NovelToon NovelToon
World Without End

World Without End

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Ruang Bawah Tanah dan Naga / BLEACH
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz tanpa sengaja menelan Kristal Kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer sehingga dia memiliki dua kekuatan dahsyat pada dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Key Of Teleport

Gabrielle.. apa maksudmu? Apakah aku pernah di rasuki oleh Lucifer sebelumnya?

Ketika aku melihat sekeliling untuk mencari orang yang membantuku tadi. Dia sama sekali tidak terlihat batang anu nya.

Altar dan ruangan dimana Minotaur muncul tadi sudah tidak berbentuk lagi. Jurus baruku benar-benar sesuatu banget. Tapi, sangat menguras energi dan stamina.

Aku harus banyak banyak berlatih lagi.

“Uggh.. badan ku sakit semua.. apa lagi di bagian punggung...” ketika aku M.e.r.a.b.a punggung ku.... “Apa ini?” ada sesuatu!!! Berbulu!!! Saat aku toleh.. sayap!! Sayap berbulu merah!! Terbakar dan Menyala!!! Ada dua pasang pula!!

Aku mencoba menggerakkannya. Tapi, sebesar apa pun aku berusaha. Sayap itu tidak bergerak sama sekali. Aku menyerahkan.

Kunci dari patung tadi kini menjadi perhatianku. Benda itu terjatuh tidak jauh dari ku. Tembok yang tadi muncul pintunya, kini telah hilang lagi. Ketika kunci itu aku ambil, dan saat itu juga, pintunya muncul lagi di tempat yang berbeda.

“Keyz? Kamu tidak apa-apa?” Valk muncul dari balik reruntuhan. “Apa itu di punggung mu?”

“Oh, aksesoris yang di tinggalkan oleh Minotaur.” Aku berbohong.

“Kamu mengalahkan Minotaur sendirian?”

“Yah. Bisa di bilang begitu. Cuma kebetulan. Hahaha.”

“Mustahil.”

Aku Cuma mengangkat bahu, lalu kembali melihat ke arah dinding yang ada pintunya. Kunci ini, pasti untuk membukanya.

“Sedang apa kamu melihati dingin itu dari tadi? Ada yang aneh?” tanya Valk.

“Ini. Kamu bisa lihat ini?” tanyaku sambil memegang pintu itu.

“Kenapa dengan dinding itu?” dia memasang muka keheranan.

Baik, sepertinya Cuma aku saja yang bisa melihat pintu ini. “Ah, tidak apa-apa.. lupakan saja. Aku akan melapor ke Dewi Pino. Kamu jadi ikut?” dia menggeleng cepat, dia beralasan masih terlalu capek untuk berpergian.

Nex

Aku kembali ke ruangan sebelumnya. Menuju tempat aku menyimpan pedang pedang milik goblin yang aku bunuh. Pedangnya masih di tempatnya. Hehe, bakalan kaya mendadak nih. Apa lagi di tambah drop item dari Minotaur. Muehehehe.

Aku cukup kebingungan saat mau mengangkat pedang pedang itu, selain berat, punggung dan bahuku sudah di tumbuhi empat buah sayap. Jadi, aku mengikat pedang pedang itu, dan menyeretnya.

Ketika memastikan semuanya aman. Entah kenapa tiba-tiba aku mengambil kunci yang aku temukan di ruang Minotaur. Dan, kembali muncul pintu aneh di dinding.

Kali ini aku benar-benar bisa memasukinya. Di balik pintu itu.....

Nex

Di balik pintu itu beberapa tempat yang aku lihat. Salah satunya tempat dekat Sad Town. Kunci ini membuka portal di sana!!

Nex

Aku tidak langsung menuju tempatnya Pino. Aku menjual Glowing Dust di toko kelontong nya Sololo. Dan menjual pedang milik goblin ke Kinh Blacksmith. Total uang yang aku dapatkan. Dua puluh tiga dia ratus koin perak. Lumayan buat hidup beberapa hari.

Ekspresi mereka sama kagetnya dengan Valk saat melihat sesuatu di punggungku. Jawabanku pun sama. Aksesoris.

Nex

Di jembatan menuju balai kota aku bertemu Suki. “Ah.. Punggungmu, bagus. Dapat dari mana?”

Jawaban yang sama ke yang lain keluar.

“Aku suka. Mana, aku beli lima puluh juta koin emas. Berikan sekarang juga.” Kata Suki dengan nada datar. Ini cewek ga ada ekspresi nya sama sekali.

“Tidak di jual!!” jawabku. Mau di jual gimana? Lha wong ini ga bisa di lepas. Tapi, lima puluh juta nya itu. TTOTT

“Seratus juta koin emas!”

“Tidak di jual!! Lagian, kamu dapat uang sebanyak itu dari mana?”

“Key.”

“Ya?”

“Aku tidak memanggil mu.”

“Lha barusan.” Kulihat dia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

“Telingamu eror. Aku merapalkan sihir kunci. ‘Key’ bukan Keyz.” Dia mengeluarkan sekantong koin emas dari sakunya yang kecil. “Ini uangnya. Mana sayap nya.”

“Tidak di jual!!!” teriakku. “Lagian, dari mana asal kantong uang sebesar itu? Mana ada bisa di simpan di saku!!”

“Ah. Ini jawabannya.” Dia mengeluarkan kunci yang hampir mirip dengan yang aku temukan. “Mana sayapnya.”

“Ngeyel saja kamu ini!! Kenapa sih kok begitu ngotot? Ini tidak di jual!!!”

“Tapi aku suka.”

“Tidak cocok dengan topeng mu.”

“Ah.” Dia melepas topengnya. Wajahnya lumayan sih, tapi ga secantik Alice. Tapi, cukup membuat orang terpesona.. matanya sipit, dan bola matanya mirip bola mata kucing. Bibirnya tipis, tidak pernah tersenyum saat berbicara. Tapi .. ah, tidak tidak tidak. Flip, atau Alice. Cuma dua itu saja pilihannya. Ga ada yang lain!! Titik! “Sudah aku lepas. Mana sayapnya!”

“Sudah aku bilang!!!”

“Tapi, aku suka sekali. Dari dulu aku kepingin punya aksesoris sayap.”

Ah, aku ingat sayap kupu-kupu yang aku dapatkan dari monster di luar Piramida kemarin. Aku mengeluarkannya dari tas. Dan...

“Ini, buat kamu. Gratis.”

“Wah. Cantik.” Dia bilang begitu, tapi tanpa ekspresi, Cuma matanya saja yang memancarkan cahaya, tanda kalau dia benar-benar menyukainya. “Berapa ini?”

“Ge.. rasa.. tis...”

“Ah. Aku suka kamu. Aku mau peluk.” Dia memelukku tanpa banyak bicara.

“Heh!! Jangan main peluk orang! Sudah, aku masih ada urusan penting. Sampai jumpa.”

Setelah itu, aku melapor ke Pino, dan pergi ke bar.

Nex

“Kenapa kamu ngintilin aku terus sih?” Suki pagi-pagi sudah menghampiri aku yang sedang sarapan di bar.

“Aku tidak bisa membiarkanmu mendapatkan item langka sendirian.” Jawab Suki.

“Tapi ga sebegitu donk. Pagi-pagi sudah menghampiri orang. Tiap hari pula.”

“Suka suka aku lah. Jadi, hari ini kita mau kemana?”

“Tidak kemana-mana! Hutangku sudah lunas. Jadi aku sudah tidak punya alasan untuk mencari bahaya.

“Dasar lemah.”

“Bodoh. Sana hunting sendiri. Aku mau menikmati hari ini.”

“Ah.. baiklah, aku juga akan menikmati hari ini bersamamu.”

“Buodoh!! Sana pergi!!”

“Kalian berdua!! Berhenti berisik atau kalian aku usir!!”. Bentak Kim si pemilik Bar.

“Maap..” jawabku dan Suki bersama.

“Bagus!! Kalau berisik sekali lagi. Aku tidak akan segan-segan mengusirmu dari penginapan ini, Keyz.”

“Kim!!”

“Lihat, pelanggan yang lain jadi terganggu.”

“Tapi, biasanya, Bar itu identik dengan kebisingannya.” Kata Suki.

“Haa!?” Kim melotot ke arah Suki.

“Baik, Kim. Kami permisi dulu. Ini uangnya, dan terima kasih atas sarapan paginya.” Kataku sambil menyeret Suki keluar Bar.

Nex

“Bodoh, gimana jadinya kalau aku beneran di usir sama Kim?” saat ini aku berada di dermaga kecil di samping jembatan menuju ke arah balai kota.

“Kamu bisa tinggal bersamaku.” Jawab Suki. Dia sedang duduk di ujung dermaga sambil memainkan kakinya.

“Jangan ngawur. Mana mungkin keluarga mu mengijinkannya.”

“Aku tinggal sendirian.”

“Hahaha..”

“Ah. Kamu tidak protes, kamu mengharapkan tinggal bersamaku?”

“Jangan bercanda!!”

“Kamu berisik sekali, Keyz. Nanti kamu cepat tua.”

“Ughh. BTW, kemarin lusa kamu mengeluarkan koin sebanyak itu dari sakumu. Gimana caranya?” Aku mengalihkan pembicaraan ini karena sudah mulai tidak kondusif.

“Key!” kata Suki.

“Apa?”

“Aku sedang merapal mantra. Bukan memanggilmu, bodoh. Lihat ini.” Dia menunjukkan kunci yang kemarin lusa. Benar-benar sangat mirip. Lalu, dia meletakkan kunci itu di lantai dermaga yang terbuat dari kayu. Tak lama kemudian, di tengah-tengah kunci itu muncul pintu kecil, dan Suki mengeluarkan sekantong koin emas. “Begini. Ini item super langka. Hanya beberapa orang saja yang memilikinya.”

“Aku juga punya.”

“Hah!?” Suki melompat berdiri dan memandangku dengan tatapan tidak percaya.

“Ini. Waktu aku berada di dalam Piramida, aku memakai kunci ini untuk pulang.”

“Benda ini bernama, Key teleport.” Kata Suki. “Kamu bisa kemana saja yang kamu mau, dengan syarat.”

“Syarat?”

“Kamu hanya bisa memakai teleport ke tempat yang pernah kamu kunjungi. Cukup pikiran di mana kamu ingin, dan kunci ini akan mengantarmu ke sana.”

Aku mencoba memakainya, dan memikirkan tempat yang sangat ingin aku kunjungi.

Dunia baru, tempat asal ku berada. Tapi, tidak bisa.

“Tidak bisa tuh.” Kataku.

“Kamu mau kemana?”

“Dunia baru. Maksudku, tempat kelahiran ku. Ayahku dulu menyebutnya sebagai ‘Bumi’.”

“Ah.. dunia atas. Dunia itu sudah hancur karena perang antara dewa dan iblis. Sudah tidak ada lagi manusia hidup di atasnya.”

“Perang dewa dan iblis? Hahaha. Orang-orang sini bilang itu terjadi sekitar seribu tahun yang lalu. Sedangkan aku baru dari sana beberapa bulan yang lalu.”

“Keyz, Bumi kita sudah hancur.”

“Kita? Kamu juga berasal dari sana?”

“Ya. Jauh sebelum perang antara dewa dan iblis.”

1
Ana@&
lanjut
Ady Irawan: terimakasih sudah membaca nopel saya bang.
total 1 replies
Teteh Lia
Cerita dengan alur yang berbeda 👍🌹
Askipシ︎
hooo, jadi ke inget toram online anjirr, deskripsi tempat, monster" nya mirip smua, semangat bang, ane dukung terus novel ini/Smile/
Ady Irawan: wkwkwwk.. lama lama nylentang dari toram bang.. wkwkwkw
total 1 replies
Neo Kun
Typo nya bang
Neo Kun: mantap
Ady Irawan: siap.. mohon di koreksi. 🙏🙏 😁
total 2 replies
Neo Kun
masa ga di kasih judul
Neo Kun
bang judulnya bang.
Ady Irawan: oh ya. wkkwwk
total 1 replies
Neo Kun
lanjut bang
Neo Kun
bagus. bikin penasaran.
Cumi 19
Juara banget! Ceritanya menyentuh hati dan membuatku merasa seperti ikut terlibat dalam petualangan tokoh-tokohnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!