Bertahun-tahun Nayla Larasati menyimpan rasa pada Nathan Anderson Decland, teman masa kecil sekaligus kakak angkat Nayla.
Namun.. hingga Nayla menamatkan pendidikan sebagai dokter, Nay masih memendam perasaan itu sendiri pada Nathan yang sudah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis jantung di London.
Saat kembali ke Indonesia, Nathan telah memilih gadis lain sebagai pendamping hidupnya.
Perasaan Nayla hancur, gadis itu memilih kembali ke kampung halamannya, mengabdikan diri sebagai dokter umum di kota terpencil.
Apakah Nayla mampu menghapus Nathan dalam hidupnya?
Sementara Nathan tidak mengetahui perasaan Nayla untuknya yang sangat mendalam.
Ikuti terus kelanjutan kisah Nayla-Nathan. Semoga kalian suka 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERCERITA PADA TEMAN BAIK
"Aku benar-benar takjub dengan view kamar mu, Nayla. Huh.. kau membuat ku iri saja Nay. Tempat ini sangat indah. Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan pernah pergi sini. Kampung halaman seindah ini, pasti membuat aku akan selalu merindukannya", cicit Karina saat keduanya sudah berada di rumah Nayla di antar oleh Fajar, orang kepercayaan Dewangga sejak dulu dan kini menjadi kepercayaan Rangga juga dalam bisnisnya.
"Bagaimana kalau sekarang kita ke tepian pantai itu Nay", ujar Karina menunjuk jauh kedepan dengan antusias.
"Yang benar saja, sekarang masih sangat panas Rin, nanti sorean saja", jawab Nayla meletakan nampan berisi minuman dan cemilan yang akan ia dan Karina nikmati.
Karina menghampiri Nayla yang duduk di kursi. "Apa itu Nay?"
"Ampiang dan sirup jeruk kunci khas Belitung. Cobalah enak loh panas-panas begini minum yang segar-segar. Kamu pasti suka", ujar Nayla tersenyum.
Karina mencoba ampiang. "Hm...ini seperti otak-otak ikan Nay".
"Iya, memang otak-otak ikan tapi di sini menyebutnya ampiang", jawab Nayla menyesap minuman.
Keduanya berbincang hangat. Seperti biasa Karina akan menjadi pendengar yang baik sambil memberi masukkan pada Nayla.
"Aku setuju dengan keputusan tegas mu Nay, keluar dari rumah Nathan. Jika kamu tetap memilih di sana dan bekerja di klinik pasti perasaan kamu akan sakit terus. Aku yakin akan semakin sulit melupakannya, jika kamu terus bertatap muka dengan Nathan. Sedangkan ia sudah memiliki Keira. Bisa-bisa kamu di tuduh pelakor di hubungan mereka Nay", ujar Karina serius.
Sesaat Nayla menundukkan wajahnya. "Iya, kamu benar Rin".
"Tadinya aku tidak enak pada tante Yulia dan om Yoga karena awalnya aku akan pulang beberapa hari saja ke Belitung, tapi kak Rangga mengingatkan keinginan ayah dan mama jika aku berhasil menjadi dokter, aku akan mengabdikan ilmu yang aku dapatkan pada kampung halaman kami".
"Aku juga tidak bisa menolak permintaan kak Rangga agar kami dekat lagi mengganti waktu kebersamaan kami yang sempat hilang beberapa waktu yang lalu, Rin", ujar Nayla dengan senyuman di bibirnya. Gadis itu terlihat bahagia ketika membahas kenangan keluarganya.
"Alhamdulillah sekarang hubungan aku dan kakak ku sudah membaik, tidak seperti beberapa tahun yang lalu sempat terputus. Kini aku bisa merasakan kasih sayangnya untuk ku begitu besar. Dekat kak Rangga di rumah ini, aku merasa memiliki keluarga kandung ku lagi, terasa masih memiliki kasih sayang kedua orang tua ku", ucap Nayla begitu mendalam.
Karina menganggukkan kepalanya. Ia tahu sejak dulu kesedihan Nayla yang jauh dari kakak satu-satunya, apalagi ketika ayahnya juga pergi untuk selama-lamanya. Nayla tak henti menangisinya.
"Bagaimana dengan Nathan, Nay. Apa kalian tidak berkomunikasi lagi?".
Nayla menggelengkan kepalanya. Masih nampak jelas gurat kesedihan di wajah cantik itu ketika membahas Nathan.
"Sejak malam itu kami tidak berkomunikasi lagi. Aku memblokir nomor handphone nya. Kak Nathan hari ini sudah resmi bertunangan dengan Keira. Aku berharap kak Nathan bahagia dengan pilihannya, Rin", ucapnya pelan.
Nampak jelas Nayla berusaha tegar, menguatkan dirinya sendiri, menyatukan kembali kepingan hatinya yang sudah retak.
"Dengan jauh darinya, aku merasa sedikit tenang. Sedikit demi sedikit aku mulai bisa melupakannya Rin. Aku bisa menerima hubungan Nathan dan Keira", ucap Nayla tersenyum.
"Aku setuju dengan mu Nayla, menjauh adalah keputusan yang benar. Justru aku senang kamu ada di Belitung, kita bisa bersama-sama lagi Nay", balas Karina.
"Aku senang hubungan mu dengan kakak mu sudah membaik. Kamu beruntung Nay memiliki Rangga yang sangat menyayangi mu. Sementara aku kesepian sejak kecil, tidak ada saudara tempat bersandar ketika mami dan papi sama-sama sibuk dengan pekerjaan mereka. Aku lebih dekat dengan pengasuh ku sejak dulu. Kau tahu kita ini sama saja".
Nayla tersenyum mendengar keluhan temannya itu. "Konteks berbeda, Rin. Kamu kesepian karena orangtua mu sibuk bekerja. Kamu masih bisa memeluk mereka. Sementara aku tidak bisa lagi memeluk mama dan ayah ku. Kamu jauh beruntung di banding aku".
*
Waktu terus berlalu, tak terasa langit berangsur-angsur berwarna kelabu. Selepas magrib Karina pamit pulang, walau Nayla sudah memaksanya agar menginap saja bersamanya namun gadis tinggi semampai tersebut beralasan besok pagi ia harus mulai bekerja aktif di rumah sakit.
Nayla menyerah tidak bisa membujuk temannya itu.
Nayla mengantar Karina ke luar pagar rumah, karena ojek yang menjadi moda transportasi masyarakat di kampungnya sebentar lagi akan datang menjemput Karina.
Keduanya berpelukan hangat. "Aku janji saat libur akan tidur di rumah mu, Nay", ujar Karina tersenyum sambil melambaikan tangan hendak menuju motor yang di kendarai tukang ojek nampak stop cukup jauh dari mereka.
Karina menghentikan langkahnya, sedikit menepi bertepatan dengan sebuah mobil berhenti di depannya. Nayla pun sudah berdiri di samping Karina.
"Kak Rangga baru pulang?", tanya Nayla. "Kalian sudah kenal kan", ujar Nayla bergantian menatap Rangga dan Karina.
Karina tersenyum ramah. Tanpa sungkan mengulurkan tangannya terlebih dahulu pada Rangga. "Tentu saja", jawab gadis itu.
Berbanding terbalik dengan Rangga yang tidak langsung merespon, laki-laki itu tampan itu terlihat lelah dan memasang raut wajah datar seperti biasanya.
"Kak..."
Panggilan Nayla baru membuat laki-laki itu tersadar. "Hm..Ya. Kamu teman Nayla yang waktu wisuda itu kan?".
Karina tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Sementara Nayla terlihat kesal pada Rangga seperti itu. Bahkan Rangga tidak menyambut tangan Karina.
"Kak.."
Nayla melirik tangan Karin.
"Oh, iya", balas Rangga segera. menyambut uluran tangan Karina.
"Huh...Kakak ini, apa tidak bisa tersenyum begini biar terlihat tampan", seloroh Nayla sambil menarik ujung bibir Rangga ke atas biar nampak tersenyum. "Ternyata ada satu yang tidak berubah dari kakak, sikap yang selalu dingin dan kaku", sambung Nayla meledek Rangga.
"Tin..
"Tinn...
Terdengar klakson panjang dari driver ojek motor yang mengejutkan Karina dan Nayla.
"Nay aku pulang ya–"
"Karina biar kak Rangga saja yang mengantar mu. Sekarang sudah malam", teriak Nayla spontan, sambil mendorong tubuh atletis Rangga agar cepat menyusul Karina.
Seperti seorang bawahan yang takut pada atasannya, Rangga melangkah cepat menghampiri driver ojek yang nampak kesal.
Rangga memberi dua lembar uang merah padanya barulah raut muka driver menjadi sumringah sambil mengucapkan terimakasih pada laki-laki itu. Nayla tertawa lucu melihat kakaknya yang cool dan tidak pernah dekat-dekat wanita manapun itu menuruti kemauannya.
"Ayo masuk mobil, aku akan mengantarmu pulang", ketus Rangga pada Karina yang melihat pada Nayla. Nayla tertawa sambil mengangkat satu bahunya sambil mengibaskan tangannya agar Karina segera masuk mobil.
Karina mengikuti Rangga, sebelum membuka membuka pintu gadis itu menarik nafas panjang.
Melihat Karina akhirnya bersama kakaknya, tawa lepas Nayla terpatri di wajah cantik itu. "Nah begitu Karina, aku tidak perlu kuatir kalau kamu pulang bersama kakak ku malam-malam begini", ucapnya seraya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
...***...
To be continue
Nantikan novel baru Emily ya 🙏
Btw horeyyyy bakal ada novel baru ini. Sepertinya bagus kayak novel lama author Emily, yg selalu nagih buat baca. /Ok//Good/
Sukses selalu Emily, semoga cepat luncur novel baru /Pray//Rose//Heart/
jangan ada pelakor lho thor, paling benci kl ada pelakor segala,
segera buka kelakuan Keira thor, biar tau semua, dan Keira biar mati kutu 🙏👍👍👍