Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Senna menatap tajam zamora. Bukan hanya Senna Margareta, Marcus, baskara yang bersembunyi dan juga morgan. Tangan mereka terkepal erat marah atas keberanian zamora.

Sedangkan tiga raja dan draco terkekeh, menatap para penjahat yang berada di belakang layar. Melihat mereka di buat emosi tetapi tidak berdaya menunjukkan dirinya.

"Hadiah apa zamora, lebih baik kamu simpan uang mu, aku tahu hidup mu hanya anak pembantu. Tidak mampu membelikan hadiah untukku." Ucapnya dengan nada sombong tersirat penuh amarah.

Zamora terkekeh tipis. "Aku anak pembantu ya? Kamu yakin??" Tanya zamora dengan nada santai.

Semu tamu mendengarkan perseteruan antara zamora dan senna. Mereka pun penasaran dengan serius menatap mereka, yang barada di panggung. Nindy terkejut begitu juga tiga tema senna. Tetapi untuk teman-teman senna, mereka tidak akan pernah membela senna lagi.

Tangan senna mengepal erat buku-buku jarinya memutih menahan amarah. Margaretha mendekati senna.

"Zamora, jangan lancang kepada nona senna anak majikan ibumu ini?" Ucap margaretha lantang.

Semua para sahabat zamora dan senna terkejut. Zamora seorang wanita.

Bisik-bisik para teman sekolah terdengar. Terkejut wanita cantik di depannya zamora.

"Waw, lihatlah! seorang ibu bukan membela anaknya, malah membela anak majikannya. CK.. Kalian tahu tidak kalian mirip bagaikan anak dan ibu." Jawabnya membuat semua orang menatap mereka dan membenarkan ucapan zamora.

"Sudah lah, aku tidak ingin membuat teka-teki. Aku kan berikan hadiah untukmu. lihatlah ini." Ucap zamora tersenyum menyeringai..

Tiba-tiba layar di belakang panggung menampilkan gambar tubuh seorang wanita yang saling menempel dengan seorang pria yang tidak lain adalah Marcus. Desahan mereka menggema. membuat darah para tamu mendidih, mereka merasa jijik dan mencemooh.

"Sialan!" Pekik margaretha marah.

Kini video berputar berbeda. Dimana daddy tommy Di ancam. Hingga menukar zamora dan senna. Para tamu tambah terkejut. Mereka terkejut ternyata selama ini Senna asli zamora yang diperlakukan tidak adil.

Video-video itu terus muncul. Dimana zamora disiksa, dan di perintahkan menyamar menjadi pria..

Semua terkejut. Baskara dan morgan pun terkejut. Namun baskara terkejut ternyata asisten pribadinya yang dia percaya berkhianat dan baskara yakin senna bukan anaknya. Tubuhnya lemas seketika. Merasakan rasa sakit dan rasa marah yang memuncak, tetapi dia tidak bisa keluar dari penyamarannya.

Morgan dan Marcus memerintah anak buahnya untuk mematikan video tersebut.

Senna terpaku di tempatnya, wajahnya pucat pasih. Tangannya mencengkram samping gaunnya sampai kencang hingga buku-buku jarinya memutih. Dia mulai takut dan gelisah. Semua terbongkar.

Sedangkan margaretha. Tubuhnya menegang, matanya menatap marcus meminta bantuan. Marcus menatap memberikan kode tenang. Akhirnya margaretha memberanikan diri.

"Hentikan tayangan ini, matikan zamora." Bentak margaretha dengan wajah merah padam, menatap zamora, meminta di hentikan tayangan video tersebut.

Namun layar tetap menyala. Zamora menatap balik margaretha. "Hmm, lihat lagi baik-baik margaretha. " ucapnya dengan tangan yang di silangkan di depan dada, disampingnya draco tetapi setiap menjaganya.

Tiba-tiba muncul video berbeda kembali. Desahan margaretha dan baskara terlihat.

"Sayang, Anak kita Senna sebentar lagi menikah. Aku akan menghabisi zamora agar tidak menggangu rencana kita." Ucap Baskara di sela gerakan panasnya

"Tetapi, dia cucumu sayang." Jawab margaretha sambil mendesah dibawah kukungan bara.

"Aku tidak perduli zamora cucuku, yang aku pedulikan anakku Senna." Jawab baskara.

Nyonya Aulia mengepalkan tangannya. Istri dari baskara tidak menyangka baskara tega mengkhianatinya dengan seorang pembantu.

Tiba-tiba layar berputar kembali. Desahan margaretha dengan Marcus terlihat.

"Sayang, anak kita Senna hrus bahagia dan menikahi para raja. Biarkan kakek tua bau tanah itu menyiksa cucunya sendiri. Kakek tua bodoh, anak kita dianggap anaknya, karena cintanya buta terhadapmu." Ucap Marcus disela gerakan panas menciumi leher jenjang margaretha dengan tubuh mereka yang naked.

Tangan baskara terkepal erat. Zamora tersenyum sinis.

Para tamu berbisik-bisik sebagian menutup mulut dengan terkejut. Melihat baskara sang pria tua terhormat, bercinta dengan pelayan dan yang membuat mereka semua terkejut ucapan mereka terhadap baskara.

"Ya ampun, menjijikan!" Teriak para tamu

"Tega sekali, seorang kakek begitu tega terhadap cucunya. Ingin menghabisi nyawa cucunya." Umpat para tamu.

Bisikan menggema di ballroom diselingi wajah terkejut para tamu.

Baskara terdiam, wajahnya kaku dan rahangnya mengeras. Darahnya seakan-akan berhenti mengalir. Sementara marcus dan morgan bersiap mengambil ancang-ancang untuk menghentikan semuanya.

Daddy tommy, mami dania terkejut dengan semuanya. Dia memang telah melihat video tersebut, tetapi video ini lebih banyak dan ucapan ayahnya sendiri membuat hati Tommy membeku.

Nyonya besar Aulia mengepalkan tangannya. Dia berjalan mendekati margaretha.

Plak! Tamparan menggema di pipi margaretha.

"Dasar jalang." Ucapnya lupa dirinya yang bersembunyi..

Para tamu terkejut. wanita yang di culik muncul menampar selingkuh suaminya.

"Waw, nyonya Aulia. Anda akhirnya keluar dari persembunyiannya." Ucap zamora menyindir.

Deg..

Nyonya Aulia terkejut dia lupa.

"Sudahlah, sekarang lebih baik kalian tidak perlu sembunyi lagi, karena aku ingin membalas kalian semua." Ucap zamora lantang.

Tiba-tiba beberapa polisi datang. Membuat margaretha dan yang lainnya terkejut.

"Zamora, kamu keterlaluan." Teriak Senna marah.

"Yang keterlaluan kalian, membuat hidup zamora hancur dan kalian bersenang-senang diatas penderitaan zamora." Ucapnya dengan suara menantang.

Senna mendekati zamora hendak menampar zamora. Tetapi di hentikan draco. Draco mencengkram tangan sena erat hingga memerah dan menghempaskan tubuhnya. Hingga terjatuh." "Jangan sentuh istriku, bitch." Ucap draco dengan aura dingin.

Tiba-tiba lampu tembak menyorot ke arah baskara, Markus dan juga morgan. Mereka terkejut. semua para tamu menatap meraka.

Polisi mencoba menangkap mereka, tetapi mereka melawan. Tiga raja yang dari tadi diam akhirnya turun tangan.

Raja Kinsey melawan Marcus. Raja Arsen melawan Morgan.

Bugh.. Bugh.. Bugh.. Bruk.. Bruk..

Morgan dan Marcus kalah.

"Bagaiman Senna? kalian telah membuat zamora menderita, sekarang giliran kalian menderita." Ucap zamora dengan kilatan mata dingin.

Baskara berlari mendekati margaretha dan menamparnya kencang.

Plak! "Dasar jalang, kamu menipuku. Sialan!" Pekiknya marah.

Tamparan yang sangat kencang membuat margaretha terjatuh kelantai.

"Tommy dan Dania. Maafkan ayah."Ucapnya dengan nada menyesal.

"Maaf ku sudah habis, untukmu tuan baskara." Ucap Daddy Tommy dan Dania.

Baskara menatap penuh rasa bersalah kepada zamora.

"Sudahlah kakek tua, tidak perlu memandang ku seperti itu. Dimanakah pandangan mu yang sangat berbinar, ketika ingin menghabisi nyawaku " Ucap zamora membuat tubuh kakek baskara mendadak membeku.

Ballroom yang tadinya penuh cahaya, kini menjadi panggung dan lautan drama menjijikkan dari para orang-orang jahat yang telah membuat zamora menderita.

Ketiga para raja langsung mendekati zamora dan memeluknya erat.

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Tanya raja gabriel mengecup bibir zamora. Begitu juga raja arsen dan Kinsey.

Senna yang melihatnya mengepalkan tangannya. sedangkan para tamu terkejut. Tetapi mereka tidak berkata-kata apa-apa. karena di negara mereka, wanita memiliki banyak suami sudah terbiasa.

Mereka mendukung para raja, untuk menikahi zamora karena kehidupan zamora yang kelam dan menyedihkan menurut para tamu.

Polisi menangkap mereka satu persatu dan membawanya. Tanpa mereka tahu sebenernya mereka di bawa ke markas draco. Di ruang bawah tanah tempat penyiksaan para pengkhianat.

Di panggung, di depan para tamu yang masih hadir ketiga raja bersimpuh dengan gaya bak seorang kekasih melamar pujaan hatinya.

"Sayang, maukah kamu menikah dengan ku?" Raja gabriel bersimpuh melamar zamora.

"Zamora tersenyum tipis." Iya hubby." Jawab zamora.

Raja Arsen yang tidak mau kalah pun melakukan hal yang sama.

"Honey, maukah kamu menikah dengan ku juga?" Tanya raja Arsen.

"Iya my king." Jawab zamora.

Raja Kinsey pun melakukan hal yang sama.

"Baby, jangn lupakan aku, Maukah kamu menikah dengan ku juga?" Tanya raja kinsey.

"Iya my king one." Jawab zamora tanpa memikirkan semuanya lagi.

Para tamu bersorak gembira. Panggung yang hancur, kini kembali bercahaya. Dengan lamaran tiga raja yang terlibat posesif.

Tiba-tiba sebuah belati melayang ke arah draco. draco yang sigap dan sudah terbiasa, menangkap belati tersebut. Membuat semuanya terkejut. Di belati itu terdapat kertas kecil.

Draco membuka kertas tersebut.

"Zamora Crystal milikku. Buka milik kalian. Aku akan mengambil milikku kembali. Maka kalian berempat bersiaplah. Tetapi, kalian tidak akan bisa menghentikan aku. karena aku sang pengendali dunia novel ini, my queen tunggu kedatangan ku, untuk menjemput mu." Isi surat yang berada di di belati.

Zamora membaca surat itu. Tubuhnya menegang, rasa takut mendera di dada. "Tulisan ini-- batinnya terjeda.. Dia--- tidak mungkin berada di dunia novel ini." Batinnya ketakutan.

Draco memeluk erat tubuh zamora yang bergetar. Ketiga raja mengepalkan tangannya, melihat tubuh kekasihnya bergetar.

Daddy tommy dan mami audrey melihat semua itu. Mereka mendekat.

"Raja draco, lebih baik kamu bawa zamora untuk istirahat. Ini juga sudah malam. Kami yang akan ambil alih pesta ini." Ucap daddy tommy khawatir melihat zamora.

Raja draco menganggukkan kepalanya. Dia langsung menggendong zamora ala bridal style. "Sayang, tidak usah takut, ada aku." Ucap draco menenangkan zamora. Karena tubuh zamora masih bergetar.

Ketiga raja pun mengikuti draco.

Draco membawa masuk zamora ke mobilnya. Draco Duduk di belakang memangku zamora di sampingnya raja gabriel. Sedang raja Arsen mengemudikan mobilnya disampingnya raja Kinsey.

"Sayang, kami ada disini. Kamu jangan takut dengannya." Ucap raja gabriel mengecupi pucuk kepala zamora.

"Dia--- kenapa dia bisa berada di dunia ini?" Ingatan zamora berputar.

Ingatan zamora Crystal:

"Aryan, lepaskan aku. "Teriak zamora tubuhnya di rantai kedua tangan dan kakinya hingga berbentuk huruf X di atas kasur besar.

Seorang pria tampan namun terlihat sangat dingin. Naik dia atas kasur tersebut menggunakan bathrobe berwarna hitam. Dengan rambut yang acak-acakan dan basah.

"Hmm, melepas kamu sayang, tidak akan pernah. Aku akan menghukum kamu seminggu tanpa keluar dari kamar. Memuaskan aku." Desisnya dengan suara serak namun tidak main-main.

"Aku mohon Aryan, mereka hanya teman ku. Kenapa kamu tega membunuh mereka semuanya?" Teriak Zamora Dengan air mata yang telah mengalir.

"Aku sudah peringatkan kamu zamora Crystal kamu milikku. milik aryan Osvaldo. Aku tidak suka milikku berdekatan dengan pria lain sayang." Jawabnya dengan mata penuh obsesi.

"Sekarang, nikmati hukuman mu." Ucapnya dengan suara serak.

Serek.. Suara pakaian zamora yang telah tersobek oleh Aryan begitu mudahnya.

Zamora yang terantai tidak bisa berbuat apa-apa. Air matanya mengalir deras. Aryan tersenyum melihat air mata zamora dan menjilat air matanya. "Air mata ini milikku. Hanya boleh keluar karena aku." Desisnya menjilati air mata zamora penuh obsesi

"Dasar gil--- Mmmhh." Ucapan zamora terhenti Aryan membekap mulutnya dengan ciuman yang kasar, menggebu dan penuh hasrat. Tangannya berselancar di tubuh zamora. Bibir zamora dihisap, dilumat dan digigit kecil. Tangannya bermain di squishy zamora.

Tubuh zamora bagaikan kanvas yang tidak bisa bergerak. Terkunci oleh rantai yang membelenggu jiwa dan tubuhnya. Aryan terus mencium bibir zamora dengan ganas dan melepaskannya setelah zamora lemas.

"Sebelum aku melahapmu. Aku ingin kamu mengeluarkan cairan cintamu sayang. Aku ingin meminumnya. agar kau tahu kamu milikku, hanya milikku." Ucapnya mengelus bibir zamora yang terluka dan bengkak.

Tangannya menyusuri bunga zamora membuat zamora mendesah. Dan mencapai puncak dan mengeluarkan cairan cintanya. Lalu dia menghisapnya tanpa ampun. Itu dilakukan berkali-kali hingga zamora mencapai puncak berkali-kali dan lemas.

Melihat zamora lemas Aryan mengukung zamora dan melepaskan rantai yang membelenggu tangan zamora, tetapi tidak dengan kakinya.

"Sayang, bersiaplah." Bisik aryan mengulum telinga zamora.

"Aryan aku mohon. jleb.. Akh.. sakit Aryan." Aryan terus menerobos tanpa henti. Mahkota zamora yang telah dijaga di rampasnya tanpa ampun.

"Nikmat, dan seminggu kamu tidak akan bisa keluar sayang. " Ucapnya dengan nada penuh penekanan.

"Sayang, minumlah ini." Draco membuyarkan lamunan zamora, dia memberikan segelas air. Zamora tidak sadar dia sudah berada di kamar draco. Ketiga raja pun berada di hadapannya. menatap khawatir dirinya. Posisi zamora duduk bersandar di kasur. Di kelilingi empat raja.

"Dia berada di dunia ini. Dia tidak pernah main-main dengan ucapannya. Setiap menghukum aku, seminggu lebih aku di buat tidak berdaya di kasur. dia selalu membuktikan ucapannya. Mau aku lemas pun dia tidak peduli. Aku takut." Batinnya ketakutan.