Samudra ErRainly Rahardian Wijaya.
Pria berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi calon istri dari pria yang ia tabrak tanpa sengaja sampai harus meregang nyawa di rumah sakit.
Untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya dan menuruti permintaan terakhir Si korban Sam akhirnya mengadakan ijab kabul secara mendadak di hadapan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Akankah si wanita mau menerima Sam sebagai suaminya untuk menggantikan kekasihnya yang telah tiada?
Dan apakah Sam juga mau mengorbankan hubungannya yang sudah terjalin selama 7 tahun demi pernikahan dadakan ini?
Bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tegang, oey!
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Sam meletakkan ponselnya di atas nakas setelah lima menit menunggu tapi tetap saja tak ada balasan sama sekali dari Biru saat ia mengirim pesan menanyakan sedang apa gadis itu di apartemen sendiri tanpanya, ia juga tak lupa mengabari jika malam ini ia tak pulang ke sana.
Sam yang sebenarnya ingin tahu jawaban dari istri kecilnya itu harus sedikit kecewa karna diabaikan.
Perlahan matanya pun mulai tertutup dan masuk ke alam mimpi yang entah indah atau tidak karna saat ia bangun hanya punggung seorang wanita yang ia lihat di tempat gelap.
Getaran ponsel terasa menggelitik di telinga Sam yang tidur dengan kepala yang menjuntai kebawah, kebiasan yang tak pernah berubah jika tidur sendiri tanpa dipeluk bahkan tak jarang ia juga jatuh dari tempat tidur karna terlalu lasak.
"Hem, apaan tuh" gumamnya sambil mencari sumber suara.
Sam yang langsung bangun dari tidurnya dengan cepat meraih benda pipih yang nyatanya masih bergetar
Bee
"Hallo, Bee"
"Maaf aku ketiduran, aku baik baik aja, aku gak takut, semua lampu nyala, aku udah makan, aku juga mengizankanmu menginap. Laporan selesai!" ucapnya yang langsung membuat Sam bingung sendiri dengan yang di ucapkan Biru barusan.
"Apa sih?" tanya Sam.
"Aku sedang menjawab semua pertanyaanmu, dari semua pesan yang kamu kirim semalam" jawab Biru.
"Oh, ya sudah. Laporan di Terima!"
Samudera menjawab dengan menggigit bibir bawahnya, lagi dan lagi ia harus kuat menahan senyum karna saking gemasnya dengan tingkah polos istri kecilnya itu.
"Ya sudah, aku mau tidur lagi"
"Bee, jangan dulu ditutup" cegah Sam saat hampir saja Biru mengakhiri teleponnya.
"Ada apa lagi?"
"Hem, apa ya?. Kamu harus tanggung jawab karna membuat ku bangun jadi temani aku sampai tidur lagi" titah Sam dengan nada bicara sedikit ketus yang langsung membuat Biru merasa sangat bersalah.
"Maaf, maafkan aku. Aku hanya takut kamu khawatir karna aku tak membalas pesanmu"
"Tahu dari mana aku khawatir? ternyata kamu cukup percaya diri juga ya" ledek Sam yang senang jika istri kecilnya itu semakin tersudut kan.
"Maaf, aku hanya menebaknya. Apa yang bisa ku lakukan agar kamu bisa tidur lagi?"
"Ceritakan semua tentangmu, anggap saja kamu sedang mendongeng untukku, cepat!" pinta Sam memaksa.
Biru yang pasrah akhirnya mengikuti kemauan suaminya itu, ia bercerita bagaimana hidupnya selama ini tapi ia tentu hanya menceritakan sisi bahagianya saja karna luka hatinya cukup ia dan Tuhan yang tahu.
"Bee, kamu tidur?" tanya Biru saat ia tak mendengar apapapun di sebrang sana.
"Hey! apa kamu sudah tidur? baiklah aku tutup teleponnnya ya, semoga mimpi indah" ucap Biru sebelum ia mengakhiri panggilannya itu.
Sam yang sebenarnya tak tidur hanya bisa membalas ucapan istrinya dalam hati, hanya dengan cara itu ia tahu bagaimana hidup Biru sebelum bertemu dengannya.
"Gadis malang, akan ku buat kamu selalu tersenyum mulai hari ini, Bee" tegas Sam meyakinkan dirinya sendiri.
.
.
Pagi menjelang, pintu kemarnya langsung di ketuk oleh Hujan cukup keras sampai Pemuda tampan itu terlonjak kaget.
"Apa sih, Moy" protes Sam, ia yang baru terlelap kembali kurang dari dua jam tentu merasakan pusing yang luar biasa.
"Udah siang, mau ke kantor gak? paPay udah nunggu tuh"
"Iya, iya. Aku mandi" balasnya yang kemudian menutup pintu.
Sam yang mau tak mau bangun akhirnya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri, di bawah guyuran air shower entah kenapa bayangan Biru terlintas begitu saja.
"Ya ampun! kok dia nongol" ucap Sam sambil memegang dadanya yang mendadak berdebar. Namun matanya beralih ke TUTUT nya menegang tiba-tiba.
.
.
.
.
Ini kenapa lagi, oey!!!!
hmm, coba lanjutin dulu deh bacanya
mau sampai kapan tak jujur?
Air musuh bebuyutan Onty Ammera
Sam musuh bebuyutan Onty Cahaya
Gala musuh bebuyutan Sam
tp tetep sayang yg pasti