NovelToon NovelToon
Suara Dari Balik Sajadah

Suara Dari Balik Sajadah

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cinta Terlarang / Trauma masa lalu / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Caeli20

Maheswara merasakan sesuatu yang berdiri di bagian bawah tubuhnya ketika bersentuhan dengan wanita berhijab itu. Setelah delapan tahun dia tidak merasakan sensasi kelaki-laki-annya itu bangun. Maheswara pun mencari tahu sosok wanita berhijab pemilik senyum meneduhkan itu. Dan kenyataan yang Maheswara temukan ternyata di luar dugaannya. Membongkar sebuah masa lalu yang kalem. Menyembuhkan sekaligus membangkitkan luka baru yang lebih menganga.
Sebuah sajadah akan menjadi saksi pergulatan batin seorang dengan masa lalu kelam, melawan suara-suara dari kepalanya sendiri, melawan penghakiman sesama, dan memenangkan pertandingan batin itu dengan mendengar suara merdu dari Bali sajadahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caeli20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Rencana Lamaran

Nyonya Salimar berjalan ke arah kamar anaknya, mengetuk dengan tidak sabaran.

Pintu dibuka. Maheswara muncul hanya memakai boxer.

"Siapa wanita berhijab itu?," tanpa babibu Nyonya Salimar menyerbu Maheswara dengan pertanyaan.

Maheswara mengambil air di dispenser kamarnya, menegaknya hingga habis.

"Kenapa sih mama tidak sabaran begitu? Ini masih sangat pagi,"

"Jawab saja Mahes. Dia siapa? Apa benar dia calon istrimu?,"

Maheswara mengarahkan ibunya duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Dia pun duduk di sofa yang sama.

Maheswara membuka hp nya menunjukan fotonya bersama Hana,

"Dia calon istri ku, Ma,"

"Benarkah? Tapi apa dia sudah tahu kalau kamu mengidap impoten psikogenik?,"

"Tidak tahu. Dan tidak perlu tahu,"

"Bagaimana mungkin kalian akan menikah tapi kamu tidak memberitahu hal itu padanya. Bagaimana kalau dia kecewa saat sudah menikah dan tahu yang sebenarnya?,"

"Mama mungkin tidak akan percaya. Tapi bersamanya aku bisa,"

Nyonya Salimar terbelalak,

"Maksudmu, kamu..,"

"Iya, Ma. Aku bisa berfungsi lagi. Tapi hanya dengan nya,"

Maheswara pun menceritakan semua dari awal. Nyonya Salimar mendengar dengan ekspresi campur aduk.

"Dan Mama harus tahu hal ini,"

Maheswara menelan ludahnya, mengumpulkan kekuatan untuk berkata-kata,

"Hana adalah wanita yang aku ambil kesuciannya karena pengaruh obat delapan tahun lalu,"

Nyonya Salimar menutup mulutnya dengan tangan.

"Mahes, mama tiba-tiba pusing," Nyonya Salimar memegang dahinya, "Bagaimana mungkin kamu .. Entahlah..," Nyonya Salimar kehabisan kata-kata.

"Mungkin ini yang namanya mujizat, Ma. Aku juga tidak menyangka akan begini. Aku... Mendapat kesempatan oleh-Nya untuk menerima mukjizat-Nya,"

Mata Nyonya Salimar berkaca-kaca,

"Apa dia sudah tahu kamu pelakunya, Mahes?,"

Maheswara menggeleng,

"Belum, Ma. Aku belum siap. Tapi sebelum benar-benar menikah aku akan jujur padanya,"

"Bagaimana kalau dia menolakmu? Dia membencimu?,"

"Itu yang sedang aku perjuangan, Ma. Aku ingin dia melihat ketulusan hatiku. Hingga hari itu datang, dia bisa memaafkan ku,"

Nyonya Salimar masih terlihat syok.

"Mama akan mendukungmu, Mahes. Ambil kesempatan yang diberikan Yang Mahakuasa kepadamu ini. Mama mendukungmu," Nyonya Salimar menepuk punggung tangan Maheswara, lalu beranjak keluar kamar dengan wajah pias.

Maheswara menghembuskan napasnya dengan kasar. Hatinya lega. Satu per satu terlewati.

**

"Assalamualaikum, Ustadzah," seru Aulia dengan ceria, seperti biasanya.

"Waalaikumsalam, Aul," Hana tersenyum.

"Ustadzah, besok kalau ada waktu, datang ke ulang tahun anakku ya,"

"Besok?,"

Aulia mengangguk,

"Jam berapa?,"

"Acara anak-anak jam 3 sore, tapi ada juga untuk tamu dewasa selepas isya,"

"Baiklah, nanti sharelock alamat ya,"

"Siipp. Jangan bilang yang lain ya..Dari sekolah saya hanya mengundang Ustadzah saja,"

"Loh, Zahra pun tidak?,"

Aulia menggeleng kepala sambil terkekeh.

"Kenapa Zahra tidak diundang? Saya pikir kalian berteman baik,"

"Kami itu hanya berteman yah di sekolah. Dan sebenarnya juga gak dekat-dekat amat. Hanya karena meja kita kan berdekatan. Jadi kelihatan saja dekat,"

"Ohh begitu," Hana merasa ada yang aneh dari penjelasan Aulia, tapi dia memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut bersamaan dengan hp nya yang berdering.

Hana mengeluarkan hp nya dan menatap layar, Aulia sedikit mengintip,

"Dari calon suami ya?," goda Aulia.

Hana tersenyum malu,

"Aku terima dulu ya,"

"Iya," Aulia mengedipkan mata dan melanjutkan langkah menuju ruangan guru.

**

Hana berdiri di bawah sebuah pohon,

"Assalamualaikum," sapanya.

"Waalaikumsalam, calon istriku," ujar Maheswara sumringah.

Hana Hening.

"Kamu di mana? Sudah di sekolah?," tanya Maheswara seperti biasa, berbicara selembut mungkin.

"Iya, belum lama tiba,"

Suara Hana yang lembut menambah debaran di hati Maheswara.

"Aku semakin kangen saat mendengar suaramu,"

Hana hening.

"Oh ya, aku sudah cerita ke Mama ku tentang kamu. Kalau kamu pulang, kita makan malam bareng Mama ya,"

Hana terkejut. Dia tidak menyangka langkah Maheswara se-implusif ini.

"Tapi Mahes...,"

"Aku tahu. Aku juga akan bicara pada orang tuamu. Aku akan melamar Hana,"

"Mahes...,"

"Aku mencintaimu, Hana,"

Hana hening.

"Ya, ya.. Tidak usah membalas. Hana cukup diam saja. Aku akan mengatakan itu setiap hari tanpa bosan,"

Panggilan berakhir.

Hana mematung.

Terbuat dari apa pria ini. Belum ada hitungan Minggu saling kenal tapi sudah bicara soal lamaran. (Hana).

Di lain pihak, Hana teringat akan perkataan seseorang bahwa laki-laki yang serius tidak akan membuat wanitanya menunggu. Dia akan langsung melamar.

Apa benar dia seserius itu? (Hana).

**

Maheswara turun ke ruang makan sambil bersiul. Wajahnya cerah dan terlihat sumringah. Pemandangan yang sangat jarang dilihat selama delapan tahun ini.

Nyonya Salimar menatap putra semata wayangnya itu.

"Morning, Mom," sapa Maheswara sambil memetik anggur hijau yang ada di atas meja.

"Duduklah. Kita sarapan bersama. Kamu sudah jarang sarapan dengan mama," ujar Nyonya Salimar.

Maheswara menarik kursi di depannya.

"Mahes, kamu serius dengan yang kamu ucapkan tadi kan?,"

"Tentang melamar Hana?,"

"Hmmm,"

"Sangat amat serius, Ma. Barusan aku menelponnya dan mengajak dia makan malam bareng Mama kalau dia pulang ke sini nanti,"

"Lalu apa tanggapannya?,"

"Dia tidak keberatan. Setelah itu kita akan ke rumahnya Ma untuk lamaran,"

"Mama sudah tanya Elmo, latar belakang keluarganya sangat agamis. Apa mereka bisa menerima kamu yang slengean seperti ini?,"

"Ma, aku yang hidupnya bebas ini dan bisa menikah dengan gadis Solehah seperti Hana, bukankah itu sebuah prestasi eh atau apa namanya ya, pokoknya sesuatu yang harusnya disyukuri, bukan?,"

Nyonya Salimar menyendokan salad sayur ke mulutnya,

"Mama hanya berharap kamu tidak main-main lagi. Pernikahan itu sakral. Sebelum menikah kamu bisa nakal sesukamu, tapi setelah menikah, tidak ada lagi yang namanya nakal-nakal lelaki," Nyonya Salimar berujar sambil mengunyah.

"Gimana mau nakal ma, aku itu bisa terangsang hanya sama Hana. Bagaimana aku bisa main perempuan lain," Maheswara memasukan lagi anggur hijau ke mulutnya.

"Hussh," Nyonya Salimar melirik dua orang pembantu mereka yang berada tidak jauh dari meja makan.

"Selamat pagi, Tante. Pagi Mahes," Anggita datang menggunakan pakaian jogging cukup ketat sembari membawa tas berisi roti-rotian.

"Anggi?," Nyonya Salimar kaget Anggita datang sepagi itu.

Maheswara terus saja menikmati anggur hijau di depannya tanpa memandang Anggita.

"Anggi selesai jogging tadi di dekat sini terus singgah toko roti dan beli ini untuk Tante dan," Anggita melirik, "Mahes,"

"Terima kasih mau repot-repot, Anggi," Nyonya Salimar menerima bungkusan itu.

"Tidak repot, Tante,"

"Duduk Anggi, kita sarapan bersama,"

Hati Anggita melonjak. Dia segera mendekati kursi di samping Maheswara yang sedari tadi sama sekali tidak meliriknya.

"Coba ini," Nyonya Salimar menuangkan salad sayur di piring depan Anggita yang memang sudah ditata di sana, "Salad sayur kesukaanku,"

Anggita tersenyum. Sesekali curi pandang ke arah Maheswara di sampingnya yang tak bergeming sama sekali.

Anggita mencoba saladnya,

"Hmmm, ini enak, Tante. Aku suka. Mahes tidak mencoba salad nya?," Anggita melirik. Maheswara hening.

"Mahes lebih suka buah segar. Dia tidak suka salad apalagi mayones," Nyonya Salimar buru-buru menjawab karena melihat Maheswara yang tak bergeming.

"Oohh," Anggita kembali memakan saladnya.

"Anggi, Tante sudah bicara dengan Mahes. Memang benar Mahes ternyata sudah punya calon istri,"

Anggita tersedak, buru-buru menuangkan air ke gelasnya dan meminumnya.

"Tante sangat senang dengan Anggi. Anggi baik sama Tante. Tapi Tante akan selalu mendukung apa yang Mahes pilih. Dari dulu Tante tidak pernah membiarkannya memperjuangkan sesuatu itu sendiri,"

Anggita kembali menelan saladnya sambil berusaha tetap tenang.

"Tapi bukan berarti Anggi sudah tidak boleh datang lagi..Anggi bisa datang kapan saja. Kita berdua juga masih bisa untuk shopping bareng. Tidak ada yang berubah,"

Maheswara tersenyum di ujung bibirnya.

Anggita makan tapi tidak merasakan apa-apa.

1
Fitra Sari
lanjuttt thorrr
Fitra Sari
lanjutt thorrr
Caeli
iya.. bikin greget nih Mahes ya kak🤭🤗
puji hastuti
mau tidak mau...bukan dari hati nurani
puji hastuti
bikin mahes taubatab nashuka dulu...tersiksa dulu,rajin ibadah dulu...baru bisa dekatkan dengan hana
Caeli: Menarik komennya kakak 😍ikuti terus ya hingga akhir biar kita sama-sama tahu endingnya🤗 makasih supportnya kak🙏
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: ok, mantap👍
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Caeli: Sudah ada up nya ya kak😍 makasih support nya🙏 Ikuti hingga akhir ya🤗
total 1 replies
Wiwi Mulkay
up lagi dong
Caeli: Sudah ada up nya ya kak😍 makasih support nya🙏 Ikuti hingga akhir ya🤗
total 1 replies
Dewi Widiawati
karya yang sangat bagus🙏🙏🙏
Caeli: makasih supportnya kak Dewi😍🙏
ikuti hingga akhir ya🙏
total 1 replies
Dewi Widiawati
sepetinya ayra ini anak nya Hana hasil dari rudapaksa🤔🤔
Caeli: Hmmm, menarik komennya kakak😍 ikuti terus yah biar bisa membuka semua rahasia ttg Hana😍🙏
total 1 replies
ANDERSON AGUDELO SALAZAR
Jujur aja, cerita ini salah satu yang paling seru yang pernah gue baca!
Caeli: terima kasih dukungannya kak🙏 Ikuti hingga akhir ya😍🙏
total 1 replies
Kevin Wowor
Buatku melek sepanjang malam.
Caeli: terimakasih atas dukungan nya kak🙏 Ikuti hingga akhir ya😍🙏
total 1 replies
charista
ide ceritanya keren kak😍
psikologi mix religi💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!