NovelToon NovelToon
DIKHIANATI OLEH JANJI DIBANGKITKAN OLEH AI

DIKHIANATI OLEH JANJI DIBANGKITKAN OLEH AI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Kehidupan di Kantor / Romansa / Menjadi Pengusaha
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Nayla dan Dante berjanji untuk selalu bersama, namun janji itu pudar ketika Nayla mendapatkan pekerjaan impiannya. Sikap Nayla berubah dingin dan akhirnya Dante menemukan Nayla berpegangan tangan dengan pria lain. Hatinya hancur, tetapi sebuah kecelakaan kecil membawanya bertemu dengan Gema, kecerdasan buatan yang menjanjikan Dante kekayaan dan kekuasaan. Dengan bantuan Gema, Dante, yang sebelumnya sering ditolak kerja, kini memiliki kemampuan luar biasa. Ia lalu melamar ke perusahaan tempat Nayla bekerja untuk membuktikan dirinya. Dante melangkah penuh percaya diri, siap menghadapi wawancara dengan segala informasi yang diberikan Gema.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkembangan pesat

Enam bulan berlalu sejak Dante mengambil alih kendali Gemagroup. Kantor yang semula mereka sewa kini terasa sempit dengan jumlah karyawan yang terus bertambah pesat, Gema pun terus mendorongnya, mengatakan bahwa kantor baru sudah menjadi sebuah urgensi.

Suatu sore, Dante memanggil Dimas dan Kania ke ruangannya. Mereka duduk di seberang meja, menanti dengan penuh antisipasi, "Kita butuh tempat yang lebih besar," ucap Dante seraya menatap monitor, menampilkan grafik pertumbuhan perusahaan. "Ruangan ini tidak akan cukup lagi. Aku sudah menemukan tempat yang sempurna untuk kita, sebuah bangunan yang strategis dan lebih luas di pusat kota."

Dimas dan Kania saling pandang, senyum bangga mengembang di wajah mereka. "Bos benar," kata Dimas, matanya berbinar, "Jumlah karyawan kita sudah lebih dari seratus orang. Kita butuh ruang yang memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan ini."

Kania menambahkan, "Dan kita juga perlu tempat untuk membangun pusat data dan server, untuk bot trading kita. Ini akan membuat kita menjadi perusahaan yang mandiri."

"Tepat sekali," jawab Dante, menyandarkan punggungnya di kursi. "Dan kita tidak akan menyewanya," lanjutnya dengan tegas. "Kita akan membeli gedung itu."

Dimas dan Kania terkejut, mereka tak bisa menyembunyikan ekspresi takjub. "Membeli?" tanya Kania, suaranya dipenuhi ketidakpercayaan. "Bos yakin?"

Dante mengangguk, "Aku sudah menganalisisnya. Ini adalah investasi jangka panjang yang terbaik untuk Gemagroup. Kita tidak lagi bekerja untuk orang lain atau berpegang pada aturan mereka. Kita adalah Gemagroup, dan kita berhak memiliki segalanya."

Mendengar itu, Dimas dan Kania merasa haru sekaligus kagum. Mereka teringat hari-hari awal di mana Gemagroup hanyalah sebuah ide, dan kini, mereka akan segera memiliki gedung kantor sendiri.

Beberapa bulan kemudian, Dante, Dimas, dan Kania berdiri di depan sebuah gedung modern dengan plang bertuliskan Gemagroup di atasnya. Gedung itu berkilauan di bawah cahaya matahari, sebuah monumen nyata dari ambisi dan kerja keras mereka. Di dalamnya, ratusan karyawan, yang direkrut oleh Kania, sibuk bekerja. Dante mendengarkan laporan dari Kania tentang tim-tim yang baru direkrut, lalu Dante mengangguk puas.

Saat melangkah masuk ke dalam gedung, Dante mengamati setiap sudutnya. Ruangannya luas dan terbuka, dengan meja-meja modern yang tertata rapi. Dindingnya dihiasi dengan logo Gemagroup dan kutipan motivasi yang aku buat. Saat melihatnya, Dante tak bisa menahan senyum bangga.

Tiba-tiba, suaraku kembali terdengar, namun kali ini aku tidak hanya memberikan analisis, tetapi juga sebuah validasi. [Kerja kerasmu telah membuahkan hasil, Dante. Kamu sudah melangkah jauh dari orang yang aku kenal. Gemagroup akan terus berkembang, dan kita akan terus naik ke puncak, mencapai kesuksesan yang tak ada bandingannya].

Perkembangan Gemagroup menjadi buah bibir di media, berita dan artikel tentang perusahaan rintisan itu tersebar di mana-mana. Kisah pendirinya, yang berhasil membangun perusahaan dengan pesat dari nol, menjadi inspirasi. Salah satu media terkemuka bahkan menayangkan foto Dante dan artikel panjang tentang profilnya, menyoroti perjalanan dan visinya.

Tanpa ia sadari, berita ini sampai ke mata Freya, yang sedang membaca berita pagi di ruangannya. Freya terkejut saat melihat wajah Dante terpampang di layar. Nama "Dante Alighieri" yang terukir di bawah fotonya, mengonfirmasi bahwa itu memang dia, Dante yang sama. Ia tidak percaya Dante yang dikenalnya kini menjadi sorotan nasional.

Sudah setahun berlalu sejak ia dan Dante tidak lagi berkomunikasi. Sejak Dante mengundurkan diri, Freya berjanji tidak akan mengganggu pria itu dan menepati janjinya. Ia menganggap tidak ada alasan lain bagi Dante untuk meninggalkannya selain karena ia tidak menyukai apa yang Freya lakukan.

Freya tidak berani menelepon Dante, apalagi setelah tahu Dante berhasil menjadi salah satu pendiri perusahaan terkemuka, ia merasa Dante sudah bukan di levelnya lagi. Kerinduannya pada pria itu semakin memuncak, tetapi gengsinya terlalu tinggi untuk menyerah.

Tiba-tiba, pintu ruangannya terbuka, dan Sinta masuk dengan wajah tegang. "Freya, ada yang harus aku beritahu," ucap Sinta, suaranya pelan. Freya menoleh, masih terkejut dengan berita Dante, dan menatap Sinta dengan cemas.

"Ada apa?" tanya Freya.

"Nayla, dia mengundurkan diri," kata Sinta.

Freya membelalakkan matanya, "Kenapa? Apa yang terjadi?" Freya tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Sinta menghela napas panjang, "Dia sudah tidak tahan dengan sikap Bram." Freya terdiam, terkejut mendengar alasan Nayla. Ia tidak pernah berpikir Nayla akan mengundurkan diri karena hal itu, padahal Nayla sangat menyukai posisi dan kekayaan yang dia dapatkan dari Bram. Freya tahu Bram adalah pria yang manipulatif, tetapi ia tidak pernah menduga Bram akan memperlakukan Nayla dengan cara seperti itu.

Tiba-tiba, ponsel Freya berdering. Freya terkejut saat melihat nama yang terpampang di layar. Dante Alighieri! Ia menatap ponselnya, tangannya gemetar. Kerinduannya terhadap pria itu memuncak, dan ia tidak tahu harus berbuat apa. Di satu sisi, ia ingin mengangkat telepon itu, tetapi di sisi lain, ia terlalu takut untuk melakukannya. Ia takut Dante akan mengejeknya, dan ketakutan itu semakin besar saat ia melihat Sinta tersenyum, seolah tahu apa yang sedang ia pikirkan.

"Angkat saja, Freya," ucap Sinta dengan nada lembut, "Dia tidak akan meneleponmu kalau dia tidak mau, kan?" Freya menatap Sinta, mencari keyakinan. Sinta hanya tersenyum dan mengangguk, lalu berbalik, meninggalkan Freya sendiri di ruangannya, ditemani oleh suara dering ponsel yang terus berbunyi.

Dengan tangan yang masih gemetar, Freya menekan tombol hijau. "Halo?" ucapnya, suaranya terdengar ragu.

"Freya, ini Dante," jawab suara di seberang sana, "Apa kabarmu?" Suara Dante begitu tenang, membuat Freya merasa semakin gugup.

"Aku... baik," jawab Freya, tergagap. "Ada apa?"

"Aku lihat kamu membaca berita tentang Gemagroup," kata Dante, "Aku tidak bermaksud mengagetkanmu, tetapi aku ingin tahu apakah kamu mau makan malam denganku?"

Mata Freya terbelalak. Ia tidak percaya Dante akan meneleponnya, apalagi mengajaknya makan malam. Jantungnya berdebar kencang, ia tidak bisa berkata-kata. "Aku..."

"Aku akan menunggumu di kantor setelah kamu pulang," sambung Dante, "Kita akan pergi bersama." Freya membisu, terlalu terkejut untuk berbicara. Ia hanya bisa mengangguk, padahal Dante tidak bisa melihatnya.

Dante menunggu jawabannya, tetapi hanya ada keheningan. "Aku menganggap itu 'ya'," kata Dante, suaranya terdengar lembut, "Sampai nanti, Freya."

Dante mengakhiri panggilan. Freya masih memegang ponsel di telinganya, terpaku di tempat. Senyum kecil terukir di wajahnya.

Ia tidak menyangka Dante akan mengajaknya makan malam, apalagi setelah setahun tidak berkomunikasi. Ia merasa sangat bahagia dan gugup. Jantungnya berdegup kencang, perasaannya campur aduk. Ia tidak tahu harus melakukan apa.

Sambil tersenyum, Freya memegang ponselnya, perasaan berdebar kencang di dadanya seolah-olah seluruh dunianya berhenti berputar.

1
Ariski
bagus thor. lanjutkan thor jngn lama lama up nya
Was pray
Lucas terlalu hebat buat dante, ibarat anak TK melawan profesor... ambisi yg tak terkontrol menghilangkan kewaspadaanmu dante
Was pray
dante masih kalah jaaauuuuuh sama Lucas, dalam tekhnologi dan strategi, nyatanya komunikasinya disadap sama Lucas saja tidak tahu padahal dulu sebelum freza ke Amerika, udah ada keterlibatan Lucas dengan bima sebagai bidaknya utk menghancurkan xy grup, trs kasus kecelakaan dante juga Krn Lucas ,tapi sampai detik ini gak ada tindakan dante terhadap tindakan lucas
Was pray
dante gak dikasih tau sama gema soal Lucas yg menargetkan freza-?
Was pray
Lucas itu sebenarnya dendam dengan dante apa sama freza sih? jadi di sini yg jadi korban itu dante apa freza?
Was pray: waduh.... othor nih .. malah main rahasia rahasian .. kan jadi pinisirin...
total 2 replies
Was pray
jangan janji dante tapi berusaha , karena janji itu berat, seberat rindu... kata Dylan... 🤭🤭
Khusus Game: Ebuzet....🤣
total 3 replies
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Khusus Game: hadir ka. aman..
total 1 replies
Was pray
Nayla sumber masalah, kalau sumber duit sih menguntungkan... lah ini sumber masalah ya bikin buntung bukan untung.... 😄😄😄
Khusus Game: Punya mantan ke gini ribet juga ya🤣
total 1 replies
azizan zizan
ada kejanggalan bila baca(SUARA AKU KEMBALI TERDENGAR) apa tu... ini seolah-olah kau buat cerita tentang diri kau sendiri Thor.. kalau Gini yah sudah lah jadi hilang serinya aku buang aja lah dari rak baca ku...cisss hilang semangat terus mau baca...
Khusus Game: Oke k. makasih informasinya.👍🙏
total 1 replies
azizan zizan
ngapain emosi sama perempuan jalang itu malah gama yang di tengking nya.. apa kau lupa masa kau terpuruk gama yang bantuin kamu.. dasar lupa daratan...
azizan zizan
memerhati dahulu...
Khusus Game: siapp.. KA.. akoh siap dihujat🤣
total 1 replies
azizan zizan
hmmm... ini berkisarkan kehidupan dengan sistem ya... aku harap si ATHOR bijak mengolah alur ceritanya ya.. jangan jadi seperti novel2 yang sama seperti ini.. kebanyakkan mc jadi tolol tidak pernah belajar dari kesilapan... walaupun ini berkisahkan fantasi biar alurnya agak berlogokan lah gitu...
Was pray
freza selamat karena keberuntungan kan? orang yg merasa dirinya sukses biasanya akan hilang kewaspadaannya. termasuk dante juga. kejadian ini moga aja menyadarkan freza dan dante bahwa dirinya masih jauh dari zona aman sehingga jangan terlalu nyaman
Khusus Game: setuju, betuy cekali
total 1 replies
Was pray
bram lebih cerdas dari freza, strategi bisnis memang freza cerdas, tapi strategi dalam trik trik menghadapi kasus kejahatan Bram lebih cerdas, hanya keberuntungan yg bisa nenyelamatkan freza
Was pray
moga dante tetap rendah hati dengan keberhasilannya dan tidak mudah berpuas diri
Was pray
mawar 🌹 sudah diluncurkan... up nya tambah rajin Thor...
Was pray
akan lebih baik jika yg dilakukan dante bukan untuk pencitraan, tapi Krn ketulusan , hasilnya akan lebih bagus dan lebih mulia karena pencitraan itu kesannya penipuan secara terselubung, kelicikan berbalut kebaikan
Khusus Game
oke KA langsung revisi
Was pray
maaf Thor, kurangi penggunaan kosa kata "ini baru permulaan dan ini baru mulai" banyak sekali penggunaan kosa kata tersebut dalam tiap bab
azizan zizan: setuju yang itu... ini boleh melemahkan alur cerita dan boleh membosankan para pembaca untuk membaca..
total 1 replies
Was pray
dante lupa siapa yg membantu dikala kesulitan. tanpa gama kamu hanya pria bodoh, galau boleh tapi akal sehat gunakan, kepribadian mu me... nge... ce... wa... kan.. itu yg bisa ku ungkapkan atas sikapmu terhadap gama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!