Karena sebuah kesalahan dimasa lalu yang dilakukan oleh mendiang Ayahnya, Asha merasa bersalah dan mengorbankan dirinya untuk menebus dosa mendiang Ayahnya dengan mendonorkan salah satu ginjalnya pada Rain De Costa.
"Jika orang bertanya mengapa aku yang merasa bersalah padahal semua itu adalah perbuatan Ayah ku ? Apa kalian pernah merasakan bagaimana disayangi melebihi apapun di dunia ini oleh seorang Ayah ? kebaikan dan ketulusan hatinya itu membuat aku ikut andil di dalam kesalahan dan dosa yang ia lakukan."
Kebaikan yang diberikan oleh Asha membuat Rain jatuh cinta meskipun dirinya sudah menikah dengan wanita lain.
Meskipun mereka terhalang jarak dan waktu ternyata Tuhan memiliki rencana yang lain keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah insiden dimana Rain harus menyelamatkan Asha dari tangan Pria lain. Hingga keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Lantas seperti apa kehidupan rumah tangga Asha dan Rain ? simak ceritanya jangan lupa like dan komentar kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 SAH
“Aku tak menyangka kita menjadi saudara ipar.” Ucap Kevin pada Kyara pada saat mereka tengah duduk menyaksikan rangkaian penikahan Asha dan Rain.
Kyara terkekeh mendengarnya dulu mereka pernah berjanji akan membangun rumah tangga bersama namun nyatanya Tuhan telah menyiapkan mereka jodoh dengan jalan cerita masing-masing.
...‘Tidak ada yang bisa menebak takdir Tuhan, bukan ? Jodoh, maut, dan rezeki semua adalah rencana-Nya. Tidak ada yang bisa menebak kapan kau akan menikah, kapan kau akan mati dan kapan kau akan mendapatkan rezeki yang tak kau ketahui dari mana datangnya.’...
Jangan tanyakan bagaimana perasaan Agam meski Kyara dan Kevin sudah memiliki kehidupan mereka masing-masing dan Kyara telah menjadi istrinya. Namun tetap saja rasa cemburu masih saja menghampiri pria dewasa itu, takut jika Kyara kembali pada Kevin.
“Jangan salah menilai ku, Tuan Agam. Aku tidak memiliki perasaan apapun lagi pada Kyara, karena aku begitu mencintai istriku, Renata !” rangkul Kevin pada Renata yang kini tengah hamil anak ke tiga.
“Saking cintanya dia membuatku hamil setiap dua tahun sekali.” Sahut Renata yang melirik Kevin hingga mereka sama-sama tertawa lepas.
...'Begitulah takdir tak ada yang bisa menebak hari ini kita bersama siapa atau bertemu dengan siapa, bahkan tertawa lepas dengan siapa kita tak tahu. Karena semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak-Nya. Hari ini kita bahagia bisa jadi besok atau lusa kita merasa sedih. Hari ini kita merasa sehat dan diberi nikmat makanan yang berlimpah bisa jadi besok kita sakit dan kelaparan.'...
Kembali ke Rain dan Asha,
Raut wajah bahagia terpancar di keduanya, sepasang pengantin baru tersebut nampaknya tengah berbunga-bunga karena telah resmi menjadi suami istri.
“Kau sangat cantik, baby.” Bisik Rain di telinga Asha saat mereka tengah melakukan sesi foto bersama keluarga.
“Dad, kau sudah memujiku hampir seratus kali !” jawab Asha menatap pada kamera tanpa menoleh ke arah suaminya.
“Aku ingin mengurung mu saja di kamar agar tidak di lihat oleh orang lain atau pria lain !” ucap Rain kemudian disambut dengan cubitan pedas dari Asha di perutnya.
“Aww…Baby sakit !” ringis Rain
Hingga tibalah acara terakhir dari rangkaian resepsi pernikahan Rain dan Asha dimana mereka berdua akan melemparkan bunga pengantin yang Asha pegang.
Seluruh keluarga Rain dan Asha yang belum menikah sudah tidak sabar untuk mendapatkan bunga tersebut yang dipercaya jika mendapatkannya maka tidak akan lama lagi akan menemukan jodohnya.
Saat Rain dan Asha melemparkan bunga tersebut, ternya bunga itu jatuh di pangkuan seorang wanita cantik yang merupakan sahabat Kyara, dia adalah Diana Resti yang bekerja sebagai seorang jaksa muda.
Diana begitu terkejut saat mendapatkan bunga itu, jika dirinya mendapatkan bunga pengantin itu artinya sebentar lagi ia akan menikah sedangkan dia tidak mau menikah karena merasa takut akan sebuah kegagalan dalam rumah tangga.
Diana kemudian melemparkan bunga itu pada pria yang sedang duduk di seberang dirinya. Hingga pria itu menjadi kaget, pria itu adalah Leon asissten Rain.
Leon yang tak menginginkan mendapatkan bunga pengantin tersebut karena alasan belum ingin menikah. Ia kemudian melemparkan bunga itu lagi pada Diana.
“Kenapa kau lemparkan padaku ?!” Diana melemparkan bunga itu lagi pada Leon hingga terjadilah aksi lempar melempar bunga diantara keduanya, yang tanpa mereka sadari perbuatan mereka tengah disaksikan begitu banyak tamu undangan.
“Aku tidak mau !”
“Aku juga tidak mau !”
“hei terima saja dasar bule !”
“Seharusnya kau saja yang menerimanya dasar perawan tua !” maki Leon
“Apa katamu ?!” keduanya berdiri dari duduknya dan saling menatap tajam satu sama lain layaknya akan saling beperang hanya karena sebuah bunga.
... ………...