Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Kini mansion sudah terlihat sangat sepi dimana semua orang sedang beristirahat di kamar nya masing-masing.
Steven yang baru saja pulang dari markas nya setelah melakukan pertemuan dengan rekan bisnis gelap nya yang lagi-lagi menguntung kan diri nya.
Steven melangkah masuk bersama Jerry yang berada di belakang nya.
"Jerry kau istirahat lah" Ucap Steven.
"Baik bos, selamat malam" Jawab Jerry.
Hemm...
Steven melangkah kan kaki nya menuju kamar Nadine Steven menggunakan lift untuk sampai ke kamar.
Setiba nya di depan kamar Nadine, Steven memilih kembali masuk ke dalam kamar nya untuk mengganti pakaian nya dengan piyama agar Nadine tidak curiga.
Setelah selesai Steven masuk ke dalam kamar Nadine dan melihat Nadine sangat tertidur pulas dia segera naik ke atas ranjang dan menarik tubuh Nadine ke dalam pelukan nya.
Cup...
Steven mengecup kening Nadine dan ikut tertidur.
Pagi hari yang cerah menyapa dua insan yang baru saja terbangun.
"Pagi baby" Ucap Steven.
"Pagi kak" Jawab Nadine dengan suara khas baru bangun.
Saat Nadine hendak ingin bangun Steven menahan tubuh nya.
"Ada apa kak, ayo kita mandi sekarang nanti kita bisa telat" Ucap Nadine.
"Mau mandi bareng?" Tanya Steven.
"Bukan lo kak astaga sudah sana ish, nanti kita bisa telat lo" Ucap Nadine lagi.
Cup
Steven mengecup bibir ranum Nadine.
"Morning kiss" Kata Steven.
"Iya iya kak, udah ish sana" Ucap Nadine sedikit kesal.
Steven dan Nadine sudah terlihat sangat rapi mereka berdua masuk ke dalam lift untuk turun ke bawah.
Sesampai nya mereka di bawah mereka di sambut bibi Elisa dan para maid yang sudah bebaris di dekat meja makan.
"Selamat pagi tuan, nona silahkan sarapan nya sudah siap" Ucap bi Elisa.
" Wah.... bibi masak nasi goreng" Ucap Nadine dengan ceria nya melihat makanan favorit nya berada di sana.
"Iya nona hari ini nasi goreng dan salat sesuai jadwal yang sudah di tentukan tuan" Jawab bi Elisa.
"Baby ayo kita duduk dulu" Ucap Steven.
"Bi mommy dan daddy dimana?" Tanya Steven.
"Tuan dan nyonya sudah pulang tuan" Jawab bi Elisa.
"Pagi sekali mereka pulang" Sambung Nadine.
"Iya nona tuan besar ada rapat hari ini" Jawab bi Elisa lagi.
"Sudah ayo baby kita sarapan dulu" Kata Steven.
"Iya kak, kak Mora aku mau nasi goreng nya dong" Ucap Nadine.
Mora segera menyiapkan nasi goreng nya untuk Nadine.
"Tuan ingin makan apa?" Tanya bi Elisa yang melayani Steven hari ini.
"Salat" Jawab Steven singkat.
"Silahkan tuan di makan"
"Hem" Steven mulai menyendokkan salat nya masuk ke dalam mulut nya begitu juga dengan Nadine yang terlihat sangat lahap memakan nasi goreng nya.
Kini Steven dan Nadine sudah berada di dalam mobil.
"Kak hari ini aku pulang nya agak sorean sebab ada latihan untuk perpisahan tidak apa-apa kan" Kata Nadine.
"Iya sayang tidak apa, tapi Ramos akan tetap mengawasi kamu okey" Jawab Steven.
"Iya kak.."
Setelah berapa menit akhir nya mereka tiba di pekarangan sekolah.
Steven tidak lupa mengecup kening Nadine.
"Aku pamit sekolah dulu iya kak" Ucap Nadine.
"Iya sayang" Jawab Steven.
"Kakak juga semangat kerja nya" Kata Nadine lagi.
"Iya baby iya.."
"Iya sudah kalian hati-hati iya.."
"Iya nona" Jawab Jerry.
Nadine segera mencari keberadaan sahabat nya Mikala.
Mikala....
Teriak Nadine dari kejauhan setelah melihat sahabat nya itu.
"Wihh nona muda kita sudah datang" Kata Mikala.
"Mulai lagi, oh iya gimana keadaan Anna?" Tanya Nadine.
"Dia baik-baik saja Nad, anak seru tau aku jadi ngga kesepian di rumah" Jawab Mikala.
"Bagus deh kalau gitu, iya sudah ayo kita masuk ke dalam kelas"Ajak Nadine.
Nadine dan juga Mikala langsung masuk ke dalam kelas nya sambil menunggu arahan dari sang guru.
Di kantor, Steven yang baru saja nyampe di ruangan nya sudah mendapatkan bahwa salah satu karyawan nya telah berkhianat.
"Brengsek!! berani sekali dia menghianati ku tidak akan aku ampuni" Umpat Steven.
"Bos tenang lah, data perusahaan sudah aman kembali reza sudah menyelesaikan nya dengan cepat bos" Ucap Jerry.
"Dimana bajing*n itu?* Tanya Steven.
"Dia sudah melariakan diri bos, tapi tenang saja anak buah ku sudah melacak keberadaan nya" Jawab Jerry.
"Bagus bawa dia ke markas, aku tidak sabar ingin menguliti semua bagian nya kulit nya itu" Kata Steven dengan penuh emosi.
"Glek" Jerry menelan saliva nya dia tahu bahwa bos nya itu sangat lah kejam Steven tidak pernah memandang bulu jika sudah mengusik nya maka tamat lah riwayat mereka yang sudah berani melawan Steven terlebih menghianati nya.
Tok...Tok...Tok
Masuk!!
"Bos"
"Apa semua sudah beres?" Tanya Steven kepada Reza.
"Sudah bos tenang saja" Jawab Reza.
"Baiklah sekarang adakan rapat, aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi" Kata Steven.
"Baik bos, saya permisi dulu" Ucap Reza.
"Bagaimana gadis ku apa dia baik-baik saja?" Tanya Steven kepada Jerry.
"Nona Nadine baik-baik saja bos" Jawab Jerry.
"Hem sekarang kita ke ruangan rapat" Ajak Steven.
Baik bos...
Di ruang rapat yang megah Steven duduk di ujung meja panjang, di keliling oleh karyawan yang sudah mulai panik.
"Bagaimana bisa kalian semua lalai hah?" Tanya Steven dengan emosi.
"Ma-maaf tuan, kami sungguh minta maaf" Jawab salah satu karyawan dengan gemetar.
"Maaf saja tidak cukup kau tahu itu, saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi, jika sampai kejadian seperti ini terjadi lagi, saya tidak akan segan-segan menghabis kalian paham" Kata Steven.
"Paham tuan" Ucap mereka bersama.
"Bagaimana kerja sama kita dengan perusahaan Crop?" Tanya Steven.
"Pihak mereka ingin membatalkan kerja sama dengan perusahaan kita tuan" Jawab seketaris Steven.
"Sial, apa yang terjadi bagaimana bisa kerja sama nya batal begitu saja" Ucap Steven.
"Mereka berkata harga nya terlalu tinggi tuan mereka tidak berani dan juga perusahaan mereka sudah bekerja sama dengan perusahaan lain tuan" Kata sang seketaris lagi.
Steven merasakan kepala nya terasa sakit hingga rapat pun di selesaikan, Steven kembali ke ruangan nya dan langsung melempar jas nya ke sembarangan tempat dia melonggarkan dasi nya dan duduk di atas kursi kerja nya.
Tok...Tok...Tok
Permisi tuan...
"Masuk" Steven memberi perintah.
"Tuan ada dokumen yang harus anda tanda tangani tuan" Ucap Karyawan nya.
Steven segera menandatangi nya dan menyuruh karyawan segera pergi, dia berjalan menuju sofa yang ada di ruangan nya dan merebahkan tubuh nya.