NovelToon NovelToon
My Second Life

My Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: vami

tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DUA PULUH DELAPAN

"Ada apa? Napa semua pada diam? " Tanya Gladis bingung, kantin memang tidak berisik hari ini tapi ini hening, membuat Gladis heran.

"Liat itu" Ucap Amanda sambil menunjuk arah dengan matanya. Gladis pun melihat ke arah yang di maksud, tiga perempuan masuk kantin dengan gaya angkuh dan sombong.

"Siapa dia? " Tanya Gladis lagi.

"Salah satu primadona di sekolah ini" Jawab Amanda sambil meminum lemon tea.

"Trus kenapa mereka pada diam? Takut sama dia? ".

"Katanya, mereka itu gak bisa di senggol. Kalau kita buat masalah sama dia, tu cewek bakalan buat kita gak betah sekolah di sini" Jawab Amanda panjang lebar. Dia kembali memakan kentang dengan santai.

"Jadi dia pembully? "

Amanda mengangguk, " Jadi orang di kantin pada diam dulu, sampe tu cewek duduk dengan tenang di kantin, baru deh mereka nyerocos lagi" Ucapnya. Omong-omong mereka berbicara dengan pelan sedari tadi agar tidak berisik. Gladis kembali melihat ke arah tiga perempuan tersebut, mereka sudah duduk di meja kosong yang jauh dari meja mereka. Benar kata Amanda, kantin kembali normal seperti semula, aneh, pikir Gladis.

"Oh ya Man, kenapa gak ada yang laporin kalau ada pembullyan? " Tanya Gladis kemudian.

" Masalah nya gak ada yang berani lapor, entah ancaman apa yang kakel itu katakan sampe korban jadi takut. Padahal kalau mereka lapor, pihak sekolah bakal selidikin dan beri keadilan" Ucap Amanda mulutnya tidak berhenti mengunyah.

"Gue punya firasat kalau lo bakal punya masalah sama dia" Ucap Deon tiba-tiba yang sejak tadi diam pada Gladis.

"Aku? Kenapa? Aku kan gak nyinggung dia? " Tanya Gladis heran. Amanda pun ikut heran.

"Tadi dia sempat liat ke sini" Ucap Deon, " Menurut gue ini tentang masalah kecantikan lo " sambungnya.

"Gak ngerti" Ucap Gladis dan Amanda barengan.

" Menurut gue setelah melihat tatapan dia yang ssshhhh..... Seperti tidak suka" Deon diam sebentar, " Dia primadona, dan lo cantik di tambah kejadian tadi pagi, alhasil dia takut lo bakal geserin dia dari julukan primadona sekolah" ujarnya. Dia harap kedua perempuan itu mengerti dengan penjelasan nya, karena dia juga sulit bagaimana cara jelaskan.

"Ah!! Gue ngerti, pasti lo udah terkenal sekarang. Di tambah gara-gara kejadian tadi pagi, emang siapa yang godain lo? Gue rasa gak mungkin murid biasa karna sampe buat lo jadi sorotan gini" Tukas Amanda, Deon mengangguk membenarkan tentang kepahaman Amanda tersebut.

Gladis meringis mendengar penuturan Amanda, masa gara-gara ulah kakak resek nya tadi pagi, udah ngebuat sekolah seheboh ini? Ya ampun, Gladis benar-benar tidak tau lagi sekarang.

"Yon, lo liat gak siapa yang goda Gladis tadi pagi?" Tanya Amanda penasaran.

"Liat sih, dia berambut pirang, ganteng juga tapi gue gak kenal" Jawab Deon.

"Siapa sih Glad? Penasaran gue"

Gladis menghela napas nya, "tuh..!" Tunjuk Gladis dengan dagunya, kebetulan dia melihat Ravin dengan kedua temannya memasuki kantin.

"Dia? Seriusan? " Tanya Amanda gak percaya. Gladis hanya mengangguk.

Kevin yang sejak tadi mendengar pembicaraan adik dan teman-temannya ikut melihat ke arah orang yang di tunjuk Gladis, dia juga penasaran siapa yang berani menggoda adiknya. Tapi setelahnya dia mendengus kesal setelah tau.

"Ravin sialan! " Umpat Kevin pelan, yang masih dapat di dengar oleh ketiga temannya.

"Saudara kembar suka sama orang yang sama? Bahaya gak ya? " Batin Arga takut bercampur bingung. Dia melihat ke arah Damian dan Lucas, kedua temannya hanya menggeleng kepala.

"Lo kenal Man?" Tanya Deon. Amanda mengangguk mantap.

" Dia Ravin Ken, salah satu most wanted di sekolah, tapi dia terkenal gak berperasaan kalau lawan bicaranya perempuan" Jelas Amanda, dia melirik ke arah Gladis, "pantesan lo jadi sorotan, dia kan gak pernah goda cewek" Lanjutnya bahkan kini dia tersenyum aneh ke arah Gladis membuat gadis itu geleng-geleng kepala.

*******

Tiga perempuan yang menjadi topik pembahasan Gladis dan teman-temannya kini duduk di meja yang dekat dengan pintu kantin. Seorang perempuan yang di kenal sebagai primadona sekolah tersebut sedang meliarkan matanya, mencari seseorang yang mengusik hati dan pikirannya. Pembicaraan warga sekolah tentang seorang mubar yang sangat cantik bahkan sampai menarik perhatian seorang Ravin. Itu benar-benar sangat mengganggu. Apalagi dia melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri.

Matanya kini menatap arah meja yang jauh dengan posisi mejanya sendiri, dia berdiri agar bisa melihat dengan jelas. Dia akui perempuan itu sangat cantik, tapi tetap saja dia tidak bisa menerima. Baginya perhatian warga sekolah tetap untuk nya, dia tidak ingin warga sekolah memuji orang lain selain dia.

Matanya berkilat marah dengan tatapan yang tajam serta tangan mengepal, kedua temannya yang duduk di sebelahnya hanya diam memperhatikan tanpa menegur.

Sedangkan Gladis yang merasa seperti ada yang menatapnya segera memalingkan wajahnya, mencari siapa kiranya yang mengawasi. Hingga matanya bertubrukan dengan mata tajam si primadona itu.

Kevin yang melihat hal tersebut, rasanya ingin mencongkel mata primadona itu. Dia yang ingin memberi pelajaran pada perempuan tersebut terhenti ketika melihat kembarannya.

Gladis terus menatap primadona itu tanpa rasa takut, toh menurutnya dia sama sekali tidak berbuat salah. Perempuan itu menatapnya jadi dia hanya menatap balik, tidak salahkan?

PUKK!!

Primadona itu menoleh ketika ada yang menepuk bahunya, dia mendapati wajah dingin Ravin yang menatapnya tajam.

"Gue bisa ambil mata lo kalau lo gak bisa jaga dengan benar! " Ucap Ravin datar. Lalu berlalu pergi dari sana dengan santai seolah tak terjadi apa-apa.

Badan perempuan itu bergetar, dia takut dengan Ravin. Ucapan dengan penuh intimidasi dan dingin itu seolah memperingatkannya untuk tidak berbuat macam-macam. Dia terduduk di bangku dengan wajah pucat, laki-laki yang di kenal sebagai berandal sekolah itu tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Dia tidak takut dengan siapapun di sekolah kecuali geng Dragon's sword dan Ravin yang semuanya merupakan most wanted sekolah. Dia memang selalu menebar pesona tapi tidak untuk mencari masalah dengan mereka, karena mereka bisa menghabisi orang tidak peduli jika itu cewek sekalipun.

*******

Gladis tidak tau apa yang dilakukan Ravin, dia juga bodo amat. Dia kembali melanjutkan makan makanannya.

PUK!

Gladis menoleh ketika ada yang menepuk kepalanya pelan, rupanya Ravin yang melewati mejanya dengan tangan kiri di dalam saku celana dan tatapan yang lurus kedepan tanpa menoleh ke arah adiknya itu, mungkin tidak ingin mengganggu acara makan adiknya. Dia hanya melihat Ravin sekilas, lalu kembali dengan aktivitas nya.

Orang-orang yang melihat kejadian itu malah baper sendiri tak terkecuali Amanda. Gadis itu kini lagi senyum-senyum sendiri, entah apa yang dia pikirkan.

"Sweet banget sih Glad.. " Goda Amanda.

"Sweet apanya? " Tanya Gladis bingung.

"Ya... Itu.. Perhatian kak Ravin. Enak banget lo bisa di sukai kakel ganteng"

"Ganteng dari mananya? Wajah mirip monyet gitu kok di bilang ganteng? " Cibir Gladis tak berperasaan.

Kevin yang mendengar itu berusaha menahan tawanya agar tidak meledak. Sedangkan Ravin yang mendengar nya karena belum jauh dari meja Gladis hanya bisa mengelus dada untuk bersabar.

Amanda membelalak tak percaya, "seganteng kak Ravin lo bilang mirip monyet? " Tanyanya tak habis pikir. Gladis hanya mengangguk polos, baginya yang ganteng itu pacarnya.

"Semua orang pada mau lho jadi pacarnya karna dia ganteng tapi lo... " Amanda hanya bisa geleng-geleng kepala, tidak bisa melanjutkan ucapannya.

" Mata orang-orang aja yang katarak, masak cowok resek gitu di bilang ganteng" Ucap Gladis julid. Amanda hanya bisa terdiam sekarang.

"Kayaknya ganteng menurut gladis beda deh? " Timpal Deon yang sejak tadi diam mendengarkan. Gladis hanya tersenyum saja.

"Karna yang paling ganteng itu kak Alex, lagi apa ya dia sekarang? " Batin Gladis, jadi rindukan....

*******

1
Elin Herlina
kok makin kesini karakter Gladys jadi makin manja banget dan cengeng yah,gak kayak awal cerita yang mandiri dan tangguh,kalo dari segi cerita sih masih bagus...cuman menurutku partnya kurang panjang kak jadi ngaruh sama ceritanya jadi agak lambat🙏
Elin Herlina
makin seru kak,lanjut...... besok lagi ya kak🤭
ratu
Thor tambah lagi
Elin Herlina
perasaan baru baca ...eh belum lima menit dah habis aja partnya,lagi Thor belum puas ini...harus tiap hari ya updatenya biar gak lupa ceritanya.
Arka Zafran Putrae Cuity
author yg baik hati terimakasih 😍😍😍boleh satu lagi🤣🤣🤣🤣
Elin Herlina
lamanyaaaaaà...........
Arka Zafran Putrae Cuity
ok banget
Elin Herlina
ya ampun, baru juga bertemu pacar ehh malah di gantung....masih kurang Thor,semoga cepat update lagi yah....partnya di panjangin yah.🙏
Arka Zafran Putrae Cuity
kakak up lagi donk😍😍😍 suka banget
Anonymous
lanjuttt...
semangadddd/Determined/
Fisee
up up up up😱
grazy uup dong thor 🥲
Fisee
up up up up 😥
grazy uup dong thor 🥲
Fisee
up up up up
grazy uup dong thor 🥲
Wiwie
kak updt nya tiap hari dong biar gak lama nunggu nya
AR: di usahakan tiap hari kak, kalau gk gangguan😅
total 1 replies
Arka Zafran Putrae Cuity
kak ku tunggu yah 😍😍😍
Lovely Shihab
Iiihhh sebel, up date author
Gedang Raja
Luar biasa
shanairatih
ceritanya keren bgt... luar biasa
Fitri kurnia ningsih
mna lg Thor sambungannya
tutiana
sukaaa ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!