Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketahuan
"Kau siapa?" Terimakasih Aqueena ketika Arkan mendatanginya
"Kak, ini aku!" Sahut Arkan
"Arkan, saudara kembar Arka!" Lanjutnya
Aqueena kembali terkejut atas pernyataan dari Arkan, kemudian menatap Arka dan juga Naura.
"Queen!, ah elah!, terus siapa lagi!"
"Arkan?"
"Iya!" Sahut Arka.
Aqueena menutup mulutnya dengan telapak tangan, kemudian menangis sambil menatap Arkan yang melangkah kearahnya.
"Kak!, Aku Arkan." Arkan pun kini duduk disebelah Aqueena yg masih terbaring.
Aqueena pun langsung memeluk Arkan meski dibatas perut, sebab Aqueena sudah tak kuasa menahan rasa harunya, ternyata beberapa hari ini sudah bersama Arkan yang dulu pernah hilang.
"Cengeng!" Celetuk Arka yang masih memperhatikan Aqueena menangis tersedu.
"Boddo!" Ketus Aqueena.
Naura hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah suami kecilnya, kemudian mengambilkan minum untuk Aqueena.
"Kamu masih tinggal disini?" Tanya Aqueena kepada Naura, dan Naura menjawab dengan anggukan.
"Ga usah pulang!, tidur sini aja Queen!"
Kembali Arka berucap, agar kakaknya itu menginap di kontrakan Naura.
"Nangis dua kali!" Celetuk Arkan sambil mengusap punggung Aqueena, kakaknya.
"Dua kali?" Sahut Arka, dan Arkan pun mengangguk.
Plakkk....!!
Aqueena memukul paha Arkan, sebab tidak ingin Arkan tahu permasalahan dirinya.
"Iya!"
Plakkk...!!
"Awww...!!"
"Menangis kenapa lagi?, pasti ulah Ervan!" Celetuk Arka sambil melirik Aqueena.
"Apasih!!"
"Ervan kan!, dah ga usah dilanjutin, bengal begitu!" Ketus Arka.
"Tahu apa Lo!!" ketus Aqueena.
"Ckk, gue tahu semua Queen!!"
Arka kemudian bercerita tentang Ervan, dan semua yang diketahui oleh Arka pun di ungkapkan, terlebih tentang keluarga Ervan yang tidak setuju dengan hubungan antara Aqueena saat ini.
"Tahu darimana Lo?"
"Gue punya mata banyak, ga usah bela tuh si Ervan!" celetuk Arka, kemudian meninggalkan Aqueena serta Arka.
Naura yang mengetahui Arka keluar pun mengikutinya, karena ia hampir lupa, jika Arkan dan Aqueena belum makan.
"Kak!, makan dulu!, sebelum dingin!" Suara Naura dari balik pintu, kemudian meninggalkan kamar Aqueena.
***
Kicau burung pagi hari bersahutan silih berganti, namun sayangnya suara ayam jantan berkokok tidak terdengar, mungkin kebanyakan warga perkotaan tidak ada yang memelihara ayam.
Aqueena terbangun dari tidurnya, rasa lelah dan gundahnya semalam hilang seketika.
Tubuhnya menggeliat perlahan dan meregangkan otot-ototnya, sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.
Setelah makan nasi goreng bersama Arkan semalam, Aqueena tertidur terlelap meski sedang bercerita dengan Arkan tentang kisah-kisahnya selama ini.
Kisah asmaranya yang kandas terobati dengan kehadiran kembaran Arka yang selama ini ditunggu-tunggu.
Bahkan pencariannya pun tidak pernah terdengar media, sehingga tidak ada yang tahu, jika Hendra Mahendra kehilangan putranya ketika melahirkan.
"Tidur dimana Arkan?" Gerutu Aqueena ketika melihat disamping kanan-kiri serta penjuru ruangan kamar dan tidak menemukan Arkan.
Aqueena pun kemudian bangun serta merapihkan kamar tidurnya, sesaat ia teringat dengan Arka dan juga Naura.
Setelah merapikan kamar, Aqueena pun keluar kamar dan melihat sosok pemuda yang tidur di sofa.
"Arkan!"
Aqueena pun mendekati Arkan yang terlelap di sofa, meski berselimut dan menggunakan bantal, Arkan tampak pulas mesti tidak nyaman.
Kemudian mencoba membangunkan Arkan.
"Arkan!"
"Ar!"
Arkan pun menggeliat perlahan, meski rasanya masih ingin tidur, namun panggilan kakaknya membuat Arkan membuka mata.
"Kak!"
"Arka dan Naura mana?" Tanya Aqueena kepada Arkan yang sedang berusaha untuk duduk di sofa.
"Di kamarnya lah!" Sahut Arkan sambil menunjukkan kamar dengan dagunya.
Aqueena pun mengerutkan kening, karena menurutnya tidak mungkin Arka dan Naura tidur satu kamar.
Seharusnya semalam, Naura yang tidur disisinya, namun semalam Aqueena ditemani oleh Arkan, dan Arka serta Naura menghilang.
"Ketuk aja pintunya kak, atau dobrak aja!" Sahut Arkan yang bermaksud menggoda saudara kembarnya.
"Emang sekamar?"
"Ya gatahu, coba saja kak!" Sahut Arkan.
Aqueena pun mengikuti perkataan Arkan kemudian menuju ke kamar yang dimaksud.
Tok....!
Tok....!
Tok...!
Ceklek...!
"Kalian..!!"
Aqueena tersentak kaget, karena Arka membuka pintu hanya menggunakan celana kolor, dan di ranjang ada Naura yang masih terlelap tanpa sehelai benangpun yang menutupinya.
"Apa sih Queen pagi-pagi!" Ketus Arka sambil menguap karena masih mengantuk.
"Kalian ngapain!!"
Arka kemudian menoleh ke arah Naura yang masih terlelap, kemudian beralih menatap Aqueena.
"Astaga!"
Arka berlari kecil ke ranjang tidurnya, kemudian menutupi tubuh Naura dan mengambil kaos untuk dipakai.
"Kalian ngapain hah!" Ketus Aqueena lalu masuk kedalam kamar Naura dan Arka.
Arkan yang ketahuan pun menghela nafas panjang.
"Kalau laki bini ngapain di kamar!" Celetuk Arka kemudian menatap Aqueena.
"Laki bini?"
"Naura bini gue Queen!" Sahut Arka, kemudian mendorong Aqueena untuk keluar kamar.
"Sejak kapan?, Ehhh!"
"Udah keluar dulu, shittt!" Ucap Arka sambil mendorong Aqueena keluar kamar.
Dilihatnya Naura menggeliat perlahan kemudian membuka mata.
Brakkk...!
Pintupun tertutup kembali, dan Arka berhasil mengusir kakaknya keluar kamar.
Memang badan Arka lebih besar dari Aqueena, makanya ia lebih kuat untuk mendorong Aqueena keluar kamar.
"Siapa?" Ucap Naura perlahan.
"Queen!"
"Astaghfirullah!" Sahut Naura kemudian beranjak dari tidurnya.
"Pasti salah paham!"
" Ya begitulah!" Sahut Arka.
Arkan menunggu Naura untuk memakai pakaian kembali, kemudian keluar dari kamarnya.
Sementara Arkan yang duduk di sofa tertawa cekikikan meski ditutup menggunakan telapak tangan.
Aqueena dengan kedua tangan mengepal dipinggang, serta matanya menyorotkan kemarahan, menatap Arka dan Naura yang baru keluar dari kamar.
Pipi Naura bersemu merah, meski wajahnya tampak gugup dan malu-malu. Malu karena Aqueena telah melihat tubuhnya yang poloos ketika berduaan dengan Arka.
"Coba Jelasin!" Ketus Aqueena masih berkacak pinggang.
Arkan melotot ke arah Arkan yang masih tertawa dan ditutupi dengan tangannya.
"Pasti ulah elu Ka!" Ketus Arka sambil menunjuk ke arah Arkan. Namum Arkan hanya menggelengkan kepala.
"Ga usah nyalahin orang lain Lo!" Aqueena kembali berbicara ketus kepada Arka adiknya.
"Ckk, Naura bini gue Queen, Kakek juga tahu!, orang dia sama Om Hendar yang menikahkan kok!" Sahut Arka kemudian duduk di sofa, diikuti oleh Naura.
"Kapan?, kok ga kasih tahu!, pasti kalian mesum duluan kan?"
"Jadi kakek dan Om Hendar terpaksa menikahkan kalian!" Lanjut Aqueena.
"Hais!, mana ada?" Sahut Arka.
Naura sejak tadi hanya diam sambil menundukkan wajahnya, malu, itulah yang saat ini ia rasakan.
"Mana ada!, mana ada!"
"Kenapa papa mama sama gue ga dikasih tahu!" Lanjut Aqueena.
"Itu ide kakek Queen!"
"Hahahaha...!" Arkan tertawa lepas mendengar jawaban dari saudara kembarnya itu.
Membuat Arka melotot ke arah Arkan.
"Ketawa Lo!"
"Ini ngomong sama gue, ga usah mengalihkan pembicaraan!" Ketus Aqueena kembali.
Arkan menghela nafas panjang, kemudian menatap Aqueena kakaknya.
"Emang itu keinginan kakek dan nenek Queen!, masih ga percaya elu!, tanya noh sama kakek!" Ketus Arka, karena Aqueena tidak percaya perkataannya.
Aqueena memang tidak percaya begitu saja, kemudian ia melangkah menuju ke kamar untuk mencari ponselnya, namun tidak ia temukan.
"Sialan, hp gue ketinggal dirumah!"
Kemudian ia keluar kembali untuk menemui adik-adiknya.
"Pinjam hp Lo!"
"Ah elah!, Yang ambilin ponsel gue dong!"
Naura mengangguk, meski masih menunduk, kemudian melangkah menuju ke kamar.
"Yang?, Hello!!, sudah bucin Lo sama Naura!"
"Biarin!, bini gue ini!, daripada elu bucin tapi ga dapat restu!" Celetuk Arka yang mengetahui jika kakaknya tidak mendapatkan restu orang tua dari Ervan kekasihnya.
Sebab Aqueena tidak menunjukkan jika dirinya adalah keturunan Mahendra.
Karena semenjak kehilangan putranya dahulu, Aqueena dilarang untuk menunjukkan jatidirinya, meski papanya sering juga mengajak Aqueena bertemu kolega bisnis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hayoooo
вєяѕαмвυηg...