Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28 TOHIR SI DEWA PEDANG
Herman sadar dirinya bukanlah tandingannya, jadi Herman juga meminta bantuan dari pria tua yang ada di belakangnya.
"Master Tohir, bisa kah anda mengurusnya untuk membalaskan dendam Andre putraku?" ujar Herman.
"Kamu pernah menyelamatkan ku, tentu saja aku akan membantumu," balas Tohir.
Pria tua dengan lima buah pedang di pundaknya bernama Tohir. Tohir juga mulai maju ke depan berhadapan dengan Rolan.
"Tohir... oh tidak, bukankah dia master pedang Tohir yang sangat terkenal dari ibukota," ujar salah seorang di sana langsung mengenalinya.
"Kemampuan pedangnya sangat luar biasa, dia bahkan mampu menerbangkan pedangnya layaknya seorang pesulap, sehingga dia di juluki dewa pedang," ujar orang yang lain.
"Aku tidak pernah menyangka orang sehebat dewa pedang Tohir bekerja untuk keluarga Subagio, pantas saja keluarga Subagio bisa berkembang seperti saat ini hanya dalam waktu singkat," ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang mengenali Tohir sebagai seorang ahli pedang dengan kemampuan yang luar biasa.
Satu tahun yang lalu, Tohir mengalami luka parah dan hampir saja kehilangan nyawanya. Luka itu dia dapatkan ketika berhadapan dengan seorang pria tua yang sangat hebat sekali.
Jika Tohir tidak melarikan diri pada saat itu, mungkin saja saat ini dirinya sudah tidak ada. Kemudian Tohir yang sekarat bertemu dengan Herman Subagio. Herman juga merawatnya dan menyembuhkannya.
Karena kebaikan Herman ini, Tohir juga berhutang budi kepadanya. Itu alasannya yang membuat Tohir selalu membantu Herman, karena dirinya telah berhutang nyawa kepadanya.
Mendengar reaksi orang-orang terhadap Tohir, Melodi juga kembali menjadi cemas.
"Rolan, tampaknya dia sangat berbahaya," ujar Melodi.
"Kamu mundur dulu!" balas Rolan.
Rolan juga dapat merasakan bahwa pria tua bernama Tohir ini bukanlah orang biasa. Aura tubuhnya tampak berbeda di bandingkan Dominic dan Sonic yang dia hadapi sebelumnya.
"Anak muda, kamu cukup berbakat, kamu bahkan mampu mengalahkan Dominic dan Sonic, jika terus berlatih, kelak pasti akan menjadi seorang master beladiri," ujar Tohir kepada Rolan.
"Tapi sayang sekali, hari ini kamu akan mati di tanganku," sambung Tohir.
Kemudian Tohir mengangkat tangannya ke atas dan yang terjadi selanjutnya membuat semua orang terkejut di sana. Kelima pedang di pundak Tohir terbang dan melayang mengikuti arahan dari tangan Tohir.
"Ini adalah jurus dewa pedang milik master Tohir, jika tidak melihatnya secara langsung, aku pikir ini seperti mimpi saja," ujar salah seorang di sana.
"Pedang melayang dan terbang, benar-benar di luar logika, master Tohir benar-benar hebat sekali," ujar orang yang lain.
"Entah sudah berapa banyak master beladiri yang di kalahkan dengan jurus pedang ini," ujar orang yang lain lagi.
Herman juga mulai menunjukkan sedikit senyuman di sudut bibirnya. Herman tahu pasti, jika Tohir sudah mengeluarkan jurus dewa pedangnya, maka tidak ada satupun orang yang akan selamat.
Rolan juga terkejut melihat pedang yang bisa terbang dan melayang. Tohir ini benar-benar berbeda, sehingga dirinya harus waspada, pikirnya.
"Anak muda bersiaplah!" ujar Tohir.
"Aku akan mengambil nyawanya mu," sambung Tohir.
Tohir juga mulai menggerakkan kedua tangannya membentuk sebuah pola dan simbol khusus.
"Teknik dewa perang pembunuh," ucap Tohir.
Teknik dewa perang pembunuh adalah teknik istimewa yang di kuasai oleh Tohir. Teknik ini akan membunuh musuhnya dalam sekejap dan sangat cepat.
Seketika ujung mata kelima pedang yang sedang melayang juga langsung mengarah ke Rolan dan siap melesat menyerangnya.
Rolan juga segera mengeluarkan kekuatan mata saktinya. Seketika kedua mata Rolan tampak begitu bersinar sekali. Energi spiritual dari mata sakti juga langsung menyelimuti tubuh Rolan.
"Ini... tidak mungkin..." Tohir kaget sekali menatap Rolan.
Kemudian tubuhnya tampak begitu gemetaran sekali. Wajahnya juga langsung menjadi pucat dengan seketika.
"Mata bocah ini sama seperti mata pria tua itu..." ucap Tohir sendiri.
Tohir yang memiliki kemampuan khusus dapat melihat cahaya yang begitu bersinar keluar dari kedua mata Rolan.
Kelima pedang yang melayang dan bersiap untuk menyerang juga kembali masuk ke sarungnya yang ada di pundak Tohir.
"Master Tohir, ada apa?" tanya Herman yang bingung.
Tohir hanya diam saja dan tidak berkata apapun. keringat dingin juga mulai keluar dari keningnya. Saat ini Tohir begitu sangat ketakutan sekali melihat cahaya yang keluar dari mata Rolan.
Cahaya itu sama persis seperti cahaya mata pria tua yang pernah dia hadapi dahulu. Dalam pertarungan itu, dirinya yang seorang dewa pedang di kalahkan dengan mudah hanya dalam satu serangan saja.
Walaupun hampir tewas, untung saja Tohir masih bisa melarikan diri, hingga akhirnya Herman menyelamatkannya.
Tentu saja Tohir tidak bisa lupa kejadian itu, sehingga dirinya ini sangat ketakutan sekali melihat cahaya mata Rolan sama dengan cahaya mata pria tua itu.
Pria tua yang berhadapan dengan Tohir dahulu adalah pria tua yang sama, yang memberikan mata sakti kepada Rolan tempo hari.
"Anak muda, siapa kamu sebenarnya, kenapa kamu bisa memiliki mata itu?" tanya Tohir dengan getir.
Sontak saja Rolan menjadi terkejut mendengar perkataan Tohir ini. Sepertinya Tohir tahu tentang dirinya yang memiliki mata sakti.
"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, tapi jika kamu ingin membunuhku, majulah, kita lihat siapa yang akan mati terlebih dahulu," balas Rolan.
Tohir yang mendengarnya juga semakin menjadi ketakutan sekali. Keringat dingin juga keluar di sekujur tubuhnya mulai membasahi pakaiannya.
Rasa percaya diri pemuda di hadapannya ini, sudah menunjukkan bahwa dia bukanlah anak muda biasa.
Tohir tahu dengan jelas, dirinya bukanlah tandingnya. Jika nekad melawannya, maka dirinya dapat di pastikan akan tewas di sini.
"Anak muda, aku telah lancang sebelumnya kepadamu, aku begitu bodoh dan gegabah," ujar Tohir.
"Bisakah kamu melepaskan ku?" sambung Tohir.
Sontak saja perkataan Tohir ini membuat semua orang di sana menjadi kaget sekali.
"Apa aku tidak salah dengar, master Tohir meminta pemuda itu untuk melepaskannya?" ujar salah seorang di sana.
"Apa master Tohir sedang tidak enak badan, dia tampak pucat sekali saat ini?" ujar orang yang lain.
"Ini aneh sekali, dewa pedang tampak begitu ketakutan, sebenarnya siapa pemuda itu?" ujar orang yang lain lagi.
Herman Subagio juga seolah tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Bagaimana bisa Tohir memohon kepada Rolan untuk melepaskannya.
"Anak muda, kamu terlalu hebat, begitu bodohnya aku jika sampai melawan mu," ujar Tohir kepada Rolan.
"Aku harap kamu bisa membiarkanku pergi dari sini," sambung Tohir.
Rolan juga menyadari bahwa Tohir mungkin mengetahui sesuatu tentang mata sakti miliknya. Melihat Tohir yang memohon kepadanya, Rolan juga memilih untuk melepaskannya.
"Kamu pergilah!" ujar Rolan.
"Terima kasih," balas Tohir menundukkan kepalanya memberikan hormat.
Tohir baru bisa merasa lega karena Rolan telah melepaskannya. Tohir juga dengan segera melangkah pergi dari sana.
Herman yang bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi terhadap Tohir juga segera menghampirinya.
"Master Tohir, sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Herman.
"Herman, aku sudah membantumu selama ini, aku rasa itu semua sudah cukup untuk membalas budi baikmu terhadapku, setelah ini aku akan pergi," balas Tohir.
"Pemuda itu bukanlah orang yang bisa kamu singgung, lebih baik kamu segera pergi dari sini," sambung Tohir.
Tohir juga melanjutkan langkahnya dan pergi dari sana. Herman juga hanya diam dan masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Master Tohir sudah pergi, apa yang akan di lakukan tuan Herman saat ini?" ujar salah seorang di sana.
"Pemuda bernama Rolan itu begitu kuat, jika tuan Herman melawannya, pasti akan berakhir dengan mengenaskan," ujar orang yang lain.
Menyadari situasi sudah seperti ini, Herman juga hanya bisa menggertakkan giginya. Nama besar keluarganya hari ini benar-benar di permalukan, Andre putranya juga di hajar habis-habisan. Tapi Herman juga tidak bisa apa-apa dan akhirnya memutuskan pergi dari sana.
yg panjang ceritanya thor, , hancurkan dominic...💪💪🔥🔥🌹