NovelToon NovelToon
Anggap Aku Ada, Suamiku

Anggap Aku Ada, Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:11.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: iraurah

Menjalin bahtera rumah tangga selama delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi seorang Marisa dan juga Galvin.

Namun pernikahan yang dilandaskan perjodohan itu tak membuat hati Galvin luluh dan memandang sosok sang istri yang selalu sabar menunggu.

Adanya buah hati pun tak membuat hubungan mereka menghangat layaknya keluarga kecil yang lain.

Hingga suatu hari keputusan Marisa membuat Galvin gusar tak karuan.

Instagraam: @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayok Tidur Bersama!

Jarak antara Galvin dan Marisa semakin dekat, tatapan Galvin yang aneh membuat Marisa merasa takut sekaligus khawatir.

Punggung Marisa pun telah menyentuh dinding kamar hingga ia hanya bisa berdiri di sana dengan otak yang tidak bisa bekerja secara baik.

Nafas Marisa tertahan saat galvin berdiri tepat di depannya, Marisa bahkan bisa merasakan hembusan nafas lelaki itu dari jarak sepuluh centi.

Galvin menundukkan sedikit badannya membuat Marisa tanpa sadar menutup kedua mata rapat-rapat.

Clek!

"Kunci mobilku, aku harus menyimpannya di dalam tas" Ucap Galvin mengambil kunci mobil dari tangan Marisa kemudian menjauh lalu memasukkan benda tersebut ke dalam ransel.

Marisa langsung membuka matanya dengan lebar, tak percaya jika Galvin hanya mengambil kunci mobil yang belum ia kembalikan.

Aaaaaaaaaaaaaaaaa...........!!! Betapa memalukan nya ia!!

Semburat merah muncul di kedua pipi Marisa, sekuat tenaga ia menahan rasa malu yang menjalar hingga ke tulang.

Marisa mengumpat dirinya sendiri! Kenapa ia begitu percaya diri dengan sikap Galvin tadi??

Apa yang ia harapkan? Mengharapkan Galvin menciumnya? Begitu?!

Ohhh...... Tidak! Kenapa pikirannya sangat mesum sekali sihh???

"Aku akan memakai baju di kamar mandi, kau tidurlah jika sudah mengantuk. Aku tidak akan menganggu mu" Seru Galvin tanpa menunggu jawaban dari Marisa dia masuk ke dalam toilet.

Dalam kondisi malu Marisa akhirnya membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan pikiran yang masih melayang-layang pada peristiwa tadi.

"Apa yang sebenarnya ada di pikiranku ini?! Kenapa aku sangat berharap lebih?" Gumam Marisa bingung.

Sedangkan di dalam toilet Galvin tersenyum penuh kemenangan, ia tahu Marisa gugup saat tadi ia mengambil kunci mobil.

Galvin sengaja berpura-pura akan melakukan sesuatu pada istrinya meski pada akhirnya ia hanya sebatas mengambil sebuah barang saja.

Tak dipungkiri Galvin pun menahan hasrat yang membara di dalam jiwa, Marisa terlihat sangat menggoda di matanya hingga air liurnya menetes begitu banyak.

Lima menit kemudian Galvin keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai yang sudah melekat pada tubuh kekarnya, ia melihat Marisa yang sudah tertidur di sana.

Lirikan mata Galvin mengarah pada ranjang kosong di sebelah Marisa, tetapi ia yakin Marisa pasti hanya ingin tidur sendiri.

Galvin tak memaksa apapun, ia tetap keluar dari kamar dan berjalan ke arah sofa.

Dibaringkan nya tubuh besar tersebut si atas sofa yang tak senyaman alas kasur, ia pun tahu diri dan tak mau meminta banyak agar tak merepotkan Marisa.

Galvin sudah menganggu waktu liburan Marisa kini ia harus merelakan yang lainnya.

Galvin kemudian menutup mata di tengah lampu senyap yang mengelilingi seluruh ruang tamu.

Di sisi lain Marisa kembali membuka matanya ketika Galvin keluar dari kamar beberapa menit yang lalu, sejujurnya Marisa tidak tidur sedari tadi. Ia hanya berpura-pura supaya tidak ada kecanggungan di antara mereka.

Tetapi Marisa sangat penasaran, apakah suaminya itu dapat tidur nyenyak di atas sofa yang tidak begitu panjang untuk lelaki itu tiduri.

Sebenarnya kasur yang ia tempati sangatlah luas, tetapi Marisa terlalu malu untuk mengajak suaminya tidur bersama.

Tapi di satu sisi, Marisa juga tak tega.

***

Dentingan dinding kian berbunyi tanpa terasa, jam sudah menunjukkan pukul dua belas pas. Tetapi Marisa tetap tak bisa memejamkan matanya, pikirannya selalu tertuju pada Galvin.

"Kira-kira dia sudah tidur atau belum ya? " Cicit Marisa sambil menatap ke arah pintu kamar.

Karena tak bisa tidur Marisa pun mengubah posisi menjadi duduk, ia terus memikirkan Galvin di sana. Marisa merasa kasihan pada lelaki yang berstatus suaminya itu, Galvin baru saja sampai dari perjalanan jauh, lelaki itu mestinya beristirahat dengan tenang dan nyaman.

Apakah Marisa harus menyuruh galvin pindah dan tidur bersamanya?

Rasa bimbang semakin menjalar memenuhi seisi jiwa Marisa, seharusnya ia tak perlu repot-repot memikirkan hal ini toh Galvin sendiri yang datang tanpa Marisa minta.

Tetapi sebagai seorang wanita sekaligus istri ia pasti tidak akan memikirkan dirinya sendiri, walaupun Galvin tak pernah melakukan hal yang sama. Naluri keibuan Marisa selalu melekat dalam raganya.

Dengan penuh keyakinan akhirnya Marisa pun memilih bangkit dan keluar dari kamar untuk melihat sang suami.

Ceklekk...

Dengan sangat hati-hati Marisa membuka pintu agar tak membangunkan Galvin yang nampak tertidur di ruang tamu.

Dari kejauhan Marisa sudah merasa tak tega melihat pemandangan yang menyayat hatinya, langkah kecil mengiringi Marisa agar lebih dekat ke arah sofa.

Manik bening Marisa berubah sendu saat melihat Galvin yang tertidur dengan posisi merapat agar tak jatuh dari sofa, tangannya pun dilipat di atas dadaa untuk mengurangi ruang yang tersisa.

Kenapa hal kecil semacam ini saja Marisa sudah merasa bersalah dibuatnya? Padahal lelaki itu sendiri yang berinisiatif untuk tidur di ruang tamu tanpa Marisa suruh. Tapi Marisa justru merasa dirinya begitu jahat pada Galvin.

Sepertinya memang ia harus menyuruh Galvin agar pindah ke dalam kamar dan tidur di tempat yang seharusnya, Galvin pasti akan sakit badan jika harus tidur seperti ini. Dia tidak mau pria itu sampai sakit dalam situasi seperti sekarang.

Marisa kemudian menepuk lengan Galvin dengan pelan beberapa kali, hingga tepukan yang ketiga Galvin pun terbangun.

Matanya langsung terjaga ketika melihat keberadaan Marisa, dengan cepat Galvin duduk dan bertanya ada apa.

"Marisa? ada apa? Maaf tadi aku terlelap sebentar" Ucap Galvin dengan suara serak khas bangun tidur.

"Pindah lah ke dalam kamar, kau harus tidur di ranjang jangan di sofa" Ucap Marisa.

"Apa? Pindah?" Tanya Galvin terkejut.

"I-iya, pasti tidak nyaman tidur disini.

Emm... Pindah lah, kasurnya masih cukup untuk dua orang" Cicit Marisa malu.

Galvin yang menyadari jika Marisa hanya merasa kasihan padanya tak langsung menerima tawaran sang istri.

"Tidak masalah, jangan pikirankan itu. Jika kau tidak nyaman tidur berdua kau bisa tidur sendiri. Aku bisa tidur di manapun" Ujar Galvin memaklumi.

Namun Marisa menggeleng menolak alasan Galvin, "Tidak, tubuhmu akan sakit jika tidur disitu. Lebih baik tidur di kasur" Ucapnya.

"Tapi..... "

Belum sempat Galvin meneruskan ucapannya Marisa sudah menarik lengan Galvin dan menuntunnya ke dalam kamar, Galvin yang melihat itu tertegun dengan apa yang dilakukan oleh Marisa.

Jantung Galvin berdebar tak karuan, perlakuan Marisa melelehkan hati Galvin yang keras seperti baja. Galvin menunduk menatap lengannya yang digenggam oleh Marisa dengan erat. sentuhan itu menyengat aliran darah Galvin dan........ Membuat sesuatu di bawah sana menegang dengan keras.

Jangan Lupa Vote Novel Mamie Yang Satu Ini Sebanyak-banyaknya Ya 🤗🥰

1
cinta
maka ny jgn songong nirmala
cinta
mampus lo
cinta
cari kebenaran nya dl itu istri diperkosa bukan kemauanya
cinta
kesel ih
cinta
kan byk suster ngapain bodoh nungguin ulat bulu itu
cinta
ga usah cerai perbaikan aja rmh tangga km nanti ada ulat bulu ob itu🤣
cinta
mampus lo kehilangan kan🤭
cinta
nyesal kan skrg
cinta
kesel bgt ama ob ga tau diri ini
cinta
ngomong aj mah ibu mertua pasti dia ngrti
cinta
tu ank aj ngrti masa lo ga peka sebagai suami🤭
cinta
sama"egois
cinta
kesel mah ob itu jgn sampe ulat bulu itu masuk kermh tangga mereka thor🤭
cinta
nirmala ke gr an dih🤣
cinta
lo yg bikin ulah malah lo yg skt hati maka ny jd laki jgn egois
cinta
rasain maka nya jgn egois jd laki
cinta
laki angkuh gitu tinggalin uang bukan segala nya klu batin kita ga bahagia buat apa
SUPRI YATMI
tuh di kasih kesempatan lg sama Allah SWT jgn sia2kan lg istri dan anak yg sdg di kandung Marisa,
SUPRI YATMI
cari kebenarannya dl galvin jgn terbw emosi, akibatnya akan menyesal
SUPRI YATMI
thor ayo dong bikin si galvin bodoh itu jd pinter dan peka masa sm ulet bulu gitu gak peka sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!