Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.
“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.
------
Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.
#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy
penulis_ Evelyne Lisha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 - Thrope yang terungkap
"Haaa~~~"
Lise, menghala nafas panjang setelah melangkah masuk ke dalam rumah
"akhirnya pulang juga, capek sekali rasanya"
"sudah pulang? "
ia mengangguk pelan pada kevin yang duduk di sofa, dengan lunglai nya kaki Lise berjalan dan berbaring di sofa.
"kenapa lagi? diganggu lagi?"
"kau tau kevin, aku baru saja membuka topeng seseorang loh"
"topeng?"
"iya"
"topeng apa?"
"topeng polos dan lemah lembut"
ujar Lise sambil menyengir puas, kevin hening sejenak berpikir, sebelum mengerti apa yang di ucapkan gadis di sampingnya itu.
"sepertinya kau sangat ahli dalam hal semacam itu"
Lise menoleh pada kevin yang sibuk sendiri dengan komputernya, telinganya pun ditutup oleh headphone warna putih.
"sedang apa kau?"
tanya Lise penasaran dengan apa yang sedang kevin lakukan. akhirnya Lise pun duduk dan melihat apa yang dilakukan kevin di komputer nya.
"Astaga, sudah besar masih main game, kau bahkan gak pernah belajar?"
sindir Lise dengan senyuman yang menyebalkan. sebelum menyandarkan kepalanya di bahu kevin. ia hanya menoleh kecil pada gadis yang tampak manja itu.
"kau belum tau ya?"
"tau apa?"
tanya Lise pada pemuda itu yang tiba tiba bicara.
"seperti nya aku belum memberi tahumu kalau aku belajar melalui program 'ONSTU' "
(nama buatan yang penulis singkat)
"onstu? apa itu?"
"online study, belajar dari rumah, tapi sekolahnya sama denganmu"
"bisa ya?"
"yah, sebenarnya itu cuma buat orang yang sibuk"
"ohh.. aku mau ikutan dong!"
"apa?!"
"main game nya"
"oh, yakin?kamu bakalan kalah loh"
"ck, tidak mungkin!"
"oke, mari kita lihat kemampuanmu"
〘 〙
tap tap tap tap!
Lise dengan langkah nya yang cepat memasuki gerbang sekolah tepat setelah bel berbunyi, bergegas ia masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya.
'dasar kevin menyebalkan, harus bagaimana aku mengalahkannya di game itu, apa harus pakai cheat ya'
gumam Lise di bangkunya sambil mengeluarkan pulpennya.
'ah tidak!, bahkan kemaren aku ga sekolah kesiangan karena tidur begitu larut. dasar penghambat hidupku saja'
tidak lama, guru datang dan menggugahkan Lise dari gumaman nya.
"anak anak, sebentar lagi kita akan ada tugas untuk penilaian tengah semester. dan untuk tugasnya, kalian harus berkelompok, satu kelompok berisi empat orang, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang"
jelas guru panjang lebar
"di tugas ini, masing-masing kelompok akan mengunjungi satu tempat yang akan dituju. lalu kalian harus mencatat dan menjelaskan apa yang ada di tempat yang kalian kunjungi itu, karena kelas 2A ini hanya ada dua puluh empat siswa, jadi inilah pembagian tempat dan nama teman kelompok kalian"
lanjutnya
pembagian tempat tertera di papan tulis, juga nama dan anggota kelompok siswa yang sudah di atur oleh guru pun mau tidak mau mesti di turuti oleh anak anak disana.
"oh iya, nilai hasil ujian semester pertama di kelas Dua sudah di pampang di aula sekolah, jadi kalian bisa melihat peringkat kalian masing-masing, dan selamat mengerjakan tugas"
_______
Ella, mendesak desak pada kerumunan siswa yang tampaknya penasaran dengan peringkat mereka sendiri.
karena Lise tidak tertarik untuk melihat peringkat nya, Ella hanya pergi sendiri. namun wajah Ella tampak terkejut ketika ia melihat peringkat yang didapatkan Lise.
dengan cepat dirinya langsung kembali menghampiri Lise.
hei Lise!, kamu dapat peringkat satu di kelas dua!"
Lise tersenyum sembari mengangkat kedua alisnya naik turun.
"aku tidak bercanda lise!"
"iya aku tau kok"
"Lirishe Reeiya!!!"
primadona tiba-tiba mendekat dengan wajah yang sangat marah.
"kau sangat licik ya Lise, kau kan baru semester satu semester sekolah disini! berani beraninya kamu menyogok buat nilai"
Lise yang terdiam mendengar teriakan Viviana yang mengundang keriuhan siswa lain.
"are you okay?kenapa kamu teriak teriak gitu? masalah nya apa?"
tanya Lise dengan santai, Ella mendekati telinga Lise dan berbisik
" mungkin dia kesal karena kamu merebut peringkat pertamanya "
"pfft, hahaha, jadi cuma karena itu ya, ya ampun orang ini bermasalah sekali rupanya"
"jawab Lise, kau menyogok kan?!"
Lise terdiam penasaran sekaligus bingung dengan pertanyaan primadona. Lise berpikir keras, kenapa bisa begitu kuat viana menuduhnya menyogok.
"begini, nona Viviana, nilai dan peringkat itu hanya bisa di dapatkan oleh kecerdasan dalam menjawab semua soal, giat dalam belajar dan tanggung jawab dalam tugas. kamu ngerti gak?"
"kau kan baru beberapa bulan sekolah disini! masa bisa dapat peringkat satu kalo bukan menyogok!"
ia hanya tersenyum mendengar Viviana yang terus mengoceh oceh itu sebelum kini melanjutkan pembicaraan nya dengan lebih serius.
"keknya primadona sekolah ini belum ngerti juga ya, atau kamu ga tau sama sekali tentang aku?"
"Lise, tinggal jujur saja, kenapa banyak bicara sekali sih, aku ini primadona sekolah disini, nilaiku juga yang paling bagus, para senior pun memuji aku. jadi kau jangan berani ya!"
"haa~ nyusahin banget, karena kamu sangat 'menyombongkan diri', gimana kalo sekarang giliran aku. kamu ga tau kalo aku selalu mendapat peringkat pertama dari Tk, di SD aku dijuluki 'queen rank 1' , dan saat SMP 'queen of rank'. yah, karena aku selalu mendapat nilai 100 di setiap mata pelajaran. jadi, untuk apa aku 'menyogok'.
jelas Lise panjang lebar, primadona itu sejenak terdiam, namun amarah nya masih menggebu-gebu di dadanya.
"omong-omong aku ga tau tuh gimana caranya nyogok, primadona, kau tau kata kata itu darimana?,bisa kau jelasin lebih detail tantang 'cara menyogok dengan uang' itu bagaimana? "
seringai kecil muncul di bibir Lise, ucapan yang membuat primadona tidak bisa berkata-kata.
"ah~ atau kamu yang melakukan itu sendiri? "
wajah pucat menggerayangi Viviana, ucapan yang Lise katakan itu memang benar, namun itu semua jelas bukan keinginan nya.
tubuh kamu Viviana tampak jelas, keriuhan di sekeliling nya mulai berdesis seperti ular yang dengan mudah mengeluarkan 'bisa'nya.
"aduh Viviana, padahal aku cuma tebak tebak aja, kamu kok pucat banget sih, atau jangan jangan, tebakanku benar ya?"
Viviana tampak murka, namun tertahan oleh Lise yang mendekatkan wajahnya.
"Viviana, bukannya aku sudah bilang sebelum nya, aku harap kamu ga ngelakuin yang lebih dari ini. jadi inilah akibat dari 'perbuatan kamu sendiri' "
Lise tersenyum sebelum kembali menjauhinya. dengan santai ia melangkah kan kakinya pergi dari sana.
"nah, sekarang sudah mengerti kan"
_________________
Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/