NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupan Elena

Titik Balik Kehidupan Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Keluarga
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Kehidupan Elena awalnya baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat dia melihat adiknya--Sophia berselingkuh dengan kekasihnya.

Tak hanya itu, Sophia juga memfitnahnya dengan tuduhan pembunuhan terhadap Kakek mereka. Hal itu membuat Elena harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun. Dia kehilangan semuanya dalam sekejap mata.

Elena akhirnya menyadari bahwa Sophia telah merencanakan semuanya sedari awal. Sang adik menggunakan kepribadian yang manis untuk menjebaknya dan mengambil alih harta keluarga mereka.

Setelah keluar dari penjara, dia bertemu dengan seorang pria yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Apakah Elena bisa memulihkan namanya dan membalaskan dendamnya pada sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Green Cafe

"Hei, tunggu! Apa yang kau lakukan!"

Seorang security meneriaki Elena saat dia masuk ke lobby sebuah perusahaan, lebih tepatnya anak perusahaan milik keluarga Atmadewa.

Elena menulikan pendengarannya dan terus melangkah maju, tapi dia kalah cepat dari security yang berhasil mencegatnya.

"Kantor ini tidak bisa dimasuki sembarang orang, jangan berkeliaran di sini," tegas security tersebut.

Semua orang yang berada di dalam gedung ini mengenakan pakaian formal, tidak seperti dirinya yang sekarang mengenakan celana training panjang, jaket, topi, rambut panjangnya digulung ke atas, serta masker. Penampilannya terlihat mencurigakan, tak heran dia dihentikan saat ini.

"Saya ke sini untuk mengantarkan makanan," jawab Elena, dia melepaskan masker yang menutupi wajahnya, lalu menunjukkan bungkusan plastik di tangannya.

"Aku tidak percaya bahwa kamu pengantar makanan," balas si security. "Siapa yang memintamu mengantarkannya? Beritahu aku nama dan departemennya, jika tidak kamu tidak boleh masuk," lanjutnya.

Elena tersenyum, "Jangan salah paham, Pak! Saya menjual pangsit kuah di jalan Pahlawan, seseorang menelepon saya untuk memesan makanan lalu di antar ke sini. Jadi saya akan keluar setelah mengantarkannya."

"Orang itu hanya meninggalkan nomor telepon dan tidak mengatakan departemen apa. Pangsit kuah yang dia pesan ini akan dingin jika tidak segera di antarkan, bisakah Anda membiarkan saya masuk?" jelas wanita itu.

Elena maju selangkah, tapi security itu menarik lengannya. "Ingin masuk tetapi tidak mengetahui namanya?! Aku sudah banyak melihat penipu sepertimu, cepatlah pergi dan jangan kembali ke sini," amuknya.

"Saya benar-benar ingin menghantarkan makanan, saya tidak berbohong," ucap Elena sedikit geram.

Security itu menarik Elena ke arah pintu keluar, "Jangan menarikku! Makanan ini akan tumpah," seru wanita itu.

Di tengah aksi tarik dan melawan itu, seorang pria dengan setelan jas lengkap melihatnya, "Elena!!" penggilnya cukup keras.

Elena menolah, tatapan matanya bertemu dengan orang yang memanggilnya tadi, yang tak lain adalah Alex.

Alex berlari menghampiri Elena, "Elen, kenapa kamu ada di sini? Apakah kamu ingin menemuiku?" tanya Alex dengan wajah penasaran.

"Maaf, Tuan. Sudah berulang kali saya mengatakan bahwa Anda salah orang. Saya datang untuk mengantarkan pesanan makanan," balas Elena.

Security yang menyaksikan percakapan itu tampak pias, "Pak Manajer, Anda mengenal dia?" tanyanya.

"Dia temanku, dan dia datang ke sini untuk menemuiku. Jangan ganggu dia," ucap Alex sembari menatap tajam si security.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu."

Begitu sang security pergi, Alex menarik pelan Elena dan melangkah menuju tangga darurat. "Jangan khawatir, aku tidak akan mempermalukanmu di depan banyak orang," kata Alex.

"Jadi, kenapa kamu datang kemari? Aku pikir kamu akan terus menghindariku," tambahnya.

Elena menatap datar Alex, "Aku bukan Elena yang dulu, sekarang aku hanya pedagang kecil yang sedang mencari nafkah. Aku datang ke sini untuk mengantarkan pesanan, bisakah kau berpura-pura tidak mengenalku?"

"Apakah kamu benar-benar datang untuk mengantarkan pesanan atau datang untuk menemuiku?" tanya Alex dengan percaya diri.

"Tentu saja mengantarkan pesanan!"

Alex mendorong Elena hingga menyandar di atas dinding, pria itu mendekatkan wajahnya, "Apakah kamu sedang kesulitan dan ingin meminta bantuanku?"

Elena memalingkan wajahnya, "Aku tau kamu masih membenciku, dan kamu tidak mungkin datang jika tidak sedang membutuhkan sesuatu. Katakan saja, aku pasti akan membantumu," lanjut Alex.

"Aku... Aku ingin meminjam uang..."

"Awalnya aku tidak ingin datang, tetapi setelah memikirkannya berulang kali, aku berpikir hanya kamu yang bisa membantuku," jelas wanita itu dengan wajah memelas.

Alex terpaku melihat wajah mantan kekasihnya itu, "Apapun yang kamu butuhkan, itu tidak masalah untukku," balasnya. "Sudah lama kita tidak mengobrol santai, bagaimana jika kita makan malam bersama?" tawarnya.

"Sejujurnya aku sangat merindukanmu setelah lama tidak bertemu."

Alex semakin mendekatkan wajahnya pada Elena, kedua hidung mereka bersentuhan. Tapi Elena dengan cepat mendorong Alex agar menjauh, "Kalau begitu, ayo kita bertemu malam ini di Green Cafe jam 8 malam," ajaknya.

"Ada yang harus aku lakukan, aku pergi dulu," lanjut Elena, setelahnya dia melangkah pergi meninggalkan Alex yang tidak mengalihkan tatapan darinya.

"Baiklah, sampai jumpa nanti malam," ucap Alex.

Tak lama kemudian, pria itu mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada seseorang.

Sophia, malam ini aku tidak pulang, jangan menungguku.

Begitulah pesan yang dia kirim, yang tak lama kemudian dibalas persetujuan oleh Sophia.

Elena tidak langsung pulang, dia masuk ke toilet dan membuang makanan yang dia bawa. Dia membasuh wajahnya dengan air mengalir dan menatap cermin di depannya.

"Ikan sudah menggigit umpannya, pertunjukan akan segera di mulai," monolognya.

...****************...

Pukul 20.15 Andreas baru saja sampai di Green Cafe, tempat dia berjanjian dengan Sophia. Bagitu dia masuk ke dalam, Sophia melambaikan tangannya. "Tuan, sebelah sini."

Andreas segera menghampiri wanita itu, "Sepertinya Nona Sophia datang lebih awal, maaf atas keterlambatanku."

Sophia menuangkan teh panas dari teko kecil ke dalam cangkir, "Tidak masalah. Saya hanya ingin datang lebih awal," balasnya.

"Di luar dingin, silahkan minum minuman hangat dulu," ucapnya sembari menaruh secangkir kopi yang sudah ia pesan sebelumnya ke depan Andreas yang sudah duduk di depannya.

"Aku tidak suka kopi, aku lebih suka teh wangi," jawab Andreas. Dia mengambil cangkir teh yang masih mengepulkan asap panas.

Sophia tersenyum genit dan kembali duduk, "Kita berdua akan membicarakan bisnis, pernahkah Anda melihat pembicara bisnis hanya minum teh?" ujarnya.

"Jadi, apa yang kamu inginkan, Nona?"

"Orang-orang mengatakan jika membicarakan bisnis biasanya akan ditemani dengan segelas wine. Karena kita akan bekerja sama, kita harus membuka sebotol wine untuk merayakannya," jelas wanita itu.

Andreas mengerutkan dahinya, "Sepertinya belum ada kesepakatan apapun di antara kita."

"Cepat atau lambat kesepakatan itu akan datang. Bolehkah aku mengetahui syarat yang ingin anda ajukan? Sebelumnya saya sudah memohon kepada Anda," jawab Sophia dengan percaya diri.

Sophia membuka paperbag yang dia taruh di bawah meja, "Saya membawa wine yang enak, dan saya akan membuat Tuan mabuk. Dengan begitu saya bisa mengambil kesempatan agar Tuan setuju dengan kesepakatan ini," ujarnya sembari menunjukkan sebotol wine yang dia bawa dari rumah.

Setelah pelayan mengantarkankan 2 buah gelas kosong, Sophia menuangkan wine tersebut. Keduanya bersulang dan saling menyesap minuman itu.

Tanpa keduanya sadari, seseorang melihat semuanya dari luar kafe, karena jendela menggunakan kaca. Orang itu adalah Alex yang datang dengan membawa sebuket bunga di tangannya.

Dari kejauhan, ada Elena yang sudah datang sejak tadi dan menyaksikan semuanya. Dia tersenyum miring, karena rencananya berjalan lancar. Dia berjalan mendekati Alex yang sudah berpindah di parkiran.

"Maaf aku datang terlambat, kapan kamu tiba? Kenapa tidak menunggu di dalam?" tanyanya basa basi.

Alex tersenyum, "Tidak apa-apa, aku juga baru saja sampai. Aku sengaja menunggumu di sini," balasnya yang tentu saja berupa kebohongan.

"Wajahmu tampak lesu, apakah kamu sedang tidak enak badan? Ayo kita masuk dan duduk di dalam," ajak Elena, dia hendak meraih lengan Alex, tapi pria itu menghentikannya.

"Bagaimana jika kita pindah tempat? Sepertinya makanan di sini tidak enak," ucapnya.

Elena menatap Alex dengan lembut, tangan kirinya yang bebas mengusap wajah pria itu. "Kamu sedang demam?"

Alex menggenggam tangan Elena yang berada di pipinya, "Tidak, aku baik-baik saja," ucapnya. "Aku pikir kamu masih membenciku, ternyata kamu masih peduli padaku."

"Aku sudah melupakan masa lalu, tapi sekarang kamu benar-benar terlihat aneh," balas Elena.

Alex tidak menjawab, dia menyerahkan bunga yang dia bawa kepada Elena. "Ini bunga untukmu, aku baru saja membelinya."

Elena menerima bunga itu dan tersenyum, "Terima kasih."

Alex kembali teringat kejadian yang dia lihat di dalam kafe beberapa menit yang lalu, kenapa aku menghianati Elena dan lebih memilih Sophia? pikirnya.

"Kalau begitu ayo pergi, jika semakin malam kafe akan tutup," ajak Elena.

Alex mengangguk, dia kembali menatap ke dalam kafe yang masih terlihat dari parkiran. Saat ini kekasihnya sedang bersandar dengan manja di pundak pria asing, dan itu membuat emosinya memuncak.

Bersambung

Terima kasih sudah membaca 🤗

1
neur
lanjuuuut KK 👍😎
Cha Sumuk
kirain setelah klr dr penjara lebih badas dn jd wanita tangguh eh ga taunya lemah lembek mf ga lnjut bc lh bikin greget aja
Sindy Puspita: Sebelumnya terima kasih sudah mampir🤗 kalau ada waktu lagi, bisa baca bab 10 ke atas ya kak, nnti bisa lihat balas dendam Elena di mulai
total 1 replies
Sindy Puspita
Yang mau ikutan ngelabrak si Sophia besok kumpul di pertigaan rumahnya Elena ya🤭
tutiana
cepetan Ndree,,, awas hilang jejak lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!