NovelToon NovelToon
Maula

Maula

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:95.9k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Maula, harus mengorbankan masa depannya demi keluarga.

Hingga suatu saat, dia bekerja di rumah seorang pria yang berprofesi sebagai abdi negara. Seorang polisi militer angkatan laut (POMAL)

Ada banyak hal yang tidak Maula ketahui selama ini, bahkan dia tak tahu bahwa pria yang menyewa jasanya, yang sudah menikahinya secara siri ternyata...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Kami sama-sama diam dengan tatapan penuh lekat. Apa yang aku fikirkan, mungkin berbeda dengan apa yang dia fikirkan.

"Aril, Maula ini orangnya baik, dia sangat sabar menghadapi anak-anakmu. Dia sudah tiga bulan menjadi guru privat Naka dan Hazel"

Kepalaku tertunduk saat bu Ella mengatakan itu.

Rasa campur aduk yang membelit diriku seakan mengikis kepercayaan diri serta keberanianku.

Kalau saja aku tahu Naka dan Hazel adalah anak-anaknya pria itu, sudah pasti ku tolak pekerjaan ini.

Tapi entahlah, seolah takdir benar-benar sedang mempermainkanku. Takdir membawaku mengenal dirinya, keluarga, bahkan almarhumah istrinya.

Sesuatu yang ingin aku ketahui, nyatanya sudah aku ketahui sejak aku masuk ke rumah ini.

Aku adalah istri siri pak Aril, alias mr F, atau Faril? Itu artinya aku ibu sambung Hazel dan Naka? 

Dan pria yang menikahiku sebenarnya sudah tidak memiliki istri?

Harusnya aku senang karena aku adalah satu-satunya wanita yang menjadi istrinya. 

Tapi tidak, aku justru takut, khawatir, juga was-was.

Bagaimana reaksi pak Nugraha dan bu Ella jika mengetahui pernikahanku dengan putranya?

Marah? Senang? Atau malah akan membenciku?

"Maula?" Panggilan bu Ella membuatku tersadar bahwa tadi aku tengah melamun.

Aku mengangkat kepala, memindai wajah bu Ella sambil mencuri pandang ke arah pak Aril.

Pria itu terlihat masih shock, sangat kentara dari raut wajahnya yang menyorot tak percaya campur bingung.

Dia lantas mengusap wajahnya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya berkacak pinggang.

"Ini anak saya satu-satunya" 

Aku tersenyum kaku, lalu sedikit merunduk memperkenalkan diri.

"Saya Maula" Kataku seiring dengan debaran hebat di dadaku.

"Aril" Sahutnya dingin.

"Ayo duduk, kita sarapan bersama" Perintah bu Ella. 

Pak Aril menarik kursi lalu duduk, aku menyusul duduk dengan perasaan cemas. 

Dari nada suaranya, dia seperti tak suka akan keberadaanku di sini. Tapi entahlah.. Rasanya aku ingin sekali bicara empat mata dengannya.

"Ayo Maula, jangan sungkan" Bu Ella tahu-tahu menyerahkan piring berisi nasi untukku. 

Aku menerimanya dengan gugup.

"Terimakasih, bu!"

Bu Ella tersenyum "Ambil lauk sendiri ya"

"Iya" 

"Ambil sesukamu" Imbuhnya seraya meletakkan piring berisi nasi, lengkap dengan lauk ke hadapan pak Aril. 

Ku ulurkan tangan meraih lauk, udang rebus. Padahal aku alergi dengan makanan itu, tapi karena hanya udang yang paling dekat dari jangkauanku, mau tidak mau aku harus mengambilnya.

Dengan penuh kecanggungan ku masukan sendok ke mulutku.

Satu suap, dua suap, aku dan pak Aril masih membungkam mulut kami.

Kami sama-sama menjadi pendengar untuk bu Ella, sebab hanya beliau yang sedari tadi bicara banyak hal. 

Sesekali pak Aril menanggapinya dengan kata iya atau tidak, kadang juga hanya mengangguk saja.

"Oh ya Maula, kalau Aril di rumah, setiap hari harus ada sayur asam dan bakwan jagung, jangan bosan iya"

"Iya" Sahutku.

"Ayo di coba bakwan jagungnya, kata bik Ninik kamu sendiri yang bikin, kan?"

Aku mengangguk.

"Pantas saja rasanya beda dari biasanya, kamu kasih chesee ya, Mau?"

"Iya, bu"

"Ada lumer-lumernya. Enak nggak Ril?" Tanya bu Ella ke pak Aril.

"Enak"

"Tahu saja kalau ayah dan anak-anaknya sangat suka keju" Celetuk bu Ella.

Karena aku tahu Naka dan Hazel suka sekali sama keju, dan waktu itu aku pernah bikin bakwan jagung yang ku kasih irisan keju mozarella, anak-anak begitu menyukainya, jadi kali ini aku bikin lagi. 

Benar-benar tidak tahu kalau ayahnya juga penikmat keju.

Menit berlalu, akhirnya sesi sarapan selesai juga. Aku langsung bangkit begitu nasi di piringku terlahap habis.

Tak berapa lama bik Ninik menghampiri meja makan saat aku tengah menyisihkan piring kotor. 

Untunglah, sedikit banyak bisa membunuh rasa canggung yang aku rasakan sejak tadi.

"Gimana mas Aril, enak nggak masakan mba Maula?" Tanya bik Ninik merujuk ke pak Aril. 

"Enak!" Jawabnya. Sambil mengelap mulutnya menggunakan tisu.

"Suami saya juga bilang begitu, mas"

"Emang ya, beda tangan beda rasa, pantesan anak-anak selalu lahap kalau Maula yang masakin" Bu Ella ikut nimbrung, yang membuatku otomatis merasa tersanjung.

"Aku permisi dulu, mah!" Pamit pak Aril.

"Hmm kebiasaan buruk pasti datang, kan. Habis makan langsung deh merokok"

Pria itu tak menyahut mamahnya, tapi malah melempar pertanyaan ke bik Ninik.

"Pak Sholeh di luar ya bik?"

"Iya mas, tadi habis sarapan, katanya juga mau merokok"

Dia pergi meninggalkan meja makan, membuatku sedikit bisa bernafas lega.

"Heran ya, orang cari uang susah payah, mereka dengan santainya malah bakar-bakar uang"

"Udah kebiasaan bu, susah di hilangin" Balas bik Ninik.

Aku sendiri masih ambigu, menarik piring-piring kotor untuk ku bawa ke wastafle.

"Biar bibik yang cuci piringnya, mbak Mau"

"Aku bantu bik"

"Nggak usah, tadi mbak Mau sudah masak-masak, giliran bibik yang kerja"

"Bik Ninik juga tadi masak-masak, kan?" Kataku, lalu melangkah ke arah dapur.

"Bibik cuma bantuin mbak Mau masak"

"Ya udah sekarang giliran saya bantu bik Ninik cuci piring"

Aku yang sudah di depan wastafle langsung gerak cepat mencuci piring.

Lagi pula, aku ingin menyibukkan diri mengulur waktu.

****

Tepat pukul 11:30, aku yang baru saja selesai membereskan kamar anak-anak, langsung pergi ke kamarku untuk membersihkan diri. 

Banyaknya aktifitas membuatku berkeringat dan badan terasa lengket.

Aku bersiap mandi, dan setelah itu akan mempersiapkan buku-buku yang akan di pakai les Naka nanti sore. 

Saat hendak melangkah memasuki kamar mandi, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamarku.

Aku tercenung mengetahui pak Aril yang membukanya.

Ini gila, bukan? Apa kata bu Ella jika beliau tahu pak Aril memasuki kamarku?

"Kenapa nggak bilang kamu kerja di sini?" Tanyanya tanpa basa-basi. Tangannya bergerak menutup pintu kamar, lalu menguncinya.

Pria itu melangkah menghampiriku.

"Untuk apa? Aku kan nggak tahu kalau Naka dan Hazel adalah anak-anakmu"

"Ya paling tidak kamu bisa kasih tahu kerja di alamat ini saat aku tanya kamu kerja apa, iya kan?" Protesnya.

"Terus ini gimana? Apa aku resign saja?" 

Dia tak menjawab, dan malah menatapku dalam-dalam.

Hening hingga beberapa detik, sebelum kemudian pak aril menyerukkan suaranya.

"Sekarang kamu sudah tahu tentangku, bahkan sebelum aku menceritakan siapa diriku. Apa masih penasaran dengan istriku?"

Ku telan salivaku. Sepasang mataku begitu iba menatap dirinya. 

"Maaf kalau keingintahuanku membuatmu terluka karena ingat istrimu"

Dia tersenyum smirk, memantik keningku detik itu juga mengerut tajam.

"Jam berapa anak-anak pulang sekolah?" Pria itu bertanya setelah ada hening sesaat.

"Jam tiga, mereka full day school. Tapi setiap istirahat makan siang aku harus ke sekolah untuk mengecek Hazel"

"Kenapa dengan Hazel?"

"Enggak kenapa-kenapa, aku takut aja kalau dia rewel, sudah kebiasaan juga sejak pertama Hazel masuk sekolah, aku selalu menjenguknya di jam siang begini"

"Aku ikut" Pintanya.

"Tapi bagaimana dengan bu Ella? Maksudku tentang status kita?"

"Itu yang akan aku bicarakan"

"Maksudnya?" Tanyaku tak paham.

"Maula!" Belum sempat pak aril menjawabku, suara bu Ella memanggilku tiba-tiba terdengar.

Wanita itu mengetuk pintu kamarku sambil menyebut namaku.

"Mau"

"I-iya, bu?" Aku bingung, pun dengan pak Aril.

"Bisa buka sebentar?"

"B-bisa bu.. Sebentar!"

"Gimana ini, pak?" Lirihku.

Pria itu tak merespon, tapi langsung bersembunyi masuk ke kamar mandi.

Setelah pak aril tak terlihat, baru aku melangkah cemas untuk membukakan pintu.

"Iya bu!" Kataku setelah pintu terbuka.

Sambil menormalkan ekspresi di wajahku tentunya.

"Hari ini saya ada acara bersama jalasenastri sekalian penjemputan suami saya yang baru selesai tugas, saya titip anak-anak ke kamu, ya. Kalau ada apa-apa panggil ayahnya. Dia kebetulan di rumah saja"

"Baik, bu"

"Saya pergi, Maula"

"Hati-hati, bu!"

Bu Ella tersenyum, lantas membalikkan badan.

Aku menutup pintunya kembali, berdiri menyandar di balik pintu.

Sungguh aku merasa takut kalau seandainya mereka tahu aku dan pak Aril sudah menikah siri.

"Mamah sudah pergi?" Pak Aril mendadak muncul.

Mataku yang semula terpejam kini terbuka lebar. Dan tahu-tahu dia sudah berdiri di depanku.

"Sudah" Jawabku.

"Kamu kenapa?" Tanyanya. Mungkin dia menyadari ketakutanku yang memang di luar batas.

"Nggak apa-apa" Sergahku.

"Kenapa?" Tanyanya lagi, sepertinya belum puas dengan jawabanku.

"Aku takut!"

"Takut kenapa?"

Aku menggeleng dengan raut datar, bibirku terkatup mencemaskan banyak hal.

****

Tadinya mau double up, tp wifi error. Dan ini baru bisa buka NT tadi di jam delapan, langsung gercep nulis nulis.

1
sryharty
Airin bener2 wanita iblis,,orang tuanya yang salah koruptor malah ga terima
semoga cepet ada petunjuk buat menjebloskan Airin ke penjara
biar ga makin banyak korban dari keiblisan Airin
Adiba Shakila Atmarini
alhamdulillah..
Syirfa Ratih
Airin...ntar kl semua udh terbongkar aq yg plg kenceng menertawakanmu lho....lihat aja nanti
yellya
airin msh di atasa angin 😏😏😏
Miko Celsy exs mika saja
mba anne kpn mrk hidjp tanpa beban ,,,kasihan maula teromang ambing hidupnya,,semoga pak faril jg bisa lbh tegas lgi,,,
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
berat amat idup mu Maula .....
Adiba Shakila Atmarini
rindu.....lagi sibuk ya..persiapan lebaran..setelah lebaran up yg bnyak ya thor..
Dresta Wijayanti: Alhamdulillah
semoga ya..
Anne: iya ini sibuk sekali.
insya Allah up banyak nanti setelah lebaran sampai selesai
total 2 replies
yellya
jgn2 ulah airin ini 🤔🤔🤔
tiara
semoga kejahatan Airin segera terungkap yah biar kapok tuh masuk penjara seumur hidup
Ainisha_Shanti
curiga jatuhnya buk Ella angkara Airin
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
adeh faril pangkat gede kaga bisa apa nyewa orang buat selidiki Airin masa kudu Maula disuruh ....pemalas ...
Sri Wahyuni
semoga kak othor semakin rajin up nya karena selalu d tunggu para readers.... ceritanya semakin seru dan menarik 😍
Yayuk Bunda Idza
Airin yang ngambil
Anne: typo /Smile//Smile/
total 1 replies
Esin naufal
helehh.. hadiahnya enak di pak faril semua..
sryharty
bener2 bikin jantung dag Dig duh
semoga kebusukan Airin cepet ke bongkar
sryharty: jangan sampe si Airin berulah dan menghasut Bu Ella
buat meminta pak Aril
untuk menikahi ulet bulu..
ga Sudi banget aku
total 1 replies
Tiah Fais
lanjut kak
Miko Celsy exs mika saja
mba anne semakin menantang dan senakin tdk sabar menunggu up nya ,,,trimakasih
Moer Aza
semangat thor.up terus ya kak🙏
Adiba Shakila Atmarini
akhirnya up..bahagianya..lnjut up ya
Adiba Shakila Atmarini
bener2 saya intip setiap menit ni..sibuk bngt ya thor buat persediann lebaran..tapi tetap setia menunggu ko 💓💓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!