NovelToon NovelToon
Dosenku Istriku

Dosenku Istriku

Status: tamat
Genre:Janda / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid / Tamat
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Siska Dewi Annisa

Asyifa Nadira harus menerima kenyataan pahit disaat dirinya hamil besar justru ditinggalkan sang suami mengejar wanita lain.
Dengan bekal pendidikannya dia terus berusaha membesarkan sang anak seorang diri dengan menjadi dosen di salah satu kampus terkenal.
Tanpa disangka dirinya terlibat kesalah pahaman dengan seorang mahasiswa yang mengharuskan mereka untuk menikah.
bagaimana perjalanan kisah cinta dua insan beda usia tersebut? ikuti terus ceritaku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 saling memaafkan

Syifa begitu bahagia saat dirinya tak sengaja melihat Dion dan Mama Rina tengah berpelukan di taman. Karena kebetulan letak kamar Dion dan Syifa tepat menghadap taman.

Meski tak tahu apa yang sedang dikatakan Dion saat itu namun melihat ekspresi bahagia Mama Rina serta tatapan lembut Dion sudah membuatnya sangat lega.

"Tadi Dion nggak sengaja dengerin obrolan Mama sama Syifa. Kenapa Mama sembunyikan semua ini ma?" tanya Dion sendu.

"Mama hanya tidak ingin semakin membebani pikiranmu Dion. Apa yang telah kamu alami selama ini sudah cukup membuat Mama sedih. Tapi mama yakin putra kesayangan mama ini pasti kuat." Mama Rina mengusap lembut bahu Dion. Sebuah senyum terukir begitu indah.

"Dion janji akan jadi anak yang baik buat mama." ucap Dion.

"Iya sayang, udah yuk masuk ke dalam. Syifa pasti nyariin kamu." Akhirnya mama Rina dan Dion pun berjalan beriringan sembari bercanda tawa di setiap langkahnya. Hingga membuat beberapa asisten rumah tangga di rumah itu menatap keheranan.

Sempai di kamarnya Dion langsung meletakkan ransel di nakas dan menghambur ke pelukan Syifa. Seolah ingin berbagi kebahagiaan dengan sang istri tercinta.

Diciuminya seluruh wajah Syifa dengan gemas seolah mereka baru saja berpisah beberapa bulan.

Tak puas dengan hal itu Dion pun langsung mengangkat tubuh Syifa ala koala dan mencium bibirnya cukup lama.

Sampai akhirnya Dion merebahkan tubuh Syifa di atas ranjang king size nya dan mengungkung dengan tubuhnya.

"Gemesin banget sih istriku ini." Dion kembali menciumi wajah Syifa hingga merambat ke ceruk lehernya.

"Dion geli ih, aww jangan digigit." Syifa mengaduh karena Dion dengan jahilnya menggigit leher Syifa.

Dion hanya terkekeh gemas saat melihat waja Syifa yang mulai memerah seperti tomat.

"Kenapa lagi ini hmm? Tiba-tiba nyerang gitu?" tanya Syifa sembari menatap wajah tampan suaminya.

"Emang nggak boleh mau uyel-uyel istri sendiri. Apalagi uyel-uyel yang ini." tangan Dion sudah meremas bergantian dua gundukan kenyal di dada Syifa yang masih terbalut kaos fit body yang ia kenakan.

"Hmm.. Mulai deh ya. Bayi besar ini. Masih siang loh sayang." protes Syifa.

Namun Dion tetap tak mengindahkan ucapan Syifa. Disingkapnya kaos Syifa itu sampai di bawah leher. Hingga menampilkan dua buah kenyal yang masih terbungkus bra soft pink tersebut.

Dengan tatapan lapar Dion langsung mengeluarkan benda kesukaannya itu ke atas tanpa melepas branya dan melahap dengan rakus.

"Enghh.. Geli sayang." Syifa pun mulai mengerang ketika tangan Dion memainkan ujung yang sebelahnya.

Beberapa hari tanpa menyusui Bella membuat produksi ASI Syifa menjadi berkurang. Apalagi sekarang ini bayi besarnya begitu rakus setiap hari minta jatah.

Tangan Dion yang sejak tadi memainkan buah dada Syifa kini mulai turun ke bawah. Mengusap perut rata dan meremas pinggang Syifa.

Sadar akan apa yang diinginkan Dion, Syifa pun mencoba untuk meronta. Bagaimanapun ini masih jam dua siang dan lagi sekarang dia berada di kediaman mertuanya. Rasa sungkan jelas menghinggapinya.

"Bukannya semalem udah? Masih kurang?" protes Syifa.

"Sayang, please.. Lihat kamu selalu bikin aku on. Kan sayang punya istri cantik kalau dianggurin" ucap Dion memohon. Dengan puppy face nya mana mungkin Syifa tega.

"Tapi jangan lama-lama. Satu ronde aja." gumam Syifa dengan wajahnya yang mulai merona.

Mendapat persetujuan dari Syifa pun langsung membuat Dion beraksi. Dilepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya juga pakaian Syifa.

Melihat tubuh polos sang istrui yang begitu menggoda membuat Dion tak kuasa menahan nafsunya. Namun langsung bermain ke inti bukanlah tipenya. Dia akan bermain-main hingga Syifa merasa kewalahan.

"Milikmu basah sekali sayang." bisik Dion hingga membuat Syifa semakin meremang.

Dengan perasaan yang membuncah keduanya pun mulai menyelami gelombang kenikmatan yang tak terhingga.

Des ahan dan leng uhan saling bersahutan di dalam ruangan itu. Untung saja kamar Dion didesain kedap suara sehingga aktivitas panas mereka tak bisa didengar oleh orang lain.

Saat Dion sibuk memacu penyatuannya di tubuh Syifa samar-samar dia mendengar suara dering telepon.

Nafsu yang sudah diubun-ubun membuatnya malas untuk mengangkat teleponnya.

"Sa-ayang, telepon tuh. Aahh.." Syifa masih mencoba memberitahu Dion di tengah gelora nafsunya.

"Biarin.. Nanggung yang.." sementara Dion terus memacu tubuhnya di atas Syifa.

Dering itu akhirnya berhenti. Namun tak lama kemudian dering itu kembali menguar.

"Sayang, siapa tahu penting.." rengek Syifa kemudian.

Akhirnya dengan berat hati Dion pun meraih ponsel Syifa yang ada di nakas kebetulan dekat dengan Dion.

"Mama Vera.. Nih angkat sayang." Dion memberikan ponselnya masih melakukan penyatuan.

"Halo ma.. Apa kabar?" ucap Syifa.

Sementara Dion yang jahil pun perlahan memaju mundurkan miliknya secara perlahan hingga membuat Syifa kembali meremang.

"Syifa, kamu kemana saja sayang? Mama telfon dari tadi nggak di angkat. Dion juga." ucap Mama Vera yang juga didengar Dion sebab telepon tersebut sedang di loudspeaker.

"Emmm.. Itu ma, kita ketiduran. Maaf ya." Syifa berusaha membuat suara senormal mungkin.

"ini rumah kenapa sepi sekali Syifa? Kamu nggak di rumah apa? Mama lihat lampu di dalam juga menyala." ucap Mama Vera.

"Loh, Mama udah pulang? Aawhh.." Syifa memekik ketika Dion dengan sengaja menghentak miliknya cukup dalam.

"Ada apa Syifa? Kamu terjadi sesuatu?" tanya Mama Vera khawatir.

"Enggak ma, ini kaki Syifa kebentur meja. Ma, aku sedang tidak di rumah. Ini menginap di rumahnya Papa Wira." tutur Syifa sembari melotot ke arah Dion.

"Wah, pantesan aja. Yaudah mama mau nganterin Bella ini. Mama ada urusan mendadak banget soalnya nanti sore mau balik Australia lagi sayang." ujar Mama Vera.

Syifa terdiam sejenak. Ada rasa senang sekaligus sedih. Senang akhirnya kembali bertemu Bella namun sedih karena lagi-lagi harus berpisah dengan Mama Vera.

Dion yang menyadari hal itu segera mendekatkan wajahnya untuk mengecup kening Syifa.

"emm, iya Ma. Bella antar ke sini saja ya " ujar Syifa. Setelah mendapatkan jawabannya akhirnya Syifa menutup teleponnya.

Tak ingin membuat Syifa sedih akhirnya Dion pun meneruskan permainan mereka dengan begitu lembut dan penuh perhatian hingga tak sadar Syifa kembali menikmati dan sedikit melupakan kesedihannya.

...****************...

Setelah kegiatan panas tadi kini Syifa dan Dion sudah kembali segar dan siap menyambut kedatangan sang putri tercinta.

Dan benar saja tak lama kemudian mereka sampai juga di kediaman orang tua Dion. Tampak kedua orang tua Syifa berjalan memasuki rumah.

Syifa langsung meraih Bella yang sedang tidur di gendongan kakeknya. Lalu mempersilahkan keduanya untuk duduk.

Mama Rina menyambut besannya dengan raut ceria. Sepertinya ini masih efek dari berbaikannya dirinya dengan Dion.

"Syifa, maaf ya. Mama dan papa harus kembali ke Australia karena ada pekerjaan yang sangat penting." ujar Mama Vera.

"Iya ma, mama dan ayah hati-hati." ucap Syifa menahan sedih. Namun Syifa juga tak bisa menahan kedua orang tuanya untuk terus di sini.

Setelah berbincang sebentar akhirnya mereka pun berpamitan.

Sementara si kecil Bella yang mulai merasakan wangi tubuh Syifa langsung bangun.

"Maa..." suara kecil nan manja itu langsung membuat hati Syifa begitu bahagia.

"Bella sayang, iya ini mama. Udah kangen banget ya.." ucap Syifa sembari menciumi pipi gembul putrinya.

"Nen..." ucap Bella sembari menunjuk ke dada Syifa.

Syifa yang mengerti pun langsung memposisikan dirinya untuk menyusui Bella. Namun tak berselang lama terdengar suara tangisan Bella yang menguar.

"Kenapa dengan Bella sayang?" tanya Dion tergopoh-gopoh.

"Gimana nggak nangis kalau nen nya udah dihabisin bapaknya." gerutu Syifa.

Sementara Dion hanya menanggapinya dengan nyengir kuda.

...****************...

1
Mareta Minthul
zhaoliying
Suharsi Suharsi
Buruk
WwW
dmana mana ada sulaiman wk/Facepalm/
WwW
dmana mana ada sulaiman
Safa Almira
suka
Prafti Handayani
Di tgu season2nya y thor...
Apakah di season2 Hana akan hamil thor...🤔🤔🤔
Prafti Handayani
Hmm,,Sultan mah bebas euy...☺
Prafti Handayani
Masih itu.
Lom lagi lo tau siapa yg udah lo jambak.
Kalok sampek lo tau siapa kakak tuh gadis???
Mampus lo...
Macem"sama keluarga papa Wira...
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru ku
" My Baby Girl"
Tentang Baby Charll yang mengejar cinta seorang William Kenneth seorang laki-laki berkebangsaan Amerika Serikat selama 2 tahun lebih

kalau suka jangan lupa di like, komen, sama subscribe yah
THANKYOU 😊🙏🏻😘😘💗
total 1 replies
Prafti Handayani
Ada yg kebelet Hamil nich...
Ayo Mas Dion,Hamilin tuh bu Dosen /Facepalm//Facepalm/
Prafti Handayani
Biar Bella cepet dapet dedek y mas Dion...☺
Cusslah Gasskeun...💪💪💪💪💪
Jangan kasih kendor...
Hajar truss sampai gemporrr...😄😄😄
Prafti Handayani
Mantaaappp Dion...👍👍👍
Pujianto Ajha
Luar biasa
secret
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni
setelah melewati Lika-liku yg panjang, drama kehidupannya, akhirnya semua berbahagia, 👍👍👍👍💪💪💪💪🌹🌹🌹
Wahyu Sasmito
sapa salah seleh(siapa salah musti ketahuan)
Yani
Sabar Dion
Yani
Harus Dion hatimu hanya untuk Syifa
Yani
Udah lama baru mampir lagi
Almira Tsania
lanjut kk sampek bella udh dewasa
Siti Aminah Mmh Fidi
kusa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!