Mysterious Girl

Mysterious Girl

1

Achassia Alora adalah gadis misterius yang sangat menutup identitasnya. Semua orang yang melihatnya akan berpikir jika gadis itu adalah gadis miskin karena setiap hari ia akan berangkat sekolah dengan angkutan umum atau ojek. Tapi siapa sangka jika gadis adalah cucu dari salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.

Smith adalah marga keluarganya sekaligus nama belakang gadis itu yang tidak pernah di ketahui siapapun. Siapa yang tidak mengenal Javas Smith? Pengusaha kaya raya yang memiliki perusahaan di bererapa Negara, bahkan wajahnya selalu muncul di TV dan media sosial lainnya. Dia dan keluarganya sudah menetap di Amerika sejak 20 tahun yang lalu.

Tentu saja tidak ada yang akan mengira jika Achassia adalah cucu dari tuan Smith. Achassia dan ibunya di usir 6 tahun yang lalu, karena ibu Achassia di tuduh telah membocorkan data pribadi perusahaan. Sedangkan ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan saat ia berusia 8 tahun.

Tentu saja semua tuduhan itu tidak benar, yang sebenarnya terjadi adalah putri tuan Smith sendiri. Zetta adalah adik Vernon, yang berarti dia adalah Bibi Achassia. Zetta melakukan hal itu karena iri pada Isvara. Menurutnya Isvara hanya menantu yang berarti hanya orang luar bagi keluarganya, tapi sang ayah jauh lebih mempercayai Isvara dari pada dirinya untuk menggantikan posisi Vernon di perusahaan.

Karena sudah terlalu emosi, Tuan Smit mengusir menantu dan cucunya tanpa mencari bukti lebih dulu. Untung saja saat itu Isvara masih mempunyai tabungan untuk membawa Achassia kembali ke Indonesia. Jika saja ia memiliki kerabat dan orang tua, mungkin dia dan putrinya masih memiliki tempat untuk pulang, sayangnya ia dulu di besarkan di panti asuhan. Jadi dengan sisa uang yang ia punya, Isvara menyewa rumah kecil untuk ia tinggali bersama Achassia. Setidaknya mereka memiliki tempat untuk berlindung dari pada harus tinggal di jalanan.

Penderitaan Isvara dan Achassia tidak sampai di situ saja. Zetta tau jika Isvara adalah orang yang sangat pintar dan akan mudah di terima banyak perusahaan, jadi dia menghasut Tuan Smit untuk membuat Isvara tidak di terima bekerja di perusahaan manapun. Keadaannya tentu saja membuatnya sangat putus asa dan ingin menyerah, tapi saat melihat putrinya dia kembali bangkit untuk berjuang demi hidup mereka berdua.

Sampai pada akhirnya, ia bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan. Meskipun semua itu tidak cukup untuk biaya hidup dan sekolah Achassia, tapi Isvara tetap berusaha agar putrinya bisa tetap bersekolah. Achassia tidak pernah meminta apapun dan sama sekali tidak pernah mengeluh tentang keadaan mereka sekarang. Hal itu membuat Isvara kasihan pada putrinya karena harus mengalami hidup sulit seperti ini. Bahkan untuk membelikan tas baru saja ia belum bisa, meskipun begitu putrinya sama sekali tidak mengeluh padanya.

Sejak kehidupan mereka berubah, Achassia semakin giat belajar dan sering mengikuti lomba. Saat SMP gadis itu mendapatkan beasiswa, membuat kehidupannya dan juga sang ibu jauh lebih baik karena tidak lagi membayar uang sekolah. Isvara memutuskan berhenti bekerja di restoran dan membuka cafe sederhana dengan tabungan selama 3 tahun bekerja di restoran tempat ia bekerja sebelumnya dan saat kehidupan mereka mulai membaik.

Selain belajar tentang pelajaran, Achassia juga mulai belajar komputer saat SMP. Terkadang gadis itu akan menggunakan komputer sekolah dan pergi ke warnet sepulang sekolah. Kepintaran dari orang tuanya tidak di ragukan lagi, bahkan bisa di bilang gadis itu sangat jenius. Tanpa di sadari ia sudah masuk dalam dunia hacker.

Peretas/Hacker adalah ahli komputer yang terampil yang menggunakan pengetahuan teknis mereka untuk mengatasi masalah. Sementara "peretas" dapat merujuk ke setiap programmer komputer yang terampil, istilah ini telah menjadi terkait dalam budaya populer dengan "peretas keamanan", seseorang yang, dengan pengetahuan teknisnya, menggunakan bug atau exploit untuk membobol sistem komputer.

Sejak saat itu Achassia sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Awalnya ia hanya memperbaiki akun seseorang yang di hack, melacak plat mobil atau meretas cctv, tapi saat mulai masuk SMA Achassia mulai bisa masuk ke dalam dark web, membuatnya tau lebih banyak informasi dan dia juga mulai sering di hubungi lewat email oleh beberapa orang untuk mengamankan data. Kebanyakan yang menghubunginya adalah pengusaha sukses dan kaya raya. Tentu saja tujuannya menghubungi Acha untuk mengamankan data-data perusahaan.

Dark web adalah bagian tersembunyi dari internet yang tidak diindeks oleh mesin pencari biasa, diakses melalui peramban khusus seperti Tor. Dark web menampung aktivitas legal dan ilegal, menawarkan anonimitas tetapi juga menimbulkan risiko seperti penipuan dan konten terlarang.

Setiap mendapatkan uang, Achassia diam-diam memasukkan uang hasil kerjanya ke dalam tabungan Mama-nya. Oleh karena itu mereka bisa membuka cafe sendiri. Bahkan sampai saat ini Isvara sama sekali tidak mengetahui tentang hal itu.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Hari ini adalah hari pertama Achassia sekolah setelah liburan akhir semester dan tahun ini gadis itu sudah kelas 2 SMA. Sekolahnya adalah salah satu SMA favorit dan biayanya cukup mahal. Tentu saja Isvara sangat mendukung jika putrinya bisa bersekolah di sekolah yang bagus. Achassia membiayai sekolahnya sendiri dengan hasil kerjanya selama hampir 3 tahun ini. Sedangkan yang Isvara ketahui, putrinya bisa bersekolah di sana karena mendapat beasiswa dan sampai saat ini ia belum mengetahui tentang hal yang di sembunyikan putrinya.

Achassia sudah rapih dengan seragam sekolahnya, kemeja putih dan rok kotak-kotak diatas lutut juga Hoodie hitam kebanggaannya. Entah kenapa hari ini ia tiba-tiba ingin memakai masker, jadi ia meraih satu masker dan menyimpan di saku Hoodie-nya. Gadis itu keluar dari kamarnya, ia melihat sang ibu sedang menyiapkan sarapan di dapur.

"Morning Ma." Sapa Achassia tidak lupa ia juga mencium pipi Isvara.

"Morning sweet heart. Ayo sarapan, nanti keburu telat."

Gadis itu menurut dan langsung duduk diam di kursi. Isvara tersenyum karena putrinya yang selalu patuh, ia mengambil makanan yang di sukai Achassia agar gadis itu bisa segera sarapan.

"Mama hari ini berangkat ke cafe jam berapa?" tanya Achassia.

"Habis sarapan kayaknya."

"Yaudah kita barengan aja perginya."

"Kalau gitu cepetan habisin sarapannya." suruh Isvara membuat Acha segera menghabiskan sarapannya.

Seperti yang sudah di katakan tadi, hari ini Achassia berangkat bersama ibunya. Setelah sarapan mereka berdua langsung berangkat. Isvara menatap aneh penampilan putrinya.

"Kamu kenapa pake masker?" Tanya Isvara pada putrinya saat mereka akan keluar dari rumah.

"Nggak tau, tiba-tiba pengen pake aja." Jawab Acha jujur karena dia juga tidak tau kenapa hari ini ingin memakai masker.

"Ada-ada aja." Isvara menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya. Setelah mengunci pintu merekapun segera berangkat.

Sejak keluar dari rumah tadi, Achassia bisa merasakan jika ada yang sedang memperhatikannya dan Isvara. Hanya menatap dengan ekor matanya, gadis itu bisa langsung menemukan beberapa orang yang mengawasi mereka. Untung saja Isvara tidak menyadarinya.

"Kamu masih temenan sama Anya sama Luna kan, Ra?" Tanya Isvara tapi putrinya hanya diam saja. Sepertinya gadis itu sedang memikirkan sesuatu sampai tidak mendengar ucapannya, batin Isvara.

"Ra, kamu dengerin Mama nggak sih?" Isvara menguncang pelan lengan putrinya sampai membuat gadis itu terkejut.

"Hah, kenapa Mah?" Tanya adis itu bingung harus mengatakan apa.

"Kamu kenapa? Ada yang sakit atau lagi mikirin sesuatu? Tanya Isvara lagi seraya memegang kening gadis itu untuk memeriksanya.

"Enggak, Lora baik-baik aja kok. Mamah tadi ngomong apa?" Tanya Acha berusaha tenang agar tidak membuat Mama-nya curiga.

"Kamu masih temenan kan sama Anya sama Luna?" Ucap Isvara mengulang pertanyaannya.

"Masih, emangnya kenapa?" Acha mengerutkan keningnya, tumben sekali Mama-nya menanyakan hal ini.

"Sering-sering ajakin mereka main ke cafe atau ke rumah. Kayaknya udah lama banget mereka nggak main."

"Iya, nanti Lora bilangin ke mereka."

"Yaudah cepetan jalannya, angkotnya udah nungguin tuh."

"Ayo Mama juga naik, Acha nggak mau Mama kecapean." Ucap Acha menarik tangan Isvara agar bisa naik angkot bersamanya.

Mereka berdua masuk ke dalam angkot. Tujuan mereka memang searah, saat akan berangkat ke sekolah, Achassia akan melewati cafe milik ibunya. Setelah ibunya turun, Achassia terus memikirkan kejadian tadi. Gadis itu sangat yakin jika orang-orang itu di kirim oleh Kakek atau Tantenya, yang paling ia takuti bagaimana jika mereka menyakiti ibunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!