elisa Gilbert seorang perempuan yang memiliki paras cantik serta memiliki sihir yang tidak di ketahui orang sekitarnya terlempar dari dunianya ke dunia lain lewat portal ruang dan waktu bersama kakaknya saat dia di buru oleh pamannya yang sekarang menjadi raja menggantikan ayahnya, dan saat dia berada di dunia asing itu dia sendirian karena berpisah dengan kakaknya dan Elisa pun bertemu dengan seorang kakek-kakek dan tak lama dia pun di suruh menikah dengan cucunya Exel davinson untuk menggantikan mempelai wanitanya yang pergi entah kemana saat hari pernikahannya akan di mulai
- bisakah Elisa membuat exel melupakan calon istrinya dan membuatnya jatuh cinta dan bucin terhadapnya?
- atau dia akan pergi meninggalkan Exel saat kekasih Exel kembali?
kalau penasaran bacalah sampai selesai terima kasih🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maryam mahesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Pagi pun tiba, Exel bangun dari tidurnya, ya dia tidur di ruang kerjanya karena semalam dia tidak bisa tidur jadi dia ketiduran di ruang kerjanya, tubuhnya teras kaku dan sakit akibat dia tidur di kursi kerjanya, Exel pun bangkit dan keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya setelah selesai mandi Exel ingin memakai bajunya akan tetapi di atas kasur tidak tersedia pakaiannya untuk kekantor untuk beberapa hari ini Elisa tidak menyiapkan lagi untuk dirinya sehingga dia harus mengambil sendiri, ya Elisa tidak menyiapkan baju untuk suaminya lagi setelah Elisa melihat suaminya sedang bercumbu dengan wanita lain di dalam ruangan kerjanya
Apa mungkin istrinya lupa untuk menyiapkan bajunya, akan tetapi kenapa sudah beberapa hari ini istrinya tidak menyiapkannya." pikirnya dan dia langsung menuju walk in closet dan memakai pakaiannya setelah selesai dan rapi dia pun keluar dari dalam kamarnya menuju ruang makan, setelah sampai dia duduk di kursi biasa dia duduki di meja makan dan dia menunggu istrinya untuk sarapan bersama tetapi istrinya belum kelihatan juga sehingga Exel memanggil bi ani
BI Ani! " teriak Exel
BI Ani yang di panggil oleh Exel pun lari tergopoh-gopoh
Ya tuan ada apa? ada yang bisa bibi bantu? Tanya Bi Ani
Tidak bi, saya cuma mau nanya saja, di mana Elisa? Tanya Exel
Nyonya belum bangun, nyonya masih di dalam kamar tuan." jawab BI Ani
Benarkah? tidak biasanya dia bangunnya kesiangan." raut wajah Exel pun terlihat sekilas kecewa
Dan dia pun memulai sarapannya, akan tetapi pada suapan pertamanya agak beda rasanya
BI Ani! "
Ya ada apa tuan." tanya Bi Ani
BI siapa yang membuat sarapan hari ini? " tanya Exel pada BI ani
Oh koki Toni tuan." ya koki toni yang khusus di bekerjakan di mansion milik Exel dia lah yang memasak semua makanan untuk Exel dan makanan yang di masak koki yang bernama Toni itu dia sangat menyukainya dan pas di lidahnya, akan tetapi saat Elisa datang ke Mensionnya dan setelah menikah dengannya, selama 2 tahun ke belakang Elisa lah yang memasak dan semua urusan masak memasak di lakukan oleh Elisa dan koki Toni hanya membantunya saja serta masakan Elisa pun sangat lezat dia menyajikan masakannya dengan bangga pada Exel, akan tetapi hanya di tanggapi oleh Exel dengan wajah dingin dan datarnya khas andalannya, dan semua masakan Elisa dia hanya mencicipinya saja setelahnya dia bangkit dari kursinya dan pergi,
selama beberapa bulan setelah dia menyentuh Elisa dia tidak bersikap dingin lagi dan akan belajar menerimanya serta setiap Elisa memasak untuknya dia tidak hanya mencicipinya saja akan tetapi dia langsung memakan dengan lahap karena masakan Elisa sangat lezat dan cocok di lidahnya, akan tetapi semua itu dia tidak lakukan lagi setelah kekasihnya kembali dan juga di karenakan kesalahannya yang telah menodai kekasihnya itu, sudah setengah bulan sikap dinginnya pada Elisa kembali dia tunjukan, dimana yang akan dia sesali semuanya apa yang dia lakukan pada istrinya di kemudian hari
Flashback
Setengah bulan lalu pada saat Exel ingin pergi ke luar kota bersama asisten untuk meninjau sebuah proyek yang sedang berjalan di kota B yang masih belum selesai-selesai mengakibatkan dia harus terjun langsung kelokasi untuk memeriksanya akan tetapi di pertengahan jalan sang sopir yang mengemudi mobilnya tidak sengaja menabrak seseorang yang terlihat seperti gelandangan, sang sopir yang mengemudi pun terkejut dan dia langsung keluar bersama bara untuk melihat keadaan orang yang di tabraknya, akan tetapi saat sang sopir membalikan tubuh gelandangan itu yang sedang tak sadarkan diri mereka pun lagi-lagi terkejut di karenakan orang yang seperti gelandangan itu yang tak lain adalah kekasih tuan mudanya yang menghilang selama hampir dua tahun lebih dengan tiba-tiba mereka di pertemukan kembali bara pun langsung melaporkannya pada Exel dan Exel yang mendengarnya langsung turun dari mobilnya serta dia langsung membopong kekasihnya untuk di bawa kerumah sakit dan dia tidak jadi pergi untuk melakukan perjalanannya ke kota B dia hanya mewakilkannya pada bara saja
Exel menunggu syivana sadar, dan di tengah malam syivana membuka matanya dan melihat Exel yang tertidur di sofa menunggu dirinya, syivana pun membangunkan Exel, setelah Exel bangun, Exel ingin mendengar cerita syivana kenapa di hari pernikahannya dia menghilang dan syivana pun menceritakan semua karangan kebohongannya pada Exel bahwa dia diculik dan di sekap serta dia merencanakan kabur dan akhirnya dia tertabrak oleh mobil yang di tumpangi Exel, Exel pun merasa kasihan atas apa yang menimpa kekasihnya dan pada akhirnya setelah di bolehkan syivana pulang oleh dokter Exel pun membawa syivana ke apartemennya lagi
dan setiap hari mereka sering bertemu karena syivana selalu menelpon Exel dan pada hari ini juga syivana kebetulan bertemu Exel yang sedang berada di restauran bersama kliennya setelah kliennya pergi, syivana pun menghampiri Exel
Hai sayang, kamu di sini juga, sama siapa? Tanya syivana pada Exel setelah dia duduk di kursi yang berada di depan Exel
Syivana, ya aku barusan habis meeting dengan klien, apa kamu baru datang? Dan di jawab anggukan oleh syivana
Apa kamu sudah makan? Kalau belum temani aku makannya." ucap syivana dengan sorot mata penuh harap
Exel yang melihatnya merasa tidak tega dan dia akhirnya menyetujui menemani syivana makan di sana dan juga menyuruh bara pergi kekantor duluan, syivana pun memanggil pelayan dan dia mencatat makanan yang dipesan untuknya dan Exel
Ana aku pergi ke toilet dulu ya sebentar, gak apa-apa kan? "ucap Exel karena dia kebelet buang air kecil
Oh ya gak apa-apa, santai saja sayang." jawab syivana setelah kepergian Exel ke toilet pramusaji pun datang dengan semua makanan yang di pesan syivana
Setelah makanan di tata di atas meja, pramusaji pun undur diri
silahkan nona selamat menikmati."
Setelah pramusaji pergi syivana pun menengok kanan kiri dan dia merasa aman, dan syivana pun mengeluarkan sebuah bubuk obat dan dia langsung mencampurkan kedalam minuman untuk Exel dia tidak akan di curigai oleh Exel karena obat itu akan bereaksi selama satu jam dan setelah dia mencampurkan obat itu tak lama Exel datang dan memakan makanan yang sudah di pesannya setelah mereka makan Exel pun mengantar syivana ke apartemennya
Sayang mampir dulu yuk sebentar saja" ucap syivana dengan penuh haram setelah mereka sampai di basment apartemen
Lagi dan lagi Exel pun tidak tega pada akhirnya dia pun mengiyakan ajakan syivana dan saat mereka telah masuk, Exel merasakan tidak beres terhadap tubuhnya dia mulai gelisah
Syivana yang mulai melihat reaksi obatnya pun dia langsung memeluk Exel
Ada apa sayang." tanya syivana sambil menyentuh pipi Exel, Exel yang mulai tak sadar akibat obat yang di berikan syivana yang sangat tinggi pun dia langsung menyerang syivana dan mereka pun melakukan pelepasan hasr*tnya berkali-kali
Flashback off
Setelah mendengar jawaban BI ani bahwa makanan yang tersaji di atas meja depannya adalah masakan koki Toni, Exel pun meneruskan memakan sarapannya akan tetapi dia tidak berselera mungkin dia sudah terbiasa mencicipi masakan Elisa
Exel pun tidak melanjutkan sarapannya lagi karena tidak berselera atas makanan yang menggiurkan itu di depannya yang tersaji dan dia pun beranjak dari kursinya melangkah ke pintu luar mansion, saat melangkah hatinya merasa kosong ada yang berbeda " ya Elisa akan membuntutinya di belakang dan membawa tas kerjanya dan memberikan padanya saat dia mau memasuki mobil serta Elisa akan merapihkan dasi serta jasnya yang kusut dan tersenyum melambai tangannya kepada dirinya yang akan pergi kekantor
" selamat bekerja ya mas, yang semangat ya bekerjanya, hati-hati di jalan, sambil Elisa melambaikan tangannya, namun sekarang dia merasa kehilangan beberapa hari ini Elisa tidak melakukan itu semua lagi, dan Exel tidak menyadari akan perasaannya terhadap istrinya itu.