NovelToon NovelToon
THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

THE VAMPIRE PRINCE'S FORBIDDEN LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:494
Nilai: 5
Nama Author: MUSTIKA DEWI

The Vampire Prince's Forbidden Love

‎"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."

‎Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.

‎Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikatan cinta Luna &Yong Jian semakin kuat

    Di kerajaan yang tersembunyi dalam kegelapan, di mana cahaya bulan menjadi satu-satunya saksi bisu dari intrik dan cinta terlarang, Chen Yang merasakan kebencian yang membara di dalam hatinya. Ia menyaksikan dengan penuh amarah bagaimana kakaknya, Yong Jian, menjalin hubungan dengan Luna, seorang manusia yang memiliki darah suci. Dalam pandangan Chen Yang, cinta ini adalah sebuah pengkhianatan yang tidak bisa dimaafkan.

Yong Jian, calon raja vampir hitam, seharusnya tidak terjerat dalam cinta yang bisa menghancurkan segalanya. Darah suci yang mengalir dalam tubuh Luna adalah sesuatu yang sangat berharga, bukan hanya untuk Yong Jian, tetapi juga untuk seluruh kerajaan vampir. Chen Yang tahu bahwa Luna tidak hanya seorang gadis biasa; dia adalah kunci untuk kekuatan yang lebih besar, dan dia tidak akan membiarkan kakaknya merusak takdir yang telah ditentukan.

Dengan tekad yang bulat, Chen Yang mulai merencanakan penculikan Luna. Ia mengamati setiap gerak-gerik gadis itu, menunggu saat yang tepat untuk melaksanakan rencananya. Dalam benaknya, ia membayangkan bagaimana ia akan membawa Luna jauh dari kastil, jauh dari Yong Jian, dan jauh dari segala hal yang bisa menghalangi ambisinya. Ia ingin menghapus cinta terlarang itu dan menggantinya dengan rasa takut yang mendalam.

   Suatu malam, saat bulan purnama bersinar dengan terang, Chen Yang memutuskan untuk bertindak. Ia menyusup ke taman kastil, tempat di mana Luna sering menghabiskan waktu sendirian, merenung di bawah sinar bulan. Dengan langkah hati-hati, ia mendekati gadis itu, dan saat Luna terkejut melihatnya, Chen Yang segera menyergapnya.

"Maafkan aku, Luna," katanya dengan nada dingin. "Tapi aku tidak bisa membiarkanmu bersama kakakku."

   Luna berjuang melawan cengkeraman Chen Yang, tetapi kekuatan vampir Chen Yang jauh lebih besar. "Kau tidak mengerti," teriaknya. "Cinta kami adalah sesuatu yang tidak bisa kau hancurkan!"

    Namun, Chen Yang tidak peduli. Dalam pikirannya, ia hanya melihat satu tujuan, membawa Luna pergi dan menghancurkan hubungan yang dianggapnya sebagai ancaman. Ia menarik Luna ke dalam kegelapan, jauh dari cahaya bulan yang menyinari kastil.

   Di saat yang sama, Yong Jian merasakan ada yang tidak beres. Ia mencari Luna ke seluruh penjuru kastil, hatinya dipenuhi kecemasan. Ketika ia akhirnya menemukan jejak yang ditinggalkan oleh Chen Yang, ia berlari dengan segenap tenaga, bertekad untuk menyelamatkan cinta sejatinya.

    Di tengah hutan yang gelap, Chen Yang mengikat Luna di sebuah pohon, memastikan bahwa ia tidak bisa melarikan diri.

"Kau tidak akan bisa menghentikan apa yang telah ditakdirkan," katanya dengan penuh kebencian.

"Darahmu akan menjadi milik vampir yang seharusnya menerimanya, bukan menjerat kakakku dengan cintamu."

   Namun, Luna tidak menyerah. Dengan keberanian yang luar biasa, ia menatap Chen Yang dan berkata, "Cinta tidak bisa dipaksakan. Jika kau mencoba menghancurkan kami, kau hanya akan menciptakan lebih banyak kebencian dan kegelapan." Chen Yang pun pergi meninggalkan Luna. Luna terus berteriak memanggil nama Chen Yang.

"Chen Yang! Chen Yang! Ku mohon jangan tinggalkan aku," teriak Luna.

Luna menangis di tengah suci nya hutan belantara, tak berpenghuni itu.

"Yong Jian! Aku takut, Yong Jian!" lirih nya.

"Mengapa Chen Yang, terlalu kejam padaku? Apa salah ku?" gerutunya sambil menahan air mata.

    Saat Yong Jian akhirnya sampai, ia menemukan Luna dalam keadaan terikat, dan kemarahan membara di dalam dirinya.

"Chen Yang! " teriaknya, suaranya memantul di antara pepohonan. "Apa yang kau lakukan?"

Melihat kehadiran kakaknya, Chen Yang merasa terdesak. "Aku hanya berusaha melindungi kerajaan ini agar tidak hancur! " jawabnya, meskipun keraguan mulai menyusup di hatinya.

Yong Jian sangat marah pada Chen Yang. Ia telah bertindak jauh di luar batas dan membuat Luna dalam bahaya. Ia tahu, bahwa hilang nya Luna, pasti ada kaitannya dengan Chen Yang.

"Apakah kau pernah berpikir sebelum melakukan sesuatu? Bagaimana jika dia dalam bahaya? Dia adalah manusia, bukan vampir seperti kita! " kata Yong Jian dengan penuh amarah.

Yong Jian menangkap kerah baju Chen Yang dan mengangkatnya.

"Di mana kau membawa Luna? " tanya Yong Jian.

"Aku. . tidak tahu apa-apa," jawab Chen Yang.

"Bohong! Aku bertanya sekali lagi. Di mana Luna? Beri tahu aku dengan jujur, saudaraku, Chen Yang! Bukankah aku selalu mengajarkan untuk berkata jujur?" tanyanya dengan suara tinggi.

"Baiklah. . aku jujur! Aku memang telah membawa Luna jauh dari kerajaaan kita. Aku menjauhkannya dari hadapanmu! Aku peduli padamu. Kau satu-satunya kakakku, dan aku tidak ingin kau terjebak dalam takdir dan kutukan karena melanggar hukum leluhur bangsa Vampir Hitam," jelas Chen Yang.

Yong Jian mulai pergi, sebelum pergi ia melirik ke arah Chen Yang, dan mulai meneteskan airmata. Dan Chen Yang memberi tahu bahwa Luna saat ini berada di tengah hutan liar yang sepi itu.

"Luna! Dia ada di tengah hutan yang tak pernah disentuh orang," kata Chen Yang.

Yong Jian pergi mencari Luna. Ia mulai masuk ke dalam hutan belantara yang tidak bisa di masukin orang. Ia mulai berteriak memanggil nama Luna.

"Luna! Luna! Luna dimana kau?" teriaknya berulang kali.

Luna sadar, seperti suara Yong Jian yang memanggil nama nya. Ia segera berteriak kembali.

"Yong Jian..Yong Jian aku di sini," teriaknya.

Yong Jian melihat ke arah utara dari tempat dia berdiri, di sana terlihat Luna sedang ketakutan dengan tangan terikat di pohon besar. Yong Jian mendekat ke Luna dan memutuskan ikatan yang membelenggunya.

"Kau tidak perlu melakukan semua ini," ungkapnya dengan lembut. "Cinta kita adalah bagian dari takdir, dan tidak ada yang bisa menghentikannya." ucap Yong Jian.

Luna memeluk mesra Yong Jian. Begitu pula dengan Yong Jian, juga ikut membalas pelukan Luna dengan sangat mesra. Yong Jian meraih tangan Luna, dan berkata,"Maafkan aku. Mulai saat ini, aku akan selalu berada di samping mu. Aku akan melindungi mu."

Angin malam berbisik lembut, membawa aroma melati dari kejauhan. Yong Jian dan Luna berdiri di tengah hutan, mata mereka bertemu dalam keheningan yang penuh makna. Setelah percakapan panjang yang mengurai segala keraguan, hati mereka terasa ringan, dipenuhi kepastian yang hangat.

Yong Jian mengangkat tangan, jari-jarinya yang hangat menyentuh lembut pipi Luna. Jemarinya menyusuri garis wajah itu, seolah memastikan bahwa keindahan di hadapannya nyata. Luna menutup mata sejenak, menikmati sentuhan yang membawa aliran listrik halus ke seluruh tubuhnya. Ia merasakan ketulusan dan janji yang tak terucapkan dalam gestur sederhana itu.

Perlahan, Yong Jian mendekat. Jarak di antara mereka menciut, seiring napas mereka yang mulai berpadu. Luna mendongak sedikit, matanya yang teduh kini terbuka, memantulkan cahaya bintang yang redup. Ia tidak perlu kata-kata. Keinginan itu adalah milik mereka berdua.

Bibir Yong Jian menyentuh bibir Luna, bukan dengan tergesa-gesa, melainkan dengan kelembutan yang hati-hati, seperti dua jiwa yang akhirnya menemukan rumah setelah penantian panjang. Ciuman itu dimulai layaknya sebuah sapaan, sebuah pengakuan sunyi. Itu adalah janji yang dimeteraikan, sebuah jembatan yang menghubungkan hati mereka tanpa perlu ucapan.

Mereka berciuman perlahan, merasakan tekstur dan kehangatan, menarik napas dalam irama yang sama. Bagi Luna, itu terasa seperti pertama kali ia mencicipi madu manis, murni, dan meninggalkan jejak rasa yang ingin ia simpan selamanya. Ia memejamkan mata lagi, membiarkan sensasi itu memenuhi seluruh indranya. Ia menggenggam ujung jubah hitam Yong Jian, seolah ingin memastikan momen ini tidak akan berakhir.

Ketika Yong Jian menarik diri, hanya beberapa inci, dahi mereka tetap bersentuhan. Napasnya hangat menyapu wajah Luna.

"Kau adalah hidup yang sesungguhnya, bagiku," bisik Yong Jian, suaranya serak dan penuh perasaan.

Luna hanya tersenyum, senyum yang memancarkan cahaya bulan. Ia tidak mampu berkata-kata, karena hatinya terasa penuh, meluap dengan kebahagiaan yang begitu murni. Ciuman itu telah mengatakan segalanya.

1
Mericy Setyaningrum
suka sama vampire cina seruuu ini
MUSTIKA DEWI: terima kasih banyak sudah hadir di cerita ini🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!