NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Tamat
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 14

Dia puluh enam tahun yang lalu.

Seorang wanita berparas cantik yang merupakan kembang desa berusia empat belas tahun sedang mengayuh sepedanya, walaupun usianya masih sangat muda tetapi banyak pria yang menyukai wanita itu.

Tuti namanya, walaupun dia terlahir dari keluarga miskin, tetapi wanita itu merupakan wanita yang cantik dan juga sangat rajin dalam belajar dan juga bekerja. Di sekolahnya merupakan anak yang lumayan pandai, selalu masuk rangking sepuluh besar sejak duduk di bangku SD.

"Tuti!"

Tuti yang sedang mengayuh sepeda langsung menghentikan aktivitasnya, kemudian wanita itu menolehkan wajahnya ke arah suara.

"Eh? Pak Bisma, sedang apa di sini?"

Tuti bisa melihat kalau tidak jauh dari dirinya ada Bisma, pria itu merupakan seorang pengajar di sekolah tempat Tuti menimba ilmu. Pria itu sedang duduk di atas tanah sambil memegangi kedua kakinya, di sampingnya ada motor tua yang terbalik.

Tuti jadi berpikir kalau pria itu baru saja mengalami kecelakaan, dengan cepat Tuti menghampiri pria itu.

"Ada apa sih, Pak? Apa Bapak jatuh?"

"Iya, Bapak jatuh. Bisa bantu Bapak buat duduk di sana?" tanya Bisma sambil menunjuk ke arah saung yang tidak jauh dari sana.

Tuti merasa ragu mendengar permintaan dari pria itu, karena Bisma merupakan pria yang bertubuh tinggi besar. Sedangkan dirinya hanya anak berusia empat belas tahun, badannya juga kecil dan tinggi badannya hanya semeter setengah.

"Kok malah diem aja? Gak mau bantu ya?"

Tuti menolehkan wajahnya ke kanan dan juga ke kiri, tempat itu terasa begitu sepi sekali. Hanya ada pohon pinus di sepanjang mata memandang, agak takut juga, tetapi tak enak hati kalau tak menolong.

"Mau, Pak. Mau kok," ujar Tuti yang merasa tidak enak hati terhadap gurunya tersebut.

"Anak pintar," ujar Bisma sambil mengulurkan kedua tangannya.

Tuti menerima uluran tangan Bisma, lalu dia membantu Bisma untuk duduk di saung yang tidak jauh dari sana. Wanita itu sampai berkeringat membantu pria bertubuh tinggi besar itu.

"Makasih ya, Tuti?"

"Iya, Pak. Sama-sama, saya permisi pulang."

Tuti hendak melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana, tetapi langkahnya terhenti karena pergelangan tangan Tuti dicekal oleh Bisma.

"Ada apa ya, Pak?"

"Kaki saya sakit, kayaknya terkilir. Bisa tolong saya untuk pijatkan?"

"Tapi, Pak. Ini sudah sangat siang, saya harus segera pulang karena ingin membantu ibu jualan."

"Kaki saya sakit banget ini, mau minta tolong tapi nggak ada orang lagi. Kalau saya terus kesakitan seperti ini, kapan saya bisa pulang ke rumah?"

Tuti merasa dilema mendengar apa yang dikatakan oleh Bisma, jika dia pulang takutnya disangka tidak memiliki hati dan juga perasaan. Namun, jika tidak segera pulang takutnya ibunya akan marah karena dia harus segera pulang dan berjualan gorengan.

"Kenapa? Gak mau ya?"

"Mau, Pak. Iya, Tuti pijitin biar Bapak cepat sembuh."

Bisma tersenyum senang, lalu dia mengeluarkan minyak kayu putih dan memberikannya kepada Tuti. Tuti yang paham langsung memijat kaki Bisma, pria itu sempat kesakitan. Namun, lama kelamaan sembuh juga.

"Tuti pulang ya, Pak. Udah lama banget Tuti di sini," ujar Tuti.

Tuti turun dari saung itu, tetapi lagi-lagi langkahnya terhenti ketika tangan Bisma mencekal pergelangan tangan Tuti.

"Kenapa lagi, Pak?"

Bisma tidak menjawab pertanyaan dari Tuti, pria itu malah menatap Tuti dari atas kepala sampai ujung kaki. Walaupun usia wanita itu masih sangat muda, tetapi Bisma malah menatap lapar ke arah dada Tuti yang lumayan besar.

"Ehm! Kamu seksi juga ternyata, dada kamu sangat berisi."

"Eh? Maksudnya?" tanya Tuti yang memang masih polos.

Bisma menuntun Tuti untuk duduk kembali di dalam saung, lalu dia mengelus kedua lengan Tuti dengan lembut. Tuti menepis tangan Bisma, dia tiba-tiba saja merasa ketakutan.

"Bapak mau apa?"

"Saya kan' masih bujang, kamu mau gak jadi pacar saya?"

Tuti kaget sekali mendengar tawaran dari Bisma, pria yang ada di hadapannya itu memang masih lajang. Namun, rasanya Dia belum pantas berpacaran karena usianya masih sangat muda.

"Nggak ah, Tuti lagi serius belajar. Pengen dapat beasiswa biar bisa sekolah di kota, biar bisa jadi kebanggaan ibu bapak."

Bisma tak hilang akal, dia tahu kalau Tuti itu merupakan wanita yang sangat polos. Pria itu tersenyum menyeringai lalu mulai kembali bersuara.

"Pacaran itu menyenangkan loh, akan ada yang memperhatikan kamu. Akan ada yang menyayangi kamu, akan ada yang membantu kamu dalam masalah belajar."

"Maksudnya?" tanya Tuti.

"Kalau kamu mau menjadi pacar saya, itu akan mempermudah kamu untuk mendapatkan beasiswa sekolah di kota. Dengan seperti itu, Kamu tidak usah belajar terlalu keras."

Tuti mulai terpikat dengan omongan pria itu, Bisma nampak senang karena pikiran wanita itu mulai goyah.

"Kalau misalkan Tuti jadi pacarnya Bapak, berarti Tuti nggak usah capek-capek dong ngerjain tugas? Kan' dapet contekan dari Bapak?"

"Boleh, boleh banget. Nanti kamu akan dapet contekan, tapi harus jadi pacar Bapak."

"Oke, Tuti mau."

**

Baru sempat up, Mamak Othor lagi pulang kampung. Kakak lagi hajatan, semoga besok masih sempat up. Sayang kalian banyak-banyak 🥰

1
neni nuraeni
thor lnjut aj dong nanggung ini...pdhl ceritanya bgus bnget
FiaNasa
Oke thor,,slalu ditunggu crtanya ya,semangat thor
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
thor nanggung bngt ini🤣
Cucu Suliani: Ish! Kan' biar penasaran kalau nanti Mak Othor bikin cerita baru lagi🤣
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
FiaNasa
wah cantik malah punya indera ke enam ya,,lanjut dong thor.bon capnya
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wwiiihhh iseng iseng ngscrol novel yg udah selesai di baca malah berhadiah dapet bon chap🤣 oke aku tunggu update nya lagi😎 terimakasih thor
Komangparwati
wah cantik bsa brkomonikasi dn meliht mhluk gaib seru nieee..
neni nuraeni
wiiiih itu part 2 nya ya thor seru deh baru aja pertma baca udah seru lnjut thor
Shyfa Andira Rahmi
apa Wati anaknya bi Tuti??🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
penyesalan mu tiada guna, n tak akan membuat istrimu kembali😏😏
Shyfa Andira Rahmi
pikirin aja tuuhh nyawerr biduan....
Shyfa Andira Rahmi
kapok luu....sana mending lanjut aja joget2 nya😤
FiaNasa
happy ending,,,trimakasih critanya mak.author...terus semangat,ditunggu kisah2 lainnya
FiaNasa
waduh...size berapa itu 😅😅😅
FiaNasa
kebayang gak ngilunya itu,,habis dijahit dimasukin lagi hiiiii
FiaNasa
coba datangi pak ustad lagi,,biar dikirim doa bersama,,mungkin Winarsih bisa terbebas
FiaNasa
pergilah pada pak ustad lagi mingalah solusi padanya bagas
FiaNasa
pantas saja neng cantik gak pernah mau digendong bi Tuti malah nangis kejer,,ternyata bi Tuti emang jahat
FiaNasa
pasti Wati anak bi Tuti ,,,& bi tutilah yg mungkin jadi dalang pembunuhan Winarsih..mungkin bi Tuti mau nya tempat Winarsih diganti dg anaknya,,yaitu wati
FiaNasa
kenapa sih gak crita saja soal barang² aneh digudang itu,,harusnya crita kan dulu baru ngomong kek gitu,,mendadak ngomong gitu ya mana Bagas percaya,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!