Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 28 ke khawatiran Eliza
Ketika hendak berangkat ke kantor Zayn mencari-cari ponselnya, dia bahkan menanyakan pada orang-orang di rumahnya
"Aku ada meeting hari ini, mami bisa cariin gak?" pinta Zayn
Sang ibu tak menjawab dia hanya fokus makan bahkan sempat memberi beberapa sendok sayuran di piring Eliza, kedua wanita cantik fi meja makan seperti mengacuhkannya
"Kalian pada puasa ngomong apa gimana sih? Heran cewek di rumah ini gak ada yang bener" Zayn pergi dengan kesal bahkan tak sempat sarapan
"Mami... Mami tahu dimana hp Zayn?" tanya Eliza
"Ada mami simpan.. nanti kamu kasih sama dia, sebentar lagi mami mau pulang ke Belanda " ucap Gina
"Mami gak mau nunggu Zayn Pulang dulu?" Eliza tahu Gina sepertinya sedang marah pada Zayn
"Gak perlu sayang.. Mami mau tanya sesuatu, boleh?" tanya Gina
"Iya boleh"
"Apa kamu mencintai Zayn? Apa dia memperlakukan kamu dengan baik?" Eliza sulit menelan makanannya setelah mendengar pertanyaan dari Gina
"Itu... Aku..." ucapannya tak Eliza lanjutkan, ia bingung harus berkata apa karena jika berbohong pun Gina pasti akan tahu
"Jangan bohong sama mami, mami udah tahu semuanya" Eliza mendongak menatap sang ibu mertua
"Jangan mempermainkan pernikahan, maaf.. Tapi mami tahu kamu dan Zayn sudah.. Kamu pasti tahu maksud mami"
"Coba buka hati untuk Zayn biar selanjutnya jadi urusan mami, kalian sudah saling mengenal dati sejak kecil gak terlalu sulit untuk memahami karakter masing-masing " lanjut Gina
"Berjanji sama mami kamu dan Zayn harus mempertahankan rumah tangga kalian" Gina menggenggam tangan Eliza diatas meja
"Tapi mi... Jujur ini sulit, kami tidak saling mencintai" ucap Eliza jujur
"Cinta akan datang dengan sendirinya, kamu pernah di sentuh Zayn?" Gina kembali bertanya
Reaksi Eliza hanya diam mematung, tatapannya kosong dan pikirannya melayang mengingat sekilas bayangan malam itu lalu dia menggelengkan kepalanya seolah ingin membuang jauh jauh pikiran itu
"Mami udah bisa menebak.. jika terjadi sesuatu Zayn pasti bertanggung jawab, kamu harus bisa gantikan posisi wanita itu di hati Zayn " ucap Gina sepenuhnya mendukung Eliza
"Mami akan dukung kamu, jika ada sedikit saja rasa cinta di hati kamu itu akan memudahkan semuanya" sambungnya
"Mami tahu Zayn punya pacar?" tanya Eliza
"Tentu saja.. Mami gak pernah restui mereka, mami minta tolong sama kamu buat Zayn sepenuhnya jadi milik kamu" Eliza menggaruk tengkuknya
"Tapi..." ucapan Eliza terhenti saat Gina menyela
"Mami gak mau dengar alasan, perusahaan papa kamu sedang kacau balau kalau kamu menolak mami gak akan bantu papa kamu" ancam Gina
Elizabeth cukup terkejut mendengar kondisi perusahaan papanya yang terlihat baik-baik saja, ternyata papanya sedang mati-matian untuk menyelamatkan perusahaannya
"Jangan katakan ini pada siapapun termasuk orang tua kamu, mereka melarang mami mengatakan ini" Eliza hanya terdiam memikirkan ucapan Gina
sepanjang hari Eliza masih memikirkan keadaan keluarganya, Eliza mempercayai perkataan Gina yang hanya ia jadikan alasan agar Eliza menyetujui ucapannya
"Kayaknya aku harus bujuk Zayn biar bantu papa" batin Eliza
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
Di kantornya Zayn sulit menghubungi beberapa koleganya karena ponselnya masih ada di rumah, setelah seharian uring-uringan di kantor akhirnya jam menunjukkan waktunya pulang
Sesampainya di rumah Zayn melihat Eliza baru saja keluar dari dapur namun cara berjalannya bagaikan hantu, Eliza berjalan sangat cepat saat melihat Zayn dan langsung mengunci pintu kamarnya
"El... Buka El, gue mau mandi" Zayn berulang kali mengetuk pintu
"Tuan... Ini ponsel anda, nyonya menitipkannya pada nona Eliza tapi nona Eliza juga menitipkannya pada saya" ucap bi sumi tergopoh naik ke lantai atas
"Mami? sekarang dimana mami?" tanya Zayn
"Nyonya sudah kembali pergi, tuan.. Dan baju tuan sudah nona Eliza kembalikan ke kamar tuan sebelumnya" jawab bi sumi
"Oh .. Kamu boleh pergi" Zayn masuk ke dalam kamarnya
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
Di kamar Eliza bersandar di pintu mendengar suara ketukan keras di baliknya, Eliza tak mau membuka pintu sedikitpun untuk Zayn
"Gimana mau ngomong sama dia, liatnya aja udah bikin jantungan" gumam Eliza
Eliza Masih tak berani berhadapan dengan Zayn, ada perasaan malu, takut, bercampur dalam benaknya
Sejak kejadian malam itu Eliza tak sanggup bertatap muka dengan Zayn, hatinya selalu berdebar hebat saat mereka bertatapan
"Gue belum siap ketemu dia, biar kayak gini dulu" Eliza akan menghindari Zayn untuk sementara waktu sebelum dirinya benar-benar siap untuk berhadapan lagi dengan Zayn
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
Sementara itu Renata masih dengan mood buruknya, berkali kali telpon dari Zayn ia tolak
Sampai akhirnya Zayn menelpon asistennya untuk meminta bicara dengan Renata sebentar saja, akhirnya Renata mau menerima panggilan meskipun menjawab dengan ketus
"Sayang.. maaf hp aku hilang sebelumnya, kamu pasti khawatir" ucap Zayn
"Aku gak khawatir karena udah ada pengganti aku sekarang " jawab Renata
"Maksudnya? Kamu ini ngomong apa sih?" Zayn tak mengetahui jika Gina sudah mengatakan hal-hal yang membuat Renata marah
Pesan Gina dan Renata sebelumnya sengaja di hapus oleh Gina, Zayn yang tak tahu apa apa harus menerima akibatnya
"Kamu apain Eliza sampe dia teriak teriak? Kalian melakukan itu saat liburan di villa?" Zayn menutup mulutnya dengan mata melebar
Ia tak menyangka Renata akan mengetahui semua itu, sebelum beralasan Zayn sempat mengusap kasar wajahnya berkali-kali
"Itu gak seperti yang kamu pikir sayang , aku...." ucapan Zayn terpotong saat Renata menyela
"Mami kamu yang kasih rekaman suara itu, dia sengaja jebak kamu lewat liburan itu" ucap Renata
"Aku bukan wanit bodoh Zayn, aku hafal betul suara saat kamu berada di puncaknya, kamu dan Eliza melakukan itu" sambung Renata
"Sayang aku minta maaf.. Itu gak.." belum sempat Zayn menyelesaikan kata-katanya Renata sudah mengakhiri panggilan
Zayn melayangkan tinjunya di udara ia kesal namun entah harus marah pada siapa, ia tak menyangka sang ibu menjebaknya
Gina juga menyebar rekaman suara itu pada Renata, Zayn mengusap wajahnya kasar sambil berjalan mondar-mandir
...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...
"Mama mau ikut papa gak?" tanya Andri pada Tiara
"Kemana, pa?" Tiara balik bertanya
"Kita liburan, udah lama sejak Eliza menginjak usia remaja kita gak pernah liburan berdua" ucap Andri
"Boleh juga, kita perlu beritahu Eliza " Tiara mengambil ponsel miliknya
"Jangan, ma... Eliza juga sedang honeymoon di villa kata Gina " Andri mengambil ponsel dari tangan Tiara
"Beneran, pa? Mama masih gak yakin mereka beneran nikah" Tiara mendengar sendiri bahwa pernikahan mereka hanya pura-pura
"Apa yang gak mungkin di dunia ini, ma? apalagi cinta, seiring berjalannya waktu mereka akan saling mencintai karena selalu bersama" ucap Andri
"Semoga saja begitu, mama berharap mereka hidup bahagia tanpa paksaan" timpal Gina
"Semoga saja.. Jadi gimana kalo kita honeymoon juga? Siapa tahu Eliza bisa punya adik" Andri menaik turunkan alisnya
"Ihh... Udah tua gak inget umur, malu sama Eliza kalo dia punya adik di usianya sekarang " Tiara menyenggol lengan suaminya
"Malu apanya? Papa masih gagah begini kok" candanya
"Eliza harusnya udah punya anak bukan punya adik, kalo kita punya bayi nanti kita disangka nenek sama kakeknya " jawab Tiara
"Sambil nunggu Eliza yang belum pasti lebih baik kita duluin aja, nanti Eliza bisa belajar mengurus bayi" ucapan Andri membuat Tiara tak habis pikir
"Udah tua masih semangat aja punya anak, waktu masih muda kemana aja?" ledek Tiara
"Setelah punya Eliza kita sibuk sayang, sekarang beban kita sudah ada yang nanggung " ucap Andri sambil terkekeh
"Astaga anak sendiri di bilang beban, tapi... Memang setelah Eliza menikah mama rasanya lebih plong, ada yang jaga dia"
"Bukan beban sih.. Tapi gimana ya bilangnya? Ngurus satu Eliza itu kayak ngurus 5 anak bikin pusing tingkahnya " ucap Andri mengingat bagaimana susahnya mengatur Eliza
"Iya juga.. Mama sampai baby blues sampe dia dewasa" keduanya mengingat bagaimana Eliza yang cerewet dan nakal tumbuh
Meskipun ia sulit diatur namun kasih sayang kedua orangtuanya begitu besar, mereka sampai tak ingin punya anak lagi karena takut perhatiannya akan terbagi
Apalagi Eliza adalah anak yang mereka nantikan, Eliza saat kecil juga hampir tak selamat karna kecelakaan kecil
Itu membuat kedua orangtuanya tak mau membagi kasih sayangnya, mereka tak mau kejadian serupa terulang kembali
terimakasih sudah membaca 🙏