NovelToon NovelToon
Gadis Tangguh Dari Desa

Gadis Tangguh Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: mbak lee

tidak mudah bagi seorang gadis desa seperti Gemi, untuk menjadi seorang prajurit perempuan elit di kerajaan, tapi yang paling sulit adalah mempertahankan apa yang telah dia dapatkan dengan cara berdarah-darah, intrik, politik, kekuasaan mewarnai kehidupannya, bagaimana seorang Gemi bertahan dalam mencapai sebuah kemuliaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bidadari dari telaga bidadari

Berburu ular bukan hal baik bagiku, binatang menggeliat itu membuatku tidak suka tidak pernah suka.

" kalian pergilah, aku tidak ikut " kataku sambil memberikan tanda

" Apa maksudmu tidak ikut ?, kau penanggung jawab keamanan di disini, kau berniat lepas tangan " kata Ko Gedhe Pekanten.

" dengar Pradaba, aku punya ketakutan kepada binatang itu, sungguh perintah aku untuk melakukan hal lain " kataku seperti membocorkan rahasia kepada mereka.

" kakak aku pernah mendengar ada pertapa di gunung Marun, yang bisa mengendalikan ular, mungkin sebenarnya ular itu dari sana, mungkin karena kita tidak meminta ijin untuk membuka pemukiman di sini " kata Wuni, anak ini selain pemberani juga cerdas, aku sudah mendengar hal ini sebelumnya tapi aku tidak punya niat datang ke sana.

Gunung Marun dan Pekanten bertetangga.

" dasar tetangga usil " desahku

Pada akhirnya mereka bertiga berhasil mendesak ku, dan aku terpaksa mengikuti mereka mencari jejak ular,

" kakak ini bawalah, aku membawakan kakak pemunah racun ular yang sangat bagus " kata Wuni, aku mencibir

" Kau harusnya mencari obat yang baunya tidak disukai ular, jadi aku bisa memakainya " kataku sambil memperbaiki pelana kudaku

kami berempat pergi mengunjungi tetangga usil, aku berjalan dengan hati dongkol, berbeda dengan Wuni yang berkicau sepanjang jalan, aku heran anak itu seperti tidak habis tenaga.

kami berhenti di sebuah kedai, bermaksud untuk makan dan minum juga membuat kuda kami beristirahat sebentar,

di kedai itu tampak beberapa pemuda sedang mengobrol saat kami datang, beberapa pemuda itu nampak melihat ke arah kami dengan seksama, kami saling melempar senyum tanda basa-basi, Wuni memesan makan untuk kami.

" bi buatkan tempat makan untuk kami, juga empat minum " bibi penjual makan bergerak cepat di bantu oleh seorang yang lebih muda.

" duduklah, makanan akan segera datang " kami semua kemudian bermaksud untuk duduk dengan tenang menunggu makanan, tapi beberapa pemuda sepertinya bukan pecinta kedamaian.

" hai gadis cantik, apakah kau sudah bersuami ?" Wuni tersenyum kecut sambil menggeleng,

" Apakah ada salah satu diantara mereka yang kekasihmu " tanya seorang lagi, kembali Wuni menelan ludah dan tersenyum kecut.

" kami datang untuk makan " kata Wuni cepat dan berusaha mengakhiri percakapan, mereka pemuda yang tidak sopan, pada dasarnya kami tidak mau melayani keisengan beberapa pemuda pengangguran ini.

" bibi hitunglah makanan kami dan biarkan mereka membayar untuk kami, bukankah begitu ?" kata salah satu pemuda sedikit menatap kepadaku, aku menghela nafas panjang.

" Baiklah hitung saja bi, biar saya yang akan membayar " kataku cepat berharap pemuda ini segera pergi,

mereka tertawa serempak.

" Kau gadis cacat ternyata baik hati, dengan kebaikan hatimu sebenarnya aku tidak masalah jika kau ingin menjadikanku suamimu, walau dengan kerusakan di pipimu itu " kembali pemuda itu mengoceh dan ...

" bruaakkkkkkk " meja tempat kami makan di gebrak dengan kuat, Lakso seperti terbang dan segera mencengkeram leher pemuda itu,

" katakan ... katakan sekali lagi " katanya dengan sangat marah, tapi pemuda temanya segera berdatangan untuk memisahkan Lakso dengan temanya, aku dan Pradaba ( pemuda itu sepakat dan mengerti dengan langkahku )mundur menuju kudaku, Wuni terlihat panik.

" kakak mereka mengeroyok " kata Wuni.

Aku tersenyum,

" biarkan saja, Lakso tidak selemah itu " kataku acuh

Wuni tidak bergerak dan melihat dari dekat pertengkaran itu tampak gadis itu kuatir , beberapa pemuda mengeroyok Lakso tapi anak itu sudah terlatih sebelumnya, tidak akan tumbang dengan beberapa orang pemuda tanpa ilmu apalagi tanpa senjata, biarkan mereka bermain sebentar.

aku dan Pradaba sengaja hanya menonton, dan melihat kemampuan Laksono, dia cukup gesit, cekatan dan pintar memanfaatkan situasi bekal luarnya cukup bagus, hanya saja kurang ilmu dari dalam.

pada akhirnya kelima pemuda itu tumbang dan babak belur,

" ampun tuan ... ampuni kami " kata salah satu dari pemuda itu, Lakso menyeringai.

" katakan siapa yang ingin menikahinya ?" Katanya sambil mencengkeram pemuda itu.

" tidak tuan aku hanya bercanda, aku hanya pemuda gelandangan " kata pemuda itu, aku segera mendatangi mereka.

" sudah... selesai acara bermainya " kataku sambil berusaha melerai Lakso,

" minta maaf padanya " bentak Lakso.

" ampun putri, mulut saya lancang, saya benar-benar tidak tahu diri " katanya bershngguh-sungguh aku sedikit tersenyum dan mengibaskan tanganku,

" bibi hitunglah kerusakan bibi, saya akan membayarnya " kataku kepada bibi penjual makan, bibi penjual makanan tampak ketakutan

" tidak usah putri, tidak perlu " katanya gugup.

aku segera mengeluarkan beberapa koin dan meninggalkanya disana sebagai kompensasi kerusakan yang sudah terjadi, beberapa bangku dan meja bambu patah, piring gerabah pecah karena kekacauan barusan.

" ayo " kataku kepada lakso.

anak itu menurut, kemudian mengikutiku.

" saudaramu itu sangat lain, dia terlalu patuh padamu, bahkan dia marah begitu para pemuda itu membicarakanmu " kata Pradaba sedikit berbisik.

" bukankah semua saudara seharusnya seperti itu " kataku cepat.

" hanya saja ... ah aku merasa lain " aku menggeleng

" Kau terlalu perasa " kataku lagi

" kakak aku akan mengobati lukamu " kata Wuni, beberapa darah menetes di bibir dan Lakso, aku yakin tanpa obat beberapa saat lagi memar akan menjadi lebam kebiruan, tapi lakso seperti masih menahan amarah.

" aku baik-baik saja " katanya setengah membentak, aku melajukan kudaku, Wuni mengikutiku.

" kak, wajahnya akan bengkak kalau dibiarkan tanpa obat " kaya Wuni.

" dia tidak mau, tidak masalah itu tidak akan membuatnya mati " kataku singkat, Wuni tampak hendak berbicara tapi aku segera membedal kudaku lebih cepat lagi.

Laksono adalah mantan perampok, tentu saja temperamenya cukup tinggi, sangat mudah menyulut emosinya, secara keberanian tidak perlu diragukan lagi, tapi secara kemampuan memang harus ada yang dibenahi.

Kembali kami memacu kuda, beberapa pencari kayu bakar mengingatkan kami untuk kembali saja,

" Gunung Marun itu tidak baik untuk dikunjungi, tidak ada apapun disana yang akan memuaskan kalian " kata orang tua itu bersungguh-sungguh, tapi walaupun kami desak tetap saja tidak ada orang yang bercerita tentang apa yang ada di puncak gunung itu.

Telaga Bidadari, seperti namanya danau itu terlihat istimewa, hamparan air danau yang indah, berwarna biru diantara pepohonan hijau, beberapa bunga beraneka warna menjadi surga bagi beberapa hewan kecil seperti kupu-kupu, capung dan banyak yang lain lagi, ahh sungguh pemandangan yang jarang kudapatkan, setelah mendaki hutan beberapa lama kami akhirnya menemukan sebuah pemandangan yang menakjubkan.

Di sisi barat danau kami melihat sebuah gubuk kecil dengan kondisi terawat, dan sebuah sampan di depan, kami berempat seperti terhipnotis untuk melihat siapa yang berada di sampan itu, seorang gadis yang luar biasa cantik muncul, aku sedikit terpukau dengan kecantikan itu,

"selamat datang di telaga Bidadari " ucapnya ramah

" Apakah kau bidadarinya ? " tanyaku spontan

gadis itu tertawa lirih, menutupi mulutnya dengan telapak tanganya,

" kakak bisa saja " katanya ramah.

" ayu Masuklah, jarang kami mendapatkan tamu, saya akan memanggilkan nenek dan kakek, mari silahkan " katanya, kami saling pandang kemudian mengikutinya.

yang kubayangkan sangat berbeda, aku membayangkan seorang tua renta yang tinggal di telaga ini dengan tampang sanngar, membentak kami karena sudah datang ke wilayahnya, kemudian mendatangkan ular-ular untuk menyerang kami.

diluar ekspetasi.

1
ameliaha
bagus
StarryOwO
Cerita yang seru ini tidak bisa berhenti hanya sampai di sini
AngelaG👁💜
Bagus banget, semoga mendapat banyak pujian dan dukungan!
Alan
Gokil!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!