"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jangan seperti ini.
Asri langsung tercengang saat Algi mengatakan bahwa ia adalah cucu dari Wira Tama, anak dari Reva dan Steven.
"Kenapa Bu ?"
Tanya Salwa menoleh ke arah algi tampak tenang karena Ia sendiri tidak mengetahui apa pun.
"Nah kau harus tahu Anisa, kalau ibu suami mu memiliki skandal dengan ayah mu!"
Ujar Asri menceritakan tentang hubungan Reva dan Ardian saat keduanya sama-sama telah berdua.
Asri langsung menangis mengingat luka lama itu, bagaimana Ardian begitu teganya mengkhianati nya dengan Reva.
"Ibunya Algi yang membuat semua berantakan hingga berujung pada penderitaan mu !"
Algi melebarkan pupil nya mendengar tuduhan itu.
"mungkin ibu asri salah, Ibu saya tidak mungkin melakukan hal itu ?"
Asri terkekeh lalu memeluk Salwa yang membeku.
Ia terisak-isak hingga tersedu menahan sesak di dadanya.
"Tanyakan pada kakek mu, Apa penyebab Reva pergi ke Belanda? hal itu untuk menjauh kan nya dari Ayah mu, Anisa, tapi kenyataannya justru berkata lain. pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan hingga membuat kedua nya pergi....!"
Ujar Asri membuat algi dan Salwa termangu.
"Ibu tidak ridho kamu bersama pria itu Anisa, sebaiknya kalian berpisah !"
Algi membulat kan mata nya tak percaya dengan apa yang di sampaikan oleh ibu Asri.
"Tidak bisa seperti itu Bu, Salwa mencintai bang algi....!"
Asri berdiri membuat Salwa mendongak.
"jadi kamu ingin berlaku seperti ayah mu, lebih memilih mereka !"
"Sudah Salwa...!"
sergah Algi saat Salwa hendak menjawab penuturan dari Asri.
"kami datang bukan untuk membuka luka lama, Salwa datang karena ingin silaturahmi dengan ibu!"
"ya, tapi saya tidak menginginkan kamu berada di rumah saya!"
ujar Asri membuat Salwa terpaku tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Salwa kamu pilih ibu atau suami kamu !"
Algi kembali terperangah dengan apa yang asri tutur kan.
"jangan seperti itu, Salwa datang bukan untuk memilih antara ibu dan suami Salwa !"
"kamu ingin melihat ibu sakit lagi ?"
Salwa menggeleng kan kepala nya.
"sebaiknya sekarang kamu pulang ! biarkan Salwa di sini bersama saya !"
Algi berada di posisi yang serba salah, Ia juga tidak menyangka dengan cerita usang tersebut.
benar kah sang ibu menjadi penyebab awal penderitaan Salwa.
"kenapa kamu masih di sini !"
Salwa langsung terisak tak menyangka keadaan nya akan seperti ini.
"sebaiknya kita pergi sampai keadaan tenang dulu !"
ujar Roy, namun Algi tak bisa membiarkan Salwa menangis sendiri.
"bicaralah dengan Salwa !"
tambah Roy.
"saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, saya bertemu dengan Salwa dalam keadaan dimana tidak ada luka di masa lalu, saya suami sah Salwa, saya berhak atas anak ibu...!"
ujar algi meraih tangan Salwa namun dengan cepat asri menarik tangan Salwa hingga menjauh dari Algi.
"Bu, jangan seperti ini !"
"kamu pilih dia, Anisa?"
"itu pilihan sulit untuk Salwa Bu....!"
seperti yang Roy Katakan bahwa keadaan harus tenang terlebih dahulu, semua begitu mengejutkan.
Asri menelpon satpam untuk mengusir algi dan Roy.
"Bu kenapa ibu Setega itu pada suami Salwa !"
"karena ibu nya juga tega menghancurkan kebahagiaan kamu !"
Algi mengalah lalu pergi Keluar sementara asri membawa Salwa masuk dengan menarik tangan nya.
"Bang, jangan pergi !"
teriak Salwa membuat algi menitikkan air mata nya, keadaan begitu mendesak hingga terpaksa harus berpisah.
Algi tidak pernah membayangkan bahwa keadaan akan seperti ini, semua begitu mengejutkan dan membingungkan.
"Masuk Anisa, untuk kali ini ibu tidak akan membiarkan kamu keluar dari rumah ibu!"
Ujar Asri lalu masuk kedalam kamar menarik Salwa.
"kamu anak ibu, dan ibu tidak akan membiarkan kamu bersama anak dari perempuan yang sudah menghancurkan semua nya...!"
Sambung Salwa mengunci pintu kamar Salwa.
"enggak Bu, jangan seperti ini !"
teriak Salwa sambil menangis mendengar suara mobil algi meninggal kan rumah tersebut.
tubuh nya merosot di pintu sambil tersedu-sedu, kenapa pertemuan dengan ibunya justru membuat nya terpisah dengan suami nya.
"Bang....!"
bagaimana Salwa menjalani waktunya tanpa algi di samping nya, Beberapa bulan ini membuat nya terikat dengan algi. keadaan menyakitkan itu kembali singgah membuat nya merasa kan perih yang dulu sudah ia kubur dalam dalam di dalam benak nya.
Algi duduk di trotoar jalan, Ia berusaha untuk menutupi air mata nya dari Roy, saat ini ia benar benar bingung harus bagaimana, keadaan begitu mendadak hingga ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi Ibu Salwa, wanita itu terlihat begitu terluka.
Algi sendiri benar benar bingung jika benar sang ibu lah yang menjadi penyebab hancur nya keluarga Salwa.
"Abang harus bagaimana Salwa ?"
Gumam algi dalam benak nya.
"Al, kita balik aja ke Jakarta dan tanyakan hal ini pada Kakek, siapa tahu itu hanya kesalahan pahaman saja !"
Algi menggeleng, Ia ingin kembali bersama Salwa ke Jakarta, tapi bagaimana caranya ?
"Gue enggak bisa kalau pulang tanpa Salwa Roy, gue benar benar sedih melihat Salwa menangis seperti itu ?!"
Roy tertegun melihat algi menunduk menyanggah kepala nya sendiri, terdengar Isak tangis tertahan dari sahabat sekaligus Bos nya itu, untuk pertama kalinya Algi tak berdaya, Salwa yang polos mampu memporak-porandakan hidupnya, Pria yang dulu selalu bermain wanita Kini justru menangis karena perempuan.
"Al, Lo harus kuat, semua masalah pasti ada jalan keluarnya..!"
"Ya gue takut perpisahan !"
jawab algi menarik air mata yang menetes pada hidung nya.
"Ya kita upayakan agar tidak terjadi hal itu, Al! siapa tahu kakek bisa bantu Lo !"
"kalau enggak gimana ? kalau keadaan bertambah runyam bagaimana ?"
tanya Algi cemas dengan keadaan rumah tangga nya, Asri tak ridho Salwa bersama nya.
"Ya sudah sekarang balik ke hotel atau gimana ?"
"Balik lagi ke rumah Bu Asri !"
Algi langsung masuk ke dalam mobil tanpa menunggu persetujuan dari Roy.
Hujan tiba tiba turun dengan deras, Salwa masih duduk memeluk lutut nya sendiri dekat pintu, terlihat air hujan turun dari jendela yang masih terbuka.
keadaan bertambah pilu saat Salwa merasa kan suhu tubuh nya tidak normal, Salwa ingin algi berada di samping nya.
Salwa beranjak dari duduknya saat mendengar sebuah mobil berhenti di seberang rumah nya, mobil tersebut milik algi.
Salwa menyentuh kaca jendela yang memisahkan keberadaan kedua nya, Salwa tahu algi pasti akan kembali.
"Bu... buka pintu nya, biarkan Salwa bersama bang algi !"
teriak Salwa membuat Aden dan kedua anak nya menghentikan langkah, ketiga nya baru sampai di rumah dan tidak mengetahui perihal Salwa yang saat ini berada di kediaman mereka.
"Bun, siapa di dalam ?"
tanya Wisnu menoleh ke arah pintu dimana terdengar seseorang menangis.
bersambung.