NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Ketemu Jodoh Di Perdesaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: sky00libra

Iriana merasakan kekecewaan kepada tunangannya yang ketahuan berselingkuh bersama sahabatnya.
membuat ayahnya jadi khawatir, sehingga membuat ayah nya berpikir untuk ia tinggal di tempat ibunya (nenek Iriana) di Perdesaan.
**
"Apa kau sudah melupakan nya?"
Seseorang yang menunggu nya untuk melupakan kan mantan tunangannya.
Mampukah ia kembali jatuh cinta saat pernah di khianati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sky00libra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab17

Hari kedua di tinggal pria itu ke kota. Tidak ada pesan. "Dasar pria. Bilang nya suka, tapi menghilang seperti di telan bumi." Mengomel seraya memukul-mukul bantalnya. Ia ingin mengirim pesan atau menghubunginya tapi malu.

Saat hari kepergian nya, pesan selalu muncul setiap 20 menit sekali.

Menjadi kan ia bosan seharian. Uring-uringan tidak jelas, harus apa ia hari ini. Yang membuatnya bingung aktivitas di desa ini apa saja, ia bosan ke kebun. Sedang kan Nenek lestari sudah tentu ke kebun.

Berjalan ke ruang tv, menonton apa yang perlu ia tonton. Tidak ada yang seru.

"Ah baik keluar jalan-jalan!" Kembali ke kamarnya mengambil ponsel dan uang yang ia masukan sembarang di kantong celana traning nya. Ia akhirnya berjalan ke arah kanan, dengan topi pantainya karena di siang hari tentu cuaca nya panas. Ada dua jalur harus kemana ia, samping kiri apa samping kanan. Di samping kiri seperti jembatan gantung, nyebrang ke desa sebelah ia dengan semangat berjalan ke jembatan seraya berfoto-foto dan memotret apa saja yang menurut nya indah.

Melihat kebawah seperti bebatuan kecil, air nya seperti belum pasang. Ternyata banyak anak-anak kecil yang mau beranjak remaja yang sedang memancing. Membuat ia tertarik untuk turun kebawah, perlahan melewati batu kecil, yang membuat anak-anak di sana melihatnya.

"Mau kemana kak!?" Ucap seorang perempuan mungkin usia nya 10 tahun sedang duduk di bawah jembatan gantung bernaung dari panas nya matahari.

"mancing yah dek? boleh ikut." Setelah ia mendekati anak kecil yang bertanya pada nya.

"Oh kakak ini KKN yah?"

"KKN dari mana, kakak orang desa sini juga."

"Ah masa putih gini." Memicingkan mata nya jelas anak kecil itu tidak percaya.

"Kakak tinggal di rumah Nenek lestari, kenal kan? gak mungkin gak dung." Sok akrab seraya mengibas wajahnya dengan tangan, yang penuh keringat sampai-sampai mengalir ke leher dan area dadanya.

"Gak tau toh. Nih Kak pancingan satunya lagi pake saja!" Memberi kan pancingan dari bambu kecil satu untuknya.

Ia melihat sekitar nya, banyak anak kecil yang penasaran dengan nya. Tapi seperti tidak berani mendekat atau malas pindah dari lokasi memancingnya.

"Kalian ini gak sekolah!?" Mengeras kan suaranya seraya melepas kan tali pancingan nya ke sungai.

"Libur lah kak! Minggu ini mah." Seruan mereka hampir serempak. Membuat ia tertawa canggung, ia seperti nya mulai lupa hari semenjak tidak kerja.

"Kamu siapa nama mu?" Ia memanjangkan lehernya melihat arah ke tempat ember ikan nya.

"Banyak juga yah!" lanjutnya setelah ia melihat banyak nya ikan yang di dapat anak kecil itu.

"Nama ku Bumi! Kalo kakak cantik ini siapa?"

"Oke adik-adik perkenalkan nama kakak adalah, Iriana!" lucu nya melihat wajah mereka yang seperti antusias ingin tahu namanya. Mereka di sini ada 6 orang, 2 perempuan dan 4 laki-laki.

Memperkenalkan namanya masing-masing sampai akhirnya ia tahu, dan usia nya juga ia tahu ada yang 10 tahun ada 11 dan 12 tahun. Kata nya masih Sekolah Dasar.

"Kalian keluar kaya gini gak di marahin orang tua kalian kah?" Mengernyit melihat ke arah tali pancingan nya.

"Eh eh punya kakak seperti nya di makan ikan!" Ujarnya heboh setelah mengangkat pancingan yang ia pegang, sedang mendapat kan ikan.

"Kak! Ikan punya kakak tusuk pake tali ini nih, biar gak lepas." Aca anak kecil yang memberikan ia pancingan tadi.

"Lah, buat kamu saja! Kakak cuma pengen ikut mancing,, nih ikan nya mana ember mu!?"

Ternyata ia hampir mendapat kan 10 ekor ikan, semua nya ia berikan ke Aca sang pemilik pancingan. Karena kata Ion, air pasang mulai naik dan biasa arus nya mulai deras, jadi akhirnya mereka berhenti mancing dan mulai naik ke atas lagi.

"Kak Iriana! Minggu kami mancing lagi, tapi biasa lokasi nya beda-beda loh. Mau ikut gak?" Itu suara Nana anak perempuan yang usia 12 tahun.

"Wah kakak sibuk minggu ini. Mau kerja!" Memasang wajah bersalah.

Ternyata hari sudah mulai sore ia akhirnya nya memutuskan untuk pulang. Takutnya Nenek lestari sudah di rumah dan mencari nya. Ternyata anak-anak itu hanya beda jalur saja karena memang satu sekolah jadi bisa berteman.

Tidak terasa perjalanan nya hampir 20 menit ia akhirnya singgah di warung Mbak Nunik.

"Mbak Nunik! ada pembalut?"

"Wah Neng Iriana kan! Cucu Nenek lestari, hampir lupa Mbak Nunik. kamu jarang keluar rumah, apa lagi ke warung Mbak." Merepet sekali Mbak warung ini sampai-sampai ia tidak bisa menjawabnya.

"Sibuk Mbak!" Seraya mengambil susu ultra milk di kulkas.

"Nih pembalut nya! Apa lagi Neng? Eh kata nya Neng dekat sama Mas Rai yah!"

Menghembuskan nafasnya pelan.

"Ini saja Mbak!" Ia tidak ingin menjawab sesuatu yang masih ia jalanin dengan ketidak pasti-an nya.

Biar lah waktu yang menjawabnya.

Dengan cepat-cepat ia membayarnya dan berlalu pergi setelah ia pamit.

Ternyata gosip juga menyebar dengan kencangnya, ia tidak mengetahui jika tidak di beritahukan Mbak Nunik tadi. Untungnya saat ia lewat rumah ibu Ipit yang katanya pangkalan ibu-ibu penggosip, bisa-bisa ia di hentikan dan ajak bergosip atau malah menanyai kebenaran tentang ia dan Mas Rai.

Ia lebih senang jika mengobrol sama anak-anak kecil yang tadi, dari pada sama ibu-ibu yang kadang omongan nya tidak di saring dulu.

Melewati rumah Bibi Ayu. Melihat rumah yang terbuka lebar ia mungkin berharap pria itu sudah pulang. Meski ia tahu pria itu bilang kemungkinan dua hari di kota.

Membuka handle pintu yang masih tertutup, sepertinya nenek lestari belum pulang. Mungkin karena masih pukul tiga sore, ia masuk duduk di sofa ruang tv. Menghidupkan kipas, memijat kan kakinya yang ternyata baru terasa pegalnya.

"Huh, mau mandi lagi!" Ucapnya seraya mengambil handuk dan pakaian gantinya. Ia masih ingat jika pria itu pernah melihatnya dengan di balut handuk pendek. Itu yang menjadikan nya was-was.

"Dan pria sialan! Semua pria sama saja." Kesalnya di dalam kamar mandi mengeluarkan semua unek-unek nya yang seharian ini ia lampiaskan kepada pancingan. Dan Syukurnya bisa mengurangi ke stres-an nya.

Jika nanti pria itu sudah pulang ia ingin cuek, dan tidak mau bertegur sapa. Apa lagi mengobrol dan melihatnya. Mungkin ia akan menutup jendelanya dengan lama, dan tidak akan ia buka-buka lagi. Itu pikirnya selama ia di kamar mandi, merancang segala rencana nya. Sampai ia di sadarkan nenek lestari dengan gedoran pintu dan suara nyaring lestari.

"Iriana! Kamu masih lama?"

"Sedikit lagi Nek!" Cepat-cepat ia mandi setelah mendengar seruan Nenek lestari. Setelah keluar ia tidak melihat neneknya. Mencari ke arah belakang yang ternyata sedang mencuci sepatu boot nya.

"Nek! Ana sudah." Ucapnya seraya berjalan kembali ke kamarnya.

1
Abel Peony
Caranya, kenalan dulu sama ikannya
Asrar Atma
oke...lanjut/Hey/
Abel Peony
Uhuy/Blush/
Abel Peony
Kalau Iriana, mah. pembangkit mood, Mas Rai.
Kesini: Lo tau aka
total 1 replies
Asrar Atma
waktu ditinggal, Mas Rai nya
Iksan 06
jangan lupa mampir kak di novel saya cinta di ujung nafas
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
Kesini: doa kan saja/NosePick/
total 1 replies
Abel Peony
Nek Lestari juga senang punya calon cucu mantu
Abel Peony
Taunya penasaran juga/Proud/
Kesini: jiwa kepo
total 1 replies
Abel Peony
Ini yang jadi masalah, para pekebun Sawit.
Abel Peony
Betul!
Asrar Atma
aku tunggu undangan nya mas Rai, nggak bisa banyak komentar lagi sedih mikir yang tertinggal.
Kesini: masalah waktu
total 1 replies
Asrar Atma
setuju, nikah dulu baru kawin. aturan nya memang seperti itu baik nya
Abel Peony
Aku juga suka, Mas Rai/Kiss/
Asrar Atma
pemain 222 nih squad game
Kesini: udah nonton kan
total 1 replies
Asrar Atma
mouse aja drakor nya
Asrar Atma
bekal
Kesini: untung gak bengkel
total 1 replies
Asrar Atma
kirain bantu, cuma nanya aja tuh
Kesini: iseng-iseng
total 1 replies
Asrar Atma
terserah kamu lah Iri, orang itu makanan kalian
Abel Peony
Tinggu, aku Mas Rai/Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!