Zoya Admaja, sosok perempuan berparas cantik, begitu sempurna, tegas, tajam dan hebat dalam segala hal, bahkan sangat kaya raya ! dan memiliki ilmu bela diri tingkat tinggi. Dan ia yang berasal di dunia modern yg serba canggih, terpaksa terlempar dan menjadi seorang tuan putri mahkota ! akan tetapi tuan putri tersebut memiliki paras wajah yang sangat jelek. dan di asingkan dari istana !
Akankah ia bertahan ? atau akankah nasib nya berubah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bintangbercahaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MANDI BERSAMA !
***WARNING 🔞+ !!!
HARAP BIJAK DALAM MEMBACA***.
_____________________________
Saat ini Pangeran Arthur sedang dalam perjalanan, ia akan kembali ke istana timur. Pangeran Arthur telah menyelesaikan semua permasalahan yang ada di perbatasan.
Pada saat malam hari, Pangeran Arthur sudah tiba di istana.
Semua orang menyambut kehadirannya, kecuali Putri Azoya itu sendiri. Di mana saat ini dirinya sedang tertidur lelap.
Saat tiba di ruangan kamar, Arthur dengan perlahan melangkahkan kakinya, ia pandangi Permaisuri yang sangat ia rindukan itu, ada rasa kesal dalam dadanya, saat sebelumnya ia mendapat informasi dari para mata mata rahasianya, jika Permaisuri Azoya sedang bersama seorang laki laki, rasanya dadanya sesak, dan segera ia menyelesaikan semua permasalahan yang ada, setelah beberapa hari, ia berhasil menyelesaikannya.
Dan disinilah ia berada, menghampiri Permaisuri yang mampu menempati hatinya.
ia belai lembut wajah Sang Permaisuri.
Tangannya kini berhenti di sebuah cadar, yang masih menutupi wajahnya itu, mungkin Azoya sempat lupa melepaskannya, karena rasa lelah, ia tertidur sangat pulas, tanpa menyadari kehadiran Arthur.
Entah kenapa rasanya Arthur ingin sekali menyingkap cadar tersebut. Rasa rindu yang teramat ingin melihat wajah Sang Permaisuri menggebu di hatinya.
" Aku sangat merindukannmu, , " gumam Arthur lirih, dan ia kecup puncak kepala Permaisurinya itu dengan lembut.
Di bukanya cadar yang menutupi wajah Azoya, dengan perlahan.
Setelah cadar terlepas, Arthur di buat terkejut melihat perubahan aura yang berada dalam diri Azoya.
Deg...
Jantungnya kini berdegub kencang.
Arthur terpesona melihat Aura yang terpancar di wajah Azoya, sungguh sangat cantik, memancarkan aura seperti seorang Dewi.
Ia lihat sekilas,
" hmm.. tampaknya Permaisuriku ini serius mencari tahu tentang Energi Qi, kau telah melakukan kultivasimu dengan baik. "
Arthur menyunggingkan senyumnya, Dengan Tingkat Energi Qi yang di miliki Pangeran Arthur, ia sangat mudah membaca, tahap tahap peningkatan Energi Qi seseorang.
Dan sungguh ia takjub, terhadap Permaisuri Azoya, hanya dalam beberapa hari, ia mampu melesat ke tahap lv 6.
Arthur merasa, Permaisurinya itu, bukanlah orang biasa.
Tersirat sebuah pemikiran serius di kepalanya.
" hmm... aku akan terus memperhatikan perkembanganmu "
Arthur beranjak, dan ia masuk ke dalam bak pemandian. Arthur membersihkan tubuhnya, setelah selesai, ia memakai pakaian tidur yang layak, lalu ikut merebahkan diri disamping Permaisuri Azoya, yang saat ini masih sangat pulas tertidur.
Pada pagi harinya,,
Azoya, bangun dan hendak menggeliatkan tubuhnya.
Akan tetapi, ia merasakan sesuatu yang amat berat yang mendekap tubuhnya, Dalam posisi setengah sadar, ia terperanjat saat memastikan sosok yang ada di sampingnya adalah Pangeran Arthur, yang saat ini sesang memeluk erat dirinya.
Sontak saja, mata Azoya membulat sempurna karena kaget.
" Ka kapan ia kembali ?" ucap Azoya terbata bata
Karena tidurnya merasa terganggu, Arthur perlahan membuka matanya.
" Ada apa sayang ? Arthur berucap Dengan suara beratnya.
" What ! sayang ? " gumam Azoya dalam hati yang merasa geli mendengarnya.
" Kau !! Ma maksudku Pangeran Arthur, sejak kapan kau berada di sini ?" tanya Azoya yang sedikit gugub, dalam pelukan suaminya itu.
" Semalam " ujar Arthur pelan , yang masih dalam posisi memeluk erat Azoya, dengan dagu yang berada tepat di ceruk lehernya, hembusan nafas yang begitu halus, menerpa kulit leher Azoya. Yang kini semakin membuat Azoya merinding di buatnya.
" Pa pangeran, lepaskan pelukanmu, aku ingin membersihkan diri " ujar Azoya yang semakin gugub .
Pasalnya sekarang Arthur sedang menguyel nguyel punggungnya itu, Azoya Syok, dan salah tingkah.
" hemmm... " ujar Arthur tanpa menjawab
" Hem.. hem apa ?" tanya Azoya tak mengerti.
" Sebentar, aku masih ingin seperti ini " Lalu Arthur membalik tubuh Azoya dengan perlahan, ia menatap wajah cantik permaisurinya itu
" Sangat cantik.. " puji Arthur.
dan seketika, wajah Azoya memerah.
" A..apa ? " Jujur saja, saat ini Azoya sangat gugub, jantungnya seperti melompat lompat tak beraturan. Arthur yang merasakan debaran jantung milik Azoya, seketika menyunggingkan senyumnya, sebenarnya ia juga tak kalah deg deg kannya. dengan permaisurinya itu. Tapi Arthur pandai menutupinya.
Dengan cepat, Arthur mendaratkan sebuah ciuman di bibir merah muda milik Permaisurinya itu, dengan perlahan ia ciium bibir mungil itu, dan menariknya kembali.
Di lihatnya, wajah cantik itu sesaat, lalu iapun melepaskan pelukannya.
" Mandi bersama.." Ujar Arthur, dan beranjak dari ranjang tersebut
" Hahh !!" belum sempat Azoya, menetralkan rasa nano nano di hatinya, ia kini semakin di buat jantungan oleh pria yang kini telah menjadi suaminya itu.
Arthur yang saat ini sudah melepas pakaiaannya, menoleh kepada Permaisuri Azoya.
Merasa tidak ada pergerakan, Arthur langsung menghampiri, dan menggendong Azoya .
" Heii,,, kau mau apa ?" teriak Azoya kaget
" Mandi.." Arthurpun masuk kedalam bak pemandian, satu persatu ia lepas pakaian yang melekat pada diri permaisurinya itu.
ia pun menelan Salivanya berat, saat kini punggung putih mulus milik Azoya kini mulai terekpos lebar, lalu ia melanjutkan melepas pakaian di bagian pinggul, Azoya merasa di buat deg deg kan, ia menahan tangan Arthur.
"Biar aku sendiri " ucap Azoya
Ia pun melepas semua pakaiannya, Azoya berjalan agak sedikit menjauh mandinya dari Pangeran Arthur.
Arthur yang masih terdiam di tempat, kini dirinya terhipnotis, akan keindahan sosok wanita yang ada di depannya kini.
Matanya tak henti henti memandangi tubuh polos milik Azoya yang terekpos yang seolah olah memanggil dirinya untuk mendekat, dari arah belakang.
Dengan perlahan, dan tanpa sadar, kini Arthur menempelkan tubuhnya, dan memeluk erat Azoya dari arah belakang, ia elus lembut punggung wanitanya itu.
Azoya menjerit,
" He hentikan !" lirih Azoya
" Kenapa ?" ujar Arthur pelan
" Aku tidak tahan, rasanya merinding " jujur Azoya
Seketika saja, Arthur menyunggingkan senyumnya, lalu ia melanjutkan aktifitas mengelus punggung Azoya, Permaisurinya itu
" Akhh,, ja jangan !" lirih Azoya pelan, menghentikan tangan Arthur yang saat ini hendak mengelus bagian intiimnya.
Dengan perlahan, Arthur membalik tubuh Azoya, dan menghadap dirinya ,
" CUP...!" Arthur pun lalu membungkam dan ******* habis bibir tersebut dengan perlahan. tidak ingin mengizinkan Azoya berbicara lebih lanjut, dirinya kini melakukan ciuman tersebut lebih dalam, Azoya kewalahan, dan sedikit memukul dada bidang Arthur,
Bukannya terlepas, ciuman itu semakin dalam, dan kini Azoya terhanyut dalam permainan panas tersebut. ..
Saat di rasa Azoya mulai membalas ciumannya, Arthur melancarkan Aksinya, dan kini mereka melakukkan penyatuan.
Dan untuk ke dua kalinya, Azoya terbuai dalam permainan tersebut.
Saat selesai melakukan penyatuan, merekapun saling membersihkan diri .
Sudah di pastikan kini, Pelayan beserta pengawal yang menjaga di depan ruangan. Mereka sudah lumutan menunggu kehadiran Pangeran dan Permaisuri mereka tersebut.
Karena setiap pagi mereka harus sudah stand by di sana, untuk melakukan tugasnya melayani tuannya masing masing.
" Apa kau yakin, Pangeran berada di dalam ?" ujar Yuri, bertanya kepada Pengawal setia Arthur
" hem !" ujar singkat pengawal tersebut
" huh, sombong sekali jawabbannya itu, singkat padat ck..!" gumam Yuri tak suka.
" Canggungnya berdiri berdua bersama pengawal dingin ini . Nona cepatlah keluar..!" gumam Yuri dalam hati nelangsa
.
#
Jangan lupa TINGGALKAN JEJAK >>> LIKE, COMEN, DAN VOTE SEBANYAK BANYAK ya !
TERIMAKASIH !
diriku menantiiiii😭😭😭😭
aku sampai ganti HP 4x