NovelToon NovelToon
Kisah Mistis Rachel (Nolongin Bos Galak)

Kisah Mistis Rachel (Nolongin Bos Galak)

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:323.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Reina aka dian

Novel ini merupakan kelanjutan dari cerpen Gara-gara Nolongin Bos Galak versi horor komedih nggak pakai putar.

Rachel nggak akan menyangka kalau pertemuannya dengan bos garang bin gahar malam itu merupakan awal dari segala kesialan dalam hidupnya. Asisten Pribadi yang menjadi jabatan yang paling diincar dan diinginkan para ciwik-ciwik di kantor malah jatuh pada cewek cupu macam Rachel, tapi dengan syarat dia harus mengubah penampilannya. Daaaan atraksinya menyambung rambut di salon malah membuat Rachel terus-terusan di ganggu makhluk halus. Akankah Rachel bisa melepaskan diri dari jeratan teror makhluk tak kasat mata itu? we never know...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina aka dian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran Soal Liam

Nggak guna banget ngomong sama pak Raga. Dia nggak percaya kalau ada makhluk dari dunia lain yang bisa ganggu kita.

"Saya tidak bohong, Pak. Nih, buktinya rambut saya rontok bekas dijambak tadi. Tadi loh pas saya teriak," aku nunjukin kepalaku ke pak Raga.

"Nih, nih, Bapak bisa liat sendiri, rambut saya hampir bondol. Ini juga nih bekas digunting sama tuh setan," aku nunjukin rambutku yang tiba-tiba aja kegunting sendiri.

"Iishhhhh, iya iya udah, jangan cari kesempatan ngusel sama saya..." pak Raga ngedorong kepalaku yang lagi posisi nyerudug

Elah si bos kalau ngomong, siapa juga yang cari kesempatan. Aku doain dia dikerjain sama setan juga biar nyahoo sia.

"Bapak harus percaya. Saya tidak mungkin memotong rambut saya sendiri ngasal begini, Pak..." ucapku.

"Ya mungkin kamu ngelindur terus ngegunting rambut kamu sendiri. Bisa aja, kan? udah cukup bicara ngelanturnya," ucap Raga yang menjalankan mobilnya bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya.

"Coba kalau aku cerita sama mas Liam, pasti dia percaya tuh! dan mau bantuin aku keluar dari kejahilan ini," lirihku.

Aku denger pak Raga buang napas.

"Stop bicara tentang Liam, Rachel...?!"

"Kenapa pak Raga sensi banget sama mas eh pak Liam? emang dia salah apa? dia kan asisten bapak juga,"

"Liam itu adikku. Berhenti membicarakannya seolah dia ada disini," ucap pak Raga dingin.

"Saya tidak tau tujuanmu apa menyebut nama Liam terus, dan ada hubungan apa kamu dengan dia di masa lalu, tapi yang jelas tolong jangan bicarakan anak itu," lanjutnya.

"Tunggu, tunggu, Pak. Maksud Bapak, mas Liam itu adiknya Bapak? bukan asiaten Bapak? gimana sih? kok aku jadi bingung,"

"Saya juatrunyang bingung sama kamu!"

"Nggak jelas ngomong aama Bapak, saya telfon mas Liam Aja,"

"Jangan bercanda! kau mau menelfon orang yang sedang koma?" seketika pak Raga menepikan mobilnya.

"Gimana? koma? siapa?"

"Liam adikku itu sedang koma. Saya nggak tau dimana kalian bisa kenal dan kenapa kamu selalu menyebut nama Liam akhir-akhir ini, yang jelas anak itu sudah setahun tergeletak di rumah sakit," jelas pak Raga.

"Mungkin itu Liam adik pak Raga, yang saya maksud itu Liam asisten Bapak.."

"Iya, Liam itu adikku, dia pernah menjadi asistenku disini selama beberapa bulan, untuk mempelajari perusahaan ini. Sebelum dia sakit dan koma,"

Pak Raga menunjukkan foto Liam yang sedang di suatu ruangan. Banyak alat medis yang menempel padanya.

"Masih belum percaya juga?" pak Raga naikin alisnya.

"Astaghfirullah, lalu siapa yanga aku temui beberapa hari ini? nggak, nggak mungkin..." aku menggeleng.

"Stop berbicara sesuatu yang nggak masuk akal, Rachel! atau kamu harus pergi ke psikiater, karena sepertinya otakmu sedikit terganggu," pak Raga mengetuk pelipisku dengan jarinya.

"Saya tidak berbohong, Pak. Aku ketemu dia di pantry..."

Pak Raga hanya menggelengkan kepalanya.

Hujan turun dan pak Raga masih menepikan mobil ini. Sementara aku, teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Ketika aku bertemu dengan mas Liam di pantry.

"Bikin kopinya berapa sendok itu?" ucap mas Liam.

Aku mengingat semua pertemuanku dengannya di mininarket, di lobby kantor, bahkan waktu aku ketauan mengumpat pak Raga, dan pas aku mau minta tolong sama mas Liam, dia udah nggak ada. Terakhir aku ketemu dia di apartemen milik pak Raga. Itu pun sekejap dia ada sekejap kemudian nggak ada.

"Terus yang nelfon aku? siapa? kalau iya mas Liam yang asli terbujur di rumah sakit?" aku dalam hati, merinding.

Ada rasa kaget dan rasa bingung. Apalagi kalau melihat tangan dan wajahnya yang pucat, masa iya yang aku temui itu arwahnya mas Liam?

Nggak, nggak, arwah hanya untuk orang yang udah meninggal. Sedangkan mas Liam kan masih hidup, dia ada di rumah sakit.

"Kita pergi sekarang. Dan ingat jangan bahas Liam di depan nenek. Karena nenek nggak tau kalau Liam sedang sekarat. Yang nenek tau, Liam sedang meneruskan kuliah S3 nya di Seattle, Amerika..." jelas pak Raga.

"Ingat jangan bicara omong kosongmu di depan nenekku!" lanjut pak Raga.

Dan mobil ini kembali bergerak, menembus derasnya hujan. Beberapa kali ada yang menarik-narik rambutku, seakan ingin mengambil bagian yang menjadi mahkota seorang wanita. Tapi aku cuekin aja. Bodo amat, aku hanya sesekali mengaduh saat beberapa helai rambutku berhasil tercabut.

Tanganku membuka hape. Disitu ada nomor terakhir yang mas Liam gunakan buat nelfon aku.

Aku mencoba menghubungi tapi hanya sahutan dari operator yang mengatakan nomor yang aku putar salah.

"Apa iya yang aku temui itu bukan manusia?" batinku bertanya-tanya.

Aku dan pak Raga sama-sama diam. Baru aja aku mau menaruh hati sama seseorang, lah kok malah jadinya kayak gini.

"Aaawhhh!" pak Raga mengaduh.

"Rachel, tolong jangan menyentuh leherku dengan kuku panjangmu!" pak Raga kayak orang kegelian.

"Tangan saya daritadi disini, dan mana mungkin saya berani pegang-pegang leher, Bapak..." ucapku menunjukkan kedua tanganku.

"Kalau bukan tangan kamu, lalu tangan siapa?" tanya pak Raga.

"Mana saya tau, Pak..." ucapku yang masa bodo, karena aku masih shock dengan informasi mengenai mas liam yang ramah dan baik itu.

Dia terlalu baik buat jadi adiknya pak Raga. Kakaknya gahar kayak gitu sedangakan adiknya begitu sopan dan ramah, apalagi senyumnya bikin hati adem. Tapi kenapa dengan semua kebaikannya itu, malah dia mendapatkan nasib yang sial. Sungguh hidup ini nggak adil.

Beberapa kali pak Raga ngomel, katanya aku nyentil kupingnya lah. Ngegaruk tengkuknya lah.

"Ya ampun, Pak Raga. Saya nggak ngelakuin itu. Yang Bapak tuduhkan itu jahaaaat, Paaaak..." ucapku.

Mobil ini berhenti didepan sebuah restoran.

"Di mobil ini hanya ada saya dan kamu, Rachel. Kalau bukan ulah kamu yang bikin saya gagal fokus nyetir, lalu siapaaa?"

Aku hanya mengendikkan bahu, dan ketika kita lagi tatap-tatapan, pak Raga mengaduh lagi, "Aawwwwh!"

"Tuh kan nukan saya, tangan saya disini nih..." aku menunjukkan tanganku di depan pak Raga.

"Atau pak Raga yang mengada-ngada supaya ada alasan marahin saya," aku balik nuduh.

"Sembarangan kamu Rachel!" ucapnya.

Dan nggak sengaja aku melihat sebuah tangan yang muncul dari arah belakang. Jari jemari yang sama dengan yang aku lihat di lubang ac mobil milik Tristan tempo hari.

"Pak, buka pintunya, please..." ucapku setengah memohon pada pak Raga.

Klik!

Pak bos membuka sistem lock mobilnya.

Beruntung sebelum tangan itu menyentuh pak Raga, bos menyebalkan itu membuka pintu dan turun dari mobil dan jalan menuju restoran.

Dan aku pun mengikuti jejak pak bos, aku meninggalkan sosok makhluk tadi sendirian.

"Paaak, tunggu, Paaak!" aku setengah berlari mengejar pak Raga.

1
Fauzi Nizam
punya bos loyal gini mah enak,, baru jadi pacar boongan.. apalagi kalo pacar resmi.. wes tambah glowing rache
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿: nurut aja yak
total 1 replies
Fauzi Nizam
hahaha
cthalyja jamiel
mengakak baca Novel kamu. /Good/
Nila Cherry
Luar biasa
Zuhril Witanto
kali aja bisa di jual pak
Zuhril Witanto
🤣🤣pasangan absurd
Zuhril Witanto
aduh... serem
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣🤣
Atressia
terlalu santuy kamu Pak
Zuhril Witanto
ada apa...setan?
Zuhril Witanto
narsisnya gak ketulungan
Zuhril Witanto: 🤭🤭🤭🤭🤭
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿: sudah ga bisa diobati
total 2 replies
Ade niken wahyuni
bagus cerita nya
Alice Hartn
setan nya ternya banyak ya di mana mana 🙄🤔
Zuhril Witanto
setan nya berkeliaran
Zuhril Witanto
persis kayak kata2 nya Rachel 🤭
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿: mungkin Rachel kena batunya gara2 niat ngerjain
total 1 replies
Wistara Surya rabbani
😂😂😂😂😂😂😂😂🤣novelmu bikin ngakak thorr sampe nangis aku nya ,semangat thorr
я𝓮𝒾𝓷A↠ͣ ⷦ ͣ𝓭𝓲𝓪𝓷✿: baca sampe habis ya
total 1 replies
Zuhril Witanto
siap nih kira2...,
Zuhril Witanto
🤣🤣🤣
Zuhril Witanto
kungfu apaan
Alice Hartn
mana lanjutan nya thod,up di tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!