NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 24

Hanya selang beberapa menit saja setelah pesan dari Aric di terima, Zaki langsung menghubungi Bos sekaligus sahabatnya itu..

"Ada apa, Bos ? Sepertinya ada sesuatu yang darurat ?" tanya Zaki dari balik sambungan

Aric langsung menceritakan apa yang terjadi, kemudian dia meminta Zaki untuk secepatnya mencari tahu apa yang sebenarnya di inginkan oleh orang itu..

"Baik, Bos.. Laksanakan! Tapi aku minta waktu, paling cepat 3hari.."

"Ya, lakukan dengan benar! Aku tidak ingin sampai kejadian seperti ini merusak hubungan ku dengan istri ku!"

"Wuihhh! Ada yang udah bucin akut kayanya.. Baiklah, kau tenang saja, Bos. Aku akan berusaha semaksimal mungkin."

Setelah itu, sambungan mereka pun berakhir.

Menjelang pagi, Faza terbangun lebih dulu. Di sampingnya ada Aric yang masih terlelap sambil melingkarkan lengan kekarnya di perut Faza.

Setelah menandaskan kopinya beberapa jam lalu, Aric memutuskan untuk kembali tidur karena terlalu dingin untuk beraktifitas tanpa Faza.

Pelan-pelan Faza menurunkan tangan Aric karena Faza tidak mau sampai membangunkan Aric.

Berhasil. Tangan Aric sudah berpindah ke tempat tidur.

Perlahan Faza beranjak bangun, namun baru, saja hendak menurunkan kaki nya, ada sebuah tangan menarik pinggang nya hingga Faza terjatuh kembali tepat di atas dada Aric..

Akhhh....

Pekik Faza kaget..

"Mau kemana, hum ?" tanya Aric dengan kedua mata yang masih terpejam..

"A-aku mau mandi, mas.."

"Memang bisa jalan nya ?" tanya Aric sambil membuka kelopak matanya..

"Bi-bisa, kok..." Jawab Faza seraya memalingkan wajahnya, salah tingkah..

Aric tersenyum lalu bangun dan menggendong Faza menuju kamar mandi..

"Mas.. Iihhh... Aku bisa sendiri." Faza menutup wajah nya karena malu

Aric mendudukkan Faza di atas closed,

"Kita mandi bareng, ya..?!" Ucap Aric sambil tersenyum penuh arti..

"Mandi bareng ?! Nggak.. Nggak! Aku nggak mau, ya... Aku mau mandi sendiri.. Sana Mas keluar! Sana!" Faza berusaha bangun, meski sulit tapi tetap harus dia lakukan untuk menyelamatkan diri nya dari serangan buas sang suami yang tidak ada lelah dan puasnya..

Aric terkekeh ketika tubuhnya di dorong paksa oleh Faza keluar dari dalam kamar mandi.

"Tapi mas mau mandi bareng, yank.. Please..." Aric sengaja semakin menggoda Faza.

Faza tak perduli, dia menulikan pendengarannya dan terus memaksa Aric keluar.

Brugh!

Setelah Aric berada di luar, Faza langsung menutup pintu dengan kuat hingga getarannya terasa di dinding kamar..

"Manis sekali..." kata Aric setelah puas menggoda sang istri.

Sambil menunggu Faza mandi, Aric memilih untuk berjalan-jalan ke pantai. Villa itu memang memiliki akses langsung ke pantai, pintu nya tepat di samping kolam renang.

Warna jingga keemasan di ujung lautan seperti memanjakan mata Aric. Di tambah dengan suasana nya yang tenang, jauh dari hiruk pikuk ibu kota yang padat oleh kendaraan.

Sementara itu, Faza baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan mengendap-endap takut Aric akan menariknya lagi, terlebih Faza hanya memakai handuk yang dia lilitkan di bagian dada sampai di atas lutut..

Sepi...

"Kemana Mas Aric ?!" tanya Faza setelah berpakaian baru menyadari tidak ada tanda-tanda keberadaan Aric di kamar..

Setalah memakai skincare rutin nya, Faza pun keluar dari kamar dengan tampilan wajah yang Flawless. Dress sebatas lutut berwarna biru langit serta rambut panjang nya yang dia gerai menambah kesan anggun dan menggoda. Namun Faza tidak pernah memiliki tujuan untuk menggoda, hanya saja tubuhnya yang tinggi serta payudara dan bokongnya yang berisi membuat laki laki manapun pasti tergoda melihat Faza.

Faza mencari Aric di setiap sudut Villa. Tidak ada. Faza tidak menemukan Aric dimana pun.

Dengan ponsel nya, Faza mencoba menghubungi nomor Aric. Dan saat Faza menekan tombol panggil justru suara dering nya ada di dalam Villa..

Faza mencari sumber suara, ternyata Aric meninggalkan ponsel nya di atas nakas,di kamar utama..

Wanita itu mulai panik, buru-buru Faza keluar dari Villa untuk mencari Aric. Tak terpikir oleh Faza bahwa Aric sedang berada di pantai.

"Nyonya, ada apa ? Ada yang bisa kami bantu ?" tanya penjaga Villa yang sedang bersih-bersih halaman Villa.

"Bapak lihat suami saya ?" tanya Faza seraya menekan rasa khawatirnya..

"Maaf nyonya, kalau itu saya kurang tahu karena saya baru pergantian shift. Mau saya tanyakan sama petugas jaga sebelumnya ?"

Faza menggeleng cepat, "Tidak perlu, pak. Biar saya cari sendiri, mungkin suami saya sedang olahraga di sekitar sini." Faza pun kekuar dari Villa, berjalan menyusuri jalanan sekitar Villa..

Tanpa Faza sadari, Faza sudah berjalan terlalu jauh. Bahkan Matahari tak malu malu lagi menampakkan cahayanya di cakrawala..

"Aku dimana ?" Faza tersadar dan mulai panik saat dirinya berada di jalanan yang mulai padat oleh aktifitas para warga..

"Hi, nona..." Ada tiga orang pria bule datang mendekati Faza. Tatapan mereka bengis seolah menginginkan hal yang lebih dari Faza.

"Saya bisa bahasa Indonesia, Apa Nona mau ikut bersama kami ? Kami akan memberikan apapun yang Nona inginkan.." Dari ketiga pria bule itu, ada salah seorang yang fasih berbahasa Indonesia..

"Ayo, Nona.. Kita ke BeachClub, Kita akan bersenang-senang disana."

Faza menggigit bibir. Mencoba menahan isak. Faza takut namun tetap berusaha bersikap biasa. Hati nya berperang, antara keyakinan dan putus asa. Rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya, bisa-bisanya dia malah tersesat. Seperti anak kecil saja. Cerobohnya lagi, Faza tidak membawa apapun bersama nya, baik dompet atau ponsel semuanya dia tinggal di dalam Villa.

Faza sama sekali tak meladeni mereka, dia memilih untuk ke sebuah warung makan untuk meminta bantuan, Namun belum sempat Faza menyebrang jalan, sebuah mobil berjenis SUV berwarna hitam mengkilat berhenti di depan nya..

Seseorang turun dari dalam mobil dengan langkah pasti dan tatapan tajam bak singa yang sudah siap untuk mengeksekusi mangsanya..

“Ma-mas...." ucap Faza dengan suara lirih.

Para pria bule yang melihat kedatangan Aric langsung membubarkan diri. Mereka seolah paham bahwa jika mereka tetap disana, mungkin saja mereka tidak akan tetap hidup..

Grep!

Aric merengkuh tubuh Faza. Lalu setelah itu tanpa banyak bertanya, Aric menuntun Faza masuk ke dalam mobil..

Perlahan roda mobil pun berputar, melaju perlahan meninggalkan lokasi tempat Faza di temukan.

"M-mas...." ucap Faza dengan suara lirih.

"Iya, sayang.. Sebentar, ya.. Kita bicara di Villa.." Suara Aric sangat lembut, sungguh menenangkan..

Sesampainya mereka di Villa, Aric langsung menggendong Faza ala Bridal masuk ke dalam Villa.

Faza menenggelamkan wajahnya di ceruk leher serta kedua tangan nya yang melingkari leher Aric pula..

Aric mendudukkan Faza di sofa, lalu berlutut di depan istri nya..

Aric menjatuhkan wajah di kedua paha Faza.. "Kamu habis dari mana, hum ? Kenapa pergi nggak ngomong sama Mas.. Kamu tau, Mas hampir gila nyari kamu.." Aric mengangkat kepalanya, wajahnya di penuhi kecemasan.

Faza menutup wajahnya denga kedua tangan..

Huuuuuu!

Tangisan Faza pecah..

"Aku... Hiks.. Nyari kamu... Hiks..." Di sela sela tangisan nya Faza menjawab pertanyaan Aric.

Aric bangun lalu memeluk Faza dengan kedua tangan yang masih gemetar..

Ya. Aric hampir di buat Gila jika saja Faza tidak bisa di temukan. Saat Aric kembali dari pantai, Aric melihat ponsel Faza berada di meja di ruang tengah. Aric memanggil Faza berkali-kali, namun Faza tidak menjawab, di pikirnya Faza ada di kamar, tetapi di kamar pun Faza tidak ada.

Dengan perasaan yang berkecamuk, Aric meminjam mobil pemilik Villa setelah di beritahu penjaga bahwa tadi Faza mencari nya di luar Villa dan belum kembali lebih dari tiga puluh menit..

"Ssstttt, sudah sayang.. Kamu sudah aman. Mas janji nggak akan pergi kemana pun tanpa memberitahu kamu." Aric semakin dalam memeluk Faza. Ternyata mereka saling mencari karena keteledoran nya yang tidak memberitahu saat akan pergi ke pantai..

Aric berjalan terlalu jauh dari Villa, membuat pria itu tak terlihat saat Faza mencari ke dekat kolam renang..

1
Lisa
Puji Tuhan Faza ditemukan Aric..
Lisa
Aku mampir Kak
Lisa: Suka Kak 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!