Bukan lagi Zaman Siti Nurbaya namun Casanova Isabela harus merasakan Zaman dimana dirinya harus di jodohkan dengan laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
-
Casanova atau biasa di panggil Nova merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya namun dirinya selalu tinggal bersama pengasuhnya karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar negeri menjadikannya menjadi seorang gadis bar bar.
Namun kenyataan pahit harus dia dapatkan setelah kedua orang tuanya yang langsung menjodohkannya dengan laki laki yang bahkan sama sekali tidak pernah dia tau ataupun kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sorry (Viken)
Nova terus berada di kamarnya, perasaanya tidak tenang karena sampai saat ini Viken sama sekali tidak menghubungi atau mengirimkan pesan kepadanya.
Tok,,
Tok,,
Tok,,
" Sayang,, Bunda boleh masuk "
" Masuk saja Bund "
Ana membuka pintu dan berjalan keluar menghampiri Nova yang duduk di atas ranjang.
" Viken belum pulang Sayang "
" Belum Bund, mungkin masih rapat OSIS "
Ana tersenyum dan mengusap rambut Nova,,
" Bunda boleh tanya sayang "
" Boleh Bund, mau tanya apa "
" Apa selama ini Viken bersikap kasar atau sering marah marah sama kamu "
" Tidak Bund, Kak Viken baik dan perhatian sama Nova kenapa bund "
" Tidak sayang,, Pokoknya bilang Bunda kalau Viken kasar ya "
Nova mengangguk,
Selama tinggal di rumah mereka Nova merasa sangat bahagia dan tidak lagi merasa kesepian Bunda Ana dan Ayah Bram sangat baik bahkan mereka menganggap Nova seperti anak mereka dan Viken sendiri pun selalu perhatian dengannya.
" Ya Sudah,, Bunda keluar dulu ya Sayang "
Nova mengangguk dan Ana berjalan keluar.
Hari semakin sore dan Viken masih juga belum kembali membuatnya kesal namun juga khawatir.
Nova berniat untuk menghubunginya namun diurungkannya karena takut malah menganggu nya.
Akhirnya Nova berjalan menuju balkon dan berdiri di sana.
Tiba tiba Nova melihat Mobil Viken yang baru saja masuk membuatnya tenang.
Ceklek,,
Pintu kamar terbuka dan terlihat Viken berjalan masuk namun dia hanya menatap kilas ke arah Nova dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa berbicara apa pun.
Kenapa sih dia, aneh banget. Ucap Nova duduk menunggunya.
Viken berjalan keluar namun lagi lagi dia hanya diam tanpa berkata apa pun kepada Nova.
" Loe kenapa sih aneh banget " Ucap Nova membuat Viken menatapnya.
" Kenapa Loe gak kasih kabar gue dari siang, Lo sibuk banget ya sampai lupa sama istri Loe "
" Seharusnya seorang istri bisa tau diri dan bukan malah bertemu laki laki lain di luar " Ucap Viken langsung berjalan keluar.
Nova terdiam,, dia tidak tau apa yang Viken ucapkan bahkan dia merasa jika tidak bertemu siapa pun kecuali Angga dan mereka pun bertemu di depan Sekolah.
Viken tidak kembali ke kamarnya, membuat Nova kesal dan membiarkannya,,
Terserah Loe deh, dasar Aneh. Gumam Nova berjalan menuju kamar mandi.
Viken duduk di ruang tengah,,,
" Loh Viken,, kamu kenapa di sini, Nova dimana " Ucap Bunda Ana
" Nova di kamar Bund "
" Kalian sedang ribut " Ucap Bunda Ana dan Viken menggeleng.
" Viken jangan pernah kamu sakiti hati Nova, dia gadis yang baik, kalian sudah menikah dan kamu sebagai suami harus bisa melindungi nya bukan menyakitinya "
" Ya Sudah Bunda ke kamar dulu"
Viken mengangguk,,
Semua yang Bunda Ana ucapkan benar seharusnya dia menanyakan semua kepada Nova dan bukan malah menuduhnya.
Dia pun segera berjalan menuju kamarnya.
Nova yang akan keluar kamar mandi tidak sengaja terpeleset hingga terjatuh ke lantai,,
" Aw,, " Rintih Nova
Viken yang beru saja membuka pintu tidak melihat Nova di sana, dia pun mencarinya ke balkon dan juga sama tidak ada Nova di sana namun terdengar suara rintihan dari dalam kamar mandi.
" Aduh,, kaki gue " Ucap Nova memegang kakinya yang terlihat lebam dan merah.
Tok,,tok,, tok,,
" Nov, Loe di dalam,, Loe kenapa " Ucap Viken khawatir
" Viken tolongin gue " teriak Nova dan Viken langsung membuka pintu terlihat Nova duduk di lantai dan memegang kakinya.
" Astaga Nova " Ucapnya menghampiri
" Kenapa bisa jatuh sih,, " Lanjutnya langsung membopong tubuh Nova kembali ke kamar.
" Aw.. Sakit sakit " Rintihnya dengan memegang kakinya.
" Bentar " Ucapnya membuka laci dan mengambil salep..
" Aw.. Pelan pelan sakit " Ucap Nova kesal.
" Sorry Sorry "
Viken mengolesi salep dengan sangat lembut membuat Nova terus menatapnya, bahkan Viken sudah kembali hangat dan tidak seperti tadi.
" Nov,, gue minta maaf karena ucapan gue tadi, gue gak bermaksud bicara seperti itu "
" Kenapa sih Loe bicara seperti itu dan apa maksudnya "
" Gue lihat Loe ketemu Angga di depan sekolah tadi "
" Astaga,, Jadi Karena itu..
Angga cuma menanyakan hubungan kita dia tidak percaya jika kita sudah pacaran "
" Terus Jova "
" Dia ngundang gue, Ines dan Mona di Ultahnya lusa, Kenapa sih Loe masih gak percaya sama gue atau Loe cemburu " Goda Nova membuat Viken menatapnya tajam.
" Iya gue cemburu,, mana mungkin gue diem saja lihat istri gue jadi incaran banyak cowok "
Nova tersenyum lucu dan bahagia rasanya,,
" Gue selalu ingat kok status gue, lagian Loe tau jika Pernikahan bagi gue hanya sekali "
Viken tersenyum,,
" Gue sayang banget sama Loe Nov " Ucapnya langsung memeluk Nova erat
" Gue juga sayang Loe "
Viken melepaskan pelukannya dan menatap Nova,,
" Bunda bilang Loe belum makan " Ucap Viken dan Nova menggeleng
" Tunggu bentar gue ambil makan dulu "
Viken mengacak rambut Nova dan berjalan keluar.
Tidak lama dia kembali dengan membawa piring berisi nasi dan lauk.
" Sekarang Loe makan, gue suapi "
" Gue bisa sendiri Ken, lagian kaki gue yang sakit bukan tangan gue "
" Buka mulut kamu "
Nova pun menurut dan membuka mulutnya,, Viken tersenyum dengan terus menyuapi Nova.
" Sorry gue gak kasih kabar Loe tadi siang "
Nova mengangguk dan tersenyum,,
" Sekarang makan dan habiskan "
" Iya Hubby "
Nova menatap Viken bahagia, Viken memang masih sangat muda namun dia sangat bertanggung jawab dan peduli dengannya membuatnya semakin mencintainya.
" I Love you Hubby " Ucap Nova lirih namun Viken tetap mendengarnya
" I Love you too my Wife " Ucapnya membuat Nova malu..