 
                            Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.
Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.
Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.
Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 "Diversifikasi Produk dan Rencana Pemasaran"
...Beberapa hari berikutnya, desa itu berubah menjadi sarang aktivitas. Kenzo membagi waktunya antara Kakek Genji, Nenek Kiku, dan Haru/Midori, memastikan setiap 'lini produksi' berjalan efisien....
...Di gubuk Kakek Genji, Kayu Api Naga terbukti menjadi 'bahan bakar revolusioner'. Tungku mencapai suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan Kakek Genji menempa besi menjadi bilah yang lebih tipis, lebih tajam, dan lebih kuat. 'Tombak Predator Mark II' telah diproduksi untuk seluruh anggota 'Unit Keamanan'. Bahkan, Kakek Genji berhasil membuat 'perisai' pertama yang ringan namun sangat kokoh, terbuat dari Kayu Api Naga dan kulit beruang....
..."Ini adalah 'produk andalan' kita untuk pasar pertahanan," Kenzo mengumumkan, saat mereka menguji perisai itu. "Kita bisa menjual ini ke desa-desa yang menghadapi ancaman dari binatang buas atau mungkin... dari kelompok bandit."...
...Sementara itu, di gubuk Nenek Kiku, 'ramuan penyembuh' dan 'penambah stamina' mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih besar. Kenzo dan Kaito membantu Nenek Kiku menyempurnakan 'resep' dengan ide Kenzo untuk mencampur ramuan dengan madu, menciptakan 'konsentrat herbal' yang lebih awet dan mudah dikonsumsi....
..."Ini 'Ramuan Pemulih Kenzo'," Nenek Kiku menamai produk baru itu. "Rasanya manis dan khasiatnya kuat."...
..."Nama yang bagus, Nenek!" Kenzo tersenyum. "Kita akan 'mematenkan' nama ini. Kita akan menjualnya dalam botol kecil yang terbuat dari labu kering, sehingga mudah dibawa dan digunakan saat genting."...
..."Dan 'produk' keramik dari Desa Hutan Bayangan juga sudah tiba," Midori melaporkan, ia mencatat setiap item di gulungan kulitnya. "Keramik-keramik itu cantik. Beberapa mangkuk dan beberapa guci penyimpanan."...
..."Itu adalah 'produk nilai tambah'," Kenzo menjelaskan kepada Midori. "Kita tidak akan menjualnya murah. Kita bisa menggunakan ini untuk 'barter' dengan barang-barang yang tidak kita miliki, atau menjualnya di pasar yang lebih besar dengan harga yang lebih tinggi."...
...Kenzo kemudian mengumpulkan semua 'produk' yang mereka miliki: kulit serigala dan beruang yang sudah diolah, Tombak Predator Mark II, perisai, Ramuan Pemulih Kenzo, dan keramik dari Desa Hutan Bayangan....
..."Sekarang saatnya untuk 'pemasaran'," Kenzo mengumumkan. "Kita punya 'portofolio produk' yang kuat. Kita punya 'keunggulan kompetitif' yang jelas. Sekarang, kita harus membawa ini ke 'pasar' yang lebih besar."...
...Ichiro, yang sedang mengasah Tombak Predator Mark II-nya, mendongak. "Pasar yang lebih besar? Maksudmu kota, Manajer Kecil?"...
..."Tepat sekali, Ichiro-san," Kenzo mengangguk. "Kota. Di sana ada lebih banyak 'permintaan', lebih banyak 'pedagang', dan lebih banyak 'modal'."...
..."Tapi kota itu jauh," Kaito menyela. "Dan banyak orang jahat di jalanan."...
..."Itulah sebabnya kita akan pergi dengan 'Tim Keamanan' kita," Kenzo menjawab. "Ichiro-san, kamu akan memimpin misi 'ekspedisi dagang' ini. Kaito-san dan Tatsuya juga akan ikut. Kalian akan menjadi 'perwakilan penjualan' dan 'agen keamanan' kita."...
...Tatsuya bersemangat. "Kita akan ke kota? Aku belum pernah ke kota!"...
..."Ini bukan hanya perjalanan, Tatsuya," Kenzo mengingatkan. "Ini adalah 'misi strategis'. Kalian akan membawa 'produk sampel' kita. Kalian akan mencari 'pedagang besar' yang tertarik dengan produk kita. Kalian akan mencari 'informasi' tentang harga pasar di kota. Dan yang paling penting, kalian akan menunjukkan 'profesionalisme' dan 'kekuatan' Unit Keamanan kita."...
...Kenzo kemudian memberikan instruksi detail kepada Ichiro tentang cara 'negosiasi'. "Jangan jual semua. Jual hanya sedikit. Ciptakan 'rasa langka'. Katakan bahwa 'produksi' kita terbatas. Ini akan menaikkan 'permintaan' dan 'harga'."...
...Ichiro dan Kaito, yang kini telah menjadi pemburu yang tidak hanya kuat tetapi juga cerdas, mengangguk. Mereka siap untuk tantangan baru ini....
...Kenzo tersenyum puas. Dengan setiap langkah, kerajaannya semakin berkembang. Dari sekadar bertahan hidup, mereka kini bersiap untuk menaklukkan 'pasar' kota. Dia adalah Kenzo Tanaka, dan dia tidak akan berhenti sampai dia mencapai puncak lagi....
...Fajar menyingsing, membawa semangat baru. Ichiro, Kaito, dan Tatsuya, bersama Kuro, bersiap untuk perjalanan ke kota. Mereka membawa beberapa Tombak Predator Mark II dan perisai buatan Kakek Genji sebagai 'display produk' mereka. Keranjang-keranjang penuh dengan kulit serigala dan beruang yang telah diolah, serta botol-botol labu berisi Ramuan Pemulih Kenzo, disiapkan dengan hati-hati....
..."Ingat 'identitas merek' kita," Kenzo mengingatkan. "Kita adalah 'Unit Keamanan Desa', bukan sekadar pemburu biasa. Produk kita mencerminkan 'kualitas' dan 'keandalan'."...
...Ichiro mengangguk, ekspresinya serius. "Siap, Manajer Kecil. Kami akan mewakili desa kita dengan baik."...
...Kenzo kemudian memberikan 'instruksi pemasaran' terakhirnya. "Cari pedagang yang terlihat jujur dan berpengaruh. Jangan terburu-buru menjual. Biarkan mereka melihat 'kualitas' produk kita terlebih dahulu. Buat mereka penasaran. Dan yang terpenting, jangan pernah mengungkapkan 'sumber daya' kita yang paling berharga – Kayu Api Naga. Itu adalah 'rahasia dagang' kita."...
...Tatsuya bersemangat, mengelus kepala Kuro. "Kami akan membuat mereka terkesan!"...
...Perjalanan ke kota memakan waktu beberapa hari. Jalanan yang belum pernah mereka lewati sebelumnya, desa-desa baru yang mereka lewati, semua menjadi pengalaman baru. Mereka menghadapi cuaca yang berubah-ubah dan harus waspada terhadap potensi perampok di jalan. Namun, dengan 'Tombak Predator' di tangan dan strategi Kenzo di kepala, mereka merasa percaya diri....
...Ketika akhirnya mereka tiba di gerbang kota, pemandangan itu membuat mereka terpana. Kota itu jauh lebih besar dari desa mana pun yang pernah mereka lihat. Bangunan-bangunan tinggi, jalanan berbatu yang ramai dengan orang-orang, pedagang, kereta kuda, dan hiruk pikuk suara....
..."Ini... ini luar biasa," Tatsuya berbisik, matanya terbelalak....
...Ichiro mengangguk. Dia juga terkesan, meskipun berusaha menyembunyikannya....
...Mereka memasuki kota, mengikuti arahan Kenzo untuk mencari area pasar utama. Aroma rempah-rempah, makanan yang dimasak, dan berbagai barang dagangan menyerbu indra mereka. Ribuan orang bergerak di sekitar mereka, masing-masing sibuk dengan urusan mereka sendiri....
..."Baiklah, Kaito," Ichiro memulai, ia mencoba meniru ketenangan Kenzo. "Kita akan mulai dari sini. Ingat instruksi Manajer Kecil. Kita mencari 'pedagang besar' yang terlihat 'berpengaruh' dan 'jujur'."...
...Mereka berjalan di sepanjang barisan kios, mengamati pedagang dan barang dagangan mereka. Ada pedagang kain, rempah-rempah, buah-buahan eksotis, perhiasan, dan tentu saja, senjata dan alat-alat....
...Kaito melihat seorang pedagang senjata tua dengan janggut panjang, duduk di antara tumpukan pedang dan kapak. Matanya yang keriput terlihat tajam, mengamati setiap pembeli potensial....
..."Itu mungkin 'target' kita," Kaito berbisik kepada Ichiro. "Dia terlihat berpengaruh."...
...Ichiro mengangguk. Dengan langkah mantap, mereka mendekati kios pedagang senjata itu. Ichiro meletakkan Tombak Predator Mark II miliknya di tanah, bersandar pada salah satu tiang kios. Kilauan bilahnya menarik perhatian pedagang itu....
..."Apa yang bisa kubantu, anak muda?" tanya pedagang itu, suaranya serak. "Mencari senjata baru?"...
..."Kami datang untuk menawarkan 'produk' yang lebih baik," kata Ichiro, ia meniru nada percaya diri Kenzo. "Kami punya senjata, pelindung, dan ramuan yang tidak akan kau temukan di tempat lain."...
...Pedagang tua itu mengangkat alis. "Oh ya? Aku sudah melihat semua jenis senjata dan ramuan dari seluruh penjuru negeri. Apa yang kalian tawarkan yang begitu istimewa?"...
..."Ini," Ichiro menunjuk Tombak Predator Mark II-nya. "Ditempa dengan metode baru, dari material unggulan, dan dirancang untuk 'efisiensi' dan 'kualitas'."...
...Kaito lalu mengeluarkan sehelai kulit beruang yang telah diolah dengan sempurna, menunjukkannya kepada pedagang itu. "Kulit ini bisa dibuat menjadi pelindung terbaik. Tahan terhadap serangan dan cuaca ekstrem."...
...Tatsuya juga mengeluarkan satu botol labu berisi Ramuan Pemulih Kenzo. "Dan ramuan ini, bisa memulihkan stamina dan menyembuhkan luka dengan cepat. Resep rahasia desa kami."...
...Pedagang tua itu mengamati produk-produk mereka dengan mata tajam. Ia mengambil Tombak Predator Mark II, mengayunkannya beberapa kali. Ia merasakan keseimbangan dan ketajamannya. Ia juga memeriksa kulit beruang, merasakan kehalusan dan ketebalannya. Lalu ia mengambil botol labu ramuan, mengendusnya....
..."Menarik," gumamnya. "Memang tidak seperti barang biasa yang kubeli. Tapi 'harga'nya?"...
...Ichiro tersenyum. Ini adalah 'momen negosiasi' yang telah dilatih Kenzo. "Untuk 'kualitas premium' ini, harga kami juga 'premium', Tuan."...
...Ekspedisi dagang ke kota baru saja dimulai, dan 'Unit Keamanan' desa Kenzo telah membuat 'impresi' pertamanya....