NovelToon NovelToon
Skandal Cinta Tuan Muda

Skandal Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Office Romance
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: itsclairbae

Nadira Elvarani yakin hidup pahitnya akan berakhir setelah menerima lamaran Galendra, lelaki mapan yang memberinya harapan baru.
Tapi segalanya berubah ketika ia terlibat skandal dengan Rakha Mahendra—anak bos yang diam-diam menginginkannya—menghancurkan semua rencana indah itu.
Di antara cinta, obsesi, dan rahasia, Nadira harus memilih: hati atau masa depan yang sudah dirancang rapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon itsclairbae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 — Menyambung yang Retak

Nadira duduk berhadapan dengan Galendra di ruang tamu apartemennya. Keduanya terdiam cukup lama hingga akhirnya salah satu dari mereka angkat suara.

“Malam itu, sebenarnya aku datang ke apartemenmu. Aku melihatmu berciuman dengan perempuan lain,” ucap Nadira, mendahului Galendra berbicara.

Galendra tersentak. Ia tidak menyangka bahwa Nadira melihat kejadian itu—melihatnya berciuman dengan mantan kekasihnya. Padahal, kejadian tersebut tidak seperti yang Nadira bayangkan. Bukan ciuman mesra yang disengaja, melainkan Keira—mantan kekasih Galendra semasa kuliah di Jakarta—tiba-tiba menciumnya tanpa peringatan. Galendra bahkan tidak tahu bahwa saat itu Nadira sedang menyaksikan semuanya.

"Lalu, ke mana kamu setelah melihat semua itu? Kenapa tidak menghampiriku?" tanya Galendra, tidak mengerti.

Jika seperti ini kenyataannya, ia yakin Nadira telah salah paham. Itulah sebabnya selama satu minggu terakhir Nadira terus menghindar dan menolak setiap ajakan untuk bertemu.

"Aku pulang. Aku tidak ingin mengganggu kalian," jawab Nadira sambil menunduk. Ia tidak ingin Galendra melihat luka yang memancar dari matanya.

Hati Galendra mencelos. Perempuan yang selama ini ia nantikan, yang menjadi tempatnya kembali setelah menyelesaikan kuliah di Jakarta, kini terluka karena perbuatannya—dan ia baru menyadarinya sekarang.

Terlebih lagi, tadi pagi ia sempat menuduh Nadira memiliki hubungan khusus dengan lelaki lain, hanya karena Nadira terus menghindar darinya.

"Aku menolak bertemu karena aku tidak tahu harus bersikap seperti apa setelah melihat semuanya," ucap Nadira akhirnya, menjelaskan alasannya tak ingin bertemu Galendra untuk sementara waktu. Hatinya belum siap menerima kenyataan bahwa calon suaminya tampak memiliki hubungan dengan perempuan lain.

"Tapi dia bukan siapa-siapa. Seharusnya kamu menghampiriku waktu itu," ujar Galendra. Bukan bermaksud menyalahkan, ia justru menyadari bahwa semua ini adalah kesalahannya. Ia tidak cukup peka terhadap perasaan Nadira.

Seharusnya, malam itu ia bertanya-tanya saat Nadira tiba-tiba mengirim pesan bahwa ia batal datang. Padahal sebelumnya, Galendra mendapat kabar bahwa Nadira sudah dalam perjalanan.

Nadira menggigit bibir bawahnya. Ia ingin mempertanyakan mengapa Galendra dan perempuan itu bisa berciuman jika memang tidak ada hubungan di antara mereka. Namun, ia terdiam—sadar akan apa yang telah ia lakukan bersama Rakha.

"Aku mengerti kalau kamu sulit percaya, tapi aku berani menjamin, dia bukan siapa-siapa," ucap Galendra, berusaha menjelaskan saat Nadira hanya diam.

Meski mungkin terdengar tidak masuk akal, ia tetap mencoba menjelaskan sebisanya. Ia ingin Nadira tahu bahwa tidak ada perempuan lain dalam hidupnya selain Nadira.

"Kamu tidak akan membatalkan pernikahan kita karena hal ini, bukan?" tanyanya pelan.

Nadira mengangkat wajah, menatap manik mata Galendra. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak bisa menikah dengan lelaki yang menyerupai ayahnya—lelaki yang menjalin hubungan dengan lebih dari satu perempuan. Namun, undangan mereka sudah terlanjur disebar.

"Apakah masih mungkin untuk kita melanjutkan semuanya?" Nadira justru membalikkan pertanyaan. Ia ingin tahu bagaimana Galendra memandang semua ini.

"Tentu saja. Aku mencintaimu, Nadira," jawab Galendra mantap. Ia mencintai Nadira, dan hanya Nadira yang ada dalam hatinya.

Galendra bisa melihat keraguan dan ketidakpercayaan di mata Nadira saat mereka bertemu. Demi apa pun, itu sangat menyakitkan—bahkan lebih menyakitkan daripada melihat Nadira bersama lelaki lain.

"Dia Keira, mantan kekasihku. Malam itu dia tiba-tiba menciumku, dan aku tidak sempat menghindar," ucap Galendra, berusaha menjelaskan dengan jujur, berharap Nadira mau mempercayainya.

"Aku minta maaf, tapi tolong, jangan berpikir untuk membatalkan pernikahan kita," pinta Galendra. Ia berjalan mendekat ke arah Nadira, lalu menggenggam kedua tangan perempuan itu begitu duduk di sampingnya.

"Aku tahu sekarang kamu pasti ragu, tapi aku akan buktikan bahwa aku dan Keira sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Ciuman itu tidak berarti apa-apa," ucapnya lagi, berharap Nadira percaya.

Nadira tetap diam. Bukan karena tidak mempercayai ucapan Galendra, tetapi karena ia masih meragukan perasaannya sendiri—apakah dirinya ingin percaya atau justru menolak untuk percaya.

Ia bisa melihat kejujuran di mata Galendra, namun ada sesuatu dalam dirinya yang menolak untuk percaya. Bisa saja, tatapan itu milik seseorang yang pandai berakting.

Lagipula, jika benar Keira hanyalah mantan Galendra, mengapa perempuan itu datang dan bahkan mencium Galendra? Apakah Keira tidak tahu bahwa Galendra akan menikah? Atau justru tahu, tetapi tidak peduli?

"Apa dia tahu kamu akan menikah?" Pertanyaan itu akhirnya terucap dari mulut Nadira. Ia ingin tahu apakah mantan Galendra mengetahui bahwa Galendra sudah akan menikah atau tidak.

"Tentu saja, aku sudah memberitahunya bahwa aku akan menikah," jawab Galendra cepat. Ia memang sudah memberitahu Keira, namun Keira yang tidak tahu diri malah menciumnya.

"Lalu, kenapa dia menciummu?" tanya Nadira kemudian.

Nadira sadar bahwa sebagai seseorang yang pernah berciuman, bahkan tidur dengan lelaki lain, ia seharusnya tidak pantas bertanya begitu. Namun, ia tetap ingin bertanya dan memperjelas semuanya.

Galendra terdiam, tidak mampu menjawab pertanyaan Nadira kali ini. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa Keira masih menginginkannya dan tidak peduli dengan pernikahan yang akan berlangsung.

"Kamu percaya padaku, oke? Dia tidak akan menggangguku lagi, tidak akan mengganggu kita," hanya itu yang akhirnya bisa Galendra katakan pada Nadira.

“Kita bisa melanjutkan pernikahan, dan aku akan pastikan itu,” lanjutnya menegaskan.

Nadira menatap Galendra lama. Ia tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, tapi mungkin, untuk saat ini, ia memutuskan untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka.

Lagipula, persiapan mereka sudah hampir seratus persen. Mereka hanya tinggal melakukan fitting terakhir untuk busana pernikahan, lalu menunggu hari itu tiba.

“Baiklah, kita akan tetap melanjutkan pernikahan ini. Dan maaf, aku sudah menghindarimu selama seminggu,” putus Nadira akhirnya.

Galendra tersenyum, merasa lega atas keputusan Nadira. Ia lalu menariknya ke dalam pelukan.

“Terima kasih. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu,” ucapnya, kemudian mengecup kening Nadira. Nadira pun membalas pelukannya.

Namun kini, Nadira merasa seperti orang jahat. Ia memeluk dan memutuskan untuk melanjutkan pernikahannya dengan Galendra, sementara di sisi lain, seolah memberikan harapan kepada Rakha.

“Maaf, Rakha...” gumamnya dalam hati, berharap entah bagaimana Rakha bisa mendengarnya.

Ia memejamkan mata dalam pelukan Galendra. Bayangan saat Rakha tersenyum melintas di benaknya, membuat rasa bersalah itu semakin menyesakkan. Ia tahu, Rakha akan sangat kecewa. Namun, Nadira juga sadar—bahkan jika pernikahannya dengan Galendra gagal, ia tetap tidak akan bisa bersama Rakha. Mereka terlalu jauh untuk bisa disatukan.

"Aku yakin kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dariku," ucap Nadira kembali dalam hati, berusaha meyakinkan dirinya bahwa keputusan ini adalah yang terbaik—untuk semuanya. Untuk dirinya, Galendra, bahkan Rakha.

Meski Rakha mengaku mencintainya, Nadira tahu, ia bukan perempuan yang akan diterima keluarga Mahendra. Ia bukan pilihan yang tepat—bukan perempuan yang pantas berdiri di sisi Rakha.

1
Syaira Liana
lanjutt kak
Rian Moontero
mampiiir🖐🤩🤸
Syaira Liana
awas aja keira 😡😡😡😡
Syaira Liana
sebel banget sama keira 😡😡😡
ALRININGSIH ALRININGSIH
awal cerita yang bikin penasaran 😊
Clair Bae: Makasih udah mampir ❤
total 1 replies
Asphia fia
mampir
Clair Bae: Terimakasiu sudah mampir, semoga suka sama ceritanya 🙏
total 1 replies
Syaira Liana
lanjuttt kaka
Syaira Liana
Luar biasa
Clair Bae: Terimakasih sudah memberi ulasan ❤
total 1 replies
Susanti
semangat
Clair Bae: Terimakasih banyak ❤
total 1 replies
Trà sữa Lemon Little Angel
Jangan sampai ketinggalan!
Diva Rusydianti
Seru banget! Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya!
Beerus
Suka banget sama buku ini. Jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!