NovelToon NovelToon
Putri Kejam Kaisar Tiran

Putri Kejam Kaisar Tiran

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Arlingga Panega

Xuan Jian adalah putri yang terlahir dari selir kesayangan kaisar Wei Huang, namun memiliki nasib yang sangat buruk.

Dia bersama sang ibu, selir Xuan Yang diasingkan di sebuah paviliun yang paling buruk dan berada jauh dibelakang istana utama, dan hanya memiliki satu orang pelayan untuk mengurus seluruh kebutuhannya.

Semua orang begitu membenci keberadaannya karena dianggap pembawa sial, Xuan Jian terlahir saat gerhana matahari bersamaan dengan lahirnya putra permaisuri, namun naas sang pangeran kecil tidak bisa bertahan hidup, sehingga semua orang berfikir jika Xuan Jian lah penyebab dari semua kejadian buruk yang menimpa putra mahkota kekaisaran Jiahu itu.

Siapa yang menyangka setelah dia beranjak remaja, Xuan Jian menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kejam, tak hanya itu...
Dia juga sangat membenci seluruh penghuni istana dan mulai membalas satu persatu orang yang telah menyakiti dirinya beserta sang ibu dengan tanpa belas kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Sepertinya ke-10 orang pria itu masih belum juga menyerah untuk mengajak Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang agar mau pergi meninggalkan istana kekaisaran.

Mereka memang telah diberikan perintah oleh tuan besar keluarga Xuan untuk membawa kembali Putri beserta cucu kesayangannya ke kediaman mereka, namun Xuan Jian masih tetap bersikukuh bahwa dirinya tidak akan pernah pergi meninggalkan istana kekaisaran itu, terlebih untuk tinggal di perbatasan bersama sang kakek.

Xuan Jian merasa jika dirinya saja cukup untuk melindungi sang ibu, sehingga kakeknya itu tidak perlu repot-repot meluangkan banyak waktu, untuk mengirimkan orang-orang yang tidak dia perlukan ke dalam istana kekaisaran, jika hanya untuk menjemput dirinya bersama sang Ibu kembali ke kediaman keluarga.

Penolakan yang dilakukan oleh Xuan Jian, tentunya membuat ke-10 orang itu pun menggunakan berbagai macam cara, agar gadis itu bersedia ikut bersama mereka. Namun bukan Xuan Jian namanya, jika dia mau begitu saja menuruti perintah dari orang lain.

Jika dekrit yang dikeluarkan oleh kaisar Wei Huang sanggup dia bantah, Lalu bagaimana dengan kesepuluh orang yang saat ini ada di hadapannya? tentu hal itu sangatlah mudah.

Namun ternyata ke-10 orang itu juga sama keras kepalanya, mereka tidak ingin mendapatkan hukuman dari Tuan besar mereka,sehingga akhirnya mau tak mau, mereka pun terpaksa harus melakukan berbagai macam cara untuk bisa membawa kedua wanita yang berbeda usia itu.

Xuan Jian telah menolak berkali-kali, tapi ke-10 orang itu seolah bebal, mereka tak mau keluar dari istana kekaisaran dan tetap menunggu hingga Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang mau ikut bersama mereka.

Jika itu Xuan Jian yang dulu, mungkin dengan segera mengemasi barangnya dan mengikuti kesepuluh orang yang saat ini menjemput dirinya beserta sang ibu, namun Xuan Jian telah berubah, jiwanya telah tergantikan oleh jiwa seorang pembunuh bayaran dari masa depan, sehingga hal itu membuat si gadis berusia 10 tahun itu tetap dengan pendiriannya.

Dia tidak akan pernah meninggalkan istana kekaisaran, karena selama ini bahkan keluarga Xuan tidak pernah mengulurkan bantuan sedikitpun terhadap dirinya maupun selir Xuan Yang yang notabene merupakan Putri kandung dari keluarga Xuan sendiri.

Xuan Jian yang sudah merasa sangat kesal, akhirnya kembali mengangkat pedangnya, dia mulai menyerang satu persatu dari kesepuluh orang pria yang dikirim oleh kakeknya itu dengan gerakan yang sangat membabi buta, dia melesat dengan cepat dan mengayunkan pedangnya, hingga berkali-kali terdengar cicitan saat kedua bilah pedang itu pun berbenturan.

Trang...

Trang...

Trang...

Suara benturan pedang itu pun terdengar sangat tajam dan begitu keras, hingga membuat beberapa orang prajurit akhirnya berdatangan, karena mereka takut adanya penyusup yang datang ke istana kekaisaran.

Hal itu tentu membuat kesepuluh orang itu pun terpaksa mundur, mereka tak mungkin lagi memaksa putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang untuk ikut bersama kembali ke perbatasan, terlebih dengan sifat keras kepala dan juga kemampuan bela diri yang dimiliki oleh Xuan Jian yang telah berhasil membuat ke-10 orang itu pun babak belur dan mengalami luka di sana-sini.

Bukan tidak ingin melawan, tapi ke-10 orang itu memang memiliki kemampuan di bawah Xuan Jian, sehingga akhirnya mereka pun terpaksa harus menyerah dan kembali ke kediaman keluarga Xuan tanpa membawa selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian.

.

.

.

Di paviliun kedua selir juga saat ini telah terjadi bentrokan, antara beberapa orang pria berpakaian hitam beserta ratusan prajurit yang memang telah ditugaskan untuk menjaga kedua Paviliun itu.

Sepuluh orang pria berpakaian hitam tiba-tiba saja muncul di sana, mereka berniat untuk menculik kedua selir, agar bisa menekan sang Kaisar, tapi sepertinya rencana mereka telah diketahui, sehingga akhirnya Kaisar mengirim 500 orang prajurit untuk menjaga di setiap Paviliun.

Putri Xuan Jian langsung saja membawa sang Ibu menuju ke paviliun anggrek, dia sengaja menyimpan ibunya di sana, agar dirinya bisa membantu para prajurit untuk menumpas ke-10 orang penyusup yang saat ini memasuki kediaman kedua selir.

Mei Ling pun mengikuti langkah dari kedua majikannya, dia tidak membantah sama sekali saat Xuan Jian menyuruh dirinya untuk ikut ke Paviliun anggrek.

Paviliun Anggrek memiliki 5 kamar, salah satu kamar adalah milik selir Xuan Yang. Itu merupakan kamar yang berada di tengah-tengah paviliun itu, Xuan Jian memilih kamar yang berada di samping kanan sang ibu kemudian Mei Ling pun ditempatkan di sebelah kiri kamar selir Xuan Yang.

Sebenarnya Mei Ling menolak untuk tinggal di paviliun itu, dirinya merasa tidak pantas untuk tidur di tempat yang sama seperti seorang putri dan juga selir, namun atas paksaan dan juga desakan dari Putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang, akhirnya gadis pelayan itu pun pasrah dan bersedia untuk tinggal di sana.

Setelah memastikan jika keselamatan sang ibu beserta Mei Ling telah aman, akhirnya Xuan Jian segera melesat dengan cepat menuju ke kediaman kedua selir, dia akan membawa kedua selir itu untuk pergi dari paviliun agar tidak terkena imbas atas pertarungan para prajurit dan juga ke-10 orang pria berpakaian hitam.

Xuan Jian sudah bisa memperkirakan jika kekuatan yang dimiliki oleh para prajurit itu tidak sebanding dengan ke-10 orang pria berbaju hitam, Meskipun mereka kalah dalam jumlah tapi mereka memiliki teknik tersendiri dalam menyerang lawannya, sehingga akhirnya ratusan para prajurit itu pun berhasil ditumbangkan oleh ke-10 pria berpakaian hitam.

Setelah memastikan bahwa para prajurit yang menjaga paviliun itu telah pingsan dan juga beberapa orang telah meninggal, akhirnya ke-10 orang itu pun segera masuk ke dalam paviliun milik kedua orang selir, namun mereka dibuat kaget karena saat ini kamar kedua selir itu pun kosong, sepertinya kedua selir itu tidak ada di tempat.

Mereka kembali dibuat kesal karena setelah memasuki kamar yang ditempati oleh kedua selir, ternyata telah terpasang dupa, namun sayangnya itu bukanlah dupa biasa, Xuan Jian sengaja menyalakan dupa pelumpuh di kamar kedua selir, sehingga membuat ke-10 orang pria berpakaian hitam itu pun akhirnya ambruk di lantai.

Mereka tak lagi memiliki tenaga untuk bisa berdiri dan pergi dari tempat itu, saat ini seluruh tubuh mereka terasa lemas bahkan seperti tidak memiliki tulang sama sekali, hal itu tentu saja dimanfaatkan oleh Xuan Jian, dengan cepat dia pun segera mengeksekusi ke-10 orang pria berpakaian hitam itu, kemudian menyuruh para prajurit yang sejak tadi berpura-pura pingsan, agar membawa jasad ke-10 orang itu ke paviliun permaisuri.

Bahkan Xuan Jian dengan sengaja menenteng salah satu kepala dari kesepuluh orang itu, kemudian dia melesat dengan cepat memasuki jendela kamar milik permaisuri dan dengan santainya gadis itu pun segera meletakkan kepala yang sudah terlepas dari badannya itu di atas meja rias milik permaisuri.

"Semoga saja kau suka dengan kejutan ini, permaisuri." ucap Xuan Jian seraya melompat dari jendela kamar permaisuri Xue Yi dan langsung bergegas untuk kembali ke paviliun anggrek.

1
Ana Kurniawan
gk bisa ketuk pintu kah... ngagetin aja😁😁😁😁
ليندا صالح
udah di luar negeri woi.. masih aja ngrampok 😭
Amelia Mel
Luar biasa
Ana Kurniawan
helleh...
Ira
keren
Rahma Lubis
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🏼🙏🏼
total 1 replies
Nitnot
luar biasaaaa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: ini udah bintang 5 kak,,, Terima kasih banyak dukungannya,,, 🙏🏼🙏🏼
Nitnot: mau kasih bintang 5 kpijit 4 gimana y cara memperbaikinya... g rela kasih bntang 4 buat othor kesayanagn hikz
total 2 replies
Muchtar Albantani
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🏼🙏🏼
total 1 replies
Penulis Pena
Keren Kak
Penulis Pena: sama sama
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🏼🙏🏼
total 2 replies
MARQUES
sifat bapaknya kejam anaknya kejam juga pas dah tuh 😂
Gia _es
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🙏
total 1 replies
Frianty Frianty
yg jadi tokoh utama siapa sih xiu lan atau si putri.
Anonymous
d
Ryan Jacob
semangat Thor
Yayan Yayan
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🙏
total 1 replies
Arie
wah cinta segitiga biru ini
tudehun
👍
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🙏
total 1 replies
Arie
Luar biasa
Arlingga El Mustafa🇮🇩🇹🇷: terima kasih banyak rating dan dukungannya,,, 🙏🙏
total 1 replies
Seven8
kok malah mereka yg teriak... mereka jg nyerangnya diam2
Seven8
raja gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!