Petang menjelang fajar.seorang wanita terlelap dengan mimpinya,
namun apalah daya hanya karena kelaparan,dia malah keluar saat hujan deras mengguyur bumi
sambaran petir menggelegar sepanjang jalan,membuatnya menjadi mundur mencari tempat berteduh.
namun malang nasib seorang gadis bernama syalila,entah apa yang terjadi..petir malah membawanya menuju tempat yang asing.dan bertemu seorang penguasa d kerajaan langit.
penasan kelanjutannya yuk baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Aku bukan milikmu
katakanlah...
jika memang ad rasa
berucaplah dengan indah
jika memang sudah mencinta
"Sya! kau adalah milikku." bentak Zarkha sambil mencengkeram tangan Syalila.
"Leluhur."
Kaisar Xion yang mencoba untuk menolong syalila dari cengkraman Zarkha.
"Diam kau Xion!"
Zarkha yang mulai emosi dan mengeluarkan tenaganya, hingga Kaisar Xion yang masih terluka terpental dan menambah dalam lukanya.
"Uhuk-uhuk."
Kaisar Xion yang terbatuk darah, dan mencoba menstabilkan tenaganya. Agar lukanya tak semakin dalam.
"Kaisar!!" seru Syalila yang menghempaskan tangan zarkha.
"Dasar monyet tua! awas kau." bentak Syalila sambil menatap tajam Zarkha.
"Kau mau apa, Sya."
Teriak Zarkha yang mau menarik syalila.
Kemudian...
"Kau kira hanya kau yang bisa melakukan itu." seru Syalila sambil melambaikan tangannya, dan seketika membuat Zarkha terpental agak jauh dari tempat Syalila.
"Buugh."
Suara tubuh zarkha yang terpental ketanah.
"Sudah kubilang kan." senyum sinis Syalila.
"Sya..kau hanya boleh bersamaku." bentak zarkha sambil berdiri.
"Hahahaha." tawa Syalila yang tak biasa di tahan.
"Milikmu? hemmm, aku tak Sudi memiliki sesuatu yang sudah dimiliki orang. Dan aku bukan tipe wanita yang suka menanti janji, bagiku...janji itu hanya sebatas kata saja. yang akan dengan mudah untuk dilupakan." jawab Syalila sambil melilit rambutnya. bagaikan seorang wanita yang sedang menggoda seorang pria.
"Sya..aku tak akan membohongimu." seru Zarkha lagi.
"Lalu? setelah kau pergi. Dan kembali membawa istri, apa yang mau katakan?" tanya Syalila.
"Dia hanya.." ucapan Zarkha yg tak bisa di lanjutkan.
"Dia apa? dia wanitamu yang selalu kau damba." jawab Syalila yang masih memainkan rambutnya.
"Jadilah milikku, Sya." bentak Zarkha.
"Ogah amat, mending cari pria yang gak ada yang ngintilin." jawab Syalila sambil tersenyum dan memapah tubuh Kaisar Xion.
"Maksudmu dia." seru Zarkha yang menunjuk Kaisar Xion.
"Kau kira lelaki itu cuma dia! masih banyak para pria yang gak ada pasangan di dunia ini, diluaran Sanan saja aku telah di akui oleh tiga Kaisar." seru Syalila yang setengah emosi dan sangat percaya diri.
"uhu-huk."
Kaisar xion yang tersedak air liurnya sendiri setelah mendengar perkataan syalila.
"Memang benar juga ucapannya." guman Kaisar Xion dalam hati.
"Kenapa kaisar?" tanya Syalila yang memeriksa tubuh Kaisar Xion, tanpa rasa malu. Sedangkan Zarkha yang melihat itu seperti orang kebakaran jenggot.
"Sya! lepaskan tanganmu dari Xion." seru Zarkha.
"Pergi sana! menganggu saja." jawab Syalila enteng. Dan melanjutkan memeriksa tubuh kaisar Xion, sesaat kemudian datanglah Clara yang mencari Zarkha.
"Suamiku." seru Clara pada Zarkha yang langsung menempel erat pada pria iblis.
"Kau, kenapa disini." bentak Zarkha.
"Aku mencarimu, suamiku." jawab manja Clara.
"Nyonya, bawa suamimu pergi..menganggu saja." sindir Syalila dan itu membuat Clara menyeret tubuh Zarkha.
Dari semak- semak yang agak rimbun dan Ampek, keluarlah Pangeran Zavier, Komandan Fheng dan Jendral Zeus dari semak-semak.
"Ngapain kalian di sana?" tanya Syalila pada mereka sambil mengangkat alisnya.
"Sedang menonton drama pertengkaran, Nona." jawab Pangeran Zavier sambil tertawa.
"Bawa pamanmu masuk sana." perintah Syalila pada Pangeran Zavier.
"Nona paling hebat." seru Komandan Fheng sambil mengacungkan dua temponya.
"Ngapain?" tanya Syalila sambil mengerutkan dahinya.
"Karena bisa melempar Leluhur." seru Komandan Fheng yang mengecilkan suaranya.
"Ooo itu." jawab Syalila sambil mengikuti Pangeran Zavier dan Jendral Zeus yang memapah tubuh Kaisar Xion masuk ke kamarnya.
"Akan saya pangil dokter atau tabib Yang Mulia." seru Komandan Fheng lalu pergi.
"Yang Mulia...gawat." seru Komandan Fheng yang tiba-tiba kembali dengan tergesa-gesa.
"Ada apa komandan?" tanya Pangeran yang mengobati Kaisar Xion.
apalagi disini langsung ke peran kaisar, dan kaisar itu pastinya sangat bijak dan berwibawa..