Perjalanan seorang pria yang ingin membangkitkan kembali kekasihnya.
Pertempuran besar telah selesai!
Kekaisaran Bulan matahari berhasil memukul mundur para iblis. Namun, wanita yang sangat dicintai oleh Yuxiu terbunuh saat itu.
Tetapi, secercah jiwanya masih tersegel didalam tubuhnya, membuat kekasihnya masih mempunyai harapan untuk bangkit kembali.
Seorang tetua Kekaisaran mengatakan, bahwa jiwa seorang manusia dapat kembali ke tubuhnya jika memakan buah dewa.
Namun, untuk mendapatkan buah dewa ini, seseorang harus mempunyai sembilan kristal bintang yang berada di sembilan batas dunia.
Wang Yuxiu telah bertekad, ia akan memulai perjalannya menuju sembilan batas dunia, demi menyelamatkan dan membangkitkan kekasih yang sangat dicintainya.
Akankah Wang Yuxiu berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
Hari Pernikahan
_________
Saat itu, Liu Hao telah menyetujui permintaan Qing Du untuk Wang Yuxiu mengikuti kompetisi generasi muda kota kekaisaran Api.
Liu Hao juga berkata, bahwa ia akan hadir di acara pernikahan keluarga Qing.
Undangan-undangan pernikahan telah disebar. Hari ini ... adalah hari pernikahan Wang Yuxiu, yang akan menikah dengan Qing Luwan.
Di luar gerbang kediaman keluarga Qing! Seorang laki-laki berpakaian serba mewah, berpakaian berwarna ungu, serta aksesoris emas yang di kenakan nya. Rambutnya putih, janggutnya putih, usianya kisaran lima puluh tahunan. Saat itu, ia berjalan dengan di temani oleh dua pengawal dengan pakaian lengkap armor besi.
Dia adalah utusan kekaisaran Api yang bernama Tetua Chen, yang akan menjadi saksi atas pernikahan Wang Yuxiu dengan Qing Luwan.
Tetua Chen, berjalan memasuki gerbang kediaman keluarga Qing.
"Tetua Chen telah tiba!" seru seorang penjaga gerbang kediaman keluarga Qing, dengan nadanya yang cukup keras. Memberikan informasi kedatangan tetua Chen.
Mendengar itu, Qing Du yang tengah berada di dalam ruangan utama pun segera untuk menyambutnya.
Qing Du berjalan bersama para tetua keluarga Qing, menyambut kedatangan tetua Chen.
"Suatu kehormatan bagi saya, atas kedatangan tuan Chen." ujar Qing Du sembari membungkuk memberi salam hormat kepada tetua Chen.
Namun, tetua Chen menanggapinya dengan tidak ramah, ia mendelikan kedua matanya, "Jika bukan karna perintah yang mulia, aku sangat malas datang ke kota lemah seperti ini!" ujar tetua Chen dengan nada yang sinis.
Membuat Qing Du menelan ludahnya sendiri, "Glupppp!"
Namun, Qing Du tetap tenang dan ramah, ia pun mempersilahkan tetua Chen untuk memasuki ruangan utama keluarga Qing.
Di depan gerbang, para tamu undangan mulai berdatangan. Mereka dari keluarga Liu, keluarga Situ, keluarga Zhi, dan masih banyak lagi tamu undangan yang mulai berdatangan.
Di dalam ruangan utama, tetua Chen di temani oleh Qing Du dan beberapa tetua keluarga Qing.
Seorang pelayan, menuangkan anggur kedalam gelas. Lalu menyajikannya di atas meja di depan tetua Chen. "Tuan utusan, silahkan!" ucap pelayan itu membungkuk dengan tubuh yang cukup anggun.
Melihat pakaian pelayan itu yang cukup terbuka, dengan lekuk tubuh yang cukup indah. Tetua Chen yang dikenal juga dengan penggila wanita, ia pun menggoda pelayan dari keluarga Qing!
"Kau ... kemarilah! Temani aku minum." ucap tetua Chen dengan raut wajah yang penuh hasrat.
Namun, pelayan itu kembali membungkukkan tubuhnya, ia menolak dengan sangat halus, "Suatu kehormatan bagi hamba dapat melayani tuan utusan. Namun, masih begitu banyak pekerjaan yang harus segera hamba selesaikan, hamba ... ijin undur diri." ucap pelayan itu dengan nadanya yang begitu lembut.
"Brakkk!"
Tetua Chen memukul meja dengan sangat keras.
Membuat pelayan itu, dan semua yang berada didalam ruangan pun merasa begitu terkejut, dan takut akan tetua Chen yang terlihat sangat marah.
"Lancang! Kau berani menolak ku!" tetua Chen bangkit berdiri, telunjuknya menunjuk pelayan itu, ia berbicara dengan nada yang tinggi. Kedua matanya melotot, menatap dengan penuh kemarahan terhadap pelayan itu.
Namun, semua pandangan seketika teralihkan! Disaat Wang Yuxiu hadir, ia datang dari balik pintu sembari berkata, "Pelayan ... tolong segera bantu yang lainnya untuk melayani tamu undangan, disini ... bukanlah tempatmu!" ujar Wang Yuxiu dengan nada yang begitu ramah dan tenang.
Pelayan itu pun membungkuk, "Baik tuan muda." jawabnya sembari menahan rasa takut terhadap tetua Chen.
Sosok Wang Yuxiu berjalan di tengah ruangan yang beralaskan karpet merah. Dia menggunakan jubah pengantin berwarna merah, jubahnya yang panjang, menyapu lantai yang dilapisi karpet merah.
"Siapa kau?" tanya tetua Chen kepada Wang Yuxiu dengan nada yang sangat sinis.
Wang Yuxiu pun menundukkan kepalanya, menumpukkan kedua tangan yang tersembunyi di balik pakaiannya yang berwarna merah, "Wang Yuxiu ... bertemu dengan tuan utusan." ujar Wang Yuxiu memberikan salam hormat kepada tetua Chen.
Tetua Chen memperhatikan Wang Yuxiu dengan seksama sembari memegangi janggut putihnya.
"Hhmmm ... Dou Wang tahap awal! Cukup bagus." seru tetua Chen sembari menatap Wang Yuxiu dengan sangat serius.
"Suatu kehormatan bagi saya, mendapatkan suatu pujian dari tuan utusan!" ujar Wang Yuxiu dengan senyumannya yang sangat ramah.
"Ho hoo ... sepertinya, kau adalah mempelai pria yang akan menikahi putri tunggal keluarga Qing." ujar tetua Chen, nadanya begitu sinis.
Wang Yuxiu pun tersenyum lugas, ia kembali membungkukkan tubuhnya, "Itu benar tuan ... saya Wang Yuxiu!" ucap Wang Yuxiu memperkenalkan dirinya.
"Hmmm ... marga Wang? Apakah — bocah ini berasal dari keluarga Wang di wilayah barat?" gumam tetua Chen didalam hatinya.
Tetua Chen mengamati Wang Yuxiu dengan seksama.
"Wang Yuxiu ... Wang Yuxiu .... dari mana asalmu? Bocah kecil." tanya tetua Chen dengan sangat bertanya-tanya.
Wang Yuxiu kembali membungkuk, "Ijin tuan, saya hanyalah seorang praktisi bebas, bisa dikatakan aku hanyalah seorang pengembara yang kebetulan menjalin hubungan mendalam dengan Qing Luwan." jawabnya dengan nada yang begitu ramah.
"Pengembara!" tetua Chen berbicara dengan sangat terkejut.
"Ha! Ha! Ha! Yang benar saja." ujar tetua Chen sembari memperlihatkan wajahnya yang begitu meremehkan Wang Yuxiu.
Lalu, disaat pembicaraan tengah berlangsung.
Liu Hao, Situ Nan, dan juga Zhi Xiao.
Ketiga kandidat keluarga tertinggi di kota Liu pun datang.
Saat itu, Liu Hao berjalan di dampingi oleh Liu Qing'er dan juga Liu Bai.
"Hmmm ... ternyata tetua Chen yang menjadi saksi pernikahan kali ini." seru Zhi Xiao sembari menumpukkan kedua tangan didepannya, sebagai salam hormat kepada tetua Chen.
"Ha! Ha! Ha! Sungguh suatu kehormatan besar bagi kota Liu, bahkan tetua Chen bersedia datang ke kota kecil kami ini. Terimakasih, terimakasih." ujar Liu Hao nampak sangat begitu senang.
Di saat yang bersamaan. Wang Yuxiu menyadari, bahwa sosok perempuan berpakaian putih di samping Liu Hao, tengah memperhatikan dirinya.
Wang Yuxiu menatap wanita berpakaian putih di hadapannya, "Perasaan yang di berikan oleh wanita ini ... aku rasa dia berada pada tingkatan ranah yang jauh lebih tinggi dariku, sepertinya itu Dou Huang." gumam Wang Yuxiu didalam hatinya.
Namun, Liu Qing'er hanya menatapnya, tanpa berkata ataupun melakukan apapun.
Disisi lain, Liu Hao, Situ Nan, dan juga Zhi Xiao duduk di tempatnya masing-masing.
Meja kayu dengan aksesoris berwarna keemasan. Meja-meja itu terpajang di seluruh isi ruangan utama keluarga Qing.
Di atas meja, guci anggur telah tersedia di setiap meja, dilengkapi dengan buah buahan segar, dan beberapa potong daging yang lezat.
Tetua Chen pun duduk, di tempat khusus yang telah di sediakan oleh keluarga Qing.
Qing Du, berada di paling depan, sebagai pemimpin keluarga Qing.
"Semuanya, sembari menunggu pengantin wanita datang, silahkan menikmati hidangan." ujar Qing Du, wajahnya menggambar senyum bahagia, yang tergambar pada kedua sudut bibirnya.
Wang Yuxiu, duduk seorang diri. Ketika ia hendak mengambil buah-buahan di atas meja.
Tiba-tiba, Liu Qing'er duduk tepat di meja sampingnya.
"Kau ... Wang Yuxiu?" tanya Liu Qing'er sedikit berbisik.
Wang Yuxiu pun melirik ke arah Liu Qing'er. "Ya, aku Yuxiu!" jawab Wang Yuxiu dengan nada yang lemah.
"Hanya Dou Wang tahap awal, bagaimana bisa ia mengalahkan ayahanda yang berada pada tingkatan ranah Dou Wang tahap akhir." gumam Liu Qing'er didalam hatinya.
Liu Qing'er pun menuangkan anggur kedalam gelas, mengangkat gelas itu, menyapa Wang Yuxiu sembari mengangkat gelas berisikan anggur.
"Saudara Yuxiu, mari." ujar Liu Qing'er mengajak Wang Yuxiu bersulang.
Wang Yuxiu pun tersenyum, ia mengangkat gelasnya, dan bersulang dengan Liu Qing'er.
"Glupppp!" Wang Yuxiu menenggak anggur didalam gelas.
Lalu, seseorang memberitahukan kedatangan Qing Luwan. "Mempelai wanita telah tiba!" seru nya dengan nada yang tinggi. Diiringi dengan suara kembang api yang di tembakan ke langit, mewarnai langit dengan ledakan kembang api yang sangat meriah.
Di balik pintu, Qing Luwan mengenakan gaun pengantin berwarna merah. Untaian mutiara dan penutup wajah berwarna merah menutupi wajahnya, tubuhnya yang ramping dan berlekuk, tersembunyi di balik gaun berwarna merah. Ia berjalan anggun, di tuntun oleh beberapa orang wanita berpakaian merah.
Wang Yuxiu berdiri, menatap Qing Luwan dengan penuh rasa kagum.
Semua orang berdiri. Tetua Chen berjalan ke tengah ruangan, menghampiri pengantin wanita.
"Baiklah, waktuku tidak banyak. Sebaiknya, kita segera mulai pernikahan ini!" ujar tetua Chen di tengah ruangan.
"Hmmm ... aku setuju!" seru Qing Du dari depan.
"Dengarkan semuanya! Kita para praktisi bela diri, menggelar pernikahan dengan sangat sederhana, tidak seperti mereka para manusia biasa. Untuk pengantin pria dan wanita, kali cukup bersama-sama memotong pita merah di atas altar pernikahan." ujar tetua Chen.
Wang Yuxiu pun berjalan menghampiri Qing Luwan. Lalu, ia pun mengulurkan tangannya, yang kemudian tangan Qing Luwan yang putih dan halus, kukunya di cat berwarna merah. Tangan itu meraih telapak tangan Wang Yuxiu.
Kemudian, Wang Yuxiu bersama Qing Luwan pun berjalan menuju altar pernikahan. Dimana altar itu berada di sudut ruangan, sebuah altar yang di buat cukup mewah.
Di atas altar, wang Yuxiu berdiri berdampingan dengan Qing Luwan. Mereka memegang satu pedang bersamaan.
"Pernikahan ... di mulai!" ujar tetua Chen saat itu.
Wang Yuxiu bersama Qing Luwan pun mengayunkan pedang itu, memotong pita merah yang terbentang di altar.
Seketika, pita merah itu terpotong menjadi dua, diiringi dengan sorakan dan tepukan tangan yang cukup meriah dari semua orang yang berada didalam ruangan.
Qing Du, berjalan menuju atas altar lalu berkata, "Sekarang, kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri." ucapnya dengan sangat begitu senang, menggambar ekspresi wajah tersenyum bahagia.
Tetua Chen sedikit mengkerut kan alisnya, lalu berkata, "Wang Yuxiu ... aku harus menyelidiki asal usul bocah ini." gumam tetua Chen didalam hatinya.
"Yuxiu ... bukalah penutup wajah istrinya, dan lakukanlah seperti pada biasanya mereka yang baru saja resmi menjadi seorang suami istri." ujar Qing Du.
Membuat Wang Yuxiu sedikit bingung, ia tahu, bahwa maksud Qing Du adalah mencium bibir pengantin wanita.
Namun, ia tetap menganggap bahwa pernikahan ini hanyalah pernikahan palsu saja. Wang Yuxiu sangat begitu tidak ingin mengambil keuntungan dari pernikahan ini.
Namun, semua orang telah menunggunya, ia pun tidak mempunyai pilihan lain. Dan mengangkat tangannya, jari jemarinya mulai membuka kain merah penutup wajah Qing Luwan.
Wang Yuxiu pun membukanya, dan bertapa terkejutnya dia, disaat penutup wajah itu terbuka, raut wajah Qing Luwan yang sangat begitu cantik mempesona. Kedua belah pipinya di lengkapi make up yang tipis, namun itu terlihat sangat sempurna untuk Qing Luwan. Bibirnya yang tipis merah merona, dilapisi pewarna bibir yang tidak terlalu tebal.
"Kak, aku siap! Lakukanlah." ucap Qing Luwan dengan nada yang lemah.
Qing Du mundur beberapa langkah, agar Wang Yuxiu tidak merasa canggung di hadapannya.
"Tapi Wan'er ...." belum juga Wang Yuxiu menyelesaikan kalimatnya! Qing Luwan seketika menyambar, bibir tipis itu seketika menempel, mencumbu bibir Wang Yuxiu dengan penuh perasaan.
Kedua mata Wang Yuxiu melotot, dia sangat begitu terkejut.
Namun, dihadapan banyak tamu undangan, ia tidak dapat menolaknya, saat ini ... dia benar-benar adalah suami Qing Luwan, menantu keluarga Qing.
Wang Yuxiu pun membalas ciuman itu dengan penuh kasih sayang. Menempatkan kedua telapak tangannya di antara pinggul Qing Luwan yang sempit, namun terasa di genggaman tangannya, lekuk tubuh itu sangat begitu sempurna.
Semua orang bersorak bahagia bersama. Dilanjutkan dengan jamuan makan, beberapa guci anggur telah habis.
Sore hari.
Para tamu undangan satu persatu mulai pergi meninggalkan tempat acara.
Begitu juga dengan tetua Chen, ia pun telah mencatat dan menyaksikan pernikahan itu, dan kembali menuju kota kekaisaran.
Wang Yuxiu duduk bersama istrinya, di kursi pengantin berwarna merah, serta aksesoris emas yang terang.
Liu Hao, berpamitan kepada Qing Du, serta menyapa Wang Yuxiu dan juga istrinya.
"Saudara Qing Du, tuan muda Wang, nona Qing Luwan. Aku ... pamit undur diri!" ujar Liu Hao sembari membungkukkan tubuhnya.
"Terimakasih karna sudah datang!" ujar Qing Du tertawa kecil sangat bahagia.
Qing Du pun mengantar Liu Hao keluar ruangan.
Namun, Liu Qing'er dan juga Liu Bai masih berada di dalam. Liu Qing'er menghampiri Wang Yuxiu, ia pun berkata, "Tuan muda Wang Yuxiu! Semoga kita akan bertemu di arena pertarungan kompetisi generasi muda kekaisaran Api." ujar Liu Qing'er sembari tersenyum sinis.
Begitu juga dengan Liu Bai yang mempunyai dendam terhadap Wang Yuxiu, ia pun tersenyum sinis.
Wang Yuxiu pun tertawa kecil. Namun, ia belum mengetahui siapa sebenarnya wanita itu, ia hanya mengetahui Liu Bai.
Namun, Wang Yuxiu pun berkata, "Semoga ... anda tidak menahan diri ketika bertemu denganku nanti." ujar Wang Yuxiu sembari tersenyum sinis.
"Hmmm ... kau percaya diri sekali!" ucap Liu Qing'er sembari berjalan menuju pintu.
"Tuan muda Liu Bai, nona Qing'er .... terimakasih karena telah datang di hari pernikahanku, aku akan mengantar kalian keluar." seru Qing Luwan dengan nada yang begitu lembut.
"Tidak perlu, sampai disini saja!" Liu Qing'er yang tengah berjalan itu menghentikan langkah kakinya disaat ia berbicara kepada Qing Luwan.
"Liu Qing'er ... siapa dia? Wan'er." bisik Yuxiu kepada Qing Luwan.
karna kalo pake tanda petik kan artinya sebuah dialog
sedangkan itu suara kan, bukan tokoh ngomong kedebug?