rezi. Ia meraih Keyla, memeluknya erat-erat, memeluk janji masa depan yang cerah.

“Terima kasih, Keyla. Aku janji, kau tidak akan pernah menyesalinya,” bisik Rezi di telinga Keyla.

Rezi mengeluarkan kotak beludru, membuka cincin yang telah lama menunggu. Ia memasangkannya di jari manis Keyla. Berlian itu berkilauan, menyinari janji baru mereka.

Keyla Ayunda akhirnya menemukan cinta sejati kedua, cinta yang dibangun di atas abu tragedi dan kebohongan, tetapi kini berdiri kokoh di atas fondasi kejujuran dan keamanan.

****

Keyla Ayunda telah membuat keputusan. Sebelum melangkah ke babak baru, ia melakukan satu hal yang sangat penting. Pagi hari sebelum pernikahannya, Keyla mendatangi makam mendiang Ardito. Langit cerah, dan Keyla berdiri di sana, membawa sebuket bunga lily putih—bunga kesukaan Ardito.

Air mata Keyla mengalir, bukan karena kesedihan, melainkan karena perpisahan yang damai.

“Ardito,” bisik Keyla, tangannya menyentuh batu nisan yang dingin. “Aku datang untuk pamit. Kau adalah cinta pertamaku, dan aku akan selalu mengenangmu. Tapi hidupku harus berlanjut. Aku sudah menemukan kebenaran, dan aku telah memaafkanmu untuk kebohongan yang mungkin kau sembunyikan.”

Keyla menarik napas panjang. “Rezi telah melindungiku, dan dia mencintaiku. Aku harus memilih hidup, Ardito. Aku meminta izinmu untuk menikah lagi dan bahagia. Aku harap kau juga damai di sana.”

Malam harinya, Ardito hadir dalam mimpi Keyla. Ia berdiri di hadapan Keyla, wajahnya tenang dan bersinar, mengenakan pakaian yang selalu disukainya.

Ardito: “Keyla, jangan pernah ragu. Kebahagiaanmu adalah milikmu. Carilah cahaya, Sayang. Aku selalu bangga padamu. Aku bahagia kau menemukan penggantiku. Pergilah dan hiduplah sepenuhnya.”

Keyla terbangun dengan hati yang ringan dan penuh kepastian. Restu dari masa lalu telah ia dapatkan.

****

Pernikahan Keyla Ayunda dan Rezi Deja berlangsung di ballroom mewah sebuah hotel bintang lima di Jakarta. Dekorasi didominasi warna putih gading dan emas, memancarkan aura kemewahan yang tenang dan elegan.

Rezi menunggu di altar, mengenakan tuksedo hitam yang sempurna, memancarkan aura stabilitas dan kekuatan. Matanya bersinar saat Keyla muncul, anggun dalam balutan gaun pengantin yang dirancang khusus.

Keyla berjalan perlahan menuju altar, didampingi kerabat dekat. Di barisan depan, duduk Zehra Magnolia, diundang sebagai tamu kehormatan. Zehra terlihat cantik dalam balutan kebaya modern, memberikan senyum tulus pada Keyla.

Saat mengucapkan janji suci, Keyla terharu. Suaranya sedikit bergetar, tetapi matanya penuh keyakinan saat ia menatap Rezi. Ia tidak hanya menikahi seorang pria, ia menikahi sebuah babak baru, sebuah janji keamanan, dan sebuah awal yang jujur.

“Aku bersedia,” kata Keyla mantap.

Rezi memegang tangan Keyla, menatapnya dengan cinta yang dalam. Ciuman mereka adalah penutup dari semua intrik dan air mata masa lalu.

Setelah upacara selesai, dalam resepsi yang mewah dan hangat, Keyla dan Rezi mendekati Zehra.

“Terima kasih sudah datang, Zehra,” kata Keyla, memeluk Zehra erat. “Kau adalah saksi perjuanganku. Aku senang kau di sini.”

“Selamat, Kak Keyla. Akhirnya kau menemukan kedamaian,” balas Zehra tulus. “Aku ikut bahagia melihat kalian berdua.”

Rezi mengulurkan tangan pada Zehra. “Zehra, atas nama masa lalu yang penuh kesalahpahaman, dan atas nama masa depan Keyla, aku minta maaf atas semua kekacauan yang pernah terjadi. Mari kita mulai babak baru.”

Zehra menggenggam tangan Rezi. Dalam genggaman itu, semua rivalitas, kecemburuan, dan rasa sakit telah terlepaskan.

“Aku memaafkanmu, Rezi,” kata Zehra, senyumnya kini benar-benar murni. “Mari kita semua membangun masa depan yang lebih baik.”

Zehra, Keyla, dan Rezi—tiga orang yang pernah terlibat dalam pusaran drama, kini saling memaafkan dan siap melangkah maju. Zehra akan kembali ke Bandung, fokus mengembangkan Dapur Magnolia yang kini stabil dan dicintai masyarakat. Keyla dan Rezi akan membangun rumah tangga mereka di Jakarta, dengan fondasi kejujuran yang baru.

Nazlian Inci, Bu Runi, dan Tatik kini menghadapi konsekuensi hukum atas kejahatan mereka. Pintu penjara telah menutup babak kelam itu.

Keyla menatap Rezi, cincin pernikahan berkilauan di jarinya. Dunia mungkin tetap penuh tantangan, tetapi Keyla tahu, ia tidak lagi sendiri. Ia telah menemukan pelabuhan hatinya yang abadi, dan ia siap hidup dengan ketenangan yang telah lama ia cari.

T A M A T

1
partini
baca sinopsisnya agak" gimana gitu penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!